Anda di halaman 1dari 48

MODUL PELATIHAN PPIKP

DASAR DASAR PENGENALAN GIS

Di susun oleh : Samsul B. Agus Anggi Afif M

2010

DAFTAR ISI
DAFTAR ISI ........................................................................................................................................... 1

1. MEMULAI ARC GIS 9.3 ..................................................................................................................... 3


2. 3. ATRIBUT DATA ................................................................................................................................. 13 SITEM PROYEKSI ............................................................................................................................ 24

4. GEOREFERENSI .............................................................................................................................. 27
5. 6. 7. CAPTURING DATA ........................................................................................................................... 30 PERSIAPAN DATA SEL .................................................................................................................. 33 LAYOUT ............................................................................................................................................. 36

MEMULAI ARC GIS 9.3


1.1 Pendahulaun

ArcGis adalah suatu perangkat lunak yang di desain pada Graphical User Interface untuk pengolahan data spasial (Sistem Informasi Geografi). Melalui perangkat lunak ini, dapat melakukan display (visualisasi data), eksplore, queri, dan analisa data spasial berikut data-data tabuler yang menyertainya. Didesain pada windows Desktop seperti Windows NT, Windows 2000,Windows XP, Window Vista dan Windows 7. Perangkat lunak ini memiliki 3 Aplikasi standar yaitu ArcMap, ArcCatalog, ArcGlobe dan ArcToolbox. ArcGis menyediakan aplikasi yang bisa disesuailkan dengan kemampuan dan kebutuhan penggunanya. ArcMap : didesain untuk menampilkan data, editing, analisi spasial dan pencetakan peta kualitas tinggi ArcCatalog : berfungsi untuk mengakses dan mengatus manajemen data (data spasial dan non spasial) dengan mudah. Penggunan bis mencari data yang diinginkan, menampilkannya, melihat atau membuat metadatanya. ArcCatalog juga bisa mengakses database eksternal (Ms Access, SQL Server, Oracle, dsb). ArcGlobe : didesain untuk menampilkan data secara 3 dimensi. ArcToolbox : berisi tools (alat-alat) untuk berbagai macam geoprocessing serta konversi antar format data.

1.2

Tujuan Memperkenalkan fungsi-fungsi umum yang terdapat pada Arc GIS Memberikan latihan menggunakan dan melakukan analisa data spasial dan data atribut serta bagaimana memanipulasi data yang ada.

1.3 1.3.1

Langkah langkah Memulai Menggunakan Aplikasi ArcMap Memulai dan Membuka Project Langkah : 1. Buka aplikasi Arc Map, Klik Start, pilih Program, sorot Arc GIS dan pilih Arc Map atau double klik icon

2. Kemudian muncul Arc Map Startup dialog box. Bila akan membuka lembaran kerja baru pilih a new empty map dan bila kita akan membuka peta yang telah dibuat sebelumnya pilih Open an existing map.

3. Akan muncul satu data frame

Buka file

lu_1 pada D:\@-IK-Training\Modul-01-PengenalanGIS\RBI Tangerang

1.3.2

Tables of Contents Setiap peta memiliki table of content. Beberaa peta menampilkan seluruh layer pada satu data frame. Table of content akan menampilkan bagaimana layer-layer disusun dalam satu data frame. Ketika menampilkan peta, biasanya kita akan menggunakan table of content untuk mengaktifkan ataupun menonaktifkan sebuah layer. Pada saat kita ingin membentuk sebuah peta maka yang akan banyak berfungsi adalah table of content termasuk dalam menambahkan, menghapus dan menentukan bagaimana layer ditampilkan.

Cara / langkah menampilkan Table of Content : 1. Klik menu View, pada toolbar standard 2. Klik table of content 3. Akan muncul Table of Content 1.3.3 Menampilkan Data View dan Lay Out View Arc Map memiliki dua View, yaitu Data View dan Lay Out View Data View berguna untuk menampilkan data dan mengeksplore data, cara memunculkannya adalah dengan mengklik gambarnya pada bagian bawah data frame. Lay Out View berguna untuk mempersiapkan peta pada saat akan di lay out, untuk disisipkan pada laporan dan untuk mempublikasikannya pada web.

1.3.4

Mengaktifkan atau Menonaktifkan Layer Secara default, seluruh layer pada project akan ditampilkan pada window View. Hal tersebut ditunjukkan dengan tanda check ( ) pada tiap tema. Hal ini berarti kita dapat melihat data spasial tersebut pada Table of Content. Untuk mengatur tema tertentu yang tidak ditampilkan, kita dapat membuat tema tersebut tampak atau tidak ( on atau off) dengan mengklik tanda check tersebut sehingga tanda

check-nya tidak ditampilkan. Sebaliknya pula apabila kita ingin menampilkan kembali tema tersebut. 1.4 Tool-Tool Pada Toolbar ArcMap menyediakan beberapa Tool yang dapat digunakan agar bias berinteraksi dengan data. Adapun tool-tool tersebut adalah :

1.4.1

Zooming ArcGIS menyediakan fungsi Zooming (membesarkan dan mengecilkan) untuk merubah skala peta pada dokumen view. Kita dapat melakukannya dengan tiga cara yaitu menggunakan menu, button atau toolbar. Zooming menggunakan button Zoom to Full Extent. Button ini digunakan untuk melihat keseluruhan tema (seluruh data spasial akan ditampilkan). Zoom In. Button ini digunakan untuk perbesaran sekali dengan pusat view sebagai titik sentral. Zoom out. Button ini digunakan untuk perkecilan sekali dengan pusat view sebagai titik sentral. Zoom to Previous Extent. Button ini digunakan untuk menampilkan kembali keadaan zooming yang kita gunakan sebelumnya. Zoom to Next Extent. Tool Zoom In. Tool ini digunakan untuk perbesaran sekali dengan menempatkan posisi kursor sebagai titik sentral. Apabila button ini diklik dan kursor ditempatkan pada peta kemudian diklik dan ditahan (click and drag) sambil membuat segi empat, maka akan ditampilkan bidang area yang kita pilih tersebut. Tool Zoom Out. Tool ini digunakan untuk perkecilan sekali dengan menempatkan posisi kursor sebagai titik sentral. Apabila button ini diklik dan kursor ditempatkan pada peta kemudian diklik dan ditahan (click and drag) sambil membuat segi empat, maka akan ditampilkan bidang area yang kita pilih tersebut.

