Anda di halaman 1dari 27

LAPORAN PRAKTIKUM

APLIKASI SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS

Dosen pengampu
Bigharta Bekti Susetyo M.Pd

Disusun oleh
1. Retsa lulu falluvi
2. Siti mutmainah
3. Gustia darila fanisa

DEPARTEMEN GEOGRAFI
FAKULTAS ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS NEGERI PADANG

2023
A. Langkah – langkah untuk praktik georeferencing :
1. Langkah pertama yang dilakukan untuk georeferencing adalah dengan
klik kanan pada menu layers di arcgis, kemudian pilih menu properties.

2. Setelah klik menu properties, untuk mengatur koordinat pada peta


klik menu projected coordinate system.
3. Klik menu UTM dan pilih zona UTM Indonesia 1974 Zone 47 S.

4. Selesai mengatur koordinat sistem, langkah selanjutnya adalah menambahkan data


dengan cara klik kanan pada menu layers, dan pilih add data.

5. Setelah itu, masukkan data yang telah sebelumnya disimpan pada folder tertentu.
Setelah itu, klik ok.
6. kemudian pilih custmize pada menu toolbar klik georeferencing

7. Setelah itu, pilih titik pada garis yang berseberangan dan beri tanda ditengah-tengah.
Lalu klik add control point pada menu goreferencing, kemudian arahkan add control
point ke arah garis yang berseberangan. Selanjutnya masukkan koordinat lintang dan
bujur pada 4 titik yang telah dipindai.
1. Titik 1 = 100º5`0`` E dan 0º 45`0`` S
2. Titik 2 =100º35`0``E dan 0º45`0``S

3. Titik 3 = 100º35`0`` E dan 1º


4. Titik 4 = 100º5`0`` E dan 1º5`0`` S

8. Setelah keempat titik dipindai klik menu georeferencing dan arahkan kursor ke kotak
berwarna biru pada kanan jendela layar klik untuk melihat resolusi keempat titik.
9. Untuk menyimpan file klik lagi menu georeferencing dan ambil menu rectify dan klik
atur penyimpanan.

10. Kemudian hasilnya sebagai berikut


B. langkah membuat polygon

1. Langkah pertama pastikan Anda memiliki data geospasial yang diperlukan untuk
membuat polygon. Data ini bisa berupa peta dasar atau data vektor seperti shapefile

2. Import data geospasial yang akan Anda gunakan sebagai dasar untuk membuat polygon.
Anda dapat menggunakan opsi "Add Data" atau "Import Data" yang biasanya tersedia
dalam perangkat lunak tersebut.
3. Buat layer baru di proyek SIG Anda. Ini akan menjadi layer tempat Anda akan membuat
polygon. Biasanya, Anda dapat melakukan ini dengan mengklik kanan pada daftar layer
dan memilih "New Layer" atau opsi serupa.

4. Aktifkan mode pengeditan pada layer yang baru Anda buat. Mode pengeditan akan
memungkinkan Anda untuk membuat dan mengedit objek geospasial.

5. Pilih alat atau ikon yang memungkinkan Anda untuk membuat polygon. Dalam
sebagian besar perangkat lunak SIG, ini biasanya terletak di toolbar yang terkait dengan
pengeditan objek vektor.
6. Dengan alat yang telah Anda pilih, klik di lokasi pertama di mana Anda ingin memulai
polygon Anda. Kemudian, klik lagi di setiap titik yang perlu Anda tandai sebagai sudut
atau titik dalam polygon Anda. Teruskan hingga Anda mencapai titik akhir, dan tutup
polygon dengan mengklik titik awal kembali.

7. Setelah Anda selesai membuat polygon, pastikan untuk keluar dari mode pengeditan
untuk menghindari perubahan tidak disengaja. Simpan perubahan yang telah Anda buat
pada layer. Ini akan menyimpan polygon yang baru Anda buat ke dalam proyek SIG
Anda.

8. Simpan proyek SIG Anda dengan semua perubahan yang telah Anda buat, termasuk
polygon yang baru saja Anda buat
C. Membuat polygon dalam

Setelah membuka ArcGis dan data digitasi minggu kemaren sudah dipanggil / sudah
dibuka di ArcGis, langkah selanjutnya yaitu pembuatan poligon pada peta yang sudah di
digitasi tersebut. Adapun langkah – langkahnya sebagai berikut :

1. Pada bagian table of contents yang berada disamping , klik kotak dibawah tulisan “
administrasi “ lalu akan muncul symbol selector danpilih yang “ hollow” lalu klik “ok”

2. Lalu selanjutnya akanmuncul seperti ini dan klik bagian “ continue”


3. Pilih bagian editor, lalu klik bagian “start editing” untuk memulai membuat poligon

4. Selanjutnya pada bagian editor tadi,klik icon “ cut polygon tool “ agar kita bisa membuat
titiktitik untuk membentuk poligon

5. Selanjutnya,letakkan kusor dibagian luar peta lalu klik dan dia akan mementuk sebuat
titik, setelah itu tarik kearah pinggir peta lalu klik semua pinggir peta sampai semua
bagian membentuk titik titik polygon .Kekita titik awan dan titik akhir sudah menyatu
maka,klik duakali dibagian luar peta untuk menguncinya.Dilanjut dengan pembuatan
polygon pada masing-
masing kecamatan.Semua dimulai dari luar peta / daerah yang akan kita buat polygonnya.Dan
apabila ada kesalahan titik ( misalnya keluar dari garis) tekan ctrl Z untuk menghapusnya.

