Anda di halaman 1dari 16

Minggu, 03 Juni 2012

MEMBUAT GRID LAYOUT SENDIRI PADA ARCGIS DENGAN STYLE


Memberi informasi koordinat pada Layout adalah salah satu keharusan dalam
pembuatan peta, yang biasanya dilakukan dengan memberi GRID Lat/Lon atau X/Y.
Grid ini berisi informasi koordinat peta yang kita hasilkan. Pada ArcGIS 10, secara
default kita akan diberi fasilitas GRID yang agak kaku, tanpa fasilitas mengubah
satuan yang fleksible. Namun, untuk membuat GRID versi sendiri pada layout,
ArcGIS memberikan fasilitas style. Cara membuat GRID layout sendiri pada ArcGIS
dengan menggunakan style bisa dilakukan sebagai berikut.

1. Buka Arcmap
2. Tentukan Area of interest (AOI)
yang sering kita buat petanya dan ingin kita buat Grid versi kita sendiri, misalnya satu

Kabupaten atau Provinsi.

3. Buat FISHNET
dalam bentuk polyline yang mencover seluruh area interest kita. Usahakan sedikit lebih lebar dari AOI. Fishnet bisa dibuat
dengan XTools atau ET pada ArcMap.
4. Tambahkan field LABEL.
Field ini untuk label X dan Y dari grid yang kita buat yang sebaiknya bertipe TEXT.
Pertama, kita harus menghitung X dan Y secara otomatis menggunakan fungsiCalculate Geometry atau tool
lainnya. Selanjutnya, nilai dari X atau Y tersebut dipindahkan ke field LABEL dengan menggunakan fungsi field calculator.
Perlu diperhatikan saat memberikan field LABEL jangan sampai salah memilih XY. Gunakan XY dari midpoint dari
fitur garis. Selain itu untuk garis vertical dan horizontal diambil data yang berbeda untuk field Label. Untuk garis vertical kita
hanya memerlukan informasi X sebagai pengisi field LABEL, dan untuk garis horizontal kita hanya memerlukan informasi Y
untuk field LABEL. Selanjutnya tambahkan informasi lain seperti BT atau LS seperti pada gambar berikut.

Seperti tampak pada gambar di atas, jika grid yang kita buat adalah dalam GCS, maka field LABEL diisi dengan misalnya 113,5
BT atau 6 LS. Sedangkan jika grid yang kita buat adalah dalam UTM, maka field LABEL diisi dengan misalnya 350.000 mE
atau 9.560.000 mN. Pemberian label sebaiknya dilakukan secara otomatis dengan menggunakan syntax-syntax FIELD
CALCUALTOR sehingga meminimalkan error.
Langkah-langkah selanjutnya hanya membahas bagaimana membuat GRID dalam GCS. Jika anda membuat GRID
dalam UTM, silakan mencari benang merah sendiri dari langkah-langkah berikut.
5. Simpan shapefile di tempat yang mudah diingat, misalnya dengan namagrid30menit.shp
6. Klik pada menu Customize > Style Manager
7. Cari style yang bisa diedit > Reference Systems. Jika belum ada style yang editable, Klik pada Style dan tambahkan style
baru
8. Klik Kanan pada bidang sebelah kanan dari Reference Systems > New > Custom Overlay

9.

Pada

tab

Custom

Overlay,

grid30menit.shp.

Pilih

pilih

System
FIELD

dan

pilih

yang

shapefile

yang

akan

digunakan

kita

buat
untuk

yaitu
LABEL.

10. Lakukan seting pada Axes, Labels dan Lines seperti sedang memberi GRID default
11.

Beri

nama

grid,

Tutup jendela style manager


12. Pada Layers Properties, buat Grid baru dengan type GRATICULE. Biarkan semua secara default

misalnya 30menit

13. Klik pada Style dan pilih nama GRID yang kita buat (30menit) seperti pada gambar di bawah ini. Klik OK.

14. Berikut adalah hasilnya

Shapefile grid30menit.shp jangan dipindahkan dari tempatnya karena selalu dirujuk oleh project.
Pembuatan GRID versi sendiri dengan fasilitas style memang cukup memakan waktu. Namun setelah shapefile yang
digunakan untuk GRID dan attributnya sudah dibuat, selanjutnya akan digunakan terus dan sangat berguna untuk kustomisasi
GRID layout. Tidak ada salahnya meluangkan waktu bersusah payah untuk sebuah hasil yang memuaskan.

