Anda di halaman 1dari 27

KEMENTRIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI

UNIVERSITAS GADJAH MADA

FAKULTAS TEKNIK

DEPARTEMEN TEKNIK GEOLOGI

LABORATORIUM BAHAN GALIAN

LAPORAN PRAKTIKUM GEOINFORMASI

ACARA VII : APLIKASI GIS UNTUK PEMETAAN GEOLOGI 2

INTERPOLASI DAN ANALYSIS SPATIAL TOOLS

DISUSUN OLEH:

MUHAMMAD SYAFRUDIN ANSHAR

(17/413653/TK/46093)

ROMBONGAN KAMIS ( 09.00 – 10.40 )

ASISTEN ACARA :

ELIZABETH CARY CESARIA

RIZKA DWI DESIANA

YOGYAKARTA

MEI

2019
Untuk membuat interpolasi Topo to Raster, pada Arctoolbox pilih Spatial Analysis
Tool > pilih interpolation > pilih Topo to Raster.

Kemudian pada kotak dialog Topo to Raster. Pada bagian input pilih layer kontur dan
sungai. Lalu pada bagian Field kontur ganti menjadi VALKNT > sungai Type ganti Stream.
Maka akan muncul hasil Topo to Raster seperti dibawah.

Kemudian ubah tampilan menjadi layout view, tambahkan unsur-unsur peta seperti
judul, skala angka, arah utara, skala batang dan legenda, berikut adalah hasil dari layout view.
Selanjutnya adalah melakukan Surface Analysis Tools dengan menggunakan Tool
Slope. Klik Arctoolbox > pilih Spatial Analysis Tool > pilih Surface > pilih Slope.

Maka akan muncul kotak dialog Slope. Input raster berupa layer Topo to Raster > klik
OK.
Maka akan muncul tampilan seperti gambar dibawah.

Kemudian ubah tampilan menjadi layout view, tambahkan unsur-unsur peta seperti
judul, skala angka, arah utara, skala batang dan legenda, berikut adalah hasil dari layout view.
Selanjutnya adalah melakukan Surface Analysis Tools dengan menggunakan Tool
Aspect. Klik Arctoolbox > pilih Spatial Analysis Tool > pilih Surface > pilih Aspect.

Maka akan muncul kotak dialog Aspect. Input raster berupa layer Topo to Raster >
klik OK.
Maka akan muncul tampilan seperti gambar dibawah.

Kemudian ubah tampilan menjadi layout view, tambahkan unsur-unsur peta seperti
judul, skala angka, arah utara, skala batang dan legenda, berikut adalah hasil dari layout view.
Selanjutnya adalah melakukan Surface Analysis Tools dengan menggunakan
Hillshade Tool. Klik Arctoolbox > pilih Spatial Analysis Tool > pilih Surface > pilih
Hillshade.

Maka akan muncul kotak dialog Hillshade. Input raster berupa layer Topo to Raster >
klik OK. Isikan azimut 0, altitude 45.
Maka akan muncul tampilan seperti berikut.

Input raster berupa layer Topo to Raster > klik OK. Isikan azimut 45, altitude 45.
Maka akan muncul tampilan seperti berikut.

Input raster berupa layer Topo to Raster > klik OK. Isikan azimut 90, altitude 45.
Maka akan muncul tampilan sebagai berikut.

Input raster berupa layer Topo to Raster > klik OK. Isikan azimut 270, altitude 45.
Maka akan muncul tampilan sebagai berikut.

Input raster berupa layer Topo to Raster > klik OK. Isikan azimut 315, altitude 45.
Maka akan muncul tampilan sebagai berikut.

Kemudian ubah tampilan menjadi layout view, tambahkan unsur-unsur peta seperti
judul, skala angka, arah utara, skala batang dan legenda, berikut adalah hasil dari layout
view.
Selanjutnya adalah melakukan Spatial Analysis Tools dengan menggunakan Weighted
Sum Tool. Klik Arctoolbox > pilih Spatial Analysis Tool > pilih Overlay > pilih Weight Sum.

Pada kotak dialog weight sum input rasters, masukan semua layer hillshade.
Maka akan muncul tampilan seperti berikut. Dikarenakan tidak adanya titik tinggi
maka tampilan akan hitam.

Kemudian ubah tampilan menjadi layout view, tambahkan unsur-unsur peta seperti
judul, skala angka, arah utara, skala batang dan legenda, berikut adalah hasil dari layout view.
Setelah melakukan hillshade maka export semua hasil hillshade dalam bentuk PNG
atau JPEG.
Selanjutnya untuk membuat interpolasi dalam IDW dan Krigging pertama dibuat
CreateTIN. Klik Search > masukan Create TIN. Maka akan muncul diakog seperti berikut.
Masukan koordinat WGS 1983 49S > input feature class berupa kontur > klik OK.

Maka akan muncul tampilan seperti berikut.


Kemudian ubah tampilan menjadi layout view, tambahkan unsur-unsur peta seperti
judul, skala angka, arah utara, skala batang dan legenda, berikut adalah hasil dari layout view.

Selanjutnya adalah mengubah TiN to raster. Search TIN to Raster > maka akan
muncul dialog sebagai berikut > isikan input berupa hasil Created TIN > klik OK.
Maka akan muncul tampilan sebagai berikut.

Kemudian ubah tampilan menjadi layout view, tambahkan unsur-unsur peta seperti
judul, skala angka, arah utara, skala batang dan legenda, berikut adalah hasil dari layout view.
Selanjutnya mengubah Raster to Point. Search Raster to Point > maka akan muncul
dialog seperti berikut > isikan input hasil dari Tin to Raster > klik OK.

Maka akan muncul hasil sebagai berikut.

Selanjutnya mengubah interpolasi dalam metode IDW. Klik Arctoolbox > pilih 3D
Analyst Tool > pilih Raster Interpolation > pilih IDW. Maka akan muncul dialog seperti
berikut. Isikan input hasil Raster to Point > pilih Z value field berupa grid_code > klik OK.
Maka akan dihasilkan tampilan sebagai berikut.
Kemudian ubah tampilan menjadi layout view, tambahkan unsur-unsur peta seperti
judul, skala angka, arah utara, skala batang dan legenda, berikut adalah hasil dari layout view.
Selanjutnya mengubah interpolasi dalam metode Krigging. Klik Arctoolbox > pilih
3D Analyst Tool > pilih Raster Interpolation > pilih Krigging. Maka akan muncul dialog
seperti berikut. Isikan input hasil Raster to Point > pilih Z value field berupa grid_code > klik
OK.

Maka akan muncul hasil sebagai berikut.


Kemudian ubah tampilan menjadi layout view, tambahkan unsur-unsur peta seperti judul,
skala angka, arah utara, skala batang dan legenda, berikut adalah hasil dari layout view.

Anda mungkin juga menyukai