Anda di halaman 1dari 7

2.

1 Pengertian CSR (Corporate Social Responbility)


CSR (Corporate Social Responsibility) adalah suatu konsep atau tindakan yang dilakukan
oleh perusahaan sebagai rasa tanggung jawab perusahaan terhadap sosial maupun lingkungan
sekitar perusahaan. Corporate Social Responsibility (CSR) didefinisikan sebagai komitmen
perseroan untuk berperan serta dalam pembangunan ekonomi berkelanjutan guna
meningkatkan kualitas kehidupan dan lingkungan yang bermanfaat, baik bagi perseroan
sendiri, komunitas setempat, maupun masyarakat pada umumnya. Pemahaman tentang CSR
pada umumnya berkisar pada tiga hal pokok, yaitu CSR adalah: pertama, suatu peran yang
sifatnya sukarela (voluntary) dimana sutu perusahaan membantu mengatasi masalah social
dan lingkungan, oleh karena itu perusahaan memiliki kehendak bebas untuk melakukan atau
tidak melakukan peran ini; Kedua, disamping sebagai institusi profit, perusahaan
menyisihkan Sebagian keuntungannya untuk kedermawanan (Filantropi) yang tujuannya
untuk memberdayakan social dan perbaikan kerusakan lingkungan akibat eksplorasi dan
eksploitasi. Ketiga, CSR sebagai bentuk kewajiban (obligation) perusahaan untuk peduli
terhadap dan mengentaskan krisis kemanusiaan dan lingkungan yang terus meningkat.
2.2 Manfaat CSR (Corporate Social Responbility)
Manfaat mengandung arti berguna atau berfaedah baik untuk individu sendiri maupun bagi
orang lain atas keberadaan atau hal yang dilakukan. Dalam hal inimanfaat CSR juga
demikian, bagaimana keberadaan perusahaan dapat berguna bagimasyarakat setempat, bagi
perusahaan itu sendiri dan bagi pemerintah. Kegiatan CSR juga mempunyai manfaat yang
Menurut Wahyuningrum (2015:111) manfaat CSR Perusahaan yang telah meyakini CSR
sebagai suatu kewajiban bagi perusahaan, maka dengan sendirinya perusahaan telah
melaksanakan investasi sosial. Sebagai investasi social maka perusahaan akan memperoleh
keuntungan dalam bentuk manfaat yang akan diperoleh, antara lain yaitu:
a. Meningkatkan profitabilitas dankinerja finansial yang lebih kokoh,misalnya lewat
efisiensi lingkungan.
b. Meningkatkan akuntabilitas,assessment dan komunitas investasi.
c. Mendorong komitmen karyawan.Karena mereka diperhatikan dan dihargai
d. Menurunkan kerentanan gejolak dengan komunitas.
e. Mempertinggi reputasi dan corporate building.

Menurut Mardikanto, (2014) menyampaikan beberapa alasan mengapa CSR perlu


dilaksanakan yaitu:
a. Meningkatkan citra perusahaan.
b. Lingkungan sosial yang lebih baik.
c. Meningkatkan kinerja karyawan.

Adapun manfaat CSR bagi masyarakat menurut Clark (dalam Mardikanto, 2014:134) adalah:
a. Peluang penciptaan kesempatan kerja, pengalaman kerja, dan pelatihan.
b. Pendanaan investasi komunitas dalam pengembangan infrastruktur.
c. Keahlian komersial (keahlian berlaba).

Terkait dengan hal ini, pengalaman menunjukan bahwa kehadiran perusahaan melalui
kegiatan CSR cukup banyak memberikan kontribusi kepada pemerintah, menurut Mardikanto
(2014:135) manfaat tersebut adalah:
a. Dukungan pembiayaan
b. Dukungan sarana dan prasarana
c. Dukungan keahlian
2.3 Tahapan CSR
 
Corporate social responsibility merupakan komitmen usaha untuk bertindak secara etis, beroperasi secara
legal dan berkontribusi untuk peningkatan ekonomi bersamaan dengan peningkatan kualitas hidup dari
karyawan dan keluarganya, komuniti lokal dan masyarakal secara lebih luas. Wibisono (2007:12)
menjelaskan perusahaan yang telah berhasil dalam pelaksanaan CSR menggunakan tahapan sebagai
berikut:
a. Tahap Perencanaan. Merencanakan apa saja yang akan dilakukan oleh perusahaan dalam
pelaksanaan CSR tersebut.
b. Tahap Implementasi. Melaksanakan apa yang sudah direncanakan dengan sebaik mungkin.
c. Tahap Evaluasi, menilai apakah pelaksanaan CSR yang telah diimpelemntasikan sesuai dengan
yang seharusnya.
d. Tahap Pelaporan, memberikan laporan secara transparan tentang pelaksanaan CSR kepada pihak
stakeholders

2.4 Hambatan CSR

2.5 Contoh CSR


PT.Pertamina EP atau biasa disebut dengan PT.Pertamina Eksplorasi dan Produksi
merupakan anak perusahaan PT. Pertamina (Persero) yang melaksanakan kegiatan eksplorasi
dan produksi minyak dan gas bumi dengan sasaran untuk menemukan cadangan gas bumi
dengan sasaran untuk menemukan cadangan baru dalam rangka menjamin produksi.
PT.Pertamina EP Region Jawa merupakan salah satu dari tiga Region PT. Pertamina EP
dengan wilayah kerja Field Jatibarang, Field Subang dan Field Tambun. Dengan jumlah
masyarakat Jawa yang padat, sering kali bersinggungan dengan masyarakat, terkait masalah
tanggung jawab sosial dan tanggung jawab lingkungan terhadap kegiatan operasi
PT.Pertamina EP Region Jawa dalam melakukan aktivitas perusahannya. Dalam menghadapi
masalah-masalah tersebut, perusahaan tentunya berupaya menjalin kemitraan dengan
berbagai pihak guna menyelaraskan program CSR PT.Pertamina EP Region Jawa di sekitar
wilayah operasi PT. Pertamina EP Region Jawa.
Penerapan CSR Pertamina EP Region Jawa dalam bidang Kesehatan yaitu mengadakan
kegiatan donor darah, sumbangan inkubator, alat kesehatan bagi Puskesmas dan bidan,
mengadakan pengobatan gratis.
Tahapan PT. Pertamina EP Region Jawa dalam melaksanakan CSR di bidang Kesehatan
adalah :
1. Pengumpulan Fakta Program CSR yang dibuat oleh PT. Pertamina EP Region Jawa
terlebih dahulu disusun dengan melakukan social mapping dan justifikasi, kemudian
diserahkan ke Pertamina Pertamina Pusat, PB Migas, dan Pertamina EP agar disetujui
dan mendapatkan anggaran. Ketika membuat program CSR baik top down maupun
bottom up, tentunya Hupmas Pertamina EP berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan,
Dinas Kesehatan dan Kantor Lingkungan seperti dalam program CSR dalam bidang
Kesehatan dan Lingkungan di wilayah Indramayu. Perancangan program CSR
berawal dari social mapping dan justifikasi. Metode ini memiliki tahapan diantaranya
melihat permasalahan, mengkoordinir, merencanakan, mengawasi dan mengevaluasi.
Sehingga didapatkan prioritas yang akan dikerjakan, dengan melihat kebutuhan bukan
keinginanmasyarakat. Dalam kasus ini masyarakat membutuhkan pendidikan,
kesehatan dan kesejahteraan masyarakat. Dengan analisis tersebut maka tercipta
kegiatan penyuluhan kesehatan dan lingkungan di SMA 1 Krangkeng. Pesan yang
disampaikan Pertamina EP dalam kegiatan ini adalah, bagaimana merubah pola pikir
siswa-siswi akan pentingnya pendidikan kesehatan dan lingkungan seperti bahaya sex
bebas, napza dan kesehatan reproduksi. Peran Hupmas Pertamina EP dalam program