1.4.2

Pan Tool ini digunakan untuk menggeser-geser peta, dengan mengklik kiri dan menggeser pointer kearah yang diinginkan.

1.4.3

Select Features Tool Tool ini digunakan memilih features yang dinginkan.

Klik pada features tersebut, atau geser pointer mouse ke sekeliling features.

1.4.4

Select Elements Tool Tool ini digunakan untuk memilih object grafik seperti garis, titik, label atau arah utara dan lainnya, dengan mengunakan tool ini bias dilakukan pengubahan ukuran menggambar dan menghapus objek tersebut.

1.4.5

Identifikasi Tool Tool ini berguna untuk menampilkan informasi mengenai features yang dipilih, dengan cara sebagai berikut : 1. Klik Identify tools 2. Klik mouse dan arahkan pointer pada data yang akan di identify 3. Semua data yang ada pada visible layer akan diidentifikasi.

1.4.6

Find Tool ini berguna untuk mencari informasi yang terdapat pada suatu feature digunakan untuk mencari berdasarkan informasi tertentu. Mencari data-data dengan atribut tertentu 1. Klik tombol Find pada toolbar tools 2. Klik Features tab 3. Ketik kata yang ingin ditampilkan pada kotak Find Text 4. Klik panah kebawah pada In kemudian klik layer yang diinginkan atau dapat dipilih Visible Layers 5. Beri tanda check box pada kotak Find Feaatures that are similar to or contain the search string 6. Pilih salah satu Option pada kolom yang akan di cari, contoh all fields. 7. Kemudian Klik Find

1.4.7

Measure Tool Tool ini berguna untuk mengukur jarak pada peta, jarak akan muncul sebagai panjang dari segment garis pada status bar, dengan tahapan sebagai berikut

Segment :0.47865 Total: 2.2409 Km

1. Klik Tombol Measure pada tool toolbars 2. Arahkan pointer mouse untuk menggambar garis yang menggambarkan jarak yang ingin diukur 3. Garis bisa terdiri atas beberapa segment 4. Pada bagian bawah data frame akan muncul jarak segment yang diukur dan jarak total seluruh segment
Segment :0.47865 Total: 2.2409 Km

5. Klik 2 kali untuk mengakhirinya

1.5 1.5.1

Memulai dan Memanggil Data Memanggil Data Format Shapefile Langkah : 1. Buka aplikasi Arc Map, Klik Start, pilih Program, sorot Arc GIS dan pilih Arc Map atau double klik icon

2. Kemudian muncul Arc Map Startup dialog box dan pilih a new empty map. 3. Akan muncul satu data frame 4. Untuk memanggil dan menambahkan data pada data frame klik tombol menu Add Data , tambahkan data yang akan dimunculkan 5. Kemudian pilih file feature class yang akan ditampilkan

Add Data

6. Klik tomboll Add untuk meneruskan proses memanggil data. Setelah semua proses selesai dapat dilihat pada data frame.

1.5.2

Menghapus Salah Satu Layer pada ToC Apabila data yang telah dipanggil dan telah muncul pada ToC, tidak dipergunakan kita dapat menghapus data tersebut yaitu dengan cara sebagai berikut : 1. Sebagai contoh kita akan membuang layer Jalan 2. Aktifkan layer Jalan 3. Kemudian klik kanan untuk menampilkan pop up menu

4. Pilih Remove menu untuk menghapus layer jalan. Lakukan langkah yang sama untuk menghapus layer-layer yang lain pada data Frame

1.5.3

Setting Nama Layer Layer-layer yang terdapat pada data frame bias di setting dan diubah namanya sesuai dengan informasi yang dimilikinya, misalnya layer Lu_1, akan diganti dengan Tutupan lahan. Langkah : 1. Pilih layer Lu_1. Kemudian klik kanan dan pilih properties 2. Pilih general tab pada layer properties dialog box kemudian ganti nama dari layer pada layer nama dialog box dengan Administrasi Desa.

3. Klik apply untuk mengganti nama layer Atau tekan F2 pada toolbar nama layer tersebut. 1.5.4 Setting Urutan Layer Apabila data yang ditampilkan pada data frame sangat banyak, maka sebaiknya data diurutkan sesuai dengan tipa data, mulai dari point, garis dan kemudian area. Untuk data yang terletak paling atas maka data tersebut akan ditempatkan pada posisi paling atas, hal ini akan sangat berpengaruh apabila data area di tempatkan pada posisi paling atas, data ini akan menutupi data dengan tipe data garis atau point. Layer dapat disusun dengan mengklik layer tersebut dan menggesernya ke atas atau ke bawah sesuai dengan posisi yang dinginkan. 1.6 Membuat Kategori Pada Feature Kategori mengelompokkan data feature yang sama berdasarkan nilai dari atributnya, contoh penggunaan lahan akan dikelompokkan menjadi pemukiman, lading, sawah, rawa dan lain-lain sesuai dengan informasi pada data atributnya. 1.6.1 Peta yang Berdasarkan Nilai Unik Peta biasanya digambarkan berdasarkan data atribut yang dapat mengidentifikasi masingmasing feature. Contoh : menampilkan layer lu_1 berdasarkan kecamatan Langkah : 1. Klik kanan layer lu_1 2. Pilih properties dan muncul layer properties dialog box kemudian pilih symbology

