Anda di halaman 1dari 22

LAPORAN PENGABDIAN MASYARAKAT MAHASISWA

PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT


IMUNISASI

PENGUSUL
DOSEN PEMBIMBING : TASWIN, SKM., M. Kes.
KETUA TIM : SITI AMALIA

ANGGOTA TIM :
SUSANTI LESTARI 17 710 050
RISDA 17 710 006
SITTI MASDIYANINGSIH 17 710 049
DARMAWATI 17 710 010
NELI LESTARI 17 710 013
HIKMAWATI 17 710 028
ASNI SIOMPU 16 710 022
ALDIYANSYAH PUTRA 16 710 054

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT


UNIVERSITAS DAYANU IKHSANUDDIN
BAUBAU
2020
K

ii
ATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas berkat
rahmat serta karunia-Nya lah kami dapat menyelesaikan kegiatan penyuluhan ini.
Dengan adanya laporan ini kami mengharapkan dapat menjadi acuan serta dapat
menambah wawasan dan pengetahuan bagi para pembaca. Meskipun penulis
menyadari masih banyak kekurangan yang terdapat dalam makalah ini, untuk itu
kami sangat mengharapkan adanya kritik dan saran yang bersifat membangun
guna memperbaiki atau menyempurnakan makalah ini dikemudian hari.

Tidak lupa kami mengucapkan terima kasih kepada Bapak Taswin SKM.,
M.Kes selaku dosen pembimbing penyuluhan kami yang telah mempercayakan
kegiatan penyuluhan ini kepada kami dengan hasil yang diharapkan.

Baubau, 27 Januari 2020

Tim Penyuluh Kelompok I

iii
DAFTAR ISI
HALAMAN PENGESAHAN........................................................................... ii
KATA PENGANTAR.......................................................................................iii
DAFTAR ISI......................................................................................................iv
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................. 4
1.1 Latar Belakang .....................................................................................5
1.2 Rumusan Masalah................................................................................. 7
1.3 Tujuan Pengabdian............................................................................... 7
1.4 Manfaat Pengabdian............................................................................. 7
1.5 Analisis Situasi....................................................................................... 7
1.6 Permasalahan Mitra............................................................................. 8
BAB II TARGET LUARAN............................................................................ 9
BAB III METODE PENGABDIAN................................................................10
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN..........................................................11
4.1 Hasil .......................................................................................................11
4.2 Pembahasan...........................................................................................11
BAB V PENUTUP.............................................................................................13
5.1 Kesimpulan............................................................................................13
5.2 Saran .....................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

iv
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Pengabdian kepada masyarakat adalah salah satu Dharma dari Tri


Dharma Perguruan Tinggi, disamping dharma pendidikan dan dharma
penelitian, dimana Perguruan Tinggi diharapkan ada usaha secara sadar
untuk mencegah terjadinya isolasi Perguruan Tinggi dari masyarakat dan
lingkungannya, sehingga akan selalu ada keterkaitan atau bahkan
kemanunggalan Perguruan Tinggi dan masyarakat. Berdasarkan hal tersebut,
pengabdian kepada masyarakat merupakan salah satu tugas pokok Perguruan
Tinggi, maka pelaksanaannya harus di dukung oleh segena civitas akademika
Perguruan Tinggi, dengan dilandasi pemahaman bahwa pengabdian kepada
masyarakat merupakan kegiatan yang memanfaatkan ilmu pengetahuan dalam
upaya memberikan sumbangan demi kemajuan masyarakat.

Pengertian mengenai pengabdian masyarakat secara filosofis


sesungguhnya dapat berkembang dan dikembangkan sesuai dengan persepsi
dan tergantung pada dimensi ruang dan waktu. Program pengabdian kepada
masyarakat adalah suatu kegiatan akademik yang dilaksanakan oleh
mahasiswa Universitas Dayanu Ikhsanuddin Baubau. Lembaga Penelitian dan
Pengabdian Kepada Masyarakat Universitas Dayanu Ikhsanuddin (LPPM-
Unidayan) mempunyai tugas dan fungsi memfasilitasi kegiatan penelitian
dan pengabdian kepada masyarakat yang bersumber dari Dikti, Ristek,
Instansi Pemerintah/ Institusi lain, perusahaan-perusahaan, isdustri-industri
dan sebagai wahana pengembangan kerjasama dengan berbagai badan atau
lembaga lain serta mengoptimalkan pusat studidi Fakultas, Jurusan/ program
studi. Dengan demikian LPPM UNIDAYAN berusaha memberikan
kesempatan kepada para dosen/ civitas akademika untuk melakukan kegiatan
pengabdian kepada masyarakat dengan memberikan dukungan dana
Pengabdian Kepada Masyarakat yang disesuaikan dengan kemampuan
lembaga.

5
Salah satu dari program pengabdian teresebut adalah sosialisasi terkit
dengan pemberian imunisasi. Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI gencar
lakukan imunisasi rutin lengkap mengingat masih ada anak Indonesia yang
imunisasinya belum lengkap. Hal tersebut dikarenakan masih adanya orang
tua yang kurang memahami manfaat dan pentingnya imunisasi serta adanya
rumor isu negatif tentang vaksin.

