Anda di halaman 1dari 2

Masyarakat Konawe Bahagia;

Anak-Anak Bangsa Dicerdaskan Melalui Program Pengabdian masyarakat


Oleh: Akmal Azkiyah

Kemiskinan bukan lagi menjadi suatu hal yang mengejutkan. Sebuah kata yang sudah sangat
sering terdengar oleh beberapa golongan masyarakat di seluruh dunia. Ditambah dengan adanya
pandemic covid-19 yang membuat masalah ini semakin memprihatinkan terutama bagi masyarakat
dengan dengan kondisi ekonomi menengah kebawah. Kemiskinan ini menjadi salah satu masalah
yang belum terselesaikan bagi banyak negara di dunia, terutama bagi negara terbelakang sampai
negara berkembang.
Seperti yang kita ketahui bahwa Indonesia, salah satu negara berkembang dengan jumlah
penduduk miskin berada pada angka yang masih bisa terbilang cukup tinggi. Menurut Badan Pusat
Statistik (BPS) presentase penduduk miskin pada Maret 2022 sebesar 9,54% atau sejumlah 26,16
juta jiwa. Dari pernyataan tersebut bisa disimpulkan masalah kemiskinan di Indonesia ini menjadi
poin besar yang perlu dituntaskan sampai dengan akarnya, karena seperti yang kita ketahui banyak
faktor penyebab masalah kemiskinan ini terjadi diantaranya Ekonomi dan Pendidikan. Semakin besar
pendapatan seseorang maka semakin mudah terpenuhinya kebutuhan hidup seseorang, salah
satunya terpenuhinya pendidikan. Semakin tinggi tingkat pendidikan seseorang maka skill dan
kemampuan yang dimiliki juga semakin banyak sehingga kualitas diri yang dimilikinya tinggi untuk
mencapai peluang kesejahteraan secara financial relatif lebih mudah.
Ekonomi dan Pendidikan tentunya menjadi 2 hal yang sangat berkaitan. Seperti yang kita
ketahui kondisi di lapangan pendidikan anak-anak dengan kondisi ekonomi yang rendah memiliki
kualitas pendidikan yang tidak cukup baik bahkan mengalami kemunduran level pembelajaran yang
seharusnya sudah didapatkan pada usia mereka saat itu. Anak-anak yang seharusnya sudah bisa
berhitung dengan baik namun ternyata sekedar untuk menyelesaikan operasi penjumlahan saja
belum tuntas. Hal ini terjadi bukan karena kurangnya kemampuan diri mereka dalam belajar, namun
karena ketersediaan sarana dan prasarana pembelajaran yang masih kurang memadai yang
merupakan dampak dari kondisi perekonomi yang kurang baik.
Saat ini banyak sekali komunitas-komunitas yang mengadakan program pengabdian masyarakat
dalam bidang seperti Pendidikan hidup dengan tujuan membantu masyarakat untuk
mengoptimalkan potensi yang ada pada diri dan daerah mereka masing-masing. Sudah sepatutnya
para pemuda dengan rentang usia efektif yang memiliki lebih banyak waktu, tenaga, dan pikiran
dapat mengarahkan kelebihan tersebut untuk hal-hal positif agar dapat lebih mengoptimalkan
potensi yang ada pada masyarakat. Kualitas pendidikan bangsa ini dapat lebih maksimal jika
menggabungkan antara pembelajaran secara teoritis dan juga praktis. Salah satu caranya dengan
pengabdian masyarakat.
Pengabdian masyarakat atau biasa kita dengar dengan istilah KKN rupanya menjadi salah satu
wadah bagi para pemuda bangsa untuk menganalisis secara langsung potensi serta memberikan
masukan mengenai solusi permasalahan yang ada di dalam masyarakat. Disinilah soft skill para
pemuda di uji, seperti berpikir inovatif, penyelesaian masalah, dan kerjasama dalam tim guna untuk
memberikan dampak positif kepada masyarakat. Salah satunya dengan kegiatan praktik pengabdian
masyarakat dalam bidang pendidikan yang pernah saya ikuti mengajar siswa di daerah 3T (Terdepan,
Terkecil, dan Tertinggal) selama kurun waktu 2 minggu yang diselenggarakan oleh komunitas global
youth ambassador di salah satu desa yang terletak di Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara.