10

3. Klik categories dan set pilihan unique values 4. Set unique values berdasarkan nama kecamatan pada Value Field combo box 5. Set skema warna kemudian klik tombol Add All Values

6. Kemudian klik tombol Apply untuk mengaktifkan setting yang dibuat

11

ATRIBUT DATA
2.1 Pendahulaun Aktivitas pada modul 2 ini bertujuan untuk memberikan pengenalan singkat mengenai manajemen data atribut pada software Arc GIS 2.2 Tujuan Memperkenalkan pada peserta training tentang struktur data atribut pada Sistem Informasi Geografi Memberikan pengalaman pada peserta untuk mengetahui struktur database

2.3

Langkah-langkah Sistem informasi geografis memiliki dua elemen data yaitu data spasial dan data atribut. Data spasial mengacu pada data geometric yang memberikan informasi posisi pada obyek dan juga hubungan spasial antar obyek, sedangkan data atribut adalah data pelengkap dari data spasial yang memberikan informasi tambahan tentang data spasial bias berupa Id, nama obyek, dll. Di lingkungan system informasi geografi data ini disimpan dalam bentuk table.

2.3.1

Latihan Pada Data Atribut Pada latihan ini kita akan mencoba melakukan editing dan perubahan pada data atribut sehingga dapat dilakukan analisis pada data atribut tersebut. Membuka table Atribut Buka sebuah file map yang baru dan kemudian masukkan seluruh data yang terdapat pada folder D:\@-IK-Training\Modul-05-PengenalanGIS\RBI Tangerang ke dalam data frame. Langkah : 1. Klik tombol Start sorot Program- sorot ArcGIS dan kemudian klik ArcMap. 2. Klik tombol Add Data untuk memasukkan ke map frame. 3. Pilih data yang terdapat pada folder D:\@-IK-Training\Modul-01PengenalanGIS\RBI Tangerang, pilih semua data spasial yang terdapat pada folder tersebut dan kemudian klik tombol Add. 4. Susun data-data tersebut dan tampilkan layer administrasi berdasarkan nilai unik dari data attribute kecamatan.

A. Membuka Tabel Atribut Latihan pada setiap data atribut yang terdapat pada ToC. Langkah : 1. Klik kanan pada layer lu_1 yang terdapat pada ToC 2. Kemudian pilih menu Open Attribute Table 3. Kemudian muncul table atribut lu_1

12

B. Mengatur Kolom-kolom Pada Table Atribut Latihan mengganti lebar kolom pada table atribut administrasi. Langkah : 1. Letakkan mouse pada ujung kolom yang akan diperlebar. 2. Klik dan geser mouse sesuai dengan lebar yang dinginkan. Latihan mengatur posisi kolom pada atribut lu_1 . Langkah : 1. Letakkan mouse pada ujung kolom yang akan dipindahkan posisinya. 2. Klik dan geser mouse kearah yang diinginkan. Latihan freeze kolom pada table atribut lu_1 . Langkah : 1. Letakkan pointer mouse pada kolom yang akan difreeze. 2. Klik kanan kemudian pilih Freeze/Unfreeze Column. 3. Kemudian geser horizontal scroll bar untuk melihat hasilnya

13

Latihan mengurutkan nilai pada table atribut lu_1 berdasarkan kolom tertentu dengan metode descending dan ascending. Langkah : 1. 2. Letakkan pointer mouse pada kolom yang nilainya akan diurutkan. Klik kanan dan pilih menu Short Descending. Demikian juga untuk menu Short Ascending.

C. Mengatur Tampilan Tabel Latihan mengganti jenis huruf pada table dengan jenis huruf Tahoma dengan warna hijau dan ukurannya 9. Langkah : 1. 2. Klik tombol Options kemudian select menu Appearance. Set jenis font to Tahoma, ukuran 9 warna hijau pada jendela Atribut lu_1.

Latihan mengganti warna data yang terpilih dengan warna kuning. Langkah : 1. Klik tombol Options dan kemudian pilih menu Appearance untuk menampilkan jendela Table Appearance. 2. Set the Selection Color dengan warna kuning.

14

D. Memilih Data Pada Tabel Pada table atribut kita bias memilih data yang sesuai dengan criteria yang kita inginkan dengan cara memilih dengan mengarahkan pointer mouse ke data tersebut dan hal ini dapat kita lakukan secara manual. Memilih sepuluh data pertama pada table atribut layer administrasi. Langkah : 1. 2. Buka table atribut layer lu_1. Tekan Ctrl dan kemudian klik data pertama pada kolom paling kiri, tahan dan geser mouse sampai pada data ke sepuluh.

Mengganti data yang terpilih dengan data yang belum dipilih. Langkah : 1. 2. Klik kanan layer administrasi. Pilih menu Selection kemudian klik menu Switch Selection.

Sebelum di switch selection

setelah diswitch selection

15

Memilih seluruh data pada tabel atribut lu_1. Langkah : 1. Klik kanan layer administrasi. 2. Pilih menu Selection kemudian klik menu Select All. Untukmenghilangkan fungsi Select All pada data, dapat melakukan langkah sebagai berikut. Langkah : 1. Klik kanan layer administrasi. 2. Pilih menu Selection kemudian klik menu Clear Select Features.

2.3.2

Memilih Data Atribut Kita dapat melakukan analisa menggunakan data atribut.

A. Mencari data-data tertentu Kita dapat menentukan data-data spesifik dari sekian banyak data yang kita miliki dengan menggunakan nilai-nilai tertentu seperti ID, nama obyek atau informasi lainnya. Mencari objek keterangan = sawah Langkah : 1. Buka tabel atribute layer lu_1, kemudian click tombol Option. 2. Pilih Find and Replace command

3. Ketik Sawah Irigasi in Find what text box kemudian klik Find Next untuk mendapatkan data yang diinginkan.

16

4. Klik Find next button untuk mendapatkan data LAHEWA yang lain. Jika tidak ada data LAHEWA yang lain, maka pada ArcMap akan muncul pesan peringatan.

