1. Buka Arcmap
2. Tentukan Area of interest (AOI)
yang sering kita buat petanya dan ingin kita buat Grid versi kita sendiri, misalnya satu
3. Buat FISHNET
dalam bentuk polyline yang mencover seluruh area interest kita. Usahakan sedikit lebih lebar dari AOI. Fishnet bisa dibuat
dengan XTools atau ET pada ArcMap.
4. Tambahkan field LABEL.
Field ini untuk label X dan Y dari grid yang kita buat yang sebaiknya bertipe TEXT.
Pertama, kita harus menghitung X dan Y secara otomatis menggunakan fungsiCalculate Geometry atau tool
lainnya. Selanjutnya, nilai dari X atau Y tersebut dipindahkan ke field LABEL dengan menggunakan fungsi field calculator.
Perlu diperhatikan saat memberikan field LABEL jangan sampai salah memilih XY. Gunakan XY dari midpoint dari
fitur garis. Selain itu untuk garis vertical dan horizontal diambil data yang berbeda untuk field Label. Untuk garis vertical kita
hanya memerlukan informasi X sebagai pengisi field LABEL, dan untuk garis horizontal kita hanya memerlukan informasi Y
untuk field LABEL. Selanjutnya tambahkan informasi lain seperti BT atau LS seperti pada gambar berikut.
Seperti tampak pada gambar di atas, jika grid yang kita buat adalah dalam GCS, maka field LABEL diisi dengan misalnya 113,5
BT atau 6 LS. Sedangkan jika grid yang kita buat adalah dalam UTM, maka field LABEL diisi dengan misalnya 350.000 mE
atau 9.560.000 mN. Pemberian label sebaiknya dilakukan secara otomatis dengan menggunakan syntax-syntax FIELD
CALCUALTOR sehingga meminimalkan error.
Langkah-langkah selanjutnya hanya membahas bagaimana membuat GRID dalam GCS. Jika anda membuat GRID
dalam UTM, silakan mencari benang merah sendiri dari langkah-langkah berikut.
5. Simpan shapefile di tempat yang mudah diingat, misalnya dengan namagrid30menit.shp
6. Klik pada menu Customize > Style Manager
7. Cari style yang bisa diedit > Reference Systems. Jika belum ada style yang editable, Klik pada Style dan tambahkan style
baru
8. Klik Kanan pada bidang sebelah kanan dari Reference Systems > New > Custom Overlay
9.
Pada
tab
Custom
Overlay,
grid30menit.shp.
Pilih
pilih
System
FIELD
dan
pilih
yang
shapefile
yang
akan
digunakan
kita
buat
untuk
yaitu
LABEL.
10. Lakukan seting pada Axes, Labels dan Lines seperti sedang memberi GRID default
11.
Beri
nama
grid,
misalnya 30menit
13. Klik pada Style dan pilih nama GRID yang kita buat (30menit) seperti pada gambar di bawah ini. Klik OK.
Shapefile grid30menit.shp jangan dipindahkan dari tempatnya karena selalu dirujuk oleh project.
Pembuatan GRID versi sendiri dengan fasilitas style memang cukup memakan waktu. Namun setelah shapefile yang
digunakan untuk GRID dan attributnya sudah dibuat, selanjutnya akan digunakan terus dan sangat berguna untuk kustomisasi
GRID layout. Tidak ada salahnya meluangkan waktu bersusah payah untuk sebuah hasil yang memuaskan.
Sumber : http://www.gistutorial.net/
Diposkan oleh ADHUY di Minggu, Juni 03, 2012
Label: ARCGIS
Mengenai Saya
At ArcGIS 10.1, the VBA runtime is installed by the setup.exe of the ArcGIS VBA Compatibility setup program. Previous to ArcGIS 10, the
VBA Runtime was installed by the ArcGIS for Desktop setup.
To run the ArcGIS VBA Compatibility setup, use the setup.exe located in the \ArcGIS_VBA folder on the installation media or download
folder, or select the ArcGIS for Desktop VBA Compatibility link on the ArcGIS for Desktop startup menu.
After installing ArcGIS for Desktop VBA Compatibility, you must obtain an authorization file for VBA. For Concurrent Use products, you
must obtain an authorization file for VBA. For Single Use products, your authorization file must contain the VBA feature. See Obtaining an
authorization file for more information. You must request the VBA extension explicitly when you authorize your software.
Download here
Posted by noname at 12:11 AM 2 comments:
Email ThisBlogThis!Share to TwitterShare to Facebook
Tuesday, July 24, 2012
Membuat garis yang melalui keseluruh grid yang sudah dibuat, bisa menggunakan ETGeowizard atau Hawths Tools.
3.
Sekedar info untuk GISners yang kerja dalam bidang OIL & GAS terutama Offshore dimana kita biasanya harus mensupport Engineer untuk
menyajikan data. Standart penyajian data bisa mengikuti SSDM dalam format Personal Geodatabase.
