Anda di halaman 1dari 31

LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM

SISTEM MANAJEMEN INFORMASI PERTANAHAN

Disusun untuk memenuhi mata kuliah Praktikum SMIP


Dosen pengampu : Febrian Fitryanik Susanta S.T., M.Eng.

Disusun oleh :

Nama : Winda Eka Putri


NIM : 17/415153/TK/46442
Kelas : SMIP B

DEPARTEMEN TEKNIK GEODESI


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS GADJAH MADA
DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
2020
A. MATA ACARA PRAKTIKUM
Membangun basis data geospasial pertanahan dengan perangkat lunak QGIS dan
PostgreSQL sekaligus melakukan query data spasial.

B. TUJUAN PRAKTIKUM
1. Membangun basis data geospasial pertanahan dengan perangkat lunak QGIS dan
PostgreSQL
2. Menambahkan informasi basis data geospasial pertanahan dengan menggunakan
QGIS
3. Menyelesaikan query spasial data dan informasi pertanahan
4. Membuat desain basis data relasional
5. Melakukan pemberian simbologi sederhana dengan QGIS
6. Membuat layouting menggunakan QGIS

C. ALAT DAN BAHAN PRAKTIKUM


Alat :
1. Personal Computer atau Laptop
2. Software QGIS
3. Software pgAdmin
4. Software PostgreSGL
5. Ekstensi PostGIS
6. Software Miscrosoft Excel
7. Software pgModeller
Bahan :
1. Data geospasial atau informasi geospasial
2. Modul pelaksanaan praktikum

D. LANGKAH KERJA
1. Membuka perangkat lunak QGIS  menambahkan data bidang tanah format *.dwg
ke dalam QGIS melalui Open Data Source Manager  Vector  Masukkan File 
Add  Select All  OK.
2. Melakukan pemisahan layer dengan klik kanan layer yang merupakan fitur line 
Open Attribute Table  pilih Select Features using an expression  masukkan query
untuk menampilkan masing-masing layer  pilih layer pada Fields an Values  klik
“=”  Pilih All Unique  pilih salah satu nilai.

3. Melakukan peyimpanan fitur dengan klik kanan layer  Save As  melengkapi


pengaturan pada jendela Save Vector layer as  Tentukan nama dan lokasi
penyimpanan file  Mengatur CRS (Coordinate Reference System) yaitu
DGN95/Indonesia TM-3 Zone 49.1  Centang bagian Save only selected features 
OK.
4. Membuka processing toolbox melalui Processing  ToolBox  menuliskan Lines
to Polygons  isikan layer yang akan dikonversi  Pilih save to file untuk
menyimpan  klik Run.

5. Karena bidang masi memiliki kesalahan perlu pengaturan topologi untuk editing
dengan melakukan pengecekan kesalahan topologi terlebih dahulu dengan menu
Topology Checker  menekan configure kemudian menambahkan aturan tolopogi
untuk poligon dengan add rule  OK  kemudian melakukan Validate all untuk
mengetahui kesalahan topologi.

6. Karena masih ditemukan kesalahan topologi maka harus dilakukan editing topology.
7. Editing topology dapat dilakukan dengan mengaktifkan fungsi snapping dengan
menekan menu settings  snapping options  kemudian beri tanda centang pada
semua layer  pilih mode to vertex and segment  isikan angka toleransi dan unit
toleransi  beri tanda centang pada avoid intersections untuk layer bidang tanah 
beri tanda centang pada enable topological editing dan enable snapping on
intersection  klik OK  kemudian lakukan pembenaran pada layer.

8. Validate all topologi kembali untuk mengecek masih ada kesalahan topologi atau
tidak. Apabila tidak terdapat kesalahan topologi maka data persil tanah sudah dapat
digunakan.

9. Melakukan instalasi perangkat lunak pgAdmin 4, PostgreSQL 12 dan ekstensi


PostGIS 3  Membuat database baru di pgAdmin  melakukan koneksi basisdata
postgres dengan QGIS melalui Data Source Manager  kemudian menyimpan data
shp bidang tanah ke basisdata PostgreSQL melalui database  DB Manager 
Import Layer/File  kemudian isikan sebagai berikut.

10. Pada postgreSQL akan muncul file yang baru saja di import, untuk menampilkan data
bidang tanah dengan klik kanan  View/Edit Data  All Rows.

11. Melakukan editing tabel data spasial yang tersimpan dalam postgreSQL dengan
menggunakan QGIS melalui DB Manager dengan klik kanan pada data spasial 
Add to canvas  kemudian melakukan beberapa proses editing seperti add feature,
delete feature, dan edit attribute.

