Anda di halaman 1dari 48

MODUL

SISTEM INFORMASI PERENCANAAN


NETWORK ANALYSIS

Oleh :

Mikael Renaldi Kukuh Yogapurnama (1824036)

PROGRAM STUDI PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA


FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
INSTITUT TEKNOLOGI NASIONAL MALANG
2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas rahmat-
Nya kami telah berhasil menyusun Modul GiS ini dengan baik.Modul paduan ini dibuat
sebagai pedoman pelatihan dalam mendukung pelaksanaan kegiatan pelatihan SIG.
ArcGIS merupakan software yang dikembangkan oleh ESRI. Software ini
merupakan software yang lebih integrated berbasis windows yang memiliki kemampuan
pada berbagai tingkatan.Pemanfaatan software ini ke depan dihirapkan semakin
meningkat ketersedian data dan memberikan informasi yang lebih baik dan akurat kepada
pengguna data dan informasi kehutanan.
Dalam paduan ini, data geografis yang dipakai adalah dari Kota Malang.
Penggunaan data Kota Malang semata – mata sebagai contoh. Untuk pelatihan di tempat
lain maka contoh data geografis dapat dipersiapkan sesuai permintaan. Saya
mengucapkan terimaksih kepada berbagai pihak yang telah membantu dlam penyusunan
modul ini dan semoga madul ini dapat berguna bagi peningkatan kapasitas pengguna
dalam lebih memahami system sytem informasi geografis .

Malang , 26 Maret 2020

penyusun
SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS

1. Pengertian Sistem Informasi Geografis

Sistem Informasi Geografis (SIG) atau Geographic Information System (GIS) adalah
sustem informai khusu yang mengelola data yang memiliki informasi spasial yaitu
bereferensi keruangan. Atau lebih singkatnya, sistem informasi geografis adalah h sistem
komputer yang mempunyai kemampuan untuk membangun, menyimpan, mengelola dan
menampilkan informasi berefrensi geografis, misalnya data diidentifikasi menurut lokasinya
dalam sebuah database.

Teknologi Sistem Informasi Geografis digunakan untuk investigasi ilmiah, pengelolaan


sumber daya, perencanaan pembangunan, kartografi dan perencanaan rute. Contohnya SIG
dapat digunakan perencana untuk membantu menghitung waktu tanggap darurat saat terjadi
bencana alam secara cepat dan lain sebagainya.

2. Manfaat Sistem Informasi Geografis

Manfaat umum penggunaan Sistem Informasi Geografis ini yaitu dapat memudahkan kita
dalam melihat fenomena kebumian dengan perspektif yang lebih baik, pemrosesan data yang
lebih cepat, dan mendapatkan hasil analisa yang lebih akurat.SIG dapat menghubungkan data
spasial seperti letak geografis dan astronomis dengan data non spasial, sehingga para
pengguna sistem ini dapat membuat peta dan menganalisa informasinya dengan berbagai
cara dan metode. Dengan menggunakan SIG, di mana data tersimpan dalam bentuk digital,
data ini dapat tersimpan lebih padat dibanding bentuk cetak, tabel, atau lainnya sehingga
dapat meringankan biaya produksi dan mempercepat pengerjaannya.

Paling tidak ada 2 keunggulan penggunaan Sistem Informasi Geografis ini, yaitu:

o Analisa Proximity

Analisa Proximity ini merupakan analisa geografis yang berbasis pada jarak dan


layer. Di mana dengan analisa ini kita dapat melihat jarak tertentu suatu lokasi untuk
menentukan dekatnya hubungan antara sifat bagian yang ada.

o Analisa Overlay

Analisa Overlay merupakan proses integrasi data dari lapisan-lapisan layer yang


berbeda. Untuk menganalisa suatu keadaan, diperlukan lebih dari satu layer yang
berbeda dan disusun secara fisik agar dapat dianalisa secara visual.
A. Network Analysis
Network Analysis merupakan salah satu ekstensi yang disediakan pada software
ArcGis yang memiliki kemampuan untuk melakukan Analisa jaringan, tools ini akan
menemukan jalur palin kecil impedansinya. Network analysis merupakan analisis spasial
mengenai pergerakan atau perpindahan suatu sumber daya (resources) dari suatu lokasi
ke lokasi yang lain. Fungsi network merujuk data spasial titik-titik (points) atau
garisgaris (lines) sebagai suatu jaringan yang tidak terpisahkan. Fungsi ini sering
digunakan di dalam bidang-bidang transportasi, hidrologi dan utility (misalnya, aplikasi
jaringan kabel listrik, komunikasi, pipa minyak dan gas, air minum, saluran
pembuangan). Sebagai contoh dengan fungsi analisis spasial network, untuk menghitung
jarak terderka antara dua titik tidak menggunakan jarak selisih absis dan koordinat titik
awal dan titik akhirnya.
Tetapi menggunakan cara lain yang terdapat dalam lingkup network. Pertama,
cari seluruh kombinasi jalan-jalan (segmen-segmen) yang menghubungkan titik awal dan
akhir yang dimaksud. Pada setiap kombinasi, hitung jarak titik awal dan akhir dengan
mengakumulasikan jarak-jarak segmen yang membentuknya. Pilih jarak terpendek
(terkecil) dari kombinasi-kombinasi yang ada. Salah satu aplikasi yang dapat diterapkan
menggunakan fungsi network adalah mencari urutan rute yang optimal. Misalnya kita
memiliki 3 tujuan yang harus di datangi. Dengan menghitung efektifitas dan efisien kita
dapat menentukan rute optimal tujuan kita.Dengan sub- analisis spasial yang berda di
dalamnya :
1. Permodelan jaringan (aturan lalu lintas searag/dua arah, belokbelok, kiri-kanan, jalan
buntu, jalan yang tidak dibuka, under/overpass).
2. Penentuan jalur terpendek (Shortest path/distance)
3. Penentuan jalur optimum atau terbaik (jarak tempuh dengan biaya,hambatan minimum)
4. Penentuan rute alternative (beserta waktu tempuhnya)
a. Langkah kerja pengaplikasian Tools Network Analysis