Menurut WHO sekitar 1,5 juta anak mengalami kematian tiap tahunnya
karena penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi. Pada 2018, terdapat
kurang lebih 20 juta anak tidak mendapatkan imunisasi lengkap dan bahkan
ada anak yang tidak mendapatkan imunisasi sama sekali. Indonesia termasuk
salah satu negara dengan jumlah anak yang tidak mendapatkan imunisasi
lengkap cukup banyak. Situasi ini telah berdampak pada munculnya Kejadian
Luar Biasa (KLB) penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi (PD3I)
seperti difteri, campak, dan polio. Tantangan yang ditemukan salah satunya
masih kurangnya pemahaman tentang manfaat imunisasi dan kerugian
ekonomi akibat kecacatan atau kematian yang timbul apabila anak yang
berada di lingkungan sekitar tidak mendapatkan imunisasi lengkap
(Kemkominfo, 2019).

Kemenkes terus berupaya menyelesaikan tantangan-tantangan tersebut.


Beberapa langkah untuk meningkatkan cakupan imunisasi adalah dengan
meluruskan informasi yang tidak benar tentang imunisasi, memobilisasi semua
sumber daya yang ada untuk mensosialisasikan manfaat imunisasi,
memastikan pelayanan imunisasi mudah dijangkau oleh seluruh masyarakat,
dan meningkatkan pelayanan imunisasi yang bermutu dengan cakupan tinggi
dan merata. Peran lintas program dan lintas sektor sangat dibutuhkan untuk
meberikan pemahaman kepada semua pihak bahwa imunisasi sangat penting
untuk meningkatkan kesehatan, dan menghambat KLB (Kemkominfo, 2019).

6
1.2 Rumusan Masalah

1. Seberapa besar tingkat efektifitas dan efisiensi pengabdian masyarakat


dengan metode sosialisasi ?
2. Bagaimana cara memberiakan pengetahuan kepada masyarakat (peserta
posyandu) terkait imunisasi ?
1.3 Tujuan Pengabdian
a. Tujuan umum
Memberikan edukasi kepada ibu terkait dengan pentingnya pemberian
imunisasi kepada bayi dan balita.

b. Tujuan khusus
1. Untuk meningkatkan pengetahuan ibu terkait dengan pentingnya
imunisasi untuk kesehatan bayi dan balita serta antusiame ibu dalam
mengikut sertakan anaknya dalam program posyandu.

1.4 Manfaat Pengabdian

Sedangkan manfaat yang dapat diperoleh dari program pengabdian


kepada masyarakat, antara lain:
1. Meningkatkan kualitas kesehatan bayi dan balita.
2. Kesehatan bayi dan balita terkontrol karena rutin ke posyandu.

1.5 Analisis Situasi


Kegiatan pengabdian masyarakat ini bekerjasama dengan Posyandu
Wurahabake yang berada di wilayah kerja Puskesmas Bukit Wolio Indah
Kelurahan Bukit Wolio Indah, Kecamatan Wolio, Kota Bauabau. Posyandu
Wurahabake adalah salah satu puskesmas yang secara rutin mengadakan
posyandu setiap sebulan sekali, ini merupakan bentuk kesiapan dan
pengabdian dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Oleh
karena itu masyarakat harus pula antusias mengikuti poyandu yang diadakan
puskesmas Bukit Wolio Indah agar tujuan untuk meningkatkan derajat

7
kesehatan masyarakat melalui posyandu dapat terwujud karena masyarakatnya
mendukung secara aktif.

1.6 Permasalahan Mitra


Berdasarkan observasi dan diskusi langsung dengan mitra didapatkan
beberapa permasalahan yang dihadapi yaitu :
1. Kurangnya penyuluhan tentang pentingnya bayi dan balita mendapat
imunisasi
2. Kurangnya pengetahuan tentang imunisasi bayi dan balita

8
BAB II
TARGET LUARAN

Luaran yang ditargetkan dari kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah


meningkatkan pengetahuan ibu mengenai imuniasi sehingga mereka tidak ragu
untuk membawa bayi mereka ke posyandu untuk diimunisasi. Sehingga tumbuh
kembang bayi dapat berjalan sesuai semestinya dan bayi dapat terhindar dari
beberapa penyakit. Agar tercipta generasi yang sehat dan unggul di masa yang
akan datang.

9
BAB III
METODE PENGABDIAN

Kegiatan penyuluhan kesehatan dengan judul “Imunisasi” ini dilakukan

dengan metode sosialisasi (penyuluhan) dengan menggunakan media bantu

leaflet. Sosialisasi dilakukan dengan memberikan pengarahan pada ibu-ibu yang

hadir pada hari tersebut terkait definisi, manfaat dan tujuan, jenis-jenis, dan hal

yang perlu diperhatikan dalam pemberian imunisasi kepada bayi dan balita.

