PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
Studi Kasus pada Kelurahan Sungai Pakning, Kec. Bukit Batu, Bengkalis, Riau.
Disusun oleh :
Nama : Hana Faismawati
NIM : 19530002
Kelas : IKGAB
Dosen Pengampu : Dr. Yuli Setyowati, M.Si
Program Studi : Ilmu Komunikasi
2021
A. LATAR BELAKANG
Peningkatan kesejahteraan masyarakat sekitar perusahaan menjadi tanggung
jawab sosial perusahaan. Hal ini karena adanya kemungkinan masyarakat merasakan
dampak lingkungan dari operasional perusahaan. Peningkatan kondisi lingkungan
sosial sebagai salah satu cara dalam memenuhi tanggung jawab biasa dikenal dengan
istilah tanggung jawab sosial perusahaan atau Corporate Social Responsibility (CSR).
CSR menurut Ardianto (2011) adalah tentang nilai dan standar yang dilakukan
berkaitan dengan komitmen dunia usaha untuk bertindak secara etis, beroperasi
secara legal dan berkontribusi untuk peningkatan kualitas hidup karyawan dan
keluarganya, komunitas lokal, dan masyarakat secara lebih luas.
Kegiatan-kegiatan CSR perusahaan dengan demikian membutuhkan
pemahaman yang baik dan mendalam mengenai kondisi masyarakat setempat
dimana kegiatan tersebut diwujudkan. Peran serta masyarakat dan pemangku
kepentingan menjadi penting untuk dilibatkan dalam pelaksanaan kegiatan CSR
tersebut. Kegiatan CSR bagi masyarakat merupakan suatu proses yang bergerak dan
bertalian dengan sumber-sumber yang ada di masyarakat.
Pada awal tahun 2020, dunia dikejutkan dengan berita munculnya virus baru
yang teridentifikasi pertama kali di Provinsi Wuhan, China pada akhir Desember
tahun 2019. Menurut World Health Organization (WHO), virus ini merupakan virus
baru dari keluarga Virus SARS yang bernama Severe acute respiratory syndrome
coronavirus 2 (SARS-CoV-2). Nama penyakit yang disebabkan oleh virus ini kemudian
disebut Coronavirus Disease 2019 (COVID-19).
Kasus ini kemudian menyebar ke seluruh dunia termasuk indonesia, bahkan
kasus terkonfirmasi positifnya terus bertambah seiring berjalannya waktu. Tingginya
angka kematian yang diakibatkan oleh virus ini menyebabkan masyarakat khawatir
bahkan pandemi ini berpengaruh ke berbagai bidang kehidupan. Kegiatan
pembelajaran melalui tatap muka langsung yang harus dihentikan serta kegiatan
ekonomi yang terpaksa ditutup sampai waktu yang tidak ditentukan merupakan
beberapa akibat dari penyebaran virus ini.
Pemerintah memfokuskan sektor kesehatan sebagai garda terdepan dalam
mengatasi lonjakan pasien COVID-19. Hal ini berpengaruh terhadap mandegnya
sektor ekonomi yang turut mengakibatkan penurunan tingkat kesejahteraan
masyarakat akibat pengurangan pendapatan atau bahkan pengangguran. Berbagai
upaya untuk menanggulangi penyebaran virus pun sudah dilakukan oleh
pemerintah, seperti diberlakukannya penutupan wilayah (lockdown) berbasis
otonomi daerah, penunjukan Rumah Sakit Siaga, mengeluarkan maklumat anjuran
protokol kesehatan, larangan berkumpul dalam kegiatan apapun, meliburkan sektor
Pendidikan, dsb. Usaha ini tentunya bertujuan untuk memutus rantai penyebaran
COVID-19.
Permasalahan pandemi ini sebenarnya tidak hanya menjadi tanggung jawab
pemerintah semata. Beberapa perusahaan juga ikut berperan dalam upaya
penanggulangan pandemi COVID-19 melalui program CSR mereka. Sebagaimana hal
tersebut, PT. Pertamina Refnery Unit II Sungai Pakning (Pertamina Sungai Pakning),
sebagai salah satu perusahaan multinasional yang memiliki aset di Kelurahan Sungai
Pakning, Kecamatan Bukit Batu, Bengkalis, Riau, juga memiliki peran dan tanggung
jawab membantu upaya pemerintah dalam menanggulangi pandemi COVID-19.