Setelah melihat langsung kondisi masyarakat di daerah tersebut yang notabenya merupakan
masyarakat daerah kecil dengan kondisi ekonomi menengah kebawah dengan berbagai macam
bentuk keterbatasannya, saya bersama teman-teman lainnya mengidentifikasi bagaimana solusi
mengenai cara agar anak-anak didesa ini dapat memahami materi yang kami sampaikan dengan baik
karena jika dilihat anak-anak di desa ini mengalami ketertinggalan level belajar yang cukup jauh.
Diantaranya siswa disana dalam satu kelas ada sebagian yang belum memahami pelafalan abjad dan
juga dalam taraf menghitung pun belum mahir seperti usia mereka pada umumnya. Kehadiran kami
membawa angin segar kepada mereka dengan membawa program untuk mengatasi masalah
membaca dan menghitung.
Selama 2 minggu disana kemajuan demi kemajuan terlihat, siswa yang sebelumnya belum bisa
mengenal abjad dan menghitung sudah terlihat kemampuannya dari mulai menjumlahkan angka-
angka dan merangkai kata. Tidak sampai disitu program yang kami berikan ini mendapat respon
sangat baik dari masyarakat karena telah membantu mencerdaskan anak-anaknya. Kemudian
kepala dinas pendidikan daerah setempat pun memberikan apresiasi kepada kami karena telah
meneruskan program KKN yang dulunya pernah membawa terobosan baru mengenai metode
pembelajaran untuk anak-anak disana dan resmi diangkat ide nya menjadi suatu metode balajar
yang sah.
Menurut Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat Universitas Indonesia (2011:4),
pengabdian kepada masyarakat atau kegaitan pengabdian kepada masyarakat adalah kegiatan yang
mencakup upaya-upaya peningkatan kualitas sumber daya manusia antara lain dalam hal perluasan
wawasan, pengetahuan maupun peningkatan keterampilan yang dilakukan oleh civitas akademika
sebagai perwujudan dharma bakti serta wujud kepedulian untuk berperan katif meningkatkan
kesejahteraan dan memberdayakan masyarakat luas terlebih bagi masyarakat ekonomi lemah.
Peran pemuda jelas sangat penting bagi kemajuan negeri ini. Dari kisah nyata pengabdian
masyarakat diatas saya kira praktik pengabdian masyarakat bisa menjadi wadah para pemuda ini
untuk mengetahui secara langsung permasalahan dan potensi yang dimilki masyarakat agar dapat
merancang rencana pembangunan lebih lanjut dan menuntaskan berbagai macam permasalahan
yang ada di negeri ini. Setelah mengetahui penjabaran mengenai dampak positif pengabdian
masyarakat ini, para pemuda bangsa harus memulai aksi nyata bagi masyarakat. Dengan turun
langsung melihat kondisi masyarakat, para pemuda diharapkan dapat terus memberikan terobosan
baru karena dari situlah terjadi perubahan-perubahan yang diperlukan di era saat ini dan yang
terpenting bagaimana nantinya terobosan tersebut dapat dirasakan manfaatnya bagi masyarakat
seluas-luasnya.

 http://repository.radenintan.ac.id/3587/1/SKRIPSI.pdf
 https://hi.umy.ac.id/pentingnya-pengabdian-masyarakat-bagi-mahasiswa/
 https://sipemas.uin-malang.ac.id/blog/mengapa-harus-mengabdi
 https://repository.unej.ac.id/bitstream/handle/123456789/57761/11.%20Tujuan
%20%26%20Sasaran.pdf?sequence=11&isAllowed=y
 https://www.google.com/search?
client=safari&rls=en&q=pengembangan+rasa+syukur&ie=UTF-8&oe=UTF-8
 https://www.bps.go.id/pressrelease/2022/07/15/1930/persentase-penduduk-
miskin-maret-2022-turun-menjadi-9-54-persen.html
 https://www.gramedia.com/literasi/dampak-kemiskinan/
 https://djpb.kemenkeu.go.id/kanwil/sulteng/id/data-publikasi/berita-terbaru/2830-
memahami-kembali-strategi-pengentasan-kemiskinan-di-indonesia-sebagai-sumber-
penerimaan-negara.html

Anda mungkin juga menyukai