B. Memilih Data Atribut Menggunakan Ekspresi SQL Arc Map memiliki kemampuan untuk mengolah permintaan menggunakan Ekspresi SQL, ketika menggunakan Ekspresi SQL, kita harus membuat sebuah Ekspresi pada kotak dialog Select By Attributes.

SELECT*FROM nama_tabel WHERE Ekspresi Memilih semua data pada tabel atribute layer admin_nias yang memiliki ID lebih dari 629 menggunakan Ekspresi SQL Selct. Langkah : 1. Buka tabel atribute layer lu_1. 2. Klik menu Selection dan pilih menu Select By Attributes. 3. Pastikan layer yang dipilih adalah Lu_1 (cek di Layer text box) 4. Tulis Ekspresi SQL : Keterangan = Empang, kemudian klik tombol Apply untuk memilih seluruh data yang memiliki Keterangan = Empang

Ekspresi SQL

Hasil Seleksi

2.3.3

Manipulasi data Atribut Pada Arc GIS Setelah kita banyak mengeksplore data-data spasial di Arc Map dan melakukan kustomisasi pada data atribut, kita juga dapat menambahkan dan melakukan editing data pada tabular.

17

Sebelum melakukan editing pada tabel, kita harus mengaktifkan Editor toolbar memilih layer yang akan diedit atributnya. Misalnya akan mengedit data lu_1. Mengedit Record pada kolom 1. Klik Start edit session pada Arc Map 2. Buka tabel yang ingin di edit 3. Klik sel yang ingin diedit 4. Ketik data baru dan tekan enter Menambahkan record Baru 1. Klik Start edit session pada Arc Map 2. Buka tabel yang ingin di edit 3. Klik the move untuk menuju pada baris terakhir pada tabel 4. Klik sel yang ingin ditambahkan datanya dan ketik nilai baru Menghapus record 1. Klik Start edit session pada Arc Map 2. Buka tabel yang ingin di edit

dan

3. Pilih record yang ingin didelete, tekan dan tahan tombol Ctrl untuk memilih record yang lain 4. Tekan tombol delete pada key board

MENGHITUNG LUAS, PANJANG DAN POSISI Untuk menghitung luas suatu area dapat dilakukan dengan dengan membuat rumus secara sederhana dengan menggunakan script VBA (Visual Basic), demikian juga untuk menghitung panjang maupun posisi suatu lokasi. Langkah-langkah yang dilakukan : Buka Arcgis dan kemudian munculkan data yang akan di hitung luasnya Klik mouse kanan Pilih Open atribut tabel Tambahkan kolom baru untuk menempatkan luas pada atribut tabel Klik Ok Sorot kolom baru tersebut Klik mouse kanan Pilih Calculate Muncul Field CalCulator, ada pilihan yes dan No Pilih yes Dan aktifkan advanced

18

Untuk menghitung luas tuliskan rumusnya di kolom yang tersedia A. Menghitung luas Contoh rumus sederhana yang menggunakan VB untuk perhitungan luas, dimana satuan luas dihitung berdasarkan system koordinat : Dim Output as double Dim pArea as Iarea Set pArea = [shape] Output = pArea.area Output

B. Menghitung panjang Satuan panjang juga dihitung menurut system koordinat yang digunakan di peta, contoh rumusnya menggunakan VB adalah : Dim Output as double Dim pCurve as ICurve Set pCurve = [shape] Output = pCurve.Length Output C. Menghitung posisi x dan y

19

Nilai posisi sutau lokasi, missal dalam bentuk titik/point juga dapat ditentukan berdasarkan nilai koordinat latitude dan longitude, contoh rumusnya adalah : Dim Output As Double Dim pPoint As IPoint Set pPoint = [Shape] Output = pPoint.X Output Untuk nilai y atau longitude pada rumus diatas dimana huruf x diganti dengan huruf y. Pada isian Field Calculator kolom yang paling bawah diisikan output. Apabila rumus yang diinginkan sudah tertulis dengan benar maka langkah selanjutnya adalah : Klik OK Tunggu sampai hasil proses selesai, luas yang dihitung akan muncul dalam satuamn m2 (tergantung system koordinat peta yang digunakan)

2.3.3

Menampilkan Data Atribut Dalam Bentuk Graphic Grafik bisa menampilkan informasi dari data-data pada peta dan menjelaskan hubungan antara data-data tersebut secara atraktif dan mudah dipahami. Grafik juga bisa menampilkan informasi lain yang berhubungan dengan data-data pada peta atau bisa juga menampilkan data yang sama dengan cara yang berbeda. Grafik melengkapi peta karena dapat memberikan informasi secara lengkap dan mudah dipahami den dapat dengan cepat membandingkan antara data satu dengan data lainnya.

Membuat Grafik Baru ArcMap memudahkan untuk membuat grafik baru berdasarkan data atribut, dan dengan mudah menyisipkannya pada peta Langkah : 1. Buka tabel atribut dari layer lu_1_utm

20

2. Klik Tombol Option dan pilih Create Graph 3. Pilih Tipe dari grafik yang akan ditampilkan dan sub tipenya

4. Set layer value field dengan nilai luas, masukkan x label dsb 5. Klik tombol Next untuk melanjutkan proses.

21

6. Set tampilan dari grafik seperti nama grafik, sumbu Y, sumbu X (axis properties) dan lain-lain 7. Klik tombol finish, untuk mengakhiri proses.

