Anda di halaman 1dari 17

LAPORAN PRAKTIKUM

SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS


BUFFERING

Disusun oleh:

Nama : Kautsar Farid Akbar


NIM : 117200034
Plug :4

PROGRAM STUDI TEKNIK GEOMATIKA


FAKULTAS TEKNOLOGI MINERAL
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” YOGYAKARTA
2021
BAB I
Pendahuluan
1.1 Latar Belakang
GIS atau Geographic Information System adalah aplikasi pengolahan data spatial
dengan menggunakan sistem komputerisasi dengan menggabungkan antara data grafis
dengan data atribut obyek menggunakan peta dasar digital (basic map) bergeoferensi bumi.
Saat ini GIS berkembang pesat dan banyak diimplementasikan disegala bidang seperti
pendidikan, kesehatan, geografi, cuaca, kependudukan, jaringan perpipaan dan lain-lain.
Pada dasarnya GIS menampilkan dan memberikan percepatan data-data yang diinginkan
oleh pengguna dimana terdahulu hanya menggunakan metode manual namun saat ini
menggunakan metode digital (Komputerisasi). GIS atau Geographic Information System
adalah aplikasi pengolahan data spatial dengan menggunakan sistem komputerisasi dan
peta dasar digital (basic map) bergeoferensi bumi Pada ArcGis Terdapat beberapa jenis
Analisis. Salah satunya yaitu buffer.
Buffer merupakan salah satu fasilitas pada perangkat lunak GIS yang memungkinkan
kita membuat suatu batasan area tertentu dari obyek yang kita inginkan, misal kita ingin
membuat batasan area 200meter dari suatu penggal jalan, sungai atau kita ingin membuat
batasan dengan radius tertentu dari pusat kota. Buffer Juga merupakan proses analisis yang
digunakan untuk membuat feature tambahan di sekeliling feature asli dengan menentukan
jarak tertentu. Buffer dapat digunakan untuk feature titik, garis maupun polygon
1.2 Rumusan Masalah
a. Apa itu peta Buffering (penyangga)?
b. Bagaimana cara memBuffer jalan tol pada Arcmap?
c. Apa fungsi dari pembuatan Buffer pada suatu wilayah?
1.3 Tujuan
a. Agar mahasiswa atau praktikan memahami apa itu peta Buffering (Penyangga)
b. Agar mahasiswa atau praktikan mengetahui cara memBuffer Jalan Tol pada Kota
Serang
c. Agar mahasiswa atau praktikan mengetahui dan memahami fungsi utama dari
pembuatan zona penyangga atau buffer

2 | Praktikum Sistem Informasi Geografis


BAB II
Dasar Teori
Buffer merupakan konsepsi fungsi atau fasilitas yang dapat ditemui pada setiap aplikasi
SIG termasuk ArcView. Fasilitas ini sering digunakan dalam pekerjaan analisis yang berkaitan
dengan ‘regulasi’ lingkungan (Prahasta, 2002). Buffer merupakan bentuk lain dari teknik
analisis yang mengidentifikasi hubungan antara suatu titik dengan area di sekitarnya atau
disebut sebagai Proximity Analysis (analisis faktor kedekatan). Proximity Analysis merupakan
proses analisa yang biasa digunakan dalam penentuan site/lahan untuk keperluan strategi
pemasaran dalam bisnis/perdagangan. Dalam Prahasta (2002), secara anatomis Buffer
merupakan sebentuk zona yang mengarah keluar dari sebuah obyek pemetaan apakah itu
sebuah titik, garis, atau area (poligon). Dengan membuat Buffer, akan terbentuk suatu area
yang melingkupi atau melindungi suatu obyek spasial dalam peta (buffered object) dengan
jarak tertentu. Jadi zona-zona yang terbentuk secara grafis ini digunakan untuk
mengidentifikasi kedekatan-kedekatan spasial suatu obyek peta terhadap obyek-obyek yang
berada di sekitarnya. Dalam teori perkotaan yang diutarakan oleh Kevin Lynch, menyebutkan
bahwa kota atau kawasan dapat lahir dari elemen-elemen seperti titik (dot/point), garis
(line/path), dan polygon (area). Dari ketiga elemen tersebut yang juga menjadi elemen peta
sebagai representasi kota atau kawasan, buffer juga dapat terbentuk dari ketiga unsur tersebut.
Bentuk buffer akan menyesuaikan dengan bentuk elemen yang ada.