12. Untuk melakukan pemberian NOP dengan membuat layer baru berupa point dengan
melalui layer  create layer  new shapefile layer  simpan layer  melakukan
digitasi layer titik pada setiap bidang tanah sesuai urutan penomoran  lakukan
pengaturan dengan klik kanan layer  properties  attributes form  hide form on
add feature  OK.

13. Menggunakan field calculator untuk melakukan update pada kolom id dengan
mengisikan fungsi @row_number.
Melakukan penggabungan layer dengan Merge Vector Layers pada processing
toolbox  isi kotak dialog sebagai berikut :

14. Melakukan penggabungan atribut dengan processing toolbox  join attribute by


location  gunakan layer bidang sebagai layer target dan layer nomor sebagai join
vector.
15. Melakukan pembuatan kolom nop_teks dengan field calculator  membuat kolom
nop_teks kemudian memasukkan fungsi lpad(“id_2”,4,’0’)
16. Melakukan penomoran NOP lengkap melalui field calculator dengan fungsi concat
 isikan concat(’34.04.070.200.001.’,”nop_teks”,’.0’)

17. Menambahkan atribut luas dengan field calculator dengan membuat kolom baru luas
dan atribut dengan fungsi $area.
18. Menambahkan informasi lain seperti nama dan NPWP dengan terlebih dahulu
memasukkan data excel tersebut melalui data source manager  vector  pilih file
 add  kemudian untuk menggabungkan dengan shapefile melalui klik kanan layer
 properties  join  add new join  OK.

19. Membuka aplikasi pgModeller  New Model  new  schema object  table 
kemudian isikan table properties sebagai berikut :
20. Tekan tab constraint  klik Add Item  menambahkan kolom primary key  pada
constraint type dapat dipilih sebagai primary key atau foreign key dipilih sesuai
kebutuhan  tekan Apply.
21. Hasil seperti berikut memuat tabel wajib pajak dan bidang tanah :

22. Melakukan validation  validate  apply fixes  save as  export.

23. Menambahkan primary key pada postgreSQL  klik kanan tabel bidang tanah 
pilih properties  pilih tab constraints  apabila tidak sesuai maka dilakukan
perubahan  tekan save.

24. Pembuatan relasi dengan foreign key  tab constraint  lakukan perubahan  tekan
save.
25. Lakukan import ke pgModeller  isikan koneksi dan database  import.

26. Melakukan layouting dengan QGIS dengan terlebih dahulu melakukan pengaturan
simbologi pada layer point yaitu TDT sesuai pada Juknis PMNA No 3 Th 1997
dengan klik kanan layer  properties  symbology. Lakukan hal tersebut pada
polyline berupa jalan, sungai, dan batas administrasi serta polygon berupa bidang
tanah sesuai dengan Juknis PMNA No. 3 Th. 1997.
27. Klik New Print Layouting lalu isikan nama judul layout. Lakukan pengaturna kertas
dengan klik kanan pada kertas lalu pilih custom. Isikan sesuai dengan Juknis PMNA
No. 3 Tahun 1997. Lakukan pengaturan pembuatan grid, judul, arah utara, skala, inset
peta, dan atribut lainnya. Setelah itu export peta yang sudah dibuat ke format *.pdf

E. HASIL DAN PEMBAHASAN


Fungsi masing-masing ikon dalam toolbar digitasi :
Ikon Keterangan
Enable snapping digunakan untuk mengaktifkan fungsi snapping.

All layer digunakan untuk mengatur fungsi snapping di layer.


Terdapat all layer dan selecter layer.
Vertex and segment berfungsi untuk mengatur pada fitur apa saja
snapping digunakan.
Snapping tolerance in define unit digunakan untuk megatur toleransi
dari snapping.
Snapping unit type digunakan untuk mengatur satuan yang diatur
dalam toleransi.
Enable topological editing digunakan untuk mengaktifkan fitur
snapping dalam proses editing topologi.
Enable snapping on intersection digunakan untuk mengaktifkan fitur
snapping dalam pertemuan fitur.
Enable tracing digunakan untuk mengaktifkan fitur tracing dan
mengatur offset.
Enable advance digitizing tools digunakan untuk mengaktifkan fitur
advance digitizing.
Move feature digunakan untuk memindahkan lokasi dari fitur.

Rotate features digunakan untuk merotasi fitur.

Simplify features digunakan untuk mengurangi jumlah vertices pada


objek.
Add ring digunakan untuk membuat cincin poligon di dalam fitur.

