KULIAH 1:
PENDAHULUAN
PENGANTAR PERKULIAHAN
PERATURAN KELAS
01 02 03 04
OUTCOME:
Mahasiswa mampu MENENTUKAN
Mahasiswa mampu menjelaskan
LOKASI OPTIMAL berbagai aktivitas
RELEVANSI berbagai teori lokasi dan
usaha berdasarkan berbagai prinsip
keruangan DALAM DUNIA NYATA
teoritik
PENGANTAR PENGANTAR
EKONOMIKA DATA SPASIAL
SATUAN ACARA PERKULIAHAN
NO KULIAH TOPIK
1 Pertemuan 1 (25/8) Pendahuluan
2 Pertemuan 2 (1/9) Teori Neo-klasik: lokasi industrI (Weber)
3 Pertemuan 3 (8/9) Teori perilaku, struktural, evolusioner, dan institusional
4 Pertemuan 4 (15/9) Teori Neo-klasik: wilayah pasar (Hotelling)
5 Pertemuan 5 (22/9) Dispersi dan Aglomerasi
6 Pertemuan 6 (29/9) Praktikum 1: Identifikasi autokorelasi spasial (Geoda)
7 Pertemuan 7 (6/10) Model guna lahan: pertanian (Von-Thunen)
8 UTS (13/10) UTS
9 Pertemuan 9 (20/10) Model guna lahan: perkotaan (monosentrik)
10 Pertemuan 10 (27/10) Model guna lahan: perkotaan (polisentrik)
11 Pertemuan 11 (3/11) Distribusi ukuran kota, Sistem Kota: Hierarkis
12 Pertemuan 12 (10/11) Sistem Kota: Jejaring
13 Pertemuan 13 (17/11) Praktikum 2: Alokasi Lokasi
14 Pertemuan 14 (24/11) Seminar Tugas 1
15 Pertemuan 15 (1/12) Seminar Tugas 2
16 UAS UAS
DAFTAR PUSTAKA UTAMA
1 2 3
AKTIVITAS MANUSIA berlokasi Kondisi (kualitas) ruang RUANG (LAHAN) MERUPAKAN SUMBER DAYA
& saling berinteraksi di dalam beragam sehingga YANG UNIK karena jumlahnya relatif tetap
ruang serta MEMILIKI PERSEBARAN LOKASI & (tidak bertambah secara signifikan)
IMPLIKASI TERHADAP RUANG AKTIVITAS MANUSIA TIDAK • menjadi ajang kompetisi
MERATA • rawan terhadap konflik antar pengguna
• sering menjadi obyek spekulasi bagi para
pemilik modal
ILMU MEMBAHAS LOKASI DAN KERUANGAN
ILMU DESAIN:
SENI arsitektur
MATEMATIKA ILMU SOSIAL: ILMU KERUANGAN:
ILMU ALAM
(cabang Geometri) Ekonomi (khususnya cabang Geografi (khususnya cabang
(Fisika) Ekonomi Keruangan/ Geografi Manusia/ Sosial/
Ekonomi Wilayah & Kota) Wilayah)
TEMPAT LOKASI
vs
Merupakan wujud pada permukaan Bumi Merupakan wujud pada permukaan Bumi
dengan posisi/ batas-batas yang RELATIF/ dengan posisi/ batas-batas yang JELAS/PASTI/
KONTEKSTUAL BERDASARKAN UKURAN- UNIVERSAL yang DAPAT DIUKUR SECARA
UKURAN PERASAAN (SENSE) atau identitas GEOMETRIS (misalkan titik koordinat)
sosial tertentu (psikologi/ sosiologi)
LOKASI DALAM RUANG WILAYAH DAN KOTA
LOKASI INDIVIDU LOKASI AGREGAT
Lokasi yang DAPAT DIGAMBARKAN SEBAGAI KUMPULAN LOKASI INDIVIDU yang membentuk
TITIK (misalkan persimpangan jalan, pasar, satu kesatuan wilayah dengan batas-batas
pusat kota) tertentu (misalkan kawasan perumahan, wilayah
kota, wilayah aliran sungai)
RUANG
POLA RUANG
DASAR
AGLOMERASI
DISPERSI (menyebar) (mengumpul/mengelompok)
SETTLEMENT PATTERNS