22

SISTEM PROYEKSI Pendahuluan Proyeksi adalah suatu cara untuk menyajikan objek dengan bentuk dan dimensi tertentu kedalam dan dimensi lain. Proyeksi peta berati cara untuk mengonversi posisi tiga dimensi dari suatu titik di permukan bumi ke representasi posisi dua dimensi pada media peta. System proyeksi berarti segala hal (termasuk model matematis) yang menyangkut penggambaran permukaan bumi pada dua dimensi. System proyeksi peta yang baik harus memenuhi kriteria seperti : Bentuk permukaan bumi yang digambarkan pada peta tidak mengalami perubahan. Luas permukaan bumi sama dengan luas permukaan yang digambarkan pada peta (setelah memperhitungkan factor skala). Jarak antar tittik dipermukaan bumi sama dengan jarak antar titik pada peta (setelah memperhitungkan factor skala). Arah dan sudut antara titik yang satu dengan yang lain harus tetap dan tidak mengalami perubahan (setelah memperhitungkan factor skala).

Tujuan Memperkenalkan konsep dan tahapan proyeksi peta / data vector Bisa melakukan tranformasi proyeksi pada data vektor

Tahapan Pengolahan 3.1 Definisi proyeksi pada layer Dalam pengolahan data di ArcGis kita harus membiasakan mendefinisi koordinat system pada layer untuk kelancaran dalam processing. Buka view>data frame properties : pilih menu tab data frame

23

Lalu kita predefined coodinat system yang diinginkan : misalnya Predifined >Geographic coodinat system> World>WGS84

3.2. Mendefinisi data vektor yang belum mempunyai system proyeksi Buka file garis_pantai_1 pada D:\@-IK-Training\Modul-05-PengenalanGIS\RBI Tangerang. Apabila file vektor belum terdifinis sitem koordinatnya, kita bias liat di layer properti pada tab source : Coordinat system <undefined)

Untuk mendefinisi feature ini kita pilih menu pada toolbox >Projection and transformation>Raster>Define p rojection

Data managemen tools

Pilih system koordinat garis pantai pada system koordinat geografik > world>WGS84> OK

24

3.3 Transformasi proyeksi pada suatu data vector Pada step kali ini akan disajikan data vektor yang mempunyai system proyeksi geografis, kita akan mentransformasikan kedalam bentuk universal tranvers Mercator. Pilih menu pada tool box Data managemen tools >Projection and transformation>Feature>Project

Masukakkan data input lu_1 Masukkan nama file baru pada output dataset Pada folder Output coordinat system masukkan koordinat system yang baru projected coordinat system> UTM> WGS84> Zone 48S

25

GEOREFERENSI
Pendahuluan Georeferensi adalah memberi nilai koordinat pada peta anolog atau peta yang belum terkoreksi geometrik. Proses ini adalah tahapan sebelum kita ingin melakukan proses analisi geografis lebih lanjut seperti digitasi peta. Tujuan Memperkenalkan konsep dan tahapan georefensi

Langkah Kerja Data Raster adalah salah satu data yang biasa dipakai pada lingkungan Sistem Informasi Geografi. Data raster biasanya mempresentasikan datathematic, seperti penggunaan lahan, geologi dan lain sebaginya. Untuk menggunakan data raster sebaiknya, data tersebut di koreksi terlebih dahulu sehingga dapat di overlaykan dengan data vektor yang lain.

4.1 Proses Georeferensi Berdasarkan Informasi Grid Pada Peta Proses Georeferensi membutuhkan minimal 4 titik yang diketahui koordinatnya sehingga data dapat di koreksi ke sistem koordinat tersebut. Langkah : 1. Buat satu map frame baru, kemudian klik tombol Add Data. 2. Panggil data yang terdapat pada folder C:\Datagis\Nias 3. Munculkan Georeferencing tools

4. Klik tombol Add untuk melanjutkan proses Georeferencing 5. Kemudian akan muncul Peta

26

6. Klik tombol add control point 7. Klik titik yang memiliki informasi grid koordinat

8. Klik view table link, dan kemudian edit nilai Xmap dan Ymap berdasarkan angka pada informasi grid 9. Ulangi langkah 7-8 untuk menambahkan titik-titik referensi, minimal 4 titik.

10. Klik tool Georeferencing kemudian pilih Rectify. Set ukuran sel dan tipe resample dan nama file keluarannya. Kemudian klik tombol save (Ok).

4.2 Georeferensi based on existing Geo-referenced Spatial Data Data raster yang tidak memiliki system koordinat dapat ditransformasikan ke data yang telah memiliki koordinat system. Arc Map memudahkan kita untuk mendefinisikan system koordinat pada data yang belum memiliki system koordinat dengan cara meregister data tersebut. Pada latihan ini kita akan mencoba meregister data yang belum memiliki system koordinat terhadap data yang telah memiliki data koordinat.

27

Langkah : 1. 2. 3. 4. 5. 6. Buka data frame baru, kemudian panggil data vector Basemap.shp dan munculkan juga data raster map1.tiff. Munculkan georeferencing tools Pastikan layer yang aktif adalah layer map1 Klik tombol georeferencing dan pilih fit to display Klik tombol add control point, kemudian klik link, untuk menambahkan link, arahkan pointer mouse pada lokasi yang diketahui dan dikenali pada data target. Klik tool georeferencing, kemudian pilih rectify

Ekstrak Feature (Digitize) Dalam latihan ini kita akan melakukan ekstrak feature garis patahan dengan menggunakan heads-up digitizing (digitasi langsung pada screen monitor). Dalam ArcToolBox > Data Management Tools >Feature Class > Create Feature Class buat sebuah klas feature dengan type line (seperti dibawah ini):
Folder penyimpanan

Tipe Vektor

Catatan bahwa untuk spatial reference dipilih GCS_WGS_84 dengan memilih > select > Geographic Coordinate Systems > World > WGS 84.prj dan klik Ok dan Ok berarti kita sudah siap untuk membuat sebuah shape file editing dan siap untuk melakukan digitasi: Pilih Editor tools > Start Editing dan pilih Create New Feature dengan Target file yang dibuat, (lihat bawah)

Catatan : Penambahan titik control sebaiknya dilakukan secara diagonal seperti kiri atas, kanan bawah, kanan atas dan kiri bawah. Untuk melakukan modifikasi data kita tinggal menggati menu task pada toolbar editing.

