Anda di halaman 1dari 15

MEMBUAT STRIKE/DIP DI

ARCGIS
Egi Septiana 20:52

Assalamualaikum Wr.Wb

Artikel ini akan membahas cara membuat simbol Strike/Dip di software ArcGIS.
Sebelumnya memulai proses pengerjaan, sebaiknya pahami terlebih dahulu pengertian
Strike/Dip.
- Strike = Arah sebaran batuan
- Dip = Kemiringan
Data Strike/Dip di dapat dari hasil survey lapangan dengan menggunakan Kompas
Geologi dan GPS. Satuan yang digunakan adalah (derajat), Strike di mulai dari 1-360
dan Dip di mulai dari 1-90. Data yang diperlukan dalam kegiatan ini di input dari
Ms.Excel, yang terdiri dari koordinat X,Y, Strike,dan Dip. Contohnya seperti gambar
berikut :

Data Strike/Dip di Excel

Jalankan program ArcMap, panggil data Ms.Excel tersebut dengan tools Add XY
Datayang berada di File > Add Data > Add XY Data.
Browse file Ms.Excel tersebut, kemudian pada X Field pilih file yang berisikan Nilai
koordinat X, dan Y Field pilih field yang berisikan nilai Koordinat Y. Tentukan sistem
koordinat yang digunakan pada pilihan Edit. OK.
Add XY Data

Maka akan muncul point yang menunjukan lokasi dari Strike/Dip. Selanjutnya konversi
data excel tersebut menjadi SHP (Shapefile). Dengan cara klik kanan pada layer tersebut
pilih Data > Export Data. Pilih Export All Feature, kemudian Tentukan lokasi
penyimpanan hasil konversi tersebut, Ok.

Export Data

Ubah simbol dari point tersebut dengan mengklik simbol point pada layer Strike_Dip,
kemudian pada pilihan Style References select Geology_24K, maka akan muncul pilihan
simbologi baru, pilih simbol strike/dip yang di inginkan kemudian sesuaikan ukurannya.
Symbology

Hasil dari penggunaan simbol tersebut akan merubah seluruh simbol pada layer
Strike/Dip seperti gambar berikut :

Strike/Dip 1

Rotasi simbol tersebut sesuai dengan nilai strike. Klik kanan pada layer Strike_Dip
pilihproperties > Symbology. Pada pilihan drop down Advanced, piilh Rotation. Pada
pilihan rotation, gunakan field Strike dengan Style rotation Geographic. Hasilnya simbol
Strike/Dip di layer editing akan berubah sesuai arah strike.
Strike/Dip 2

Tahap terakhir adalah pemberian label pada simbol tersebut. Agar label tepat berada
pada arah dip, atur label dengan cara klik kanan layer tersebut pilih Properties >
Labels.Select pilihan Label Feature in This Layer, label field gunakan field DIP. Masuk
kePlacement Properties. Gunakan pilihan Place label at an angle specified by a field.

Placement Properties

Klik Rotation Field, gunakan field Strike dan style rotation Geographic. Klik Ok. Pada
pilihan Pre-defined label Style pilih Label Styles > Properties > Symbol Properties > Edit
Symbol. Berikan Angle nilai 90, Vertical Alignment gunakan Bottom, Hirozontal Alignment
gunakan Full. Perhatikan gambar berikut :
Editor Symbol

Maka setelah mengikuti cara di atas, hasilnya label akan berada tepat di depan arah dip.

Strike/Dip 3

EOREFERENCING RASTER DI
ARCGIS
Egi Septiana 22:39

Assalamualaikum Wr.Wb

Georeferencing merupakan proses pemberian sistem koordinat pada suatu objek gambar
dengan cara menempatkan suatu titik control terhadap suatu persimpangan antara garis lintang
dan bujur pada gambar berupa objek tersebut, atau dengan menempatkan titik ikat pada lokasi
yang sudah diketahui koordinatnya. Pada bahasan ini saya akan memberikan gambaran proses
georeferencing peta di software ArcGIS versi 10.1 .
Sebelum memulai tahapan ini, pastikan kalian sudah menyediakan peta yang akan di
georeferencing/register. Apabila peta berformat Jpg, sebaiknya ubah terlebih dahulu peta
tersebut menjadi berformat Tiff. Alasannya agar saat peta di zoom dengan tingkat ketelitian yang
sangan tinggi, peta tidak akan mengalami blank warna.
Terdapat dua cara dalam proses Georeferencing di ArcGIS, yang pertama dengan menempatkan
titik control pada suatu garis perpotongan lintang dan bujur kemudian untuk memasukan nilai
koordinatnya, klik kanan pada titik control tersebut, lalu pilih input X and Y atau Input DMS of
Lon and Lat. Akan tetapi cara tersebut cenderung akan menghasilkan RMS Error yang cukup
besar, tergantung dari tingkat ketelitian saat menempatkan titik control.
Dan cara yang kedua adalah dengan menempatkan titik control pada peta kemudian memasukan
nilai koordinat titik control tersebut dengan menggunakan titik acuan yang sebelumnya telah di
buat. Cara ini lebih mudah dari cara yang pertama, dan hasil RMS Error akan lebih kecil.
Berikut ini langkah-langkahnya :

