Anda di halaman 1dari 16

C.

Teknik Buffer
Buffer adalah sebuah area yang mencakup jarak dari fitur titik, garis, atau area yang
diberikan. Buffer biasanya digunakan untuk membuat area-area yang dapat dianalisis lebih lanjut
dengan menggunakan alat lain. Fitur titik, garis, atau area akan dijadikan buffer. Layer input
harus berada pada sistem koordinat yang diproyeksikan atau referensi spasial yang diproses
harus ditetapkan ke sistem koordinat yang diproyeksikan menggunakan Lingkungan Analisis.
Terdapat beberapa cara dalam menentukan ukuran buffer untuk fitur input: a.) Tentukan jarak
yang diterapkan pada semua fitur. b.) Tentukan kolom di layer input yang berisi nilai jarak. Anda
dapat menggunakan string kolom atau kolom numerik. Jika satuan linear tidak ditentukan, satuan
referensi spasial yang akan digunakan. Jika Anda menggunakan sistem koordinat geografik,
kolom tanpa satuan akan diasumsikan dalam meter. Berikut langkah – langkah buffer :

1. Buka ArcGIS, selanjutnya masukkah shp sugai jika sudah maka akan tampil pada layer.
2. Kemudian buka attribute table. Lihat data yang dimiliki berjumlah 295. Pada table TIPSND dan
KLSSNG setiap data memiliki data yang sama.

3. Kemudian kita akan menyatukan semua data line pada attribute table menjadi satu data dengan
tool dissolve.
4. Kemudian pada kolom Dissolve Field checklist TIPSNG/KLSSNG/REMARK karena setiap
data pada kolom tersebut sama lalu klik OK.

5. Setelah selesai buka attribute table dan lihat hanya terlihat satu data.
6. Klik ArcToolBox lalu pilih Analysis Tool atau ketik Buffer pada kotak Search, kemudian pilih
Multiple Ring Buffer.

7. Lalu isi data yang shp yang akan dibuffer sebagai berikut. Untuk kolom Distance isi sesuai
keinginan jarak atau batasan area yang akan dibuat (jarak sungai 30 dan 50) dan mengubah
satuan menjadi meters pada kolom Buffer Unit. Setelah semua terisi, klik OK.
8. Proses tersebut akan berjalan dan berhasil muncul hasil seperti dibawah ini.

9. Masukkah shp batas administrasi jika sudah maka akan tampil pada layer.
10. Untuk merapikan hasil buffering, maka potong dengan batas administrasinya menggunkan menu
Clip yang dapat dipilih melalui menu Geoprocessing pada Toolbar anda.

11. Masukkan Shp hasil Buffer dan masukkan polygon batas administrasi sebagai batas pemotong
12. Berikut hasil dari pemotongan tersebut.

13. Langkah selanjutnya SHP batas wilayah administrasi kita buat menjadi satu polygon. Seperti
gambar dibawah. Caranya klik editor kemudian Start Editing lalu pilih file yang akan di edit
kemudian klik Continue. Kemudian buka attribute table data SHP batas wilayah administrasi
lalu blok semua data, kemudian klik editor lalu klik Merge. Kemudian klik editor lalu Stop
Editing.
14. Kemudian overlay data SHP Buffer sungai dengan SHP batas wilayah administrasi. Pilih
Geoprocessing lalu klik Union/Intersect.

15. Input Features dengan data SHP Buffer sungai dengan SHP batas wilayah administrasi.
Output Feature Class simpan file. XY Tolerance dengan satuan meter. Lalu OK .
16. Hasil seperti gambar.

17. Edit Color Ramp untuk tampilan yang lebih menarik. Dan masukkan SHP hillshade.
18. Tahap akhir adalah layout peta. Lakukan hal yang sama untuk pemetaan jarak garis pantai.
Distance untuk garis pantai pada praktikum ini menggunakan jarak 300 dan 600.
19. Selanjutnya pemetaan penggunaan lahan. Masukkan SHP angrisawah, pemukiman, agriladang,
nonagrihutan kering. Kemudian jika kita buka attribute table masing shp terdapat banyak data
sehingga langkah selanjutnya kita akan menggabungkan semua data tersebut menjadi satu data.
Pilih Geoprocessing pada Arctoolbox dan klik dissolve lalu isi input feature dengan SHP yang
akan kita ubah attribute tablenya lalu pilih folder penyimpanan file di Output Feature.
Kemudian pada kolom Dissolve Field checklist REMARK lalu OK. Lakukan pada setiap SHP.
20. Masukkan SHP Batas Wilayah Administrasi.

21. Kemudian gabungan semua SHP pengunaan lahan dengan pilih Geoprocessing lalu klik Merge.
22. Kemudian isi layer Merge. Pada kolom Input Datasets isi semua SHP yang akan digunakan lalu
pilih folder penyimpanan file pada Output Datasets kemudian klik OK.

23. Hasil seperti pada gambar.


24. Kemudian overlay SHP penggunaan lahan dengan SHP batas wilayah administrasi. Kemudian
dissolve file dan hasil akan menunjukkan seperti dibawah. Kemudian kita akan menggabungkan
2 polygon yaitu polygon tanpa nama dengan polygon Ladang. Klik editor lalu start editing
kemudian blok ke dua polygon lalu klik editor kemudian merge. Lalu ubah nama seperti
gambar. Lalu klik editor kemudian stop editing.
25. Kemudian ubah Color Ramp dan hasil akan menjadi seperti pada gambar. Kemudian langkah
selanjutnya adalah layout peta.

Anda mungkin juga menyukai