Anda di halaman 1dari 28

LAPORAN PRAKTIKUM

SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS II


ACARA III
NETWORK ANALYSIS

Dosen Pengampu :
Aditya Saputra, S. Si., M. Sc., PhD
Jumadi, S. Si., M. Sc., PhD

Asisten :
Luthfian Akmaldhani Sumartono Rizal Fauzianto
Luthfika Khuffana Yunan Akmad Isnanto
M. Irvan Aditiya Yuni Fitriani

Disusun oleh :
INRIYANTI FERONIKA
E100190154
Kelompok Jumat, 14.30

LABORATORIUM SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS DAN


PENGOLAHAN CITRA DIGITAL
FAKULTAS GEOGRAFI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2021
LAPORAN PRAKTIKUM
SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS II
ACARA III
NETWORK ANALYSIS

I. TUJUAN
1. Mengetahui tentang cara analisis jaringan.
2. Dapat menentukan rute perjalanan yang optimal dari lokasi asal ke
lokasi tujuan tertentu.
3. Dapat melakukan pencarian fasilitas terdekat dari sebuah lokasi.
4. Dapat menentukan area layanan dari sebuah fasilitas.
II. ALAT DAB BAHAN
1. ArcGis
2. Laptop
3. Shapefile Batas Administrasi Kota Sukabumi
4. Shapefile Jaringan Jalan Kota Sukabumi
III. LANDASAN TEORI

Jaringan merupakan seluruh sistem yang terkoneksi dengan fitur lain


secara linear seperti jalan. Pada ArcGIS, Network Analyst merupakan tipe
analisis jaringan untuk menentukan wilayah yang tercakupi seluruh jalan
yang dapat diakses (jalan yang tidak terhambat). Network Analysis
merupakan analisis yang digunakan untuk memecahkan masalah terkait
dengan jaringan. Tujuan dari dilakukannya Network Analysis adalah agar
lebih efisien dalam arti dapat menghemat waktu dan uang.

Tool yang dibutuhkan antara lain adalah data jaringan jalan dan
software SIG dengan menggunakan ekstensi Network Analyst. Tool-tool
tersebut dapat digunakan untuk menganalisa jalur secara langsung, optimum
routing, analisis fasilitas yang paling dekat, analisa waktu mengemudi, dan
petunjuk arah mengemudi.
Network Analyst menggunakan impedansi dalam menentukan jalur
terbaik. Default impedansi adalaha panjang garis. Dapat menggunakan
lainnya juga, seperti estimasi waktu tempuh dengan catatan bahwa nilai
harus ada pada tabel atribut dan ditentukan sebelum analisis. Pada Network
Analyst, terdapat ekstensi yang salah satunya Service Area.

Network analyst memiliki berbagai fungsi. Fungsi-fungsi tersebut


diantaranya adalah:

1. Analisis jalur langsung. Analisis ini digunakan untuk mencari jalur


terdekat dari suatu titik ke titik lainnya seperti mencari rute terdekat
untuk menuju supermarket dari rumah.
2. Pada Network Analysis juga terdapat fungsi optimum routing yang
digunakan untuk mencari rute-rute untuk menuju banyak lokasi
dalam sekali jalan. Fungsi ini memudahkan delivery-man dalam
mengunjungi beberapa rumah agar lebih efisien, cepat dan hemat.
3. Selain rute atau jalur, analisis jaringan juga dapat digunakan untuk
menganalisis fasilitas terdekat untuk mendapatkan pelayanan. Hal
ini juga berkaitan dengan jangkauan pelayanan dari fasilitas itu
sendiri. Pencarian fasilitas terdekat seperti saat terjadi kecelakaan,
maka dapat dicari rumah sakit terdekat dengan mempertimbangkan
aksesibilitas tercepat.
4. Analisis Drive Time merupakan analisis yang digunakan untuk
menganalisis waktu tempuh menuju pusat fasilitas seperti digunakan
untuk membantu suatu toko menentukan berapa banyak konsumen
dalam radius 5 mil.
5. Menjadi penunjuk arah pengemudi seperti menggantukan peta kertas
atau berfungsi sebagai mapquest).

Dengan ekstensi Network Analyst pada ArcGIS, dapat ditemukan


service area di sekeliling lokasi pada jaringan. Service area juga berfungsi
untuk membantu mengevaluasi aksesibilitas. Service area yang memusat
menunjukkan bagaimana aksesibilitas berubah dengan impedansi. Jika
service area sudah terbentuk, maka dapat digunakan untuk mengidentifikasi
berapa banyak lahan, jumlah penduduk, dan kedekatan dengan wilayah
tetangga.

