Anda di halaman 1dari 7

bakteri gram (+) penyakit yang ditimbulkan pengobatan

KOKUS PENGHASIL NANAH


Staphylococcus aureus menyebabkan penyakit pada semua jaringan tubuh (infeksinya: lokal infeksi lokal: antibiotik lokal 10 hari
dan menyebar) infeksi menyebar: antiiotik parenteral 4-6 minggu
paru-parupneumonia
Streptococcus A,B,C,D Penisilin
Streptococcus pneumonia (Pneumococcus) menyebabkan pneumonia penisilin
Neisseria gonorhoeae (Gonococcus) pada pria: menyebabkan uretritis bernanah & sakit kencing sulfonamide, penicillin G
Neisseria Meningitidis (Meningococcus) meningitis (radang selaput otak) penisilin atau kloramfenikol (i.v dosis tinggi)
BASIL GRAM (+)
Baccilus anthracis ANTHRAX PENISLIN dosis rendah
Clostridium tetani tetanus vaksinasi DPT
Clostridium botulinum mual, muntah, pusing, kelumpuhan pernapasan antitoksin
penyebab: toksin pada makanan, paling sering terdapat pada
makanan kalengan yang disimpan kedap udaa
CORYNOBAKTERIUM
Corynebacterium diphteriae difteri antitoksin
MIKOBAKTERIA
Mycobacterium tuberculosis TBC anti tuberkulosis: INH, etambutol, rifampin, streptomicin.
Mycobacterium leprae lepra DAPNOSE, rifampin

bakteri gram (-) penyakit yang ditimbulkan pengobatan

Salmonella typhii typus kloramfenikol, ampisilin


Escheria coli penyakit pada saluran pencernaan, flora normal usus
Pseudomonas aeruginosa flora normal usus, dapat menyebabkan infeksi luka anti jasad renik yang mengandung Ca2+ dan Mg2+
Klebsiella pneumonia kuman pathogen pada pernapasan juga infeksi saluran kemih sulfonamida, ampicillin, kloramfenikol, tetrasiklin, polimiksin,
Shigella Sp. disentri kloramfenikol, ampicillin, tetrasiklin, sulfametoksazol
Vibrio colera kolera Tetrasiklin, eritromisin, sefalosporin
BATANG KECIL GRAM (-)
Brucella (pes) pes Tetrasiklin, ampicillin, streptomicin
brucella merupakan parasit obligat pada binatang dan manusia
Bordetella pertussis batuk rejan imunisasi DTP

Unsur unsur anti jasa renik


Bakteriostatik: kemampuan untuk menghambat multiplikasi kuman dan multiplikasi akan berlangsung lagi bila unsur tesebut sudah tidak ada
Bakterisidal: mematikan kuman
Steril: bebas dari kehidupan
Desinfektan: suatu unsur kimia yang digunakan untuk mematikan jasad renik pada permukaan (pada benda mati)
Septik: ditandai dengan adanya kuman patogen dalam jaringan hidup
Antiseptik: ditandai dengan tidak adanya kuman patogen
Kemoterapika antimikroba
antimetabolit
meliputi obat-obat bakteriostatik sulfonamidum, trimetoprim, asam para amino salisilat, isoniazid
strukturnya analog dengan metabolit
normal
menghambat daya kerja enzim
Penghambat sintesis dinding sel
Penisilin menghambat enzim transpeptidase yang berperan pada biosintesa dinding sel
lebih aktif terhadap kuman gram (+) daripada gram (-)
bereaksi dengan protein pengikat penisilin
dirusak oleh laktamase yang secara genetik dikodekan pada beberapa DNA kuman atau beberapa plasmid
sefalosporin kerjanya mirip dengan penisilin
mempunyai aktivitas pