Anda di halaman 1dari 4

TUGAS CSR

Oleh:

Nuru Faeda (19051156)

Program Studi Komunikasi dan Penyiaran Islam

Sekolah Tinggi Agama Islam Sunan Pandanaran Yogyakarta

Jawaban

1. Perusahaan Diantaranya;
 PERAN PUBLIC RELATION DALAM CSR “PROGRAM WASH” PT AQUA DANONE INDONESIA:
Pada penelitian ini, peneliti tertarik untuk meneliti peran PR pada kegiatan CSR PT Aqua
Danone melalui program WASH sebagai upaya peningkatan citra positif perusahaan,
menggunakan konsep CSR 3P (People,Planet,Profit) yang dipopulerkan oleh Elkington.
PT Aqua Danone didirikan oleh Tirto Utomo sejak tahun 1973 ini, terus berkomitmen
mempersembahkan produk air minum dalam kemasan yang berkualitas untuk masyarakat
Indonesia. PT Aqua Danone merupakan salah satu anak perusahaan dari DANONE Group,
salah satu produsen makanan dan minuman terbesar di dunia.
Di Indonesia sendiri, area bisnis PT DANONE mencakup tiga kategori utama yaitu minuman
(AMDK, minuman ringan non karbonasi, dan minuman teh), Gizi Anak (Nutricia dan
Sarihusada) dan Gizi Obat.Sebagai perusahaan air minum dalam kemasan, PT Aqua Danone
sangat peduli pada kebersihan dan higienitas air di Indonesia. Pada tahun 2015, Indonesia
hanya mampu menyediakan air minum yang cukup untuk 68 juta dari total 258 juta
penduduknya. Sedangkan untuk memenuhi kebutuhan sanitasi dasar, Indonesia telah
mencapai 60.000 dari total penduduknya Sebagai bentuk pelibatan masyarakat dan untuk
mendukung program pemerintah mencapai 100% akses universal pada tahun 2019, AQUA
berpartisipasi meningkatkan kemudahan mendapatkan air bersih bagi masyarakat dengan
mengimplementasikan program Water Access, Sanitation and Hygiene (WASH)/Akses Air
Bersih dan Penyehatan Lingkungan.
Program WASH mendapat pengakuan dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia pada
12 Desember 2017 atas keberhasilan pelaksanaan program WASH dan peningkatan akses air
bersih dan fasilitas sanitasi yang memadai kepada lebih dari 135.000 orang yang tinggal di
wilayah yang lebih luas. 18 kabupaten 7 dengan 20 mitra lokal untuk bekerja.
 Penelitian yang dilakukan oleh Hyelena Tiara Sahita pada tahun 2018 dengan judul skripsi:
PERAN PUBLIC RELATIONS DALAM IMPLEMENTASI PROGRAM CORPORATE SOCIAL
RESPONSIBILITY PADA HOTEL PHOENIX YOGYAKARTA DAN HOTEL HYATT YOGYAKARTA
(STUDI KASUS PADA PROGRAM CSR “ANAK ASUH” DAN “AYUNAN LANGIT WATU JARAN”)
dengan hasil:
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, ditemukan hasil bahwa pada Hotel Phoenix
Yogyakarta dan Hotel Hyatt Yogyakarta telah melibatkan Public Relations mereka dalam
kegiatan inti komunikasi korporat dalam implementasi program CSR mereka. Meskipun
begitu, PR belum dilibatkan dalam keseluruhan tahapan dalam penerapan program CSR.
Selain itu juga ditemukannya faktorpendukung berupa SDM yang memadai, keuangan
perusahaan yang baik, peraturan pemerintah dan citra positif yang dimiliki. Sedangkan
faktor penghambat yang teridentifikasi adalah perbedaan kepentingan terhadap program,
kurang berkembangnya program, dan bencana alam.
 Penelitian yang dilakukan oleh Naurah Qonita Wahyuni dan Maman Chatamallah pada
tahun 2021 dengan judul " Strategi Public Relation dalam Pelaksanaan Program CSR Pada
PT Telkom". Dengan hasil penelitian sebagai berikut:
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan mengenai Strategi Public Relations dalam
pelaksanaan program CSR Indonesia digital learning pada PT Telkom, dapat peneliti
simpulkan bahwa PT Telkom melakukan program CSR Indonesia digital learning karena
sejalan dengan visi dan misi perusahaan yaitu untuk mendukung digitalisasi nasional,
menjadi digital telco pilihan utama untuk memajukan masyarakat. PT Telkom ingin
mendukung pemberdayaan masyarakat melalui edukasi tentang pemanfaatan TIK secara
optimal dengan cara memfasilitasi aktivitas masyarakat sehari-hari. Strategi yang dilakukan
oleh PT Telkom untuk melaksanakan program CSR Indonesia digital learning melalui empat
proses pokok public relations, yaitu: 1. Mengumpulkan data para guru dan bekerjasama
dengan PGRI 2. Berkolaborasi dengan Meta Media Digital dan Corporate Communication 3.
Pihak CDC dibantu dengan karyawan witel untuk memberikan surat ke sekolah-sekolah serta
Corcom melakukan publisitas ke media sosial agar program tersebar luas dan dapat diterima
oleh khalayak khususnya kepada para guru 4. Melakukan evaluasi program dengan rapat
tatap muka antar staf pada saat acara selesai dilaksanakan. Corporate Development
Centerdalam menyebarluaskan informasi mengenai program Indonesia digital learning agar
dapat diketahui dan diminati oleh para guru dengan memperkenalkan website Indonesia
digital learningkepada calon peserta, website IDL juga salah satu syarat yang digunakan
untuk para calon peserta mendaftarkan dirinya agar dapat mengikuti kegiatan IDL. Banyak
fasilitas yang dapat dimanfaatkan di website IDL tersebut, selain itu PT Telkom khususnya
team CDC juga mempunyai akun Instagram Indonesia digital learning.
 Penelitian yang dilakukan oleh Wayan Supaya "Efektivitas Corporate Social Responsibility
dalam Praktik Public Relation" dengan hasil penelitian sebagai berikut:
Dengan semakin berkembangnya program CSR sebagai bagian dari aktivitas public relation
menunjukkan bahwa CSR memiliki manfaat yang sangat positif bagi organisasi. Program CSR
yang diimplementasikan oleh PR harus tepat sasaran karena program CSR tentunya bukan
perkara biaya perusahaan yang sedikit. Publik menjadi kunci penilaian baik tidaknya
program CSR yang dilakukan oleh perusahaan. Implementasi program CSR harus spesifik,
dapat diukur, dapat dicapai, realistis untuk dilaksanakan serta memiliki waktu yang jelas.
Evaluasi program perlu dilakukan untuk mengetahui berhasil atau tidaknya program
tersebut. Salah satu alat ukur yang bisa dijadikan dalam menilai efektivitas program CSR
adalah terbentuknya citra organisasi. Pencapaian ini memberikan manfaat jangka panjang
bagi pertumbuhan dan perkembangan perusahaan di masa yang akan datang.
 Penelitian yang dilakukan oleh Ismi Rahmayuni Dkk. Pada tahun 2018 dengan judul "Peran
Public Relation dalam Program Corporate Social Responsibility (CSR) di CSB Mall Cirebon".
Adapun hasil penelitiannya adalah ebagai berikut:
Dari serangkaian data yang diperoleh di lapangan, baik itu melalui wawancara dengan
responden maupun hasil pengamatan selama penelitian dan dari sumber data tertulis yang
ada, peneliti dapat menarik kesimpulan bahwa aktivitas public relations dalam membangun
citra melalui program Corporate social responsibility CSB Mall adalah sebagai berikut : 1.
CSB Mall tidak terdapat bagian khusus yang melaksanakan seluruh kegiatan Public relations,
kegiatan public relations sebagian besar dilaksanakan oleh bagian pemasaran. Sehingga
aktivitas public relations di CSB Mall bisa dilakukan oleh setiap pemimpin maupun
karyawan. Peran seorang public relations pada CSB Mall dilaksanakan untuk membuat dan
merencanakan seluruh rangkaian kegiatan yang berhubungan dengan komunikasi baik
komunikasi atasan ke bawahan, maupun organisasi dengan publik, komunitas, instansi,
pemerintah, wartawan, maupun dengan perusahaan lain. 2. Pihak CSB Mall telah melakukan
kegiatan CSR pada bidang agama, dalam bidang agama dengan memberikan santunan
kepada anak yatim piatu, mengadakan buka bersama, dan lomba hafiz Quran. Dalam bidang
pendidikan, dalam bidang pendidikan dilakukannya dengan memberikan bantuan buku dan
beasiswa untuk anak berprestasi. Dalam bidang sosial, dalam bidang sosial dilakukannya
dengan melakukan pengaspalan jalan, pembangun 40 kios gratis, donor darah, memberikan
bantuan kepada korban bencana alam dan melakukan penanaman pohon di sekitar
perusahaan.

2. Kegiatan CSR yang di lakukan perusahaan besar


 Pembagian paket sanitasi pribadi (masker dan penyanitasi tangan) sebanyak 2.403 paket.
 Program daring sebagai bagian dari kampanye #dirumahaja, yaitu kolaborasi dengan
berbagai mitra untuk menghadirkan berbagai konten yang bermanfaat bagi masyarakat
selama di rumah melalui media sosial, seperti bincang-bincang dengan dokter seputar virus
korona dan olahraga yang dapat dilakukan di rumah.
 Pembagian 3.000 lembar masker kain dua lapis yang dapat dicuci di lima stasiun besar MRT
Jakarta (Lebak Bulus Grab, Fatmawati, Blok M BCA, Dukuh Atas BNI, midan Bundaran HI).
 Pemasangan spanduk sosialisasi pencegahan penyebaran virus korona di 400 titik di DKI
Jakarta bekerja sama dengan Gerakan Persaudaran Muslim Indonesia (GPMI). Spanduk
berisi pesan-pesan seperti jaga jarak fisik, hindari kerumunan, dan kerja di rumah.
 Berkontribusi dana bersama forum komunikasi BUMD DKI Jakarta yang diprioritaskan bagi
tenaga medis dan masyarakat terdampak paling parah.
3. Perusahaan yang bermasalah dengan CSR;
 PT Sumatera Pasaman Jaya,
 PT Usaha Sawit Mandiri,
 PT Agro Wiraligatsa,
 PT Rimbo Panjang Sumber Makmur,
 PT AMP Plantation,
Sangsi yang di berikan apabila tidak melaksanakan csr adalah di atur dalam Perda yaitu
dalam Bab XII tentang sanksi Pasal 35 jelas-jelas berbunyi jika perusahaan tidak
mengeluarkan CSR maka sanksi berupa peringatan tertulis sebanyak tiga kali, pembatasan
kegiatan usaha, pembekuan kegiatan usaha dan pencabutan izin kegiatan usaha.
4. Program CSR yang gagal di perusahaan besar:
 PT Harita, penyebab kegagalannya adalah PT Harita Grup tidak menyalurkan dana CSR
Sebagai pemberdayaan masyarakat. Sebab fakta di lapangan rata-rata siswa/siswi
melanjutkan ke perguruan tinggi menggunakan biaya keluarga bukan bersumber dari pihak
PT Harita Grup.
 PT Semen Tonasa, Program CSR tak transparan kepada masyarakat sebeb masyarakat
sekitar tidak mengetahui adanya anggaran yang dilontarka untuk pengelolaan CSR.
Masyarakat hari ini hampir tidak menikmati dana tersebut. Masyarakat hanya mendapatkan
setiap harinya hujan debu, asap tebal dan kebisingan saat pabrik beroperasi," papar aktivis
pengkep itu. Ia bahkan menuding pihak PT Semen Tonasa mengelontorkan dana CSR
tersebut hanya kepada kalangan para keluarga pegawai perusahaan, sehingga keberpihakan
perusahaan perlu dipertanyakan. "Harusnya dua persen itu dari laba bersih perusahaan
disalurkan ke masyarakat. Untuk itu kami mendesak kepada pimpinan, direksi PT Semen
Tonasa untuk mengoptimalkan dana CSR sesuai dengan peraturan perundang-undangan,"
ujarnya.

Anda mungkin juga menyukai