Anda di halaman 1dari 9

ARCTOOLS BOX

ANALYST TOOLS
I. EXTRACK
1. CLIP
Untuk melakukan pemotongan data vektor di ArcGIS sangat mudah dilakukan untuk peta vektor
yang bertipe polygon. Misalkan ada subuah peta Land Cover yang bertipe polygon untuk satu
kawasan yang luas misal satu provinsi kemudian akan dipotong dengan polygon lain peta
administrasi batas kabupaten maka dapat digunakan fungsi Clip di ArcGIS.

Langkah yang dilakukan adalah buka layer Land Cover dan layer Batas Administrasi Kabupaten
dalam ArcMap. Kemudian buka fungsi Clip Toolbox, Analysisi Tools -> Extract -> Clip. 

Contoh :
Setelah windows Clip terbuka maka isikan parameter :
 Input Feature : masukan file atau layer yang akan di crop
 Clip Feature : masukan file atau layer yang jadi pemotong atau sebagai crop
 Output Feature Class : masukan nama file hasil fungsi clip

Setelah fungsi tersebut dijalankan maka dapat dihasilkan file atau layer baru yang telah di crop,
seperti terlihat pada gambar dibawah hasil clip layer Land Cover dengan layer Batas Kabupaten.

Hasil :
2. SELECT
Contoh :
Input semua shapefile yang tersimpan di prepare.gdb

Ekstrak data vektor untuk curah hujan sesuai dengan kriteria analisis menggunakan Select Tool.
Klik Arc Toolbox > Analysis Tools > Extract > Select. Pilih clipcurah hujan sebagai input features,
simpan di prepare.gdb dengan nama HujanBandungKriteria dan isi bagian expression dengan
kriteria curah hujan berdasarkan analisis untuk menanam kopi, yaitu 1500 – 2500 mm/tahun.
Kemudian klik OK.

Hasil :
Ekstrak data vektor untuk landuse sesuai dengan kriteria analisis menggunakan Select Tool. Klik
Arc Toolbox > Analysis Tools > Extract > Select. Pilih cliplanduse sebagai input features, simpan
di prepare.gdb dengan nama ZonasiBandungKriteria dan isi bagian expression dengan kriteria
landuse berdasarkan analisis untuk menanam kopi, yaitu perkebunan atau lading/tegalan.
Kemudian klik OK.

Hasil :

3. SPLIT

4. TABLE SELECT
Merupakan proses pemilihan table dalam sebuah layer dengan menggunakan expresi dalam
SQL.

 Input table = diisikan dengan table/layer yang data tabelnya akan dipilih.
 Output table=diiskan dengan nama table dan lokasi akan disimpan.
 Expression (optional) = diisikan dengan expresi SQL yang ditetapkan sesuai dengan tujuan.
II. OVERLAY

1. ERASE
Adalah proses menghapus sebagian dari layer dengan menggunakan layer lain sebagai
pembatas wilayah yang dihapus.
Proses analisis ini misalnya dilakukan untuk mengurangi luas kawasan hutan dengan menghapus
bagian danau.

 Input features = diiskan dengan layer akan akan dihapus sebagian isinya.
 Erase feature = disikan dengan layer yang menjadi batas polygon wilayah terhapus.
 Output feature dengan nama file dan lokasi file akan disimpan.
 XY tolerance = diiskan dengan batas tolerasi kesalahan dari proses. Biasanya diikan satuan
jarak tertentu seperi meter, km, miles, dll.

Contoh :
Dalam ArcGIS, fungsi yang digunakan adalah fungsi Erase. Untuk berlatih, misalnya kita sudah
memiliki region, katakanlah lokasi yang diperbolehkan untuk membangun seperti gambar
berikut ini.

Kemudian ternyata ada aturan bahwa ruang terbuka hijau (RTH) tidak boleh didirikan bangunan
untuk menjaga kondisi agar layak dihuni. Polygon dihatas harus dikurangi dengan polygon RTH
tersebut.

Feature Pemotong
Seperti biasa search fungsi “erase” untuk memunculkan jendela erase. Pilih shape file yang akan
diclip serta shapefile clippernya. Jangan lupa arahkan lokasi shapefile baru hasil erase tersebut.
Jika sudah tekan OK dan tunggu hingga proses erase selesai.

Jika berhasil Anda akan memperoleh shapefile baru yang telah dikurangi oleh clipper. Bagi Anda
yang akan mengekspor shapefile ke Matlab ada baiknya anda masuk ke Environment dan men-
disable z dan m agar dihasilkan polygon 2D karena terkadang Matlab hanya mau polygon saja
(bukan polygonZ).