Disini kami menitikberatkan agar ibu memahami bahwa mereka perlu memahami

tujuan dan manfaat pemberian imunisasi, sehingga perilaku membawa anak ke

posyandu bisa lestari karena perilaku tersebut terbentuk akibat kesadaran dan

motivasi dari dalam diri para ibu.

10
BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 HASIL

Berdasarkan hasil penyuluhan yang dilakukan pada Jumat, 25 Januari

2020 dapat disimpulkan bahwa sebagian besar ibu yang sudah membawa anak

mereka posyandu belum memiliki pengetahuan yang cukup tentang imunisasi.

Para ibu hanya membawa anak mereka untuk diimunisasi, tetapi untuk manfaat

dari setiap imunisasi yang diberikan rata-rata tidak dipahami oleh para ibu.

Selain itu diketahui bahwa pihak posyandu tidak pernah memberikan

sosialisasi atau penyuluhan di posyandu karena kondisi yang tidak mendukung

seperti bayi yang menangis, lokasi posyandu yang berada tepat di dekat jalan

raya, dan para ibu yang fokus mengurus anak mereka.

4.2 PEMBAHASAN

Berdasarkan hasil di atas diketahui banyaknya para ibu yang tidak

mengetahui manfaat dan tujuan dari setiap imunisasi yang diberikan

dikarenakan kurangnya sosialisasi dari petugas posyandu. Para petugas tidak

memberitahukan manfaat dari jenis imunisasi yang diberikan pada saat

sebelum penindakkan. Petugas kesehatan mengatakan bahwa hal tersebut

tidak dilakukan karena situasi yang tidak memungkinkan dan karena para ibu

lebih fokus mengurus anak mereka sehingga penyuluhan tidak akan efektif

untuk dilakukan. Namun, menurut tim penyuluh dengan melihat kondisi

posyandu tersebut penyuluhan atau edukasi dapat diberikan secara face to

11
face kepada ibu saat proses pemberian imunisasi dilakukan. Diharapkan agar

para ibu setidaknya mengetahui manfaat dari imunisasi yang diberikan.

Berdasarkan pengamatan di lapangan bahwa pembrian leaflet untuk

memperkuat informasi yang diberikan cukup efektif karena para ibu

cenderung untuk membaca informasi yang ada pada leaflet.

Menurut tim pemberian edukasi kesehatan dengan metode penyuluhan

komunikasi kelompok tidak efektif dan efisien, karena rata-rata para ibu

langsung pulang setelah anaknya mendapatkan imunisasi, para ibu yang fokus

mengurus anak mereka, dan anak-anak yang menangis karena takut

diimunisasi dan tidak nyaman dengan kondisi posyandu yang dipenuhi

pengunjung. Oleh karena itu, sebaiknya edukasi kesehatan dilakukan secara

face to face untuk memberikan edukasi singkat kepada para ibu terkait

imunisasi dan diberikan leaflet untuk memperkuat informasi yang diberikan.

12
BAB V

PENUTUP

5.1 KESIMPULAN

1. Pemberian edukasi kesehatan melalui penyuluhan kelomok dianggap

tidak efektif dan efisien karena perhatian para ibu terbagi dengan

harus mengurus dan menangani anaknya yang menangis.

2. Cara untuk memberikan edukasi kesehatan terkait imunisasi dapat

dilakukan lewat penyuluhan tetapi dikhawatirkan pengetahuan yang

diperoleh para ibu tidak maksimal. Sehingga pemberian edukasi bisa

dilakukan secara face to face. Pemberian leaflet dianggap efektif

untuk memperkuat informasi yang diberikan karena para ibu

cenderung membaca leaflet yang diberikan.

5.2 SARAN

Diharapkan peran petugas kesehatan dalam memberikan edukasi

kesehatan terkait imunisasi semakin ditingkatkan. Para petugas

kesehatan dan kader posyandu harus menemukan inovasi baru dalam

pemberian edukasi dengan kondisi posyandu seperti disebutkan di atas,

sehingga situasi yang tidak memungkinkan tersebut bisa di atas dan

fungsi posyandu sebagai tempat edukasi kesehatan bisa tetap

dijalankan.

13
DAFTAR PUSTAKA
Tim Komunikasi Pemerintah Kemkominfo. 2019. PID 2019
Tingkatkan Cakupan dan Mutu Imunisasi Lengkap.
https://www.kemdikbud.go.id/main/blog/2019/04/pid20
19tingkatkan-cakupan-dan-mutumunisasi-lengkap
(diakses tanggal 27 Januari 2020).

LAMPIRAN

14
LAMPIRAN 1. DAFTAR HADIR PENYULUHAN KESEHATAN

15
16
17
18
LAMPIRAN 2. LEAFLET

19
LAMPIRAN 3. DOKUMENTASI

20
LAMPIRAN 4. SURAT KETERANGAN TELAH MELAKUKAN
PENYULUHAN

21
22

Anda mungkin juga menyukai