Anda di halaman 1dari 8

MEMBUAT PENAMPANG MELINTANG DI ARCGIS

Penampang melintang (Cross-Section) merupakan gambaran dari bentuk muka bumi secara
melintang baik di daratan atau pun di dasar laut. Penampang melintang memberikan
gambaran secara jelas mengenai bentuk dan ketinggian atau pun kedalaman dari suatu
tempat di bumi. Dan berikut ini akan dijelaskan cara pembuatan penampang melintang dari
data DEM (Digital Elevation Model) dengan menggunakan software ArcGIS.
Sebelum memulai pembuatan penampang, pastikan sistem projeksi yang digunakan adalah
UTM, jika menggunakan sistem projeksi lain, silahkan ubah terlebih dahulu ke UTM dengan
cara klik kanan pada layer utama > Properties > Coordinate System. pilih zona UTM dari
daerah yang akan dibuat penampang nya. Atau jika area yang diolah memiliki dua zona atau
lebih maka gunakan sistem projeksi WGS 1984 World Mercator yang dapat ditemukan di
Projection Coordinate System > World. (Tidak perlu merubah sistem projeksi dari layer
SHP, cukup sistem projeksi dari layer utama di dalam ArcMAP)
Siapkan sebuah raster yang berisikan informasi ketinggian dari suatu daerah, di sini
digunakan data DEM hasil konversi dari data kontur (arctoolbox > 3d Analys Tools > Raster
Interpolation > Topo to Raster).

DEM hasil konversi dari Kontur

Munculkan tools 3d Analyst dengan cara masuk ke menu Customize > Select 3d Analyst.
Pada pilihan option di dalam tools tersebut, tentukan tempat penyimpanan hasil pembuatan
cross section.
Penentuan lokasi penyimpanan Pofile Graph

Tentukan metode interpolasi yang akan digunakan, dalam contoh ini digunakan metode
linear.

Menentukan Metode Interpolasi

Buat sebuah garis melintang pada area yang akan dibuat penampang nya dengan
menggunakan tools Interpolate Line.
Pembuatan garis penampang melintang dengan tools Interpolate Line

Untuk melihat gambaran sekilas dari area yang dilewati oleh garis Interpolate Line dapat
mengaktifkan tools Profile Graph.

Penampang

Hasil dari proses diatas akan menciptakan SHP baru yang tersimpan di dalam directory yang
sebelumnya telah ditentukan pada option 3d Analyst. File SHP akan bernama PG (Profile
Grapth) yang berisikan objek point. Panggil file tersebut ke dalam ArcMAP. Klik kanan pada
nama layer tersebut > Open Attribute Table. Maka akan muncul keterangan yang berisikan
field M (menunjukan letak koordinat X dalam satuan meter UTM) dan field Z (berisikan nilai
ketinggian dari setiap point yang mendefinisikan nilai ketinggian dari DEM).
Data Attribut

Block seluruh isi field kemudian copy ke dalam program Ms.Excel atau text editor lain. Edit
dan hapus field lainnya kecuali field M dan Z.

Data Attribut M dan Z di Ms.Excel

Save dalam format excel. Di dalam ArcMAP pilih menu file > Add Data > Add XY Data.
Panggil file excel tersebut dengan X Field di isi dengan field M dan Y Field di isi dengan field
Z. dan pastikan sistem projeksinya menggunakan UTM.
Add Data XY

Maka akan muncul layer baru dengan objek point yang menunjukan ketinggian dari area
penampang.

Penampang Melintang Point

Konversi layer tersebut ke dalam SHP dengan cara klik kanan > Data > Export Data.
Konversi data ke SHP

Setelah dikonversi menjadi SHP, konversi kembali file SHP tersebut ke dalam bentuk Line
dengan cara masuk arctoolbox > Data Management Tools > Features > Points To Line.

Point to Line

Tahap selanjutnya adalah membuat grid untuk penampang tersebut di dalam layout view.
Pindah ke layout view, klik kanan pada frame yang berisikan line penampang, pilih properies
> grids > New Grid > Measured Grid. Pada Appearance pilih Label Only.
Setelah grid berhasil di buat, masuk ke properties grid tersebut, atur tampilan grid menjadi
seperti berikut :
Pengaturan Label Grid

Hilangkan label pada bagian top, label style Formatted dengan aditional Properties > number
of Significan Digits. isi dengan nilai 4 (atau bisa di sesuaikan).
Penentuan Axis Grid

Unselect Major Divition Ticks pada pilihan Top. Klik Ok. Dan hasil akhirnya kurang lebih akan
seperti berikut :

Penampang Melintang dengan Grid

Anda mungkin juga menyukai