Modul 6
Geoprocessing I
Penyusun :
Diaz Ekaputra, S.T., Brenda Nathania, Muhammad Rivan Zhafira
Tanggal : 24 Oktober 2022
Versi :1
Tujuan dan Sasaran
Pada praktikum ini, praktikan akan melakukan sebagian geoprocessing menggunakan QGIS
3.16. Maka dari itu, praktikan diharapkan mampu melakukan hal-hal sebagai berikut. Mampu
melakukan proses Buffer, Clip, Erase, Intersect, Union, Merge, Dissolve.
Waktu
Perkiraan waktu pengerjaan 90 menit
Data
Praktikan dapat mengunduh pada drive yang sudah diinformasikan sebelumnya. Data yang
dibutuhkan pada praktikum ini adalah Praktikum 6.rar yang berisi :
- Adm_Kecamatan_Cimahi.shp
- Guna_Lahan_Cimahi.shp
- Jalan_Cimahi.shp
- Rel_Kereta_Cimahi.shp
Pendahuluan
Geoprocessing adalah istilah untuk proses pengolahan data spasial atau bisa juga disebut
sebagai analisis spasial.
Geoprocessing atau analisis spasial berguna bagi perencana untuk mengambil keputusan
(decision support system). Karena dari analisis spasial kita dapat menginterpretasi keadaan
ruang perencanaan kita, sehingga kita dapat membuat suatu kebijakan yang tepat terkait
keadaan tersebut.
Processing Toolbox
Processing Toolbox adalah sekumpulan tools yang digunakan sebagai salah satu cara
melakukan geoprocessing.
Ibarat sebuah kotak alat di bengkel, di dalamnya banyak alat-alat dengan fungsi masing -
masing yang berguna dalam situasi pekerjaan tertentu. Misalnya obeng yang berguna untuk
memutar baut, mesin las untuk melekatkan besi, dan sebagainya.
Begitu juga dengan QGIS, terdapat banyak tools di dalam toolbox tersebut yang memiliki
fungsi tertentu dalam pengolahan data spasial kita.
Kita telah mempelajari salah satu tool sebelumnya pada praktikum kedua, yakni ReProject
Layer. Dalam praktikum kali ini kita akan mempelajari beberapa tools lainnya beserta masing-
masing kegunaannya.
Praktikum ini hanyalah sebuah pengenalan. Ke depannya, diharapkan kalian dapat menjelajah
sendiri tools yang lainnya dan mempelajari masing-masing kegunaannya.
Sebenarnya tidak sulit untuk mempelajari sendiri tools dalam QGIS karena dalam
masing-masing jendela tools-nya sendiri tersedia penjelasan dan petunjuk penggunaanya
hanya.
Dissolve
Seperti namanya, tool ini “melarutkan” atau melebur features
berdasarkan nilai yang sama pada field yang ditentukan.
Tools ini kemudian akan melebur features yang warnanya sama tersebut menjadi
satu feature, sehingga sekarang terbentuk tiga feature dengan warna
masing-masing biru, hijau, dan merah.
Kita akan membuat data wilayah administrasi kota dari data wilayah administrasi kecamatan
menggunakan tool ini.
Tools Analisis
Ubah terlebih dahulu sistem koordinat data frame ke CEA
Clip
Clip adalah salah satu tool yang termasuk ke dalam toolset Extract. Tool ini
bekerja sesuai dengan deskripsi toolset Extract sebelumnya (ilustrasi di samping).
Kita akan membuat feature class guna lahan yang hanya terdapat pada kecamatan
Babakan Cimahi Utara.