settlements may develop in a PATTERN, LINEAR
DISPERSED many contain a mixture of patterns along a road or valley or
isolated farms, often in coastline
areas of steep relief (communication line)
LINEAR
PLANNED
DISPERSED
NUCLEATED PLANNED
clustered round a water square, grid, found in new
supply, or crossroads etc towns
NUCLEATED
ISOLATED
STRUKTUR
Definisi: TATANAN UNSUR-UNSUR YANG SALING TERKAIT dalam
suatu benda atau sistem yang terorganisasi dan mapan
ANALOGI:
TUBUH
DAUN MANUSIA
Struktur: TULANG DAUN
Struktur: TULANG
Pola: HELAI DAUN
Pola: DAGING
KOMPONEN 1. Central business district
STRUKTUR RUANG (PERKOTAAN) 2. Zone of transition
3. Zone of independent workers’ home
4. Zone of better residences
5. Commuter’s zone
JARINGAN
INFRASTRUKTUR
Indikasi Umum Pusat-pusat lingkungan
GUNA LAHAN/ PERMUKIMAN (alami) &
Kegiatan Pokok transportasi
1 2 3
MONOSENTRIK
• Radial POLISENTRIK
• Konsentrik
SISTEM KOTA
DEFINISI: tatanan kota-kota yang membentuk suatu kesatuan wilayah
KOTA
KOTA PRIMAT HIRARKIS JEJARING
MENENGAH
PL2102 POLA LOKASI DAN STRUKTUR RUANG
FUNGSI-FUNGSI PRODUKSI:
MIKROEKONOMI
DELIK HUDALAH
d.hudalah@sappk.itb.ac.id
http://sappk.itb.ac.id/pwd/
Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota
Institut Teknologi Bandung
Fungsi Utilitas: V = f(x1,x2, …,xn)
Hubungan Output (Y) dan Input
18.01
KUANTITAS
X1
2. Titik Impas
• Dalam struktur keuntungan tiap periode (misal 1 tahun), terdapat abstraksi
keterkerkaitan antara :
• Ongkos tetap (fixed cost) per periode (misal sewa pabrik per tahun)
• Ongkos-ongkos variabel (variable costs)
• Pemasukan (Revenue)
• Titik Impas : (F + V - R = 0)
3. Ongkos Rata-Rata
OUTPUT MC AC MR AR PROFIT
1 30 30 24 24 -6
2 10 20 22 23 6
3 5 15 20 22 21
4 3 12 18 21 36
5 2 10 16 20 50
6 4 9 14 19 60
7 9 9 12 18 63
8 17 10 10 17 56
9 28 12 8 16 36
10 42 15 6 15 0
11 70 20 4 14 -66
12 140 30 2 13 -204
4. Subsitusi antar Faktor Produksi
• Menurut teori Neoklasik, faktor produksi bisa di substitusi. Misal Modal/Kapital
(Mesin) dengan Buruh.
• Return dari modal yang tinggi, biasanya upah buruh juga tinggi → perusahaan
tinggal memilih, mana lokasi yang memberikan keuntungan maksimal.
5. Penetapan Harga (P)
• Dalam usaha bersifat monopoli, keuntungan (R - C) maksimum, terjadi apabila MC
= MR, utk suatu harga tertentu P
• Dalam usaha sangat kompetitif, harga merupakan titik impas ditambah
keuntungan yang layak.
• C dan R tidak terlepas dari faktor lokasi, juga tidak terlepas dari jumlah
permintaan
6. SKALA EKONOMI
• Increasing Return To Scale
• Constant Return To Scale
• Decreasing Return To Scale
DELIK HUDALAH
d.hudalah@sappk.itb.ac.id
http://sappk.itb.ac.id/pwd/
Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota
Institut Teknologi Bandung