Tampilan Peta Di ArcMap

Buka peta yang akan di georeferencing di dalam Software ArcMap. Lalu atur sistem koordinat
yang akan digunakan. Klik kanan pada Layer Utama pilih PropertiesCoordinate SystemPilih
Sistem Koordinat yang akan di gunakan.
Dalam bahasan ini saya mengunakan sistem koordinat Geografis dengan Datum WGS 1984.
Untuk lebih jelas perhatikan gambar di bawah ini.
Pemilihan Sistem Koordinat

Setelah itu masukan koodinat X dan Y dari peta yang akan kita Georeferencing ke dalam
Microsoft Excel. Apabila koodinat berupa DMS , buat koordinat tersebut menjadi desimal.

Data Microsoft Excel tersebut digunakan sebagai titik acuan saat melakukan proses
georeferencing pada peta.

Koordinat untuk titik Acuan

Untuk memasukan data Microsoft Excel yang barusan di buat, caranya masuk ke
Menu FileAdd DataAdd XY Data.
Memasukan Data Excel

Isikan dengan tabel yang baru saja kita buat, kemudian pilih sistem koordinat yang akan di
gunakan, dengan masuk ke menu edit.

Memilih data Excel

Setelah muncul titik yang merepresentasikan letak koordinat yang barusan kita buat.
Kemudian ganti symbology dari titik tersebut dengan pilihan seperti pada gambar di bawah
ini.

Mengganti Symbology
Pemilihan symbology berbentuk lingkaran besar dengan lingkaran hitam kecil di dalamnya,
dimaksudkan untuk memperjelas letak titik koordinat yang akan menjadi acuan saat proses
georeferencing peta.

Tampilan titik Acuan dan Peta

Setelah Data excel di munculkan, kurang lebih akan terlihat seperti gambar di atas. Titik
koordinat yang berasal dari data Microsoft Excel tampak hanya ada satu titik. Sebenarnya itu
dikarenakan ukuran peta yang belum memiliki sistem koordinat.
Untuk memulai membuat titik control pada peta, munculkan tools Georeferencing pada menu
customize, lalu select Georeferencing.

Tools Georeferencing

Pilih tools yang terselect seperti gambar di atas. Lalu tempatkan di lokasi dimana kita akan
menempatkan titik control pada peta. Tempatkan titik control di lokasi yang sudah kita buat
titik acuannya dari data Microsoft Excel. Lakukan Zoom sedekat mungkin, agar tingkat
ketelitian semakin tinggi. Proses zoom peta juga dapat dilakukan dengan menggunakan tools
Magnifier pada menu Windows.

Penempatan Titik Control pada Persimpangan garis Lintang dan Bujur


Setelah menempatkan titk control, tarik cursor ke arah layer data excel, klik kanan pada layer
tersebut, pilih Zoom to Layer. Lalu tempatkan di titik acuan yang menandai lokasi titik control
yang barusan kita buat.

Penempatan Titik Control pada titik Acuan

Untuk mempermudah saat menempatkan titik control di titik acuan dari data Microsoft Excel,
aktifkan Snap pada menu editorSnappingSnapping ToolbarSelect Point Snapping.
Buat titik control lainnya dengan cara yang sama seperti gambar di atas.

Setelah pemberian empat titik control

Setelah menempatkan minimal empat titik control pada peta, kita sudah dapat mengecek
tingkat keakurasian titik control tersebut pada nilai RMS Error pada tools View Link Table
yang terdapat pada menu Georeferencing. Nilai yang dianjurkan kurang dari 1. Semakin kecil
angkat tersebut, maka semakin akurat peta tersebut.

View Link Table


Jika semua tahapan di atas sudah di lakukan, maka selanjutnya lakukan Update Georeferencing
pada peta untuk menyimpan hasil Georeferencing tersebut. Caranya masuk pada Menu
Georeferencing, kemudian pilih Update georeferencing.

View Link Table seteleh Update Georeferencing

Setelah di Update Georeferencing, coba cek kembali RMS Error dari peta tersebut. Akan terjadi
perubahan RMS Error menjadi lebih baik dari sebelumnya.

