Langkah penting yang perlu dilakukan dalam analisis dengan Network Analyst ini di antaranya
mengaktifkan ekstensi Network Analyst tersebut, menyiapkan network dataset, dan menganalisis
dataset tersebut.
Slope
1. Geoprocessing Toolbox -> GDAL -> Raster Analysis -> Slope
2. Input Data adalah data DEMNAS yang sudah diclip dengan administrasi
3. Secara default akan menunjukan kelerengan dalam persen, centang jika ingin dalam derajat
4. Centang compute edges
5. Simpan file -> Run
Reclasify
1. Raster Analysis -> Reclassify by Table
2. Raster Layer adalah slope yang sudah dibuat
3. Reclassify Table dibagi 4 seperti digambar dibawah
2. Pilih Run
Raster to Polygon
1. Pilih Geoprocessing Toolbox -> GDAL -> Raster Conversion ->
Polygonize
2. Pilih Input hasil reclassify
3. Ganti output menjadi “Slope_polygon’
4. Pilih OK
Sekarang, data kontur sudah menjadi data kelerangan yang siap digunakan
untuk analisis.
1. Geoprocessing Toolbox -> Network Analyst -> Service Area (from layer)
2. Isi Vector Layer representing network dengan jaringan jalan
3. Pilih path type Shortest jika menggunakan jarak atau fastest jika menggunakan waktu
tempuh. Pilih Shortest
4. Vector Layer with start point diisi dengan layer yang digunakan (Kesehatan)
5. Travel Cost diisi dengan jarak jika shortest (perhatikan setting ukuran jarak) atau
waktu jika fastest (second), pilih 200 meter
1. Geoprocessing Toolbox -> Network Analyst -> Shortest path (point layer)
2. Isi Vector Layer representing network dengan jaringan jalan
3. Pilih path type Shortest jika menggunakan jarak atau fastest jika menggunakan waktu
tempuh. Pilih Shortest
4. Vector Layer with start point diisi dengan layer yang digunakan (Kesehatan)
5. Start point pilih titik yang menjadi acuan
6. Hitunglah jaraknya seperti praktikum ke-5
Jika kita melakukan pekerjaan tersebut dengan cara biasa, yakni dengan mengeklik tools
satu per satu, waktu yang kita konsumsi akan relatif lebih banyak dibandingkan kita
menggunakan Model Builder.
Jadi Model Builder dapat dikatakan juga sebagai fitur pada QGIS yang memungkinkan kita
melakukan automasi proses analisis spasial kita dengan membuat sebuah model sehingga
waktu yang digunakan lebih hemat.
Sebelum Memulai
Pada proses ini kita mempelajari terlebih dahulu tujuan pengerjaan kita: apa data/feature
class yang ingin dihasilkan; dan apa saja tools yang kita perlukan.
• Di praktikum ini kita akan menghasilkan feature class guna lahan di kecamatan
Cidadap, kota Bandung yang terletak dalam area radius 100 meter di samping
sungai.
• Tujuan dan metode pengerjaan kita tersebut mengantarkan kita pada kebutuhan
data yang selanjutnya kita cari dan peroleh.
Dengan demikian, data yang perlu kita punya di antaranya adalah data administrasi,
data sungai, dan data guna lahan, yang untuk keperluan praktikum ini sudah
disediakan.
• Untuk mempermudah kita merancang prosedur di model , susunlah prosedur analisis
atau algoritma secara kasar terlebih dahulu:
Membuat Model
Jendela Graphical Modeler yang muncul adalah tempat kita menerjemahkan prosedur
kasar yang telah kita buat sebelumnya ke dalam bentuk diagram aliran data (data flow
diagram). Menu Bar Processing -> Graphical Modeler
Hal yang perlu diperhatikan:
● Menyiapkan data dengan Vector Layer
● Memilih algoritma yang tepat
● Memperhatikan input data yang digunakan apakah input dari model atau hasil output analisis
sebelumnya
Menjalankan Model
Setelah algoritma pada jendela Model Builder selesai, kita dapat menjalankan model
tersebut dan menghasilkan keluaran yang diharapkan dengan klik run
Selesai.