DASAR TEORI
Kemiringan lahan atau kemiringan lereng merupakan ukuran kemiringan
lahan relative terhadap bidang datar yang secara umum dinyatakan dalam
persen atau derajat. Kecuraman lereng,panjang lereng dan bentuk lereng
semuanaya akan mempengaruhi besarnya erosi dan aliran permukaan.
Pada aplikasi ArcGIS, juga tersedia tool yang dapat digunakan untuk
mendefenisikan secara spasial kemiringan lahan suatu bentang alam. Untuk
mendefenisikan secara spasial bentang alam menjadi kelas-kelas lereng, maka
data dasar yang dibutuhkan adalah kontur dan digital elevation model (DEM).
Data dasar tersebut selanjutnya diolah dengan menggunakan alat yang
tersedia di ArcaGIS yaitu: penggunaan fungsi slope dan reklasifikasi. Pada
praktikum kali ini, kita akan mempelajari penggunaan aplikasi/tool tersebut
untuk membuat peta kemiringan lahan.
TUJUAN PRAKTIKUM
Tujuan praktikum kali ini adalah agar mahasiswa dapat membuat peta
kemiringan lahan melalui aplikasi/Tool yang terdapat pada perangkat lunak
ArcGIS.
PROSEDUR KERJA
1. Download data yang diperlukan sebagai bahan praktikum pada link yang
telah diberikan. Buka ArcMap dan tambahkan data raster DEM yang telah
didownload pada layers. Pastikan raster dem yang akan kita olah sudah
dalam format sistem koordinat proyeksi. Bila belum, lakukan konversi
terlebih dahulu ke format koordinat proyeksi (UTM dengan zona yang
sesuai dengan data raster yang diberikan). Pada ArcMap, konversi dapat
dilakukan melalui Arc Toolbox: Data Management Tools>Projections
and Transformations>Raster>Project Raster.
1
2. Lakukan konversi dari raster DEM menjadi kelerengan (slope). Hal ini salah
satunya bisa dilakukan dengan 3D Analyst, dapatkan menunya pada Arc
Toolbox 3D Analyst Tools>Raster Surface>Slope. Masukkan input raster
yang akan dijadikan slope dan tetapkan lokasi output raster nya. Beri nama
raster output rasternya dengan nama: slope. Kemiringan lahan yang akan
kita buat adalah sesuai klasifikasi berikut ini:
Klasifikasi Kelas Kemiringan
Datar 0-8 %
Landai 8-15 %
Agak Curam 15-25 %
Curam 25-45 %
Sangat Curam >45 %
Oleh sebab itu, pada Output Measurement, pilih PERCENT_RISE.
Klik OK untuk menjalankan proses. Maka akan dihasilkan file raster baru
yang memuat informasi kemiringan. (file raster slope yang dihasilkan
adalah salah satu file yg akan dikumpulkan sebagai laporan praktikum, oleh
sebab itu ubahlah/export file tersebut menjadi format slope.tif).
2
3. Selanjutnya jalankan menu Arc Toolbox: 3D Analyst Tools>Raster
Reclass>Reclassify. Masukkan input rasternya adalah file raster hasil dari
langkah 2, dan Reclass Field nya buat VALUE.
Selanjutnya klik Classify, dan atur break value-nya seperti gambar berikut.
3
4. Masukkan vektor aoi.shp ke Layers. Potonglah raster slope_reclass
sehingga sesuai dengan aoi.shp memalui menu Arc Toolbox: Data
Management Tools>Raster>Raster Processing>Clip. Masukkan
slope_reclass sebagai input raster dan aoi.shp sebagai output extent.
Centang Use Input Feature for Clipping Geometri dan atur Output Raster
Dataset sesuail lokasi yang diinginkan dan beri nama output raster-nya
dengan nama slope_rc_clip. Kemudian centang Maintain Clipping Extent
dan klik OK.
4
Artinya luas satu pixel pada raster tersebut adalah: 30.82017767 x
30.82017767 = 949.883351610367 m2. Selanjutnya buka atribut raster
slope_rc_clip, dan tambahkan satu kolom baru dengan Type: Double dan
beri judul LUAS_HA. Klik kanan pada LUAS_HA dan jalankan Field
Calculator. Masukkan formula seperti gambar berikut.
https://forms.gle/z48hjoS99VYQb9a17
5
Lampiran: Contoh hasil layout peta kemiringan lahan