CSR ini adalah mengumpulkan fakta melalui social mapping dan justifikasi untuk
melihat kebutuhan stakeholder-nya, selain itu Hupmas juga berperan untuk menjalin
hubungan relasi dan kontrak dengan media masa.
2. Permasalahan Kendala yang dihadapi Hupmas Pertamina EP ketika melakukan social
maping dan justifikasi adalah perbedaan mindset dengan stakeholder, di mana mereka
lebih mementingkan keinginan yang mendesak dari pada kebutuhan yang mendesak.
Permasalahan yang ditemukan dilapangan adalah bahaya mendekati aset-aset
Pertamina di masyarakat, program Adiwiyata disekolah, permasalahan kesehatan
remaja seperti sex bebas, napza dan kesehatan reproduksi. Kendala lainnya adalah
program CSR ini hanya dapat dikomunikasikan kepada masyarakat tertentu sehingga
dibutuhkan cara lain agar masyarakat secara luas juga mengetahui tentang pesan yang
ingin disampaikan dalam program CSR ini.melihat kondisi tersebut Hupmas
Pertamina EP menjalin kontak dengan media massa dengan cara ikut mengundang
media masa yang kredibel dan tepat sasaran ke kegiatan penyuluhan Kesehatan dan
Lingkungan.
3. Perencanaan dan Program Perencanaan dan pemograman selanjutnya adalah
menyusun, menentukan materi dan pesan yang akan disampaikan dalam program
CSR pada kegiatan penyuluhan kesehatan dan lingkungan seperti :
a. Sosialisasi bahaya mendekati aset-aset milik Pertamina EP dengan standar
penerapan HSE.
b. Menambah wawasan siswa-siswi mengenai kesehatan dan lingkungan seperti
sex bebas, pergaulan bebas, napza dan perilaku yang dilarang agama.
c. Menjaga dan melestarikan lingkungan seperti merawat lingkungan yang asri
nyaman dalam meningkatkan kesadaran siswa-siswi akan pentingnya menjaga
lingkungan dan kesehatan.
4. Aksi dan komunikasi Tahapan selanjutnya dalam program CSR adalah aksi dan
komunikasi. Hupmas Pertamina EP melakukan beberapa hal terkait dengan tahapan
aksi dan komunikasi CSR, diantaranya :
a. Memberikan surat kepada Dinas-dinas terkait diwilayah Kabupaten
Indramayu, yang isinya secara garis besar mengenai konsep program CSR dan
kesedian sebagai pembawa materi.
b. Mengundang media massa dalam kegiatan CSR ini seperti: media cetak yaitu
Radar Cirebon, Kabar Cirebon, Suara Cirebon dan mendia Televisi Dian TV.
Selain itu Hupmas Pertamina menggunakan media internal perusahaan seperti:
buletin Pertamina, Pertamina TV, leaflet, Baner dan spanduk.
c. Menyeleksi bekerja sama dengan kepala sekolah SMA 1 Krangkeng untuk
menyeleksi siswa-siswa yang akan diikutkan dalam program CSR ini dengan
kuota peserta sebanyak 200 siswa.
5. Evaluasi Tahapan terakhir dalam program ini adalah evaluasi, eveluasi dilakukan
untuk melihat apakah program tersebut mendapatkan sambutan positif dari
stakeholder, dengan harapan hasil akhirnya adalah citra dan reputasi yang baik
Penerapan evaluasi dilakukan dengan pendekatan kuantitatif maupun kualitatif,
pendekatan kuantitatif telah dilakuakn dengan Hupmas Pertam ian Ep dengan
mnyeberakan kusioner kepada siswa siswi yang mengikuti acara tersebut adapun
pendekan kualitatif dilakukan oleh peneliti dengan melakukan wawancara mendalam
terhadap siswa siswi yang mengikuti acara tersebut. Hasil penerapan evaluasi adalah
untuk mengetahui sampai mana hasil yang dicapai dengan program CSR ini.
Kedepannya dengan melihat tolak ukur eveluasi sebelumnya bisa dirumuskan
program yang baik lagi sebagai program lanjutan atau program CSR yang dilakuakn
ini dijadikan program tahunan Pertamina EP.