Buka aplikasi Arcgis

Jika Tools Network Analysis belum ada pada arcgis, bisa di munculkan dengan
cara klik Costumize >> Toolbar >> centang Network Analysis.
Maka Tool Analysis Network akan muncul seperti gambar di bawah ini, dan
dapat di taruh sesuai keinginan.

Setelah itu klik Costumize lagi dan klik Extention lalu centang Analysis Network
agar Tools Analysis Network dapat di gunakan.
Dan jangan lupa untuk menyesuaikan koordinat layer dengan lokasi analisis yaitu
WGS 1984 UTM Zone 49 S dengan cara klik kanan pada tulisan layer >>
Properties >> Coordinate System lalu pilih koordinat di atas.
Masukan Shp jalan Kota Malang
Setelah itu buat folder baru dengan nama Geodatabase, lalu klik kana pada file
tersebut >> New >> File Geodatabase.

Langkah selanjutnya membuat Feature Data Set dengan cara klik pada file
Netwok Analysis >> New dan beri nama Jalan_KotaMalang klik Next >> lalu
pilih WGS 1984 UTM Zone 49S >> Next >> WGS 1984 >> Finish.
Setelah itu klik kana pada Feature Dataset >> Import >> klik Feature Class
Kemudian masukan Input featurenya Shp.
Tunggu beberapa saat, jika berhasil maka akan muncul centang hijau di pojok
bawah kanan dan hasilnya seperti ini.
Setelah itu membuat Network Dataset dengan cara klik kana pada Fiture Dataset
lalu klik New >> Network Dataset.

Setelah muncul seperti di bawah klik Next


Setelah itu pilih JalanKotaMalang dan klik Next

Pilih Yes, lalu klik Next


Klik Conetivity dan pilih End Point seperti di bawah ini.
Setelah itu akan muncul seperti di bawah dan pastikan unitnya sudah dalam
satuan meter, klik Next.
Setelah itu akan muncul seperti gambar di bawah lalu klik Next

Lalu pilih No dan Klik Next.


Lalu centang Build Service Area Index

Setelah itu klik Finish.


Setelah itu akan muncul seperti di bawah ini dan klik Yes pada keduanya
Jika sudah melakukan langkah-langkah seperti di atas maka akan muncul seperti
di bawah ini.

B. Route Analysis
Route analysis yaitu metode untuk menentukan rute optimal antara dua objek atau
lebih yang dihubungkan jaringan transportasi. Rute optimal ini bias berdasarkan jarak
tempuh atau waktu tempuh terkecil. Ekstensi ini digunkan untu menentukan suatu rute
dimana rute disini memiliki banyak arti tergantung impedansi yang dipakai. Rute terbaik
dapat berarti terdekat, tercepat atau terindah. Contoh jika impedansi yang dipakai adalah
waktu, maka rute terbaik adalah rute tercepat.

b. Langkah kerja Route Analysis

Pilih New Route Analysis pada Network Analysis >> Route .


Lalu matikan Shp Jalan Kota Malang jika mengganggu. Lalu masukan Shp
Kantor Kelurahan.
Setelah itu klik Create Network Location Tool pada Network Analysis Toolbar
kemudian buat titik pada kantor kelurahan yang ingin dianalisi dan diharuskan
tepat pada titiknya.
Jika sudah selesai klik icon Solve pada Analysis Toolbar
Setelah klik pada icon Solve maka akan keluar rute perjalanan, setelah itu simpan
lokasi Kantor Kelurahan menjadi format Shp dengan cara munculkan Network
Analysis Window lalu klik kanan Stops > Selection > Select All. Selanjtnya klik
kanan Export Data lalu pada output adalah lokasi penyimpanan shp.
Ini adalah hasil dari Route Analysis yang sudah menggunakan layout peta.