28

CAPTURING DATA (DIGITASI)


Pendahuluan Digitasi merupakan proses alih media cetak atau anolog ke dalam media digital atau elektronik melalui proses scanning, digitasl photograpg atau teknik lainnya. Hal ini biasanya memerlukan waktu, tenaga, dan biaya yang tidak sedikit. Dalam proses digitasi dituntut keahlian digitasi / teknik yang cukup tinggi. Tujuan Memperkenalkan konsep dan tahapan digitasi feature Berlatih meng-capture data hasil scanning menggunakan tool yang terdapat pada Arc GIS

Langkah-langkah Sebelum memulai digitasi sebaiknya terlebih dahulu kita create tempat menyimpan feature hasil digitasi. File tersebut di create pada Arc Catalog

4.1

Menampilkan toolbar Editor 1. Mulai Arc Map 2. Klik Editor Toolbar pada toolbar standard

4.2

Memulai Digitasi Buka file mauk_rec.img D:\@-IK-Training\Modul-01-PengenalanGIS\RBI Tangerang

Membuat Point dan garis dengan mendigitasi 1. 2. Buka data raster yang ingin didigitasi Buat feature baru misalnya titik tinggi : ArcToolBox > Data Management Tools >Feature Class > Create Feature Class

29

3.

Kemudian buka Editor Toolbar, kemudian pilih Create New Task pada Current task

4. 5. 6.

Klik Start Editing layer yang ingin didigitasi Klik Tool Pallete dan pilih Sketch Tool Arahkan satu titik pada peta yang ingin didigitasi

4.5.2 Membuat Point berdasarkan The Distance-Distance Tool 1. Klik Tool Pallete, dan pilih Distance-Distance Tool 2. Klik sekali untuk menentukan titik pusat pada lingkaran pertama dan tekan D pada key board 3. Ketikkan jarak radius yang diinginkan untuk lingkaran kedua dan tekan enter 4. Posisikan pointer pada tempat yang ingin ditambahkan pointnya 5. Point baru akan muncul pada peta

4.5.3

Membuat garis dan Poligon dengan cara digitasi 1. Buka data raster yang ingin digitiasi 2. Buat feature baru misalnya garis pantai : ArcToolBox > Data Management Tools >Feature Class > Create Feature Class 3. Klik Start Editing layer yang ingin didigitasi 4. Kemudian buka Editor Toolbar, kemudian pilih Create New Task pada Current task

30

5. Klik Target layer dan Klik Line atau Poligon 6. Klik Tool Pallete dan pilih Sketch Tool 7. Klik pada peta untuk mendigitasi features yang diinginkan 8. Untuk mengakhirinya, double klik 9. Line atau polygon akan muncul di peta

4.5.4

Modifikasi feature dan snapping Apabila dalam mendigitasi peta terkadang kita mau melanjutkan data yang sudah ada. Bagaimana data itu akan terhubung (tidak terputus). Seperti halnya saat digitasi garis pantai , kita akan melanjutkan proses digitasi : 1. Buka feature garis pantai 2. Klik Start Editing layer yang ingin didigitasi 3. Select feature yang akan diedit, Kemudian buka Editor Toolbar, kemudian pilih Modify feature pada Current task

4. Lanjutkan proses digitasi

Menyatukan data line yang belum menyatu vertexnya

31

1. Klik toolbar editor > snapping . maka akan muncul toolbar snapping

2. Cek list untuk feature yang akan diedit, dan ceklist edit sketch 3. Select feature yang akan diedit, Kemudian buka Editor Toolbar, kemudian pilih Modify feature pada Current task 4. Arahkan pointer ke feature yang akan disnap, maka pointer akan mengarahkan pada vertex terakhir.

32

PERSIAPAN DATA SEL (GRID) Pendahuluan


Teknik visualisasi simulasi model kerentanan pesisir diterapkan di sepanjang pantai Tangerang dengan membagi masing-masing lokasi dengan sel yang berukuran 1 km sejajar pantai dan 250 m ke arah daratan. Sel ini akan digunakan untuk memvisualisasikan hasil pemodelan indeks kerentanan pesisir (IKP) Tujuan

Pembuatan dan persiapan data sel, desain spasial database Pengolahan data Dalam pembuatan data sel, yang diperlukan sebagai acuan adalah data garis pantai sebagai data dasar. 1. Buka file gp_sel pada D:\@-IK-Training\Modul-02-PengenalanGIS\Latihan 2. Lakukan menu buffer pada garis pantai : ArcToolbox>Analysis Tool> Proximity>Buffer

Masukkan data gp_sel pada input feature, rubah nilai disten unit, dan side type RIGHT

3. Lakukan pemotongan pada hasil buffer sejauh masing-masing 1 km. Start editing pada file buffer_gp > select feature>pada task Cut polygon by feature

33

1km

Cut polygon

4. Selanjutnya kita susun database pada sel, dengan menambahkan field untuk pengkodean data agar data nantinya standard.

5. Pembuatan sel data dilakukan pada 250 m ke arah daratan dari garis pantai dan Buffer 250 m ke arah laut sebanyak 6 sel.

34

LAYOUT
Pengaturan page dan print setup layout

1). ArcMap lalu load beberapa data yang perlukan. Buka file yang ada pada D:\@-IK-Training\Modul-02-PengenalanGIS\Data layout 2). Setelah semua data yang diinginkan telah ada panggil, lalu pada Standar menu Klick View lalu pilih Layout View atau anda juga bisa masuk melalui tombol Swicth yang terdapat kiri bawah display map. Pada standar layout kondisi defaultnya adalah format vertikal dengan ukuran paper/kertasnya letter/A4 dan printnya juga dalam kondisi pilihan default

3). Untuk merubah setting/tampilan page layout anda bisa masuk ke Page and Print Setup pada File di menu standar.