Filantropi
Filantropi merupakan bagian dari ajaran keagamaan dan tradisi atau budaya yang berkaitan
dengan kedermawanan.Tidak jarang bahwa gerakan filantropi di Indonesia yang kolektif dan
terorganisasi sejak tiga dekade lalu itu merupakan perkembangan dari praktik kedermawanan
bermotif agama. Dengan dukungan lembaga-lembaga Islam misalnya, yang direpresentasikan
oleh organisasi filantropi dan lembaga swadaya masyarakat, kegiatan kedermawanan
memasuki sebuah arena yang meniscayakan modernisasi dan profesionalisme kerja sosial
(Latief 2013). Budaya Berderma merepresentasikan solidaritas, ketaatan beragama, kohesi
sosial,hingga altruisme. Berderma juga, merupakan cara untuk menciptakan relasi patron-
klien,interaksi resiprositas atau timbal-balik, dan mengekspresikan kebanggaan, kekuatan,
dan dominasi. Di balik tafsir yang sangat luasterhadap makna berderma dalam masyarakat,
tradisi kedermawanan yang bersandar pada faktor keagamaan masih merupakan isu utama di
kalangan kaum muslim di berbagai belahan dunia (Latief 2013). Bagian dari ajaran agama
tersebut dapat berupa : zakat, infaq, sedekah, kolekte, persepuhan, punia, darma dll.
Masyarakat juga mempunyai tradisi berderma yang sering dilakukandiantaranya jimpitan,
parelek, patungan , buah sulungan dll.
Tujuan:
1. Menjadi wahana komunikasi dan konsultasi para pelaku filantropi dalam
menghadapai dan mencari solusi terhadap masalah-masalah sosialkemanusiaan dan
lingkungan di Indonesia.
2. Menjadi wahana komunikasi dan konsultasi para pelaku filantropi dalam menghadapi
dan mencari solusi terhadap masalah-masalah sosialkemanusiaan dan lingkungan di
Indonesia.
3. Menumbuh kembangkan sifat, semangat dan etik filantropi/kedermawanan sosial di
berbagai kalangan dan lapisan masyarakat Indonesia melalui berbagai media dan
sarana.
4. Meningkatkan profesionalitas, akuntabilitas dan transparansi organisasi nirlaba/pelaku
filantropi.
5. Menumbuhkan rasa saling percaya, solidaritas dan kerja sama yagn sehat dan
membangun diantara para pelaku dan lembaga filantropi di Indonesia.
6. Menjadi mitra yang dipercaya oleh pemerintah dan sektor usaha dalam menjalankan
pembangunan sosial-kemanusiaan dan lingkungan di tanah air.
Prinsip-Prinsip Filantropi yang Dikembangkan
1. Filantropi memberikan akses kepada warga masyarakat yang memerlukan
sumberdaya agar mereka dapat meningkatkan kemandirian mereka dalam
memenuhi kebutuhan hidupnya.
2. Setiap pelaku filantropi menghargai keberagaman yang hidup dalam masyarakat :
budaya, agama dan keyakinan, suku bangsa, cara pandang, dan lain-lain.
3. Keadilan gender. Filantropi yang dilaksanakan memperhatikan kebutuhan dan
kecenderungan gender yang berbeda dan menempatkannya dalam perspektif
kesetaraan.
4. Universal dan non-partisan. Filantropi tidak membeda-bedakan latar belakang
penerima maupun pemberi dan dijaga agar tidak menjadi alat politik untuk
kepentingan kelompok atau aliran tertentu.
5. Kepentingan bangsa ditempatkat di atas kepentingan individu dan kelompok
Visi Filantropi Indonesia :
- Terciptanya solidaritas sejati berdasarkan kemanusiaan untuk mewujudkan
keadilan sosial dan pembangunan berkelanjutan.
Misi Filantropi Indonesia:
- Meningkatkan jumlah dan mutu filantropi di Indonesia sebagai sarana untuk
memperkuat peran masyarakat sipil di Tanah Air dalam pembangunan sosial,
kemanusiaan dan lingkungan melalui penguatan infrastruktur kelembagaan dan
pengembangan ruang gerak filantropi dan sektor nirlaba.