Add part digunakan untuk menambahkan geometri ke fitur yang


belum memiliki geometri atau menambahkan fitur baru.
Fill ring digunakan untuk menghilangkan cincin dengan
menambahkan fitur di dalam fitur lain.
Delete ring digunakan untuk menghilangkan cincin poligon di fitur.

Delete part digunakan untuk menghapus bagian dari fitur.

Reshape features digunakan untuk mengubah bentuk dari fitur.

Offset curves digunakan untuk membuat pergeseran parallel dari layer.

Reverse line digunakan untuk memutarbalik fitur.

Trim/extend feature digunakan untuk memotong atau memanjangkan


fitur.
Split feature digunakan untuk membagi fitur dimana bagian lain akan
hilang.
Split parts digunakan untuk membagi fitur menjadi beberapa bagian.

Merge selected features digunakan untuk menggabungkan beberapa


fitur.
Merge atribut on selected feature digunakan untuk menggabungkan
atribut dari fitur yang dipilih tanpa menggabungkan geometri fitur.
Rotate point symbols digunakan untuk melakukan rotasi simbol titik
pada kanvas peta.
Current edit digunakan untuk mengatur hasil editing yang telah
dilakukan untuk disimpan.
Toggle editing digunakan untuk mengaktifkan fitur editing pada layer.

Save layers edits digunakan untuk menyimpan editing pada layer.

Add features: capture polygon digunakan untuk menambah poligon


baru.
Node tool digunakan untuk melakukan manipulasi simpul fitur.

Modify the attribute of all selected features simultaneously digunakan


untuk melakukan modifikasi atribut dari fitur.
Delete selected digunakan untuk menghapus fitur.

Cut features digunakan untuk memindahkan fitur.

Copy feature digunakan untuk menyalin fitur.

Paste features digunakan untuk menempel fitur yang ingin dipindah


atau disalin.
Undo digunakan untuk membatalkan editing fitur sebelumnya.

Redo digunakan untuk mengembalikan editing fitur sesudahnya.

Add circular string digunakan untuk digitasi dengan fitur garis.


Add circle from 2 points digunakan untuk digitasi dengan bentuk
lingkaran.
Add elips from center and 2 points digunakan untuk digitasi fitur
dengan bentuk elips.
Add rectangle from senter and a point digunakan untuk digitasi fitur
dengan bentuk segiempat.
Add regular polygon from 2 points digunakan untuk digitasi fitur
dengan bentuk segilima.

Jumlah bidang tanah pada hasil akhir yaitu 933 bidang. Hasil dari layer yang telah
diperbaiki topologinya adalah sebagai berikut :

Berikut merupakan atribut tabel setelah ditambahkan informasi wajib pajak, objek
pajak, dan NOP :
Praktikum minggu ke-12 diberikan pertanyaan untuk menjawab query sebagai berikut:
1. Pemilik tanah dengan bidang paling luas :

 Melalui ikon select features by expression ( ) kemudian cari fungsi maximum


yang diisi dengan kolom luas untuk memperoleh luas maksimum yg ditunjukkan
melalui output preview lalu tekan select features :

 Kemudian akan muncul bidang yang dimaksud dan kemudian lakukan identify

features ( ) untuk mengetahui pemilik bidang tanah.


 Pemilik bidang tanah terluas adalah Taufik Kurrahman dengan luas 10903.527
m2.
2. Pemilik bidang tanah paling sempit :

 Melalui ikon select features by expression ( ) kemudian cari fungsi minimum


yang diisi dengan kolom luas untuk memperoleh luas minimum yg ditunjukkan
melalui output preview lalu tekan select features :

 Kemudian akan muncul bidang yang dimaksud dan kemudian lakukan identify

features ( ) untuk mengetahui pemilik bidang tanah.


 Pemilik bidang tanah paling sempit adalah Abi Hasan Sajali dengan luas 2.264
m2.
3. Pemilik bidang tanah yang bertetangga dengan bidang tanah NOP
34.04.200.001.0123.00 :
 Mencari terlebih dahulu letak bidang tanah dengan fungsi :
get_feature('bidang_wp', 'noplengkap', '34.04.070.200.001.0123.0') pada select

features by expression ( ).
 Kemudian akan terlihat bidang tanah dengan nomor NOP :
34.04.070.200.001.0123.0

 Melakukan select pada bidang tanah yang betetangga lalu melakukan open
attribute table untuk mengetahui fitur yang dipilih (selected feature) dengan
show selected feature :