1. Klik Kanan pada shp Administrasi Kecamatan Cimahi > Pilih Filter
2. Klik ganda pada Kecamatan untuk memilih query, klik pada operator “=”.
3. Karena kita ingin memilih wilayah Kecamatan Cimahi Utara, Pada Values klik All,
Lalu klik ganda pada Cimahi Utara > Klik Ok
4. Buka Vector Overlay > klik ganda Clip.
5. Pada jendela Clip, masukkan “guna_lahan_cimahi” sebagai Input Features.
6. Masukkan “adm_kecamatan_cimahi” sebagai Overlay Layer.
7. Atur nama Output Feature Class sebagai “gl_cimahi_utara”.
8. Klik OK.
Buffer
Buffer adalah salah satu tool yang termasuk ke dalam toolset Proximity. Tool ini
membuat area di sekitar feature class acuan dengan jangkauan tertentu sesuai
permintaan kita.
Kita akan membuat feature class untuk kawasan di sekitar rel kereta yang ada di Kota
Cimahi tersebut dengan radius sejauh 500 meter.
Erase (Difference)
Tool ini digunakan menghapus feature class dengan feature class lain yang dijadikan
erase feature.
Kita akan menghitung luas wilayah Kota Cimahi yang tidak terlayani Pasar dari
feature class “jangkauan_pasar” yang tadi kita buat.
Intersect
Tool intersect sesuai namanya memotong feature class yang beririsan dan
menyatukannya dalam satu feature class baru (gambar di samping).
Sebelumnya kita telah menghitung luas wilayah kota Cimahi yang tidak
terlayani pasar sekarang kita akan menghitung luas wilayah yang terlayani
pasar.
1. Buka Vector Overlay klik ganda Intersection.
2. Pada jendela Intersection yang baru muncul, masukkan feature class
“jangkauan_pasar” dan “adm_kecamatan_Cimahi” sebagai Input Features.
3. Pada Output Feature Class tentukan letak feature class keluaran untuk
disimpan. Beri nama “terjangakau_cimahi”.
4. Pada Input Filed pilih field yang akan digunakan
5. Klik OK.
6. Buka tabel atribut feature class keluaran kita tadi, buat field baru untuk
menghitung luas wilayah yang terkena jangkauan pasar tersebut.
Sekarang coba fitur union!
1. Kita akan membuat feature class batas kecamatan dari feature class poligon
“adm_kec_bdg” tersebut.
2. Buka SAGA > Vector Line Tools> klik ganda Convert polygon to line.
3. Untuk membuat feature class batas kecamatan, masukkan layer “adm_kec_cimahi”
sebagai Input Features, dan beri nama outputnya sebagai “batas_kec_cimahi”.
4. Prosedur ini bisa dibalik. Feature class batas kecamatan tersebut bisa digunakan untuk
membuat feature class poligon, tapi atributnya tidak akan bisa dipertahankan. Gunakan
Convert line to polygon, dan masukkan “batas_kec_cimahi” sebagai Input Features.
Beri nama output-nya “bataskeccimahi_poligon”.
5. Untuk mempelajari convert polygon vertices to point kita akan menggunakan feature
class “bataskeccimahi_poligon” hasil langkah 3. Buka Feature to Point, masukkan
“bataskeccimahi_poligon” sebagai Input Feature, beri nama output-nya sebagai
“pusat_kec_cimahi”.
Contoh penggunaan tools ini adalah ketika kita memerlukan legenda batas administasi
berupa garis. Oleh karena legenda garis hanya bisa ditampilkan jika memang terdapat feature
class-nya, kita harus membuat terlebih dahulu feature class garisnya dari feature class
poligon wilayah administrasi.
Thiessen Polygon/Voronooi
Metode untuk analisis kedekatan dan lingkungan. Poli
Thiessen digunakan untuk mengalokasikan ruang ke fitur titik terdekat.
Ini mendefinisikan area di sekitar titik, di mana setiap lokasi
lebih dekat ke titik ini daripada yang lain (2D). Struktur semacam itu
dapat dihasilkan juga dalam dimensi yang lebih tinggi, dimana
mereka disebut Thiessen polyhedron atau Voronoi polyhedron
Selesai