Buffer yang terbangun dari elemen titik dalam peta (kiri), bentuk Buffer yang terbentuk dari
elemen garis / path (tengah), Buffer yang tebentuk dari elemen poligon / area (kanan)
(Prahasta, 2002)
Buffer yang terbentuk dari titik biasanya menggambarkan kondisi mengenai cakupan
atau jangkauan pelayanan dari sebuah fungsi di titik tersebut. Sementara pada buffer yang
terbentuk dari unsur garis dan polygon lebih banyak menggambarkan kondisi dampak dari
fenomena yang terkandung dalam unsur peta tersebut. Contohnya dalam hal ini adalah cakupan
luapan sungai atau dampak kebisingan di jalan raya. Khususnya pada bentuk poligon, terdapat
dua jenis buffer yang terbentuk berdasarkan arahnya, yaitu keluar dan kedalam. Buffer yang
terbentuk ke dalam Analisa Buffer disebut sebagai set-backs sebagai representasi dari kondisi
poligon tersebut pengaruhnya terhadap suatu regulasi, contohnya garis sempadan bangunan
atau rencana perluasan jalan atau lahan yang kemudian berdampak pada lahan yang menjadi
poligon tersebut.

3 | Praktikum Sistem Informasi Geografis


BAB III
Metode Praktikum
3.1 Waktu dan Tempat
Praktikum dilaksanakan pada hari jumat tanggal 26 November 2021 pukul 16.00-17.00
WIB dirumah masing-masing dengan menggunakan Aplikasi zoom eMeeting dan dipandu oleh
asisten laboratorium praktikum Sistem Informasi Geografis UPN Veteran Yogyakarta.

Lokasi praktikum online

3.2 Alat dan Bahan


a) Laptop atau Pc
b) Aplikasi ArcMap
c) Zoom eMeeting
d) Data yang digunakan berupa data TutupanLahan_Banten2019.shp, JalanTol.shp,
Peta Administrasidesa_25_ar_shp kabupaten Serang.

4 | Praktikum Sistem Informasi Geografis


3.3 Langkah Pengerjaan
1. Pada langkah awal bukalah Arcmap dan tambahkan data Jalan_tol_shp dan data
tutupan_lahan_banten_shp dengan cara Add Data > kemudian tambahkan file jalan tol
dan tutupan lahan.

2. Langkah selanjutnya adalah mendownload peta kabupaten yang lebih kecil lagi di
Provinsi Banten, kali ini saya memilih kota Serang. Cara mendownload peta tersebut
dengan cara Login di web InaGeospasial kemudian pilih peta kabupaten yang
diinginkann > Klik kanan untuk mendownload. Setelah berhasil tambahkan data yang
sudah didownload tadi dengan cara Add Data > tambahkan file
Administrasidesa_25_ar_shp kabupaten Serang.

5 | Praktikum Sistem Informasi Geografis


3. Setelah berhasil didownload klik kanan pada layer > properties > kemudian mengatur
coordinate System dengan memilih WGS 1984 UTM Zone 48S.

4. Setelah itu menyamakan Datum yang digunakan antara ketiga data yang digunakan
dengan cara ArcToolbox > Data Management Tools > Projection & Transformation >
Project > pilih layer jalan tol > pilih tempat penyimpanan > kemudian menyamakan
UTM yang digunakan dengan menggunakan WGS 1984 UTM Zone 48S. Lakukan
langkah yang sama kepada administrasi desa dan tutupan lahan.

6 | Praktikum Sistem Informasi Geografis


5. Langkah selanjutnya yaitu menambahkan data yang sudah disave dengan format baru
kedalam layer dengan cara Add Data > cari tempat penyimpanan File > kemudian
tambahkan 3 file tersebut.

6. Langkah selanjutnya adalah melakukan Cliping pada area yang diinginkan dengan cara
Geoprocessing > Clip > Input Feature diisi JalanTol1 > Clip Feature diisi
AdmininistrasiDesa > Ok.

7 | Praktikum Sistem Informasi Geografis


7. Langkah selanjutnya adalah melakukan Cliping pada area yang diinginkan dengan cara
Geoprocessing > Clip > Input Feature diisi TuplahBanten1 > Clip Feature diisi
AdmininistrasiDesa > Ok

8 | Praktikum Sistem Informasi Geografis


8. Langkah selanjutnya adalah pewarnaan pada setiap wilayah pada kota Serang yang
bertujuan agar setiap wilayah tertanda dengan warna yang berbeda, dengan cara klik
kanan pada Tuplah_Banten1_clip > Properties > Symbology > Categories > Unique
Values > Value Field pilih Legenda > Add All Values > Pilih Warna yang diinginkan
> Apply > Ok.

9. Langkah selanjutnya adalah melakukan proses buffering dengan cara Geoprocessing


> Buffer > kemudian pilih sesuai dengan yang ada pada tabel.

9 | Praktikum Sistem Informasi Geografis


10. Selanjutnya adalah membuat tutupan lahan dengan buffer jalan tol sebagai pembatas,
untuk proses dengan cara Geoprocessing > Clip > Input Feature pilih TuplahBanten1
> Clip Feature pilih JalanTol_clip_Buffer > Ok.

10 | Praktikum Sistem Informasi Geografis


11. Langkah selanjutnya adalah Add Field pada layer Tuplah_Banten_Clip_Clip dengan
cara klik kanan pada layer tersebut > Add Field > pada name diberi nama Hectares >
Type pilih Double > Ok.

11 | Praktikum Sistem Informasi Geografis


12. Kemudian pada field yang baru pada klik kanan > Calculate Geometry > Area > Use
Coordinate System of the data frame > units > Hectares > Ok.

Hasil jika field hectares diubah ke meter maka hasilnya akan sama dengan Shape
Area

12 | Praktikum Sistem Informasi Geografis


13. Langkah selanjutnya adalah melakukan Summarize dengan cara klik kanan pada field
hectares > Summarize > pada menu No. 1 pilih Legenda > No. 2 Pilih hectares
kemudian pilih Sum > Ok.

14. Hasil akhir buffering berupa data tabel sum yang merupakan total keseluruhan lahan
yang digunakan pada pembuatan jalan.

13 | Praktikum Sistem Informasi Geografis


BAB IV
Hasil dan Pembahasan

-Tampilan Tutupan lahan dan Jalan yang telah dicrop (kabupaten/kota)

-Tampilan Jalan yang telah di Buffer

14 | Praktikum Sistem Informasi Geografis


-Tampilan atribute table dari layer tutupan lahan yang terdampak

-Analisis Perubahan Tutupan Lahan

Dari analisis perubahan tutupan lahan pada Peta Provinsi Banten Kota serang bahwa
terdapat 3 komponen penting yang berubah berdasarkan hasil dari zona penyangga jalan tol
yang ada. 3 komponen tersebut yaitu pemukiman dengan luas area sebesar 180,343775 ha,
Pertanian dan lahan Kering dengan luas area sebesar 119,979461 ha, dan yang terakhir yaitu
sawah dengan luas area sebesar 398,256267 ha. Dari data tersebut luas area yang terpakai pada
zona penyangga sebesar 698,579503 ha.

15 | Praktikum Sistem Informasi Geografis


BAB V
Kesimpulan
Buffer merupakan salah satu fungsi yang terdapat dalam ArcView. Dimana
pembangunan buffer biasanya digunakan untuk kepentingan analisis yang dilakukan
berdasarkan jarak atau zona tertentu. Buffer biasanya dibangun dengan arah keluar untuk
melindungi elemen-elemen spasial yang bersangkutan. Dengan dibuatnya buffer maka akan
terbentuk suatu area, polygon atau zona baru yang melindungi/menutupi objek spasial dengan
jarak tertentu. Proses pembangunan buffer dapat dilakukan untuk setiap feature baik point, line
ataupun polygon.

Buffering merupakan salah satu proses dalam geoprocessing yang umum digunakan dalam
analisis SIG. Buffering merupakan kegiatan membuat kenampakan baru di sekitar
kenampakan yang sudah ada.
Buffer dapat dibuat dalam:

a. Pada jarak tertentu


b. Berdasarkan atribut pada peta
c. Dan menghasilkan multiple buffer

Buffer menggambarkan area tertutup (poligon) pada suatu jarak tertentu pada bentang
kenampakan tertentu, dimana beberapa fungsi buffer antara lain:
a. Mengidentifikasi daerah yang berada di sekitar kenampakan geografis;
b. Mengidentifikasi/memilih kenampakan yang termasuk di dalam atau berada di luar
daerah buffer; dan
c. Untuk menyediakan ukuran perkiraan yang dekat dengan suatu kenampakan .
Cara kerja Buffer:
a. Buffer memproses algoritma matematika untuk mengidentifikasi ruang yang berada di
sekitar bentang kenampakan
b. Kenampakan yang dipilih untuk buffering harus melalui beberapa proses seleksi dan
pertimbangan
c. Jarak buffer dapat berasal dari input langsung , dari attribut dan dari data lainnya
d. Sebuah garis dapat digambar dalam banyak arah di sekitar kenampakan yang terpilih
hingga terbentuk sebuah poligon yang solid.
e. Sebuah basisdata baru yang mengandung data mengenai buffer dihasilkan setelah
poligon buffer selesai terbentuk.

16 | Praktikum Sistem Informasi Geografis


Daftar pustaka.

• Banda Selamet, Muhammad.2007.Modul Pelatihan Aplikasi SIG untuk Kesesuaian


Lahan
• Forest Watch Indonesia.2010.Modul Pelatihan ArcView
• Wafirul Aqli Dosen Jurusan Arsitektur FT Universitas Muhammadiyah
Jakarta.2010.Analisis Buffer untuk perancangan ruang kawasan

17 | Praktikum Sistem Informasi Geografis

Anda mungkin juga menyukai