 Pemilik bidang tanah yang bertetangga dengan bidang tanah NOP


34.04.200.001.0123.00 adalah Hera Hemalia Selian, Tulus Japerson, Putra
Riski Hasym, Muhammad Rizki, Hindarto Hidayat Nurman, Iwan Tuah Bahgie,
Fida Filaya Maina, Dwi Suci Ramadhani, Rahmat Damai Riyandi, Hanifa
Ramadhan, dan Nadilah Hulwani.
4. Apabila jalan pada sisi tengah dilakukan pelebaran jalan 20 meter ke kiri dan ke
kanan, bidang tanah milik siapa yang terkena dampak?
 Melakukan export jalan yang telah dibuat sebelumnya kemudian mengaktifkan

toggle editing ( )

 Melakukan offset curve 20 m ke kanan dan ke kiri


 Melakukan spatial query dengan pilih Vector  Research Tools  Select By
Location

 Kemudian mengisikan kotak dialog Select by location sebagai berikut  Run


 maka akan otomatis terpilih bidang yang terdampak
 Buka attribute table kemudian show selected features maka akan terlihat berapa
bidang yang terkena dampak pelebaran jalan.
 Terdapat 99 bidang tanah yang terkena dampak pelebaran jalan.
5. Sesuai soal nomor 4, apabila diberikan ketentuan ganti rugi sebanyak Rp 250.000 per
meter persegi yang digusur, siapa yang mendapat total ganti rugi paling banyak?
 Melakukan sort pada kolom luas untuk mengurutkan dari yang terbesar ke yang
terkecil dengan klik berdasar kolom luas maka otomatis akan berurutan dari
terbesar ke terkecil.
 Kemudian melakukan measure area pada area yg tergusur

 Memilih daerah yg tergusur kemudian akan secara otomatis tampak luas area
tergusur

 Luas bidang tanah terbesar yang tergusur yaitu 1392.953 m2 dengan ganti rugi
Rp 250.000 setiap m2 maka ganti rugi paling banyak yang didapat yaitu Rp
250.000 x 1392.953 m2 = Rp 348.238.250,00
Selain itu, pada praktikum minggu ke-12 diberikan tugas untuk membuat query masing-
masing sebagai berikut :
Query spasial pada QGIS dilakukan melalui Database  DB Manager  Pilih
database pada PostGIS yang sudah terkoneksi dengan QGIS  Pilih SQL Window 
kemudian masukkan SQL sesuai pertanyaan.
1. Pemilik bidang tanah dengan NOP : 34.04.070.200.001.0123.0 :
2. Luas bidang tanah yang dimiliki Farra Nalita :

3. Rata-rata luas dan keliling seluruh bidang tanah di Desa Gowongan :


4. Menampilkan nama pemilik bidang tanah yang memiliki luas lebih dari 8000 m2 dan
keliling lebih dari 300 m :

5. Jumlah pemilik bidang tanah yang memiliki luas lebih dari 5000 m2 :

Untuk menghubungkan kedua tabel yang telah dibuat, dilakukan dengan pgModeller
terlebih dahulu. Langkah yang harus dilakukan ialah mendefinisikan tabel mengenai
informasi bidang tanah dan atribut wajib pajak kemudian mengkoneksikan melalui foreign
key di PostgreSGL dengan hasil sebagai berikut :
Pada praktikum ini dilakukan fungsi query untuk menjawab pertanyaan pada minggu 12
sebagai berikut :
1. Pemilik tanah dengan bidang paling luas :

2. Pemilik bidang tanah paling sempit :

3. Pemilik bidang tanah yang bertetangga dengan bidang tanah NOP


34.04.200.001.0123.00 :
Diperlukan layer bidang tanah berbeda untuk menemukan bidang tanah yang
bertetangga sehingga digunakan layer bidang tanah sebelumnya.

4. Apabila jalan pada sisi tengah dilakukan pelebaran jalan 20 meter ke kiri dan ke
kanan, bidang tanah milik siapa yang terkena dampak?
Untuk menngetahui pelebaran jalan tengah dilakukan penyimpanan layer baru
yang berisi fitur jalan tengah dan dilakukan query melalui DB Manager.
5. Sesuai soal nomor 4, apabila diberikan ketentuan ganti rugi sebanyak Rp 250.000 per
meter persegi yang digusur, siapa yang mendapat total ganti rugi paling banyak?

Hasil layouting dengan QGIS sesuai Juknis PMNA KA BPN No. 3 Th. 1997 Bab-3 Peta
Dasar sebagai berikut :

Anda mungkin juga menyukai