6. Setelah sudah seperti gambar daerah yang berwarna orange , Itu titik polygonnya
sudahselesai dan sudah dikunci,maka padaerah tersebut sudah memiliki polygon.
7. Apabila kita sudah selesai membuat titik titk polygon pada semua wilayah kecamatan
tersebut , maka untuk melihat dan memastikan apakah polygonnya sudah ada pilih bagian
editor lalu klik “ stop editing” dan selanjutnya ambil tanda panah disamping kanan
editor.Lalu klik pada setiap daerah dan akan garis biru menyala seperti gambar dibawah.

Ini merupakan bentuk daerah kecamatan bagian yang lain dalam bentuk hasil seleksi titik -
titik poligonya .dengan seleksi poligon wilayah kecamatan ini maka akan memudahkan
dalam mengatur ataupun memanage data pada kolom data atribut
8. Untuk mengubah nama pada bagian bawah layers, double klik kiri pada mouse, lalu
ubahnama menjadi “ Membangun Data Atribut”. Lalu klik OK

Data atribut (atribut table)

Bagian penting dari SIG adalah pengetahuan tentang database atau dalam SIG disebut
sebagai data Atribut. Data atribut berbentuk tabel, dan lumrah juga disebut sebagai tabel
Atribut. Tabel atribut memiliki kolom (field) dan baris (record). Format data yang
digunakan adalah dbf (dbase File) dan txt.

9. Untuk memunculkan tabel, silahkan klik kanan pada judul file di bawah layers,
kemudianpilih menu “Open Source Table”
10. Silahkan masukkan masing-masing nama kecamatan pada setiap polygon yang
telah dibentuk

Program aplikasi ArcGIS menggunakan attribut fitur untuk menghasilkan informasi dan
memanipulasi tampilan. Tanpa data yang tersimpan dalam attribut fitur, maka data tersebut
tidak memiliki arti yang banyak karena hanya memberikan informasi bentuk fitur saja.
Semua operasi editing fitur harus selalu mempertimbangkan faktor attribut fitur yang diedit,
terlebih padabeberapa perintah yang dapat menyebabkan perubahan attribut.
Inilah bentuk akhir dari program aplikasi Sistem Informasi Geografis ArcGIS
menggunakan atribut fitur untuk menghasilkan informasi dan memanipulasi tampilan.
Tanpa data yang tersimpan dalam atribut fitur, maka data tersebut tidak memiliki arti yang
banyak karena hanyamemberikan informasi bentuk fitur saja. Semua operasi editing fitur
harus selalu mempertimbangkan faktor attribut fitur yang diedit, terlebih pada beberapa
perintah yang dapatmenyebabkan perubahan attribut.
D. Data atribut dan buffering

1. Buka aplikasi ArcMap, lalu di shapfile kan

2. Lalu tentukan titik SMA

3. Setelah selesai stop editing, klik geoprocessing klik buffer


4. Setelah terbuka pada input features pilih data titik yang akan dijadikan buffer, untuk
Output Feature Class merupakan lokasi untuk menyimpan data buffer, sedangkan
linear unit untuk menentukan radius atau jarak buffernya.

5. Setelah itu buka ArcToolBox, pilih Analysis Tools, Klik Multiple Ring Buffer

6. Pada bagian input features, yang dimasukan bukan titik yang awal melainkan titik hasil
buffer contoh “buffer SMA”, output feature class untuk menentukan lokasi penyimpanan
multiple, distance untuk menentukan jumlah ring, dan buffer unit ganti sesuai unit buffer
pertama yaitu kilometer.
7. Atur transparent dari layer multiple SMA di properties menjadi 50%.

8. Untuk memotong buffer yang ada di bagian laut gunakan clip pada menu geoprocessing.
9. Input Features merupakan layer yang akan dipotong bagiannya sedangkan clip features
merupakan layer penampangnya, output features class untuk lokasi penyimpanan.

10. Atur warnanya pada properties layer clip multiple SMA menjadi warna yang gradient,
Seperti ini hasil akhir dari multiple.

11. Hasil akhir :


E. Layout
1. Langkah pertama untuk melayout peta yaitu klik file lalu pilih page and paint setup
lalu atur size kertas dan posisi potrait atau lanscape.
2. Langkah selanjunya yaitu membuat garis tepi dengan menggunakan garis bantu seperti
yang ada pada gambar dibawah (garis berwarna biru).atur dan sesuaikan posisi garis
tepi peta,setelah itu baru buat kotak dengan patokan garis bantu yang telah dibuat

3. Selanjutnya tulis judul,skala,sumber,legenda,dan nama pembuat pada lembar peta


(pada menu insert)

4. Selanjutnya membuat titik koordiat dengan cara klik kanan pada layers kemudian pilih
properties pilih grid lalu next ,kemudian pilih label lalu centang left dan right serta
sesuakan ukuran tabel offset dan size lalu ok
5. Selanjutnya membuat peta inset dengan cara buat kotak lalu klik insert kemudian pilih
data frame lalu aktivasi data frame kemudian add data batas kabupaten kota dan
admiinistrasi shp,dan zoom to layer serta sesuaikan skala
6. Langkah terakhir yaitu memebuat gambar objek jangkauan dengan cara mengcopy
paste gambar pada google earth kemudian sesuaikan posisi dengan titik jangkauan
7. Hasil akhir :

Anda mungkin juga menyukai