Network Analysis merupakan analisis yang dilakukan dengan


menggunakan ArcGIS untuk menganalisis jaringan jalan dan aspek yang
terkait dengan hal tersebut. Dalam perencanaan, untuk menganalisis suatu
lokasi akan memperhatikan aksesibilitas. Aksesibilitas ini yang berkaitan
dengan jaringan jalan, sehingga Network Analysis sangat berguna untuk
menganalis jaringan jalan seperti mengetahui jarak terdekat, rute maupun
jangkauan.

Untuk mengetahui koordinasi antar pemilik/pengurus fasilitas


kesehatan seperti kepala rumah sakit, puskesmas, dll, maka dapat dilakukan
dengan mengetahui rute antar fasilitas kesehatan. Dengan rute tersebut, akan
lebih mudah untuk melakukan koordinasi dan kerjasama antar fasilitas
tersebut. Selain itu, dengan adanya rute baru, para pasien akan lebih mudah
menemukan fasilitas kesehatan lain yang dibutuhkan. Untuk membuat rute
antar fasilitas tersebut, dapat dilakukan dengan melakukan analisis jaringan
(Network Analysis). Pada Network Analysis terdapat pilihan New Route
yang berfungsi untuk membuat rute baru antar fasilitas.
IV. LANGKAH KERJA

1. Add data yang akan digunakan, yaitu batas administrasi dan jalan.

2. Membuka data attribute tabel kemudian add field speed, minutes,


dan length.
3. Mengklik Field calculator kemudian untuk kolom speed dengan
angka 667.
4. Mengklik Calculator Geometry untuk kolom Length, dengan stuan
area dan meter, klik ok.

5. Memasukkan rumus Length/Speed untuk mengetahui angka yang


ada di kolom Minutes, kemudian klik Ok.
6. Membuka ArcCatalog untuk membuat file Geodatabase, kemudian
klik new pilih feature dataseet, klik Import masukkan data shp jalan
simpan dengan nama “jalan_import”.
7. Klik new, pilih Network Dataset, hingga pada option pilih none,
dan ganti nama dengan keterangan.
8. Selanjutnya adalah klik New Route pada Network Analysis.
9. Membuat 3 titik route pada jalan yang akan diketahui rutenya.

10. Klik Solve untuk mengetahui rute terdekat, serta Directions untuk
mengetahui jarak tempuh serta waktunya.
11. Membuat titik pasien dengan feature class point.
12. Add data basemap untuk mengetahui lokasi permukiman.

13. Klik view pilih data frame, kemudian ganti options clip to shape
dengan outline shp batas adminitrasi Kota Sukabumi.
14. Klik editor untuk membuat titik lokasi pasien di wilayah
permukiman.
15. Selanjutnya masukkan titik lokasi fasilitas kesehatan yang ada di
Kota Sukabumi.

16. Klik New Closest Facility.


17. Klik kanan pada facility kemudian pilih load location pastikan
lokasinya adalah titik fasilitas kesehatan, Namanya FK, dan
toleransinya adalah 500, klik ok.

18. Klik kanan pada incident kemudian pilih load location pastikan
lokasinya adalah titik pasien, dengan nama TP, toleransinya adalah
500, klik Ok.
19. Klik kanan pada layers Closest Facility, pilih properties, ceklis pada
menu minutes, serta analysis settingnya untuk facility to pointnya
yaitu 2, klik Ok.
20. Klik New Service Area, kemudian klik kanan pada pada facility pilih
Load Location atur lokasinya Titik Fasilitas Kesehatan, nama FK,
dan toleransinya 500, klik Ok.
21. Klik Kanan pada layers service area, pilih properties, pilih polygon
generation dan klik pada Not Overlapping, dan klik Ok.

22. Mengexport data polygon service area.


23. Menentukan luas dari setiap jangkauan service area.
24. Klik kanan pada layesr luas service area, plih properties, klik
symbology bagian quantities, klasifiksikan menjadi 3 dengan
number format 0, serta transparansinya 40%.
V. HASIL PRAKTIKUM

1. Peta Rute Jangkauan Rumah Sakit Terdekat Kota Sukabumi


2. Peta Jangkauan dan Waktu Tempuh Fasilitas Kesehatan
Terdekat Kota Sukabumi Tahun 2021
3. Peta Luas Jangkauan Fasilitas Kesehatan Kota Sukabumi
Tahun 2021
VI. ANALISIS

