Anda di halaman 1dari 6

ACARA 4.

MENGOLAH DATA DEM: PEMBUATAN PETA


KEMIRINGAN LAHAN

DASAR TEORI
Kemiringan lahan atau kemiringan lereng merupakan ukuran kemiringan
lahan relative terhadap bidang datar yang secara umum dinyatakan dalam
persen atau derajat. Kecuraman lereng,panjang lereng dan bentuk lereng
semuanaya akan mempengaruhi besarnya erosi dan aliran permukaan.
Pada aplikasi ArcGIS, juga tersedia tool yang dapat digunakan untuk
mendefenisikan secara spasial kemiringan lahan suatu bentang alam. Untuk
mendefenisikan secara spasial bentang alam menjadi kelas-kelas lereng, maka
data dasar yang dibutuhkan adalah kontur dan digital elevation model (DEM).
Data dasar tersebut selanjutnya diolah dengan menggunakan alat yang
tersedia di ArcaGIS yaitu: penggunaan fungsi slope dan reklasifikasi. Pada
praktikum kali ini, kita akan mempelajari penggunaan aplikasi/tool tersebut
untuk membuat peta kemiringan lahan.

TUJUAN PRAKTIKUM
Tujuan praktikum kali ini adalah agar mahasiswa dapat membuat peta
kemiringan lahan melalui aplikasi/Tool yang terdapat pada perangkat lunak
ArcGIS.

BAHAN DAN ALAT


Bahan dan alat yang digunakan pada praktikum kali ini adalah:
- Komputer PC atau Notebook dengan spesifikasi setara (atau lebih tinggi):
Procesor Intel Core i3, 1 GB RAM)
- Sistem operasi Windows 7 atau yang lebih baru
- Software ArcGIS ver 10.1 atau yang terbaru
- Data spasial digital elevation model (DEM), vektor aoi.shp dan data
pendukung lainnya

PROSEDUR KERJA
1. Download data yang diperlukan sebagai bahan praktikum pada link yang
telah diberikan. Buka ArcMap dan tambahkan data raster DEM yang telah
didownload pada layers. Pastikan raster dem yang akan kita olah sudah
dalam format sistem koordinat proyeksi. Bila belum, lakukan konversi
terlebih dahulu ke format koordinat proyeksi (UTM dengan zona yang
sesuai dengan data raster yang diberikan). Pada ArcMap, konversi dapat
dilakukan melalui Arc Toolbox: Data Management Tools>Projections
and Transformations>Raster>Project Raster.

1
2. Lakukan konversi dari raster DEM menjadi kelerengan (slope). Hal ini salah
satunya bisa dilakukan dengan 3D Analyst, dapatkan menunya pada Arc
Toolbox 3D Analyst Tools>Raster Surface>Slope. Masukkan input raster
yang akan dijadikan slope dan tetapkan lokasi output raster nya. Beri nama
raster output rasternya dengan nama: slope. Kemiringan lahan yang akan
kita buat adalah sesuai klasifikasi berikut ini:
Klasifikasi Kelas Kemiringan
Datar 0-8 %
Landai 8-15 %
Agak Curam 15-25 %
Curam 25-45 %
Sangat Curam >45 %
Oleh sebab itu, pada Output Measurement, pilih PERCENT_RISE.

Klik OK untuk menjalankan proses. Maka akan dihasilkan file raster baru
yang memuat informasi kemiringan. (file raster slope yang dihasilkan
adalah salah satu file yg akan dikumpulkan sebagai laporan praktikum, oleh
sebab itu ubahlah/export file tersebut menjadi format slope.tif).

2
3. Selanjutnya jalankan menu Arc Toolbox: 3D Analyst Tools>Raster
Reclass>Reclassify. Masukkan input rasternya adalah file raster hasil dari
langkah 2, dan Reclass Field nya buat VALUE.

Selanjutnya klik Classify, dan atur break value-nya seperti gambar berikut.

Atur nama file menjadi slope_reclass dan folder lokasi penyimpanan


output raster-nya. Klik OK untuk menjalankan proses. Ubahlah raster
slope_reclass menjadi slope_reclass.tif untuk dikumpulkan sebagai
laporan praktikum.

3
4. Masukkan vektor aoi.shp ke Layers. Potonglah raster slope_reclass
sehingga sesuai dengan aoi.shp memalui menu Arc Toolbox: Data
Management Tools>Raster>Raster Processing>Clip. Masukkan
slope_reclass sebagai input raster dan aoi.shp sebagai output extent.
Centang Use Input Feature for Clipping Geometri dan atur Output Raster
Dataset sesuail lokasi yang diinginkan dan beri nama output raster-nya
dengan nama slope_rc_clip. Kemudian centang Maintain Clipping Extent
dan klik OK.

Lakukan perhitungan luas untuk masing-masing kelas kemiringan lahan.


Sebelumnya, lakukan peritungan luas satu pixel pada raster slope_rc_clip
dengan terlebih dahulu mengetahui resolusi raster tersebut. Klik kanan
pada raster slope_rc_clip dan klik properties. Pada tab Source dapat
diketahui resolusi raster slope_rc_clip seperti gambar berikut ini:

4
Artinya luas satu pixel pada raster tersebut adalah: 30.82017767 x
30.82017767 = 949.883351610367 m2. Selanjutnya buka atribut raster
slope_rc_clip, dan tambahkan satu kolom baru dengan Type: Double dan
beri judul LUAS_HA. Klik kanan pada LUAS_HA dan jalankan Field
Calculator. Masukkan formula seperti gambar berikut.

Ubahlah raster slope_rc_clip yang telah ditambah atribut-nya tersebut


menjadi slope_rc_clip.tif untuk dikumpulkan sebagai laporan praktikum.
5. Buatlah peta layout seperti contoh pada lampiran dengan ukuran kertas A3
dan skala peta 1:160.000. Hasil yang dikumpulkan sebagai laporan
praktikum adalah:
• File mpk yang diberi nama NPM_Layout.mpk. Pada item description,
buat informasi sebagai berikut:
o Summary: Nama (NPM)
o Tags: Slope, DEM
• File hasil export yang diberi nama NPM_Layout.pdf

Laporan praktikum diunggah/upload paling lambat hari Rabu 28 April 2021


Pukul 03.00 PM (UTC+07:00) pada formulir berikut:

https://forms.gle/z48hjoS99VYQb9a17

5
Lampiran: Contoh hasil layout peta kemiringan lahan

Anda mungkin juga menyukai