Sumber : http://www.gistutorial.net/
Diposkan oleh ADHUY di Minggu, Juni 03, 2012
Label: ARCGIS

Tidak ada komentar:


Poskan Komentar
Posting Lebih BaruPosting LamaBeranda
Langganan: Poskan Komentar (Atom)

Mengenai Saya

At ArcGIS 10.1, the VBA runtime is installed by the setup.exe of the ArcGIS VBA Compatibility setup program. Previous to ArcGIS 10, the
VBA Runtime was installed by the ArcGIS for Desktop setup.
To run the ArcGIS VBA Compatibility setup, use the setup.exe located in the \ArcGIS_VBA folder on the installation media or download
folder, or select the ArcGIS for Desktop VBA Compatibility link on the ArcGIS for Desktop startup menu.
After installing ArcGIS for Desktop VBA Compatibility, you must obtain an authorization file for VBA. For Concurrent Use products, you
must obtain an authorization file for VBA. For Single Use products, your authorization file must contain the VBA feature. See Obtaining an
authorization file for more information. You must request the VBA extension explicitly when you authorize your software.
Download here
Posted by noname at 12:11 AM 2 comments:
Email ThisBlogThis!Share to TwitterShare to Facebook
Tuesday, July 24, 2012

Building Label Expressions - Custom Label di ArcGIS


Untuk memanipulasi label dapat digunakan dengan beberapa cara diataranya adalah sebagai berikut :
Contoh disini menggunakan kolom
(field) : NAME,PARCELNO,ADDRESS_1,ADDRESS_2,AREA,POPULATION,MAXIMUM_OC,RATE
1. Menambahkan teks pada field : "Parcel no: "&[PARCELNO]
2. Pembulatan 1 desimal : Round ([AREA],1)
3. Huruf besar menjadi huruf kecil : LCase ([NAME])
4. Label beris baru : "Name: " & [NAME] & vbNewLine & [ADDRESS_1] & vbNewLine &[ADDRESS_2]
5. Merubah format label : "Occupancy Revenue: " & FormatCurrency
([MAXIMUM_OC] * [RATE])
6. Pemilihan label berdasarkan kriteria, contoh menampilkan populasi hanya >250000
Function FindLabel ([NAME], [POPULATION])
if ([POPULATION] > 250000) then
FindLabel = [NAME]
end if
End Function
Posted by noname at 12:19 AM No comments:
Email ThisBlogThis!Share to TwitterShare to Facebook
Tuesday, June 19, 2012

Extract Elevation dari Google Earth dengan HybridGeotools


Setelah beberapa cara saya cari akhirnya saya sementara ini menemukan cara yang mudah untuk mengambil elevasi dari google earth
menggunakan salah satu produk dari HybridGeotools yaitu 3D Route Builder.
idenya gini misalkan kita ingin mendapatkan peta kontur atau ketinggian dari suatu area dengan interval tertentu, misalkan interval 10
Meter, Adapun prosedurnya adalah sebagai berikut :
Tahapan pada ArcGIS
1.
Membuat Grid dengan ukuran 10meter x10meter menggunakan ArcGis dengan tools "Fishnet" (Dikarenakan 3D Route Builder
versi demo maka hanya bisa membaca maksimal 500 titik)
2.

Membuat garis yang melalui keseluruh grid yang sudah dibuat, bisa menggunakan ETGeowizard atau Hawths Tools.

3.

Export menjadi format KML/KMZ.