Hasil :

2. IDENTITY

Adalah proses penggabungan satu layer utama dengan layer lain dengan melalukan overlay dan
akan menghasilkan layer utama dengan tambahan input dari layer yang kana digabungkan.

 Input feature = diisikan dengan layer yang akan digabungkan.


 Identify features = diisikan layer yang akan digabungkan.
 Output feature = diisikan dengan nama dan lokasi folder dimana hasil akan disimpan.
 Join attributes= adalah pilihan mengenai atribut / isi dari table yang akan digabungkan.
 XY tolerance= diisikan dengan jarak toleransi yang digunakan dalam analisis. Ini bisa
diiisikan dengan hitungan meter atau kilometer atau satuan jarak yang lain.
3. INTERSECT

Proses ini digunakan untuk menggabungkan dua buah data spasial. Perintah ini ada di
toolbox

Contoh :
Gabungkan HujanBandungKriteria dan ZonasiBandungKriteria menggunakan Intersect Tool. Klik
Arc Toolbox > Analysis Tools > Overlay > Intersect. Pilih HujanBandungKriteriaDis dan
ZonasiBandungKriteria sebagai Input Feature dan simpan di prepare.gdb dengan nama
ZonasiHujanKriteria. Kemudian klik OK.

Hasil :
4. SPASIAL JOIN

Adalah proses menggabungkan data tabular dengan fungsi join. Proses ini menggabungkan data
tabular target feature/layer yang akan ditambahkan datanya dengan Join feature yang
merupakan feature/table yang akan menjadi tambahan.  Proses ini akan menghasilkan data
tabular baru yang merupakan hasil gabungan 2 tabel tersebut dengan menggunakan pilihan
proses penggabungan (misalnya join_one_to_one).
 Target feature =adalah feature yang akan digabungkan
 Join feature = feature yang akan digabungkan
 Output feature = hasil dari penggabungan, diisikan dengan
 Join Operation (optional) = pilihan join, bisa one to many atau one to one
 Fiel map of join features =Field yang akan digabungkan.
 Match option (optional) =pilihan penggabungan, standar untuk penggabungan dalah

5. SYMMETRICAL DIFFERENCE
6. UNION
Merupakan proses analisis untuk menggabungkan dua feature dan keseluruhan layer dan data
tabularnya akan disatukan.
 Input feature = diisikan dengan layer yang akan digabungkan
 Output feature = diisikan dengan feature kedua yang akan digabungkan
 Join attribute (optional) = diisikan dengan attribute apa yang akan disatukan, dengan pilihan
all atau FID (attribute dasar).
 XY tolerance (optional) diiskan dengan jarak yang digunakan sebagai toleransi analisis.
 Gaps Allowed (optional) = defaultnya dicontreng saja.

Hasil :
7. UPDATE
8. BUFFER
Buffer adalah proses analisis yang digunakan untuk membuat feature tambahan di sekeliling
feature asli dengan menentukan jarak tertentu.

Buffer dapat digunakan untuk feature titik, garis maupun polygon.

9. DISSOLVE
Dissolve digunakan untuk menggabungkan fitur yang memilki kesamaan atribut tertentu.
 Pada bagian input feature pilih file input yang akan di dissolve.
 Pada bagian output feature class tentukan nama file dan tempat penyimpanan hasil proses
 Pada bagian dissolve field tentukan atribut atau field yang akan dijadikan acuan prosses
dissolve pada bagian ini dipilih field Kecamatan. Kemudian klik OK.

Contoh :

Hasil :
10. MERGE

Merge Fungsi ini akan menggabungkan beberapa peta menjadi satu peta dengan mengambil
bentuk susunan tabel dari salah satu peta yang digabungkan. Operasi merge ini akan mengg g
abun kan feature dari dua atau lebih theme ke dalam sebuah theme. Atribut dari theme
gabungan akan menyatu jika memiliki kesamaan nama field. Sebagai contoh Anda ingin
menggabungkan antara theme kabupaten_pandeglang.shp dan kabupaten_lebak.shp,
sementara atribut yang Anda butuhkan pada theme hasil adalah atribut dari
kabupaten_pandeglang.shp

Jika kita menggunakan perangkat lunak ArcGIS maka untuk menggabungkan beberapa layer di
ArcGIS dapat dilakukan dengan satu langkah menggunakan fungsi merge di ArcGIS.

Langkah yang dilakukan adalah buka layer-layer tataguna lahan tersebut di ArcMap, kemudian
buka toolbox Data Management Tool -> General -> Merge kemudian setelah terbuka windows
toolbox merge maka di bagian Input Datasets masukan layer-layer yang akan kita gabungkan.

Contoh :

Anda mungkin juga menyukai