Kota Sukabumi merupakan salah satu kota yang ada di Provinsi


Jawa Barat. Secara morfologis Kota Sukabumi berada di dekat Gunung
Gede, wilayah yang memiliki luas 48,33 Km2 ini memiliki jaringan
jalan yang tidak terlalu padat dibandingan dengan jaringan jalan di
beberapa kota lainnya. Dapat dilihat pada Gambar Peta Rute Jangkauan
Rumah Sakit Terdekat Kota Sukabumi, dimana jaringan jalan yang
tidak padat. Rute jangkauan rumah sakit terdekat jika dijangkau dari
ketiga titik lokasi terdapat 4 perjalanan waktu, dimana dapat ditempuh
dalam waktu kurang dari 1 hingg 2 menit yaitu menuju rumah sakit
yang ada di Kecamatan Gunung Puyuh dari titik lokasi 1, 2, dan 3,
sedangkan untuk rute ke rumah sakit yang berada di wilayah
Kecamatan Cikole memerlukan waktu sekitar 3 hingga 4 menit,
sedangkan untuk rute perjalanan ke rumah sakit di Kecamatan
Lembursitu adalah 9 menit.

Dilihat pada Gambar 2 yaitu terdapat 5 fasilitas kesehatan yang


tersebar di Kota Sukabumi, yaitu Kecamatan Cikole, Kecamatan
Gunung Puyuh, dan Kecamatan Lembursitu. Terdapat rute dan
jangkauan waktu tempuh dari salah satu titik lokasi pasien ke rumah
sakit terdekat, dimana titik pasien berada di Kecamatan Citamiang
sehingga untuk jarak terdekat dari fasilitas kesehatan adalah di
Kecamatan Lembursitu dan Kecamatan Gunung Puyuh, dimana
masing-masing waktu yang ditempuh adalah 4 menit untuk ke fasilitas
kesehatan di Kecamatan Lembursitu, dan 6 menit untuk sampai pada
Fasilitas kesehatan di Kecamatan Gunung Puyuh.

Area jangkauan dari setiap rumah sakit atau fasilitas kesehatan di


Kota Sukabumi memiliki luas yang berbeda disetiap kecamatan. Jika
dilihat dari Gambar 3 yaitu Peta Luas Jangkauan Fasilitas Kesehatan
Kota Sukabumi Tahun 2021, jangkauan service area mengikuti rute
jaringan jalan di sekitar lokasi fasilitas kesehatan, hal tersebut
disebabkan oleh beberapa faktor salah satunya adalah kondisi jalan di
Kota Sukabumi yang memiliki jarak tempuh serta jangkauan terdekat
adalah melalui rute jalan tersebut, selain itu letak lokasi fasilitas
kesehatan yang memang tidak berada dalam satu lokasi yang
berdekatan sehingga wilayah service area menyesuaikan dengan rute
jalan terdekatan menuju lokasi fasilitas kesehatan. Luasan jangkauan
wilayah tersebut diklasifikasikan menjadi 3 kelas yaitu sempit, sedang
dan luas.

Informasi terkait rute serta jangkauan wilayah fasilitas kesehatan


dapat dimanfaatkan oleh masyarakat umum untuk melihat jarak
terdekatan apabila dalam kondisi darurat, sehingga mampu menempuh
rute jalan yang lebih cepat.
VII. K ESIMPUL AN

1. B erdasarkan dat a yang ada, rut e j al an sert a j angkauan


m enuju lokasi fasil it as kesehat an yang terdekat adal ah
Kecam at an Gunung P uyuh, dengan estim asi waktu 1 –
2 m eni t.

2. R ut e j al an yang t erdekat dari lokasi pasi en di


Kecam at an C it am iang adal ah m enuj u fasi lit as
kesehat an yang berada di Kecam at an Lem bursi tu sert a
Kecam at an Gunung P uyuh.

3. Luasan j angka uan sevi ce area di Kot a S ukabumi


cenderung m engi kut i rut e j aringan j alan di seki t ar
l okasi fasili t as kesehat an.
DAFTAR PUSTAKA

Nofrizal, AY., 2018. Identifikasi Urban Heat Island di Kota Solok menggunakan
Algorithma l Landsurface Temperature. MKG Geografi. Vol. 19 No. 1 Juni
2018.

Nofrizal, AY., 2018. Analisis Spasial Pengembangan Objek Wisata Berbasis


Geography Information System. Forum Ilmiah Tahunan ISI 2018. Padang

Priyanto, 2015. Pengembangan PotensiI Desa Wisata Berbasis Budaya. Jurnal


Vokasi Indonesia. Volume 4 No 1, 76-84.

Anda mungkin juga menyukai