Pada format SSDM disini sudah menerapkan DOMAIN untuk memudahkan dalam pendefinisian symbology maupun entitas dari feature.
Selanjutnya silahkan baca disini http://www.epsg.org/ssdm.html
Posted by noname at 5:43 PM No comments:
Email ThisBlogThis!Share to TwitterShare to Facebook
Labels: ArcGIS Desktop, Geodatabase, SSDM
Monday, February 6, 2012
Dalam bidang perkebunan kelapa sawit dengan menggunakan ArcGIS sangatlah membantu dalam membantu proses
pengambilan keputusan dari mulai tahap pembukaan lahan hingga areal yang sudah menghasilkan. Berikut adalah kegunaan
ArcGIS dalam bidang Plantation.
1. ArcGIS pada Perkebunan baru
2. ArcGIS pada Perkebunan yang telah menghasilkan
Toolbox yang biasa digunakan
- FishNet : Untuk membuat Block/Grid (300m x 1000m)
- 3D Analyst /IDW : Untuk membuat Surface
- 3D Analyst /Slope : Untuk analisis kemiringan dalam derajat atau persen
- 3D Analyst /Contour : Untuk membuat kontur berdasarkan interval tertentu
Bagaimana membuat kotak-kotak grid seperti pada peta Rupa Bumi Indonesia (RBI) di ArcGIS 10?
Jawab :
Gunakan ArcToolbox > Data Management Tool > Feature Class > Create Fishnet
dilakukan dengan menggunakan ArcToolbox > Data Management Tools > Projection and Transformations > Feature > Project.
1. Buka Arcmap
2. Tentukan Area of interest (AOI) yang sering kita buat petanya dan ingin kita buat Grid versi kita sendiri, misalnya satu Kabupaten
atau Provinsi.
3. Buat FISHNET dalam bentuk polyline yang mencover seluruh area interest kita. Usahakan sedikit lebih lebar dari AOI. Fishnet bisa
dibuat dengan XTools atau ET pada ArcMap.
4. Tambahkan field LABEL. Field ini untuk label X dan Y dari grid yang kita buat yang sebaiknya bertipe TEXT.
Pertama, kita harus menghitung X dan Y secara otomatis menggunakan fungsi Calculate Geometry atau tool lainnya. Selanjutnya, nilai
dari X atau Y tersebut dipindahkan ke field LABEL dengan menggunakan fungsi field calculator.
Perlu diperhatikan saat memberikan field LABEL jangan sampai salah memilih XY. Gunakan XY dari midpoint dari fitur garis. Selain itu
untuk garis vertical dan horizontal diambil data yang berbeda untuk field Label. Untuk garis vertical kita hanya memerlupan informasi X
sebagai pengisi field LABEL, dan untuk garis horizontal kita hanya memerlukan informasi Y untuk field LABEL. Selanjutnya tambahkan
informasi lain seperti BT atau LS seperti pada gambar berikut.
Seperti tampak pada gambar di atas, jika grid yang kita buat adalah dalam GCS, maka field LABEL diisi dengan misalnya 113,5 BT
atau 6 LS. Sedangkan jika grid yang kita buat adalah dalam UTM, maka field LABEL diisi dengan misalnya 350.000 mE atau 9.560.000
mN. Pemberian label sebaiknya dilakukan secara otomatis dengan menggunakan syntax-syntax FIELD CALCUALTOR sehingga
meminimalkan error.
Langkah-langkah selanjutnya hanya membahas bagaimana membuat GRID dalam GCS. Jika anda membuat GRID dalam UTM,
silakan mencari benang merah sendiri dari langkah-langkah berikut.
5. Simpan shapefile di tempat yang mudah diingat, misalnya dengan nama grid30menit.shp
6. Klik pada menu Customize > Style Manager
7. Cari style yang bisa diedit > Reference Systems. Jika belum ada style yang editable, Klik pada Style dan tambahkan style baru
8. Klik Kanan pada bidang sebelah kanan dari Reference Systems > New > Custom Overlay
9. Pada tab Custom Overlay, pilih System dan pilih shapefile yang kita buat yaitu grid30menit.shp. Pilih FIELD yang akan digunakan
untuk LABEL.
10. Lakukan seting pada Axes, Labels dan Lines seperti sedang memberi GRID default
11. Beri nama grid, misalnya 30menit
13. Klik pada Style dan pilih nama GRID yang kita buat (30menit) seperti pada gambar di bawah ini. Klik OK.
Shapefile grid30menit.shp jangan dipindahkan dari tempatnya karena selalu dirujuk oleh project.
Pembuatan GRID versi sendiri dengan fasilitas style memang cukup memakan waktu. Namun setelah shapefile yang digunakan untuk
GRID dan attributnya sudah dibuat, selanjutnya akan digunakan terus dan sangat berguna untuk kustomisasi GRID layout. Tidak ada
salahnya meluangkan waktu bersusah payah untuk sebuah hasil yang memuaskan.