Contoh Filatropi Di Indonesia dalam bidang Kesehatan :

RSCM (Rumah Sakit DR Cipto Mangkusumo)


RSCM adalah Rumah Sakit Umum Pusat Nasional rujukan tertinggi di Indonesia yang seolah
sama dengan RS Kariadi, RS Fatmawati. Namun RSCM yang terbesar di Indonesia dengan
5.431 dokter spesialis dan 600 subspesialis dibagi 167 divisi penyakit. RSCM memiliki
pengembangan berdasar penyakit yang ada dan lebih mendalam, contoh dalam penanganan
kesehatan anak terdapat departemen ilmu kesehatan anak dengan penyakit langka , dimana
penyakit tersebut tidak ditanggung BPJS namun jumlah penderitanya sangat banyak. Maka
RSCM mengatasinya dengan menggunakan sumber dana dari donatur. Sesuai dengan
Nawacita, RSCM membuat kualitas generasi ke depan lebih baik yaitu dengan melakukan
pengelolaan penyakit anak terintegrasi. Sebagai contoh penanganan penyakit stunting,
penanganan bayi yang tuli sejak lahir dengan penanganan operasi implan, bayi dengan
masalah hati (atresia billier) dengan transplantasi hati. Penyakit langka tersebut dimana
diperlukan dana 1 milyar namun hanya ditanggung BPJS hanya 400 juta saja jadi sisanya
ditanggung oleh RSCM dari dana donatur.
Beberapa sumber donatur RSCM yaitu :  Kitabisa.com: adalah wadah dan teknologi online
bagi individu, komunitas, organisasi mapun Perusahaan yang ingin menggalang dana dengan
membuat halaman donasi online. Yang dimana sudah bekerjasama dengan RSCM sejak awal
tahun 2019yang memiliki sasaran donasinya adalah semua pasien yang tidak memiliki
jaminan kesehatan.  Lets share Indonesia: Let’s share telah bekerjasama dengan RSCM
sejak tahun 2017, yang memiliki sasaran donasi adalah pasien anak baik yang menggunakan
jkn atau umum dengan kasus bibir sumbing dll.  Wecare.id : sudah bergabung dengan
RSCM sejak tahun 2016
RSCM dalam mendapat dana tidak mencari filantropi. Ada banyak mekanisme yang masuk
ke RSCM diantaranya bersumber dari beberapa BUMN perusahaan swasta.Dana yang
didapatkan juga berasal dari dana hibah yang berasal dari biofarma, ILUNI UI, PRODIA,
PT.Astra, PT.Etana, PT.Kalbe, ROCHEE, Oxford University.RSCM memperbolehkan siapa
saja yang yang boleh berdonasi yaitu Orang, organisasi, yayasan maupun perusahan kecuali
perusahaan rokok dan minuman keras. Barang yang bisa didonasikan yaitu dalam bentuk
makanan dan minuman yang telah lulus uji kelayakan ,alat medis,alat bantu kesehatan ( kursi
roda,bed ). Selain itu ada juga dalam bentuk renovasi bangunan namun dalam
pemeliharaannya dari RSCM itu sendiri. RSCM sangat mendukung program stunting yang di
lakukan oleh dokter Damayanti dari bagian pelayanan anak karena efektif menurunkan
stunting 8,4 % melalui pemberdayaan masyarakat, tapi sayangnya Kemenkes belum dapat
maksimal karena terbentur dengan Permenkes maka saat ini program Dokter Damayanti
dibantu oleh Kementrian Desa.

DAFTAR PUSTAKA

Rachmanto, didit harry, dkk. 2013. Analisis Program Corporate Social Responsibility Pt.
Pertamina Ep Region Jawa Dalam Bidang Kesehatan Dan Lingkungan (Studi Kualitatif
Penyuluhan Kesehatan Dan Lingkungan Di Sma I Krangkeng, Indramayu. Jurnal Ilmu
Komunikasi. Diakses melalui Universityhttps://openlibrary.telkomuniversity.ac.id

Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. 2019. Analisis Kebijakan Peran Filantropi


Dalam Pembangunan Kesehatan. Diakses melalui http://padk.kemkes.go.id
Herman. 2018. Manfaat Corporate Social Responsibility oleh Stakeholder Primer dan
Sekunder (Studi Kasus Pada PT. Asia Sawit Makmur Jaya Provinsi Riau). Jurnal Ilmiah
Manajemen Publik dan Kebijakan Sosial - Vol. 2 No. 2. Diakses melalui
https://ejournal.unitomo.ac.id/index.php/negara/article/view/1362/695

Anda mungkin juga menyukai