Tidak berhenti sampai disitu saja, PT. Pertamina juga melakukan upaya
Pemberdayaan Masyarakat melalui berbagai kegiatan yang dilakukan di kelurahan
Sungai Pakning. Pemberdayaan masyarakat dimaksudkan untuk memperbaiki
kualitas kehidupan masyarakat yang berbasis pada daya dan peningkatan diri
masyarakat. CSR yang baik ialah CSR yang membuat masyarakat berproses sehingga
masyarakat mampu berdaya dan mandiri. Apabila program CSR itu hanya sekedar
kegiatan bagi bagi, hal tersebut tidak akan efektif membangun kemandirian
masyarakat sehingga ketika program itu selesai, yang terjadi ialah ketergantungan
terhadap program.
CSR yang baik adalah berbasis kepada pemberdayaan masyarakat dimana
prosesnaya mampu dijalankan masyarakat dan programnya juga sesuai dengan
potensi dan sumberdaya yang dimiliki masyarakat sehingga terbentuk kemandirian
yang akan mewujudkan kualitas hidup masyarakat yang semakin baik dan prosesnya
terus berlanjut berlanjut.
C. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan saya memperoleh kesimpulan
bahwa PT. Pertamina (Persero) RU II Sungai Pakning memberikan komitmen yang
serius dalam pelaksanaan CSR nya mulai dari memantapkan program Capacity
Building, terus aktif dalam kegiatan charity dan yang paling menjadi pusat perhatian
adalah keberhasilan program-program community empowerment-nya. Selanjutnya,
program yang dilakukan oleh PT. Pertamina benar-benar mengupayakan terjadinya
pemberdayaan masyarakat, dilihat dari program, inovasi posyandu, kegiatan
budidaya lebah hutan, dan kegiatan pembuatan handsanitizer menggunakan bahan
alami minyak citronela.
Yang sangat saya kagumi ialah, semua programnya berjalan, semuanya
mampu dijalankan oleh masyarakat dengan baik, semua programnya juga sesuai
dengan potensi dan sumber daya yang ada di masyarakat sehingga hasil yang
diperoleh juga optimal. PT. Pertamina telah melakukan upaya CSR dengan
masksimal, tidak berhenti sampai tingkat charity saja namun juga berlanjut ke
berbagai program pemberdayaan masyarakat yang kemudian membentuk
kemandirian masyarakat untuk meningkatkan kualitas hidup mereka. Inilah
pentingnya Pemberdayaan dimana pemberdayaan ini benar-benar membuat
masyarakat berproses bukan hanya sekedar menerima program. Sebab jika hanya
menerima program saja, ketika program itu selesai dan masyarakat belum mandiri
maka yang terjadi ialah ketergantungan terhadap program sehingga sampai kapan
masyarakat bisa mandiri dan berdaya jika hanya menjadi objek suatu program.
Berbagai kegiatan pemberdayaan masyarakat tersebut bisa dikatakan
berhasil, banyak perubahan-perubahan yang dialami masyarakat ke arah yang lebih
baik, mulai dari level individu, keluarga, masyarakat, maupun lingkungannya
Kemudian perlu di ingat bahwa peran, antusias, dan kerjasama dari masyarakat
sangat penting dalam mewujudkan keberhasilan program di wilayah Kecamatan
Bukit Batu tersebut. Program ini berhasil tak lepas dari dari upaya gotong royong
masyarakat bersama Pertamina Sungai Pakning dalam menjalankan program-
program mitigasi pandemi COVID-19 di wilayah mereka.
D. LESSON LEARNED
Kita dapat mengetahui CSR yang baik yang berbasis pada pemberdayaan
masyarakat
Kita dapat mengetahui arti penting pemberdayaan masyarakat dalam
pelaksanaan CSR
Kita dapat belajar bagaimana melihat peluang di masa pandemi, seperti CSR
yang dijalankan PT. Pertamina, mereka berinovasi menciptakan berbagai
produk kesehatan yang menjadi kebutuhan masyarakat di masa pandemi.
E. DAFTAR PUSTAKA
1. Jurnal Berdaya di Era Pandemi: Peran Corporate Social Responsibility dalam
Penanggulangan COVID-19 oleh Siti Hazar Sitorus dan Rahmad Hidayat 2020.
2. Pemberdayaan Masyarakat di Masa Pandemi COVID-19 oleh PT. Pertamina
(Persero) RU II Sungai Pakning oleh Choirul Muna 2020.
3. Mengenal konsep Triplle Bottom Line
https://www.pengadaan.web.id/2020/08/triple-bottom-line.html