Tahapan pada 3D Route Builder


4. Jalankan Google Earth dan 3D Route Builder
5. Import Route tersebut kedalam 3D Route Builder (Format KML/KMZ)
6. Update Altitude menggunakan 3D Route Builder. (Update from Geo Tools)
Tahapan pada Excel
5. Copy Paste ke dalam Ms. Excel.
6. Rapihkan cukup kolom Long/Lat dan Altitude
Tahapan pada ArcGIS
7. Plot menggunakan ArcGIS koordinat dari excel menggunakan Add X Y Data
8. Jangan lupa tentukan sistim koordinat
9. Buat DEM menggunakan toolbox Raster interpolation bisa menggunakn IDW atau Topo to Raster
10. Gunakan Toolbox Contour untuk generate contour dengan interval 10m

Posted by noname at 6:43 PM No comments:


Email ThisBlogThis!Share to TwitterShare to Facebook
Wednesday, May 16, 2012

Hitung LUAS dalam WGS'84


Kalo kita punya Data (Shape Files) dalam format Lat Long (WGS'84) kadang kita mo ngitung Luas dalam Hectare atau Km2, Kalo pengen
langsung tanpa harus convert ke UTM dulu, ada caranya sebagai berikut :
- Buka file Latlong misalnya dalam format WGS'84
- Klik Kanan Pada Data Frame (Bagian atas dari Layers)
- Pilih Properties
- Atur Coordinate System dalam UTM (misal Predefined/Projected Coordinate Systems/UTM/..pilih yang di inginkan kemudian OK
- Pilih Kolom yang akan di Calculate luasannya
- Pilih Calculate Geometry
- Pilih "Use coordinate system of the data frame"
- Pilih Units
- OK
Selamat mencoba
Posted by noname at 1:11 AM No comments:
Email ThisBlogThis!Share to TwitterShare to Facebook
Wednesday, February 29, 2012

SSDM - Seabed Survey Data Model

Sekedar info untuk GISners yang kerja dalam bidang OIL & GAS terutama Offshore dimana kita biasanya harus mensupport Engineer untuk
menyajikan data. Standart penyajian data bisa mengikuti SSDM dalam format Personal Geodatabase.
Pada format SSDM disini sudah menerapkan DOMAIN untuk memudahkan dalam pendefinisian symbology maupun entitas dari feature.
Selanjutnya silahkan baca disini http://www.epsg.org/ssdm.html
Posted by noname at 5:43 PM No comments:
Email ThisBlogThis!Share to TwitterShare to Facebook
Labels: ArcGIS Desktop, Geodatabase, SSDM
Monday, February 6, 2012

ArcGIS Desktop 10 - Menambahkan System Koordinat di Catalog


Untuk memudahkan memilih dalam menentukan system koordinat ketika feature (Layer) belum memiliki System koordinat referensi, bisa
menggunakan cara ini :
Pada windows Arc Catalog :
- Pada menu Customize
- Pilih ArcCatalog Option kemudian Tab General
- Aktifkan Coordinat Systems
- ok
Posted by noname at 7:21 PM No comments:
Email ThisBlogThis!Share to TwitterShare to Facebook
Labels: ArcGIS Desktop
Sunday, January 29, 2012

ArcGIS for the Plantations - Kelapa Sawit

Dalam bidang perkebunan kelapa sawit dengan menggunakan ArcGIS sangatlah membantu dalam membantu proses
pengambilan keputusan dari mulai tahap pembukaan lahan hingga areal yang sudah menghasilkan. Berikut adalah kegunaan
ArcGIS dalam bidang Plantation.
1. ArcGIS pada Perkebunan baru
2. ArcGIS pada Perkebunan yang telah menghasilkan
Toolbox yang biasa digunakan
- FishNet : Untuk membuat Block/Grid (300m x 1000m)
- 3D Analyst /IDW : Untuk membuat Surface
- 3D Analyst /Slope : Untuk analisis kemiringan dalam derajat atau persen
- 3D Analyst /Contour : Untuk membuat kontur berdasarkan interval tertentu

Bagaimana membuat kotak-kotak grid seperti pada peta Rupa Bumi Indonesia (RBI) di ArcGIS 10?

Jawab :
Gunakan ArcToolbox > Data Management Tool > Feature Class > Create Fishnet

dilakukan dengan menggunakan ArcToolbox > Data Management Tools > Projection and Transformations > Feature > Project.