C. New Service Area


Service area itu digunakan untuk memperhitungkan area cakupan objek. Cakupan
ini didasari pada waktu tempuh yang digunakan untuk mencapai suatu objek melalui
jaringan transportasi. Langkah Analisa
c. Langkah kerja New Service Area

Masukan Shp Kecamatan Lowokwaru dan Kecamatan Sukun lali klik Network
Analysis >> New Service kemudian akan muncul Layer Service Are dan
Toolbox yang berisi (facilities, polygon, lines dan barriers). Jika membuat di
MXD yang sama shp Route dapat dimatikan.
Setelah itu klik kanan pada Fasilities >> Load Location >> lalu pilih kantor
kelurahan dan pada Field pilih FID lalu klik OK.
Klik ikon Service Area Properties klik menu analysis setting > impedance pilih
Meters dan pada Defoult Breaks 5000 m (5 KM) yang merupakan jangkauan
pelayanan fasilitas pemerintah yang mengacu pada SNI 03-1733-2004.

Lalyu pada menu Polygon Generation, hilangkan centang pada Trim Polygon.
Lalu pada bagian Multiple Facilities Options pilih Marge by Break Velues,
kemudian ok.
Setelah itu klik Network Analysis >> options Lalu pada menu Location Snap
Option Centang Snap to Postion Along Network dan klik OK
Dan terakhir pilih ikon Solve, Dan setelah jadi dapat diatur warna agar lebih jelas
jangkauan pelayanannya pada menu polygons yang berada pada bagian bawah di
Shp Service Area.

Dan tahapan New Service Area


Dan ini adalah hasil dari peta Service Area yang sudah menggunakan layout peta

D. New Closest Fasility


Digunakan sebagai metode untuk fasilitas yang mana lebih dekat dari suatu titik.
Seperti dengan Route Analyisis, penentuan fasilitas dapat berdasarkan jarak ataupun
waktu.
d. Langkah kerja New Closest Fasility

Pilih Network Analysis > New Closet Facility. Maka akan muncul layer Closet
Facility dan Toolbox Closet Facility, toolbox tersebut berisi (Facilities, Incident,
Routes dan Barriers)
Pada Facilities klik kanan lalu pilih Load Location. Setelah itu Load Form pilih
KantorKelurahan dan Sort Field pilih FID lalu klik OK
Pilih Incident dan. ( Lokasi Insidennya menggunkan Shp UnivKotamalang yang
berisikan Universitas Brawijaya, Universitas Malang, Universitas Negeri Malang,
Universitas Merdeka Malang dan Institut Teknologi Malang). Dan setelah itu
New Closest Fasility sudah selesai.
Ini adalah hasil peta Closest Fasility yang sudah menggunakan layout peta.
E. OD Matrix Analysist
OD Matrix Analysis adalah Analisa untuk menghitung Cost (bisa dalam bentuk
jarak tempuh atau waktu tempat) antara tiap pasangan origin dan destination.
e. Langkah kerja OD Matrix Analysist

Seperti sebelumnya Pilih Network Analysis > New OD Cost Matrix. Lalu Akan
muncul Layer OD matrix dan toolbox yang berisikan Original Destinations, Lines
dan Barriers. Shp Batas Administrasi masih di hidupkan.

Masukan shp UnivKotamalang lalu pilih Origins lalu klik ikon Create Network
Location Tool dan beri titik pada Institut Teknologi Nasional Malang. Dan pada
Destinations, Klik destinations pada peta lalu titikan pada 10 titik Kantor
Kelurahan pada shp KantorKelurahan (kecuali Kelurahan Penanggungan)
kemudian Solve.
Setelah menitiki 10 kantor kelurahan klik Solve dan OD Matrix Analysist sudah
selesai
Inilah peta OD Matrix Analysist yang sudah menggunakan layot peta
F. Location – Allocation
Digunkan untuk memilih fasilitas dari seperangkat fasilitas untuk beroprasi
berdsarkan interaksi potensi mereka
f. Langkah kerja Location – Allocation

Masukan Shp UnivKotaMalang dan SPBU


Seperti sebelumnya pilih Network Analysis > Lalu Locations – Allocation. Lalu
akan muncul Layer location-allocation dan toolbox yang berisi (facilities,
demand, lines dan Barriers).
Lalu pada Facilities, klik kanan lalu pilih Load Location > Load Form pilih Shp
SPBU dan pad Sort Field piloih FID lalu Ok.
Lalu klik kanan pada Ikon Demand Point, kemudian load location > kita pilih Shp
UnivKotaMalang lalu pada sort Field pilih FID lalu ok.
Klik ikon Location -allocations > Properties >Analysis Setting > pada impedience
pilih Meters dan pada Travel Form centang pada deman to facility. Lalu pada
advance setting pilih “minimize impendance” setelah itu pada proble type ubah
fasilities to choose menjadi 2 karena jumlah SPBU 2 selantujnta di accumulation
Centang Length.
Setelah melakukan proses seperti di astas lalu klik Solve. Dan proses Location –
Allocation sudah selesai.
Ini adalah peta Location- Allocation yang sudah menggunakan layout peta

Anda mungkin juga menyukai