DAFTAR ISI
2. Klik >> setup Arcgis for desktop >> Next (Untuk Windows 8, sebaiknya install .net framework 3.5
dahulu sesuai spek yang diinginkan ArcGis
3. Checklist I agree the licence agreement >> Pilih Complete >> Next sampai proses instalasi
selesai
4. Langkah selanjutbya adalah buka folder crack Arcgis >> Klik Licence Manager dan install>>
Jangan klik Finish (Biarkan tampilan/ jangan di close)
6. Lihat Gambar, Copy License (Garis - - - - jangan ikut di copy) lalu buka c: > Progam files >
ArcGis >> license >> Bin. Lalu buka file service.txt dengan notepad.
7. Hapus seluruh isi content dari service.txt. Paste- tulisan keygen
11. Klik start/ stop license service >> re-read license >> Apply >> Ok
12. Buka Start >> All Progams >> ArcGIS >> ArcGis Administrator
13. Isi dan Ketik License Manager sesuai hostname computer atau bias dilihat gambar dibawah.
14. Jika instalasi berhasil maka akan tampak tampilan di bawah ini >> Klik OK
*Jika instalasi tidak berhasil, maka cukup uninstall License Manager lalu install lagi. Jika installasi gagal, mohon
perhatikan dengan detail keygen yang di copy paste-kan di services.txt
16. Klik blank map >> catalog >> klik icon folder dengan tanda plus hitam (folder connection) >> pilih
folder tempat anda menyimpan GPS (Point/rute)
17. Klik search >> ketik GPX >> klik GPX to feature
18. Masukkan data GPS dari folder tadi, lalu setting tempat hasil output dari file yang akan di import
ke ArcGIS >> Klik OK
19. Setelah point muncul pada lembar kerja, maka kita akan men-setting koordinat basis dari
ArcGIS. Caranya adalah klik toolbar view >>data frame properties >> coordinat system >> Pilih
basis koordinat yang anda gunakan.
20. Untuk menampilkan nama waypoint data gps, dengan cara klik kanan pada layer >> label
features.
10
11
2. Jika anda ingin membuat feature baru berupa garis, maka pilih polyline. Lalu atur system
koordinat yang dipakai.
21. Setelah itu klik kanan layer Line >> Edit feature >> Start editing >> line
CITRA SATELIT
Citra Satelit merupakan pemotretan suatu daerah menggunakan wahana satelit yang dioperasikan dari
ruang angkasa. Saat, ini citra satelit resolusi tinggi memiliki resolusi spasial 50 cm (hasil resampling),
seperti citra GeoEye-1, WordView-2, WorldView-1, dan Pleiades. Keuntungan dari citra satelit, biaya
secara umum jauh lebih murah dibandingkan dengan foto udara, tingkat akurasi geometrik lebih baik,
meskipun tanpa menggunakan titik ikat dari lapangan (GCP).
Dalam tutorial ini, saya akan menggunakan citra satelit dari Google Satelit dengan memanfaatkan
software SAS Planet untuk mengunduh citra tersebut.
1. Tentukan titik koordinat daerah yang akan di unduh citra satelit dengan SASPlanet
13
2. Klik Selection Manager dan Drag/ Plot daerah yang ingin di download citra satelitnya. Disini saya
memplot daerah Perencanaan Jalan Lintas Martapura.
3. Klik Stich, Atur settingan seperti dibawah ini: dan klik OK. Tunggu sampai proses doenload
selesai. Lama waktu download citra satelit berbanding lurus dengan resolusi yang dipilih.
Usahakan tempat meletakan hasil download peta adalah folder kosong.
14
4. Simpan semua data pada 1 folder kosong tadi (Waypoint, Citra Satelit) dan beri nama Data Peta
5. Buka ArcGIS >> ArcMAp >> Blank Map
6. Klik Catalog >> Folder Conection >> Pilih folder dengan nama Data Peta. Jika Folder tak
muncul, klik kanan pada folder lalu klik refresh.
15
7. Klik dan drag file peta tadi dengan format .jpeg ke dalam layar Arcmap.
8. Jika peta sudah Nampak di layar, maka kita akan mengatur system proyeksi dari peta tersebut.
9. Klik View >> Data Frame Properties >> Coordinat system. Atur settingan koordinat sesuai data
yang akan anda pakai. Disini saya menggunakan UTM Zona 50s Datum WGS84 >> Klik OK
16
10. Langkah selanjutnya adalah Klik and Drag Titik waypoint yang akan dimasukan ke dalam peta.
Usahakan letak titik waypoint ada di atas layer Peta Citra Satelit.
1. Dalam desain layout peta, yang harus diperhatikan adalah posisi dari peta tersebut, landscape
atau portrait Untuk pengaturan posisi tersebut buka file >> page and print setup >> pilih sesuai
kebutuhan desain, lalu klik OK.
17
12. Klik tombok bertanda merah diatas untuk melihat layout. Untuk settingan layout, klik File >>
Page and Print Setup . Pilih Rotasi/ layout dan ukuran kertas sesuai dengan kebutuhan.