Tabulasi Data Geologi di ArcGis


07.40 GEOSRIWIJAYA APLIKASI, ARCGIS 10.2, ARTIKEL SEPUTAR GIS, GEOGRAFIS, TABULASI NO COMMENTS
Tabulasi adalah proses untuk menempatkan suatu data yang telah direkam dalam bentuk tabel
yang berisikan judul dari masing masing row sesuai dengan rekam data yang didapat.
Tabulasi data merupakan salah satu metode yang digunakan untuk memudahkan dalam
merekap data data yang telah direkam saat dilapangan baik berupa data koordinat suatu
wilayah, deskripsi, data kualitatif, data kuantitatif serta keterangan yang menunjukan
informasi yang diberikan dalam suatu kode/lokasi.
Dalam bidang kajian geologi biasanya terdapat beberapa software yang mempermudah
pekerjaan dalam memindahakan data yang ada pada Buku Catatan Lapangan dan dipindahkan
kedalam excel serta dapat diplotkan dalam suatu Software GIS. Format data pada excel pun
dapat dimodifikasi sesuai dengan kebutuhan.

Gambar 1. Tabulasi data menggunakan Microsoft Excel dimana terdapat delapan kolom terdiri
dari (titik, koordinat Y dan X, elevasi, strike, dip, pengukuran dan keterangan)
Biasanya dalam pengelohan data geologi, tabulasi sering digunakan untuk plotting lokasi pada
aplikasi GIS seperti MapInfo dan ArcGis dimana koordinat yang digunakan harus disesuaikan
dengan format yang ada pada aplikasi yang digunakan, pada (Gambar 1) format yang
digunakan berupa koordinat Geografis WGS 1984 berupa DD,DDDD. Pada data koordinat
diatas didapatkan dengan menggunakan tool berupa GPS sehingga data dari GPS pun
dipindahkan kedalam format excel dan diolah sesuai dengan kebutuhan.

Gambar 2. Memasukan tabulasi data excel kedalam ArcGis

Tabulasi data dapat mempermudah untuk membantu dalam merekap informasi yang
didapatkan selama observasi di lapangan, (Gambar 2) merupakan salah satu cara untuk
plotting lokasi data yang akan ditampilkan berupa data kedudukan (strike & dip) dimana
langkah awal berupa Add Data dan mencari folder dengan format .xls dan pilih sheet yang ingin
ditampilkan lalu klik add.

Selanjutnya muncul pada layers data berupa .xls. Klik kanan pada nama data "Lokasi" dan pilih
display X dan Y data, lalu pilih field sesuai dengan format yang telah ditentukan dimana X
untuk longitude dan Y untuk lattitude (Gambar 3). Pilih jenis koordinat dengan klik edit dan
mengganti menjadi Geographic Cordinate System (GCS) dengan jenis WGS 1984
Gambar 3. Display XY data dan menampatkan field sesuai dengan format yang ada dan
mengganti format sistem koordinat sesuai dengan koordinat yang ada pada excel

Setelah muncul data yang ditampilkan berupa titik (dot) pada lembar kerja, kemudian klik
kanan pada folder yang baru di ekstrak dan pilih properties -> Simbology -> symbol kemudian
klik keyword berupa stike untuk memunculkan simbol strike-dip of bedding (Gambar 4),
setelah mengganti simbolnya kemudian pilih advanced -> rotation dan pilih data "strike" pada
coloum rotate point by angel in the field dengan rotation field geographic karena di Indonesia
umumnya menggunakan kompas brunton dimana membentuk derajat 0 - 360 derajat (Gambar
5).

Gambar 4. Memilih symbol yang digunakan untuk plotting kedudukan pada peta.
Gambar 5. Memasukan data rotasi yaitu strike untuk mengetahui arah dari kemenerusan suatu
lapisan.

Setelah pilih mode rotasi, maka simbol dot akan merubah menjadi simbol berupa kedudukan
(strike-dip) (Gambar 6). Untuk memunculkan nilai dip atau keterangan lain yang ingin
ditampilkan pada layer, kita dapat pergi ke penganturan dengan dara klik properties -> label ->
klik centang pada Label features in this layer -> pilih coloum pada label field yang kosong dan
ganti sesuai dengan nilai yang ingin dimunculkan, pada kali ini akan dimunculkan data dip,
pilih dip. Setelah dipilih dip pergi ke pengaturan pada bagian sisi kiri bawah untuk mengatuh
letak dengan memilih placement properties dan pilih sesuai dengan mode yang diingikan.

Gambar 6. Tampilan layer saat ingin memberikan keterangan pada label field dengan
memunculkan nilai dip.

Setelah semua langkah selesai, maka data kedudukan (strike-dip) dapat disajikan pada peta dan
dapat diolah sesuai dengan kebutuhan yang diingikan (Gambar 7)
Gambar 7. Tampilan data kedudukan (Strike-dip) menggunakan aplikasi ArcGis dengan
menggunakan data excel.

Anda mungkin juga menyukai