35

a). Pada Print Setup pilih jenis print yang digunakan (apabila layout yang dibuat lebih besar dari ukuran standar/default kertas) b). Lalu pada Paper pilih ukuran kertas yang akan digunakan, (apabila anda belum mempunyai printer yang ukuran lebih besar (A3, A1 atau A0) anda bisa melakukan pilihan custom dan isikan ukuran kertas yang akan anda gunakan Sesuai dengan skala peta yang anda diinginkan nantinya c). Pada orientation pilih bentuk tampilan peta apakah vertikal (Portrait) atau Horizontal (Landscape). d). Tekan OK apabila anda telah selesai melakukan pengaturan. Pada tampilan layout akan terlihat posisi Frame peta berada pada sisi kiri bawah peta karena ukuran kertasnya telah diperbesar. Ukuran Frame Peta ini kita rubah dengan cara menarik salah satu titik vertexnya (bewarna biru) kearah kanan atas layout. 4). Klick dan tarik salah satu sudut Frame peta sesuai dengan besar tampilan yang diinginkan. Setelah anda memperbesar Data Frame maka secara otamatis skala peta akan berubah (Perhatikan pada toolbas standar ArcMap). Ukuran yang diperbesar ini masih ukuran sementara karena kita belum menyesuaikan dengan skala dan cropping yang diinginkan. Pengaturan data frame / layer utama Pengaturan fixed scale dan clipping extend (Cara clip pertama) Pada tampilan peta dibawah ini ada dua data feature yaitu peta administrasi dan data feature Frame. Sekarang kita mengatur agar tampilan peta sesuai dengan skala dan extent/frame yang diinginkan. Langkah-langkah yang dilakukan adalah : 5). Klick/pastikan Data Frame terpilih/selected 6). Pada kondisi data frame aktif/terselect tekan tombol mouse kanan lalu pilih Properties. Untuk masuk ke properties ini anda juga bisa masuk ke menu View lalu pilih Data Frame Properties.

36

Pada Menu Data Frame Properties lakukan pengaturan e). Klick Tab Data Frame f). Pilih Fixed Scale, lalu isikan perbandingan skala yang diinginkan g). Tekan Tombol Apply untuk melihat perubahan tampilan peta h). Pada Clip to Shape aktifkan Enable, lalu klick Specify Shape (fungsi ini digunakan apabila kita ingin sembunyikan/hidden tampilan peta diluar frame yang ditentukan. i). Pada Menu Data Frame Clipping Pilih/aktifkan Outline of Feature (apabila menggunakan data polygon feature sebagai source target clip). Sendangkan pilihan Custom Extent, digunakan apabila kita melakukan clipping dengan memasukan referensi titik-titik koordinat. j). Klick Tombol OK, k). Pada Border pilih type dan ukuran garis batas l). Lalu tekan OK Pada tampilan layout peta, sudah sesuai dengan pengaturan yang anda lakukan baik skala peta maupun clipping-nya. Jika Ukuran Data Frame tidak sama dengan Clip peta yang di layout ada bisa menyamakannya dengan memperkecil/perbesar ukuran Data Frame tersebut

Visualisasi data layer Pada data yang kita punya kita bias memvisualisai berdasarkan data yang ada (tidak satu warna) sehingga tampilan lebih menarik dan representatif. Buka layer properties pada data tgr_cvi lalu masuk ke tab symbology

Untuk single feature (satu gambar) pilih menu feature > single symbol Untuk menampilkan data yang unique pilih categories > unique value : masukkan nilai value berdasarkan nilai yang diinginkan Untuk menampilkan nilai berdasarkan urutan data (graduasi) pilih quantities > graduated color. Masukkan value yang diinginkan kemudian atur kelas yang akan dibuat classify. Kita bias mengatur selang kelas yang akan dibuat berdasarkan metode yang ada.

37

Labelling Untuk menampilkan keterangan data pada peta gunakan labelling, maka komputer akan menampilkan keterangan data secara otomatis. Buka layer propertis pada data toponimi masuk tab label

Cek list Label feature in this layer Ganti Label field dengan keterangan teks Untuk format huruf bias diubah pada text symbol OK

38

Membuat System Grid 1. System Grid Geografi 1). Pastikan Data Frame terpilih/selected, lalu pada Menu Toolbar Standar klik View lalu pilih Data Frame Properties, atau klik mouse kanan pilih Properties. 2). Klik Tab Grids 3). Klick tombol New Grid 4). Pada Which do you want to create, pilih Graticule: divide map by meredians and parallels

5). Atur interval yang akan dibuat 6). Pada Grid Name silahkan anda ganti nama grid atau anda pilih nama pada kondisi default.

39

7). Klick Tombol Next 8). Pada Appearance pilih type tampilan grid (pilih Tick Marks and Labels) 9). Pada Interval Masukan Nilai jarak antara Koordinat (Latitude, Longitude) 10). Klick Tombol Next 11). Pada Menu Axes and Label Biarkan pada kondisi default, lalu tekan tombol Next 12). Pada Grid Properties pilih Store as fixed grid that update with change to the data frame 13). Klick Tombol Finish

2. System Grid Universal Transverse Mercator (UTM) a). Pastikan Data Frame terpilih/selected, lalu pada Menu Toolbar Standar klik View lalu pilih Data Frame Properties, atau klik mouse kanan pilih Properties. b). Klik Tab Grids c). Klick tombol New Grid d). Pada Which do you want to create, pilih Measured Grid: divide map into a grid of map units e). Pada Grid Name silahkan anda ganti nama grid atau anda pilih nama pada kondisi default. f). Klick Tombol Next g). Pada Appearance pilih type tampilan grid (Style) h). Pada Interval Masukan Nilai jarak antara Koordinat (Meter) i). Klick Tombol Next j). Pada Menu Axes and Label Biarkan pada kondisi default, lalu tekan tombol Next k). Pada Grid Properties pilih Store as fixed grid that update with change to the data frame Klick Tombol Finish

40

Anda telah melakukan pembuatan dua system grid yaitu UTM dan Geografi. Tetapi pada grid tersebut secara default labelnya terutama pada UTM memunculkan bilangan decimal, sedangkan untuk label kiri dan kanan pada grid geografi tampil secara horizontal. Untuk itu kita perlu mengatur style grid tersebut agar kelihatan lebih rapi dan kedua label system grid tidak saling berhimpitan.