Membuat Grid Layout Sendiri pada ArcGIS dengan


STYLE
Memberi informasi koordinat pada Layout adalah salah satu keharusan dalam pembuatan peta, yang biasanya dilakukan dengan
memberi GRID Lat/Lon atau X/Y. Grid ini berisi informasi koordinat peta yang kita hasilkan. Pada ArcGIS 10, secara default kita akan
diberi fasilitas GRID yang agak kaku, tanpa fasilitas mengubah satuan yang fleksible. Namun, untuk membuat GRID versi sendiri pada
layout, ArcGIS memberikan fasilitas style. Cara membuat GRID layout sendiri pada ArcGIS dengan menggunakan style bisa dilakukan
sebagai berikut.

1. Buka Arcmap
2. Tentukan Area of interest (AOI) yang sering kita buat petanya dan ingin kita buat Grid versi kita sendiri, misalnya satu Kabupaten
atau Provinsi.
3. Buat FISHNET dalam bentuk polyline yang mencover seluruh area interest kita. Usahakan sedikit lebih lebar dari AOI. Fishnet bisa
dibuat dengan XTools atau ET pada ArcMap.
4. Tambahkan field LABEL. Field ini untuk label X dan Y dari grid yang kita buat yang sebaiknya bertipe TEXT.

Pertama, kita harus menghitung X dan Y secara otomatis menggunakan fungsi Calculate Geometry atau tool lainnya. Selanjutnya, nilai
dari X atau Y tersebut dipindahkan ke field LABEL dengan menggunakan fungsi field calculator.
Perlu diperhatikan saat memberikan field LABEL jangan sampai salah memilih XY. Gunakan XY dari midpoint dari fitur garis. Selain itu
untuk garis vertical dan horizontal diambil data yang berbeda untuk field Label. Untuk garis vertical kita hanya memerlupan informasi X
sebagai pengisi field LABEL, dan untuk garis horizontal kita hanya memerlukan informasi Y untuk field LABEL. Selanjutnya tambahkan
informasi lain seperti BT atau LS seperti pada gambar berikut.

Seperti tampak pada gambar di atas, jika grid yang kita buat adalah dalam GCS, maka field LABEL diisi dengan misalnya 113,5 BT
atau 6 LS. Sedangkan jika grid yang kita buat adalah dalam UTM, maka field LABEL diisi dengan misalnya 350.000 mE atau 9.560.000
mN. Pemberian label sebaiknya dilakukan secara otomatis dengan menggunakan syntax-syntax FIELD CALCUALTOR sehingga
meminimalkan error.
Langkah-langkah selanjutnya hanya membahas bagaimana membuat GRID dalam GCS. Jika anda membuat GRID dalam UTM,
silakan mencari benang merah sendiri dari langkah-langkah berikut.

5. Simpan shapefile di tempat yang mudah diingat, misalnya dengan nama grid30menit.shp
6. Klik pada menu Customize > Style Manager
7. Cari style yang bisa diedit > Reference Systems. Jika belum ada style yang editable, Klik pada Style dan tambahkan style baru
8. Klik Kanan pada bidang sebelah kanan dari Reference Systems > New > Custom Overlay

9. Pada tab Custom Overlay, pilih System dan pilih shapefile yang kita buat yaitu grid30menit.shp. Pilih FIELD yang akan digunakan
untuk LABEL.

10. Lakukan seting pada Axes, Labels dan Lines seperti sedang memberi GRID default
11. Beri nama grid, misalnya 30menit

Tutup jendela style manager


12. Pada Layers Properties, buat Grid baru dengan type GRATICULE. Biarkan semua secara default

13. Klik pada Style dan pilih nama GRID yang kita buat (30menit) seperti pada gambar di bawah ini. Klik OK.

14. Berikut adalah hasilnya

Shapefile grid30menit.shp jangan dipindahkan dari tempatnya karena selalu dirujuk oleh project.
Pembuatan GRID versi sendiri dengan fasilitas style memang cukup memakan waktu. Namun setelah shapefile yang digunakan untuk
GRID dan attributnya sudah dibuat, selanjutnya akan digunakan terus dan sangat berguna untuk kustomisasi GRID layout. Tidak ada
salahnya meluangkan waktu bersusah payah untuk sebuah hasil yang memuaskan.

Anda mungkin juga menyukai