13. Untuk peletakan grid garis, klik toolbar view >> Data Frame Properties >> Grid
Setting sesuai kebutuhan, ada dua sistm koordinat yang paling banyak digunakan, yaitu system
Geografis dan UTM
18
14. Langkah selanjutnya adalah memberi kelengkapan utama dari peta itu sendiri yaitu arah utara
peta, skala, legenda dan judul peta
15. Untuk Semua tools kebutuhan dari desain itu sendiri bisa buka pada toolbar insert
19
16. Untuk pengaturan besar atau kecilnya penampakan layout, pengaturannya terletak pada skala
peta yang terletak pada toolbar bagian atas.
17. Berikut adalah contoh peta Citra satelit
20
1. Pada tampilan Arcgis, buka catalog, klik dan drag data DEM yang akan di ubah menjadi data
feature contour ke dalam lembar kerja ArcGIS pada folder yang terkoneksi.
2. Aktifkan extensi dari 3D Spatial dan Spatial Analysis dari toolbar custumize >> extension
3. Tampilkan ekstensi keduanya dengan cara klik custumeize >> toolbar >> pilih 3D Analysis dan
Spatial Analysis.
21
4. Untuk menampilkan atau mengganti warna elevasi dari data DEM bisa diubah pada symbol
ketinggian sebelah kiri.
5. Pilih dan klik create contour pada toolbar extension 3D Analysis, lalu arahkan mouse pada data
DEM.
6. Ketik CTRL + Z
22
7. Jika ingin semua data DEM menjadi contour, klik toolbar search pada sebelah kanan. Ketik
Contour lalu enter.
8. Masukan data input dalam bentuk DEM/ Raster, data output merupakan tempat kita
meletakkan hasil dari konversi tersebut. Lalu atur nilai interval kontur.
23
CROSS SECTION
1. Aktifkan extensi dari 3D Spatial dan Spatial Analysis dari toolbar custumize >> extension
2. Tampilkan ekstensi keduanya dengan cara klik custumeize >> toolbar >> pilih 3D Analysis dan
Spatial Analysis.
24
3. Klik interpolate line pada toolbar 3D Analysis >> buat garis melintang pada tampilan data DEM,
lalu double klik.
25
26
SURFACE VOLUME
Untuk menghitung volume permukaan , peta dibuat berdasarkan masukan data raster surface,
menampilkan daerah permukaan dan volume dari material yang telah dimodifikasi dengan
penambahan atau pemindahan permukaan material.
Data data yang diperlukan yaitu:
1. Buka ArcGis lalu pilih progam Arcmap > klik Blank Map
27
2. Aktifkan Extension 3D Analysis dan Spatial Analysis dengan cara klik Toolbar Customize lalu pilih
Extensions dan checlist.
3. Jika kedua ekstensi sudah di checklist maka akan muncul 3D Analysis dan Spatial Analysis pada
toolbox
28
29
6. Lalu klik Surface Volume >> input data raster yang akan anda hitung volumenya. Disini saya akan
menggunakan contoh timbunan Disposal.
Z Factor
: Z factor Anda dalam satuan feet, sementara unit koordinat x,y Anda dalam
meter, maka isikan Z factor nilai 0.3048
30
Jika langkah anda berhasil, maka akan ada tanda checklis hijau di pojok kanan bawah. Hasil
Perhitungan volume bisa di klik pada Output text pada toolbar sebelah kiri.
Berikut Hasil perhitungan volume dengan ArcGIS
31
1. Buka Global mapper V14 >> Klik Open Your Own Data Files
2. Buka data Disposal yang akan ada hitung volumenya, disini saya memasukan dalam
bentuk data X, Y, Z
32
3. Setting Koordinat yang anda gunakan sebagai acuan posisi lokasi >> Klik OK
4. Klick meansure tools, lalu buat boundary di sekitar permukaan terluar disposal.
33
34
35
3D MODELLING
Dalam pembuatan permodelan permukaan dengan arcscene, kita akan menunjukan titik atau
point, garis kontur dan data surface secara bertingkat. Data yang diperlukan adalah, data kontur
dlam format .dxf , surface triangulasi ataupun data dem hasil kontur tadi.
1. Buka ArcGIS >> Arcscene
2. Klik catalog yang terletak di sebelah kanan, lalu buka folder conection tempat kita menyimpan
semua data yang diperlukan.
3. Pertama, kita akan memasukan data DEM terlebih dahulu ke dalam lembar kerja.
36
4. Klik kanan pada layer >> properties >> baseheight >> atur parameter sesuai kebutuhan, atau
dapat mengikuti parameter contoh dibawah. >> klik OK
5. Selanjutnya adalah memasukan data .dxf ke dalam layer baru, data dxf dalam contoh ini sudah
termasuk dalam point dasar elevasi pembentuk kontur.
6. Atur base height seperti cara pertama, usahakan base height surface DEM selalu lebih tinggi.
37