Design Frame dengan Tools Drawing Sekarang kita melakukan pembuatan Frame dan melakukan design pada layout dengan menggunakan fungsi pada tool drawing. Fungsi Tools ini mungkin tidak asing lagi bagi anda kalau anda sudah terbiasa menggunakannya pada program-program aplikasi buatan microsoft (Word, Excel, dan Powerpoint, dll). Sekarang kita membuat beberapa garis batas (Frame) pada layout 1). Pada tools Drawing pilih Rectangle ( segi empat ) lalu gambarkan pada layout dengan mengurung seluruh element dalam layout

a). Pindahkan rectangle tersebut kebelakang objek sebagai baground seluruh element layout

41

b). Gunakan fungsi Drawing line untuk membuat beberapa garis batas untuk memisah tema objek dalam layout. Serta manfaatkan fungsi lain seperti Fill Color dan Line Color dan fungsi lainnya.

Rotate

TextFF FFFFFF FF

Font TypeFFFFF FFFFF

Fill ColorL LLLLL LLLL

Line ColorR RRRR RRRR R

Keterangan dan Informasi Peta Menambahkan Insert / Diagram Peta 1). Pada Toolbars Standar Klick Insert lalu Pilih Data Frame 2). Dalam kondisi selected / terpilih tambahkan data referensi sebagai diagram posisi peta utama, lalu lengkapi dengan grid geografi. Nama Data Frame bisa anda ganti dengan nama baru.

42

Menambahkan Tanda Arah Mata Angin 1). Pada Toolbars Standar Klick Insert lalu Pilih North Arrow; Pilih Jenis/Type arah mata angin 2). Klik tombol OK Menambahkan dan Edit Skala Bar Peta 1). Pada Toolbars Standar Klick Insert lalu Pilih Scale Bar 2). Pilih Jenis/Type Skala yang digunakan (pilih Alternating Scale Bar 1)

3). Pada When resizing pilih Adjust width 4). Pada Division Value isikan nilai panjang skala yang dibuat 5). Isikan Nilai Number of division dan subdivision jadi nilai 2 (dua) 6). Pada Division Unit Pilih map unit skala yang dibuat 7). Edit label skala 8). Klik tombol OK

43

Menambahkan Legenda Peta 1). Klick Dataframe Utama (Selected) 2). Pada menu standar Klick Insert Lalu Pilih Legend

3). Pilih layer-layer feature yang akan ditampilkan jadi legenda (Masukan ke Legend Item) 4). Klick tombol Next 5). Edit Judul Legenda (Text, Warna, Ukuran Font dan Jenis Fontnya) Kalau Perlu, lalu klik tombol Next 6). Klick tombol Next

7). Untuk Sementara kita pilih default saja terlebih dahulu, Tetapi kalau anda perlu mengedit Pacth-nya silahkan anda coba saja, Klick Tombol Preview apabila ingin melihat perubahan kalau anda melakukan editing Pacth 8). Klick Tombol Next 9). Klick Finish

44

Menambahkan Text Keterangan Peta 1). Pada Menu Standar Klick Insert lalu pilih Text atau anda bisa menggunakan Text pada tools Drawing 2). Klik Pada display layout lalu isi dengan text. Untuk editing anda bisa klick mouse kanan lalu pilih properties

3). Klick tombol OK 4). Anda juga bisa format ukuran, warna, dan jenis font dengan memanfaatkan tools Drawing (Pastikan Font masih dalam terpilih/selected) lalu klik OK

Menambahkan Logo dan Gambar 1). Klik Insert Pada Menu Standar, lalu pilih Picture 2). Pada Look In; cari lokasi folder logo atau gambar yang akan anda masukan 3). Pilih Nama file (logo/gambar) 4). Klik tombol Open 5). Edit picture (ukuran) pindahkan ketempat format.

45

Menyimpan peta Menyimpan kedalam Project dan Template 1). Pada Menu Standar Klik File lalu pilih Save As 2). Pada Save In; Pilih Lokasi Folder sebagai tempat penyimpanan Project atau template 3). Pada File Name Isikan Nama 4). Pada Save as type Pilih apakah anda menyimpannya sebagai Project pilih *.mxd, tetapi kalau anda ingin menyimpannya sebagai template pilih *.mxt 5). Klick Tombol Save

Export Project Layout ke Format Raster/Images 1). Pada menu standar klik File lalu pilih Export Map... 2). Pada Save In; Pilih Folder Tempat data Peta Rater disimpan

46

3). Pada File Name; Isikan Nama Peta 4). Pada Save as Type; pilih extension format penyimpanan data yang anda inginkan. 5). Klick tombol Save

BIODATA INSTRUKTUR 1. Nama : Syamsul B. Agus Email No telp Instansi 2. Nama Email No telp Instansi : mycacul@gmail.com : 08129294181 : Institut Pertanian Bogor : Anggi Afif M : afif_muzaki@yahoo.co.id : 085696952400 : Institut Pertanian Bogor

47

Anda mungkin juga menyukai