A. Tujuan
Tujuan dari praktikum sistem informasi geografi acara satu dengan judul acara
Buffering Pemodelan Zonasi adalah sebagai berikut.
1. Mahasiswa dapat melakukan proses Buffering.
2. Mahasiswa dapat membuat peta jangkauan sarana pendidikan.
3. Mahasiswa dapat menganalisis wilayah yang terjangkau sarana pendidikan.
Gambar 4.7 Layout Peta Jangkauan Sarana Pendidikan Kecamatan Kayu Agung
Pembahasan
Pada praktikum acara 4 ini melakukan pemodelan zonasi jangkauan sarana Pendidikan
menggunakan buffering dengan proximity analysis, Buffering merupakan salah satu teknik
analisis pada SIG. Buffer merupakan teknik analisis yang mengidentifikasi hubungan antara
suatu titik dengan area di sekitarnya atau disebut sebagai Proximity Analysis (analisis faktor
kedekatan) (Aqli et al., 2010). Proximity analysis adalah salah satu analisis yang digunakan
dalam penentuan lahan untuk keperluan strategi pemasaran dalam suatu bisnis. Dalam
praktikum ini, buffering dilakukan untuk melihat pemerataan fasilitas Pendidikan di
kecamatan Kayu Agung.
Proses buffering dilakukan pada data pendidikan di Kecamatan Kayu Agung dan
menghasilkan zona jangkauan untuk objek SD, SMP, dan SMA dengan jangkauan radius
pancapaian jarak untuk objek SD dan SMP yaitu 1000 meter, sedangkan untuk jangkauan
radius obyek SMA yaitu 3000 meter . Dalam praktikum ini, zona jangkauan untuk SD
disimbolkan dengan lingkaran berwarna merah dan untuk SMP berwarna biru dan SMA
berwarna abu-abu. Penggunaan radius pencapaian jarak pada masing-masing tingkatan
pendidikan tersebut didasarkan pada klasifikasi kebutuhan sarana pendidikan dan
pembelajaran yang dapat dijangkau masing-masing tingkatan Pendidikan berdasarkan tabel
4.1 menurut (SNI 03-1733- 2004).
Berdasarkan pada hasil layout peta tersebut dapat dilihat bahwa layanan pendidikan di
Kecamatan Kayu Agung berada disekitar area pemukiman, dan juga dekat dengan akses
jalan. Selain itu juga beberapa Sekolah Dasar menjangkau kecamatan sekitarnya sehingga
hal tersebut menunjukkan bahwa fasilitas Pendidikan di wilayah tersebut dapat dijangkau
dengan mudah oleh Masyarakat, tidak hanya Sekolah Dasar saja terdapat Sekolah Menengah
Pertama dan Sekolah Menengah Atas serta bahkan PAUD yang menjangkau diuar kecamatan
Kayu Agung, berdasarkan hal tersebut sarana Pendidikan di wilayah itu sudah memadai
sesuai dengan peraturan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 tahun 2003 tentang
Sistem Pendidikan Nasional yang didalam Pasal No 6 ayat (1) menyatakan bahwa “Setiap
warga negara yang berusia tujuh sampai dengan lima belas tahun wajib mengikuti
pendidikan dasar”. Berdasarkan peraturan tersebut diketahui bahwa setiap warga negara
Indonesia berhak mendapatkan pelayanan pendidikan oleh pemerintah pada jenjang
Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP). Keberadaan suatu fasilitas
pendidikan di suatu wilayah tidak hanya sebatas ada atau tidaknya ketersediaan fasilitas
tersebut, namun fasilitas pendidikan harus mampu memberikan jangkauan pelayanan
minimal agar dapat dijangkau oleh siswa tersebut (Pancarrani & Pigawati, 2014).
Dalam laporan praktikum ini juga, kami akan membahas pentingnya layouting peta dalam
Sistem Informasi Geografis (SIG). Layouting peta adalah tahap kritis dalam proses pembuatan
peta yang memungkinkan kita untuk menyusun informasi geografis secara visual dalam
bentuk peta yang mudah dipahami dan informatif. Tujuan utama dari layouting peta adalah
untuk menyampaikan informasi geografis dengan jelas kepada pemirsa.
F. Kesimpulan
Dari praktikum yang sudah dilakukan, dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:
1. Teknik analisis buffering dapat dimanfaatkan dalam mengetahui jangkauan pelayanan
sarana Pendidikan Kecamatan Kayu Agung.
2. Radius pencapaian sarana pendidikan didasarkan pada SNI 03-1733-2004, yaitu Sekolah
Dasar/Setingkat (SD) dan Sekolah Menengah Pertama/Setingkat (SMP) memiliki
jangkauan radius pencapaian jarak 1000 meter, sedangkan Sekolah Menengah
Atas/Setingkat (SMA) memiliki jangkauan radius pencapaian 3000m.
3. Radius jangkauan sarana pendidikan di Kecamatan Kayu Agung dekat dengan
pemukiman dan akses jalan sehingga memudahkan aksesnya untuk masyarakat.
4. Terdapat beberapa SD, SMP, SMA yang menjangkau luar kecamatan Kayu Agung yang
mana hal tersebut menunjukkan fasilitas Pendidikan sudah memadai
Daftar Pustaka
Aqli, W., Jurusan, D., & Ft, A. (2010). Analisa Buffer dalam Sistem Informasi Geografis untuk
Perencanaan Ruang Kawasan. INERSIA, 6(2).
DeMers, Michael N.(2009). GIS For Dummies. Indianapolis: Wiley Publishing Inc.
Depdikbud., RI. (2003). UU RI Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.
Depdikbud RI.
Prahasta, E. (2010). Sistem Informasi Geografis: Konsep-Konsep Dasar. Bandung : Informatika.
Prahasta, Eddy. (2002). Konsep-Konsep Dasar Sistem Informasi Geografis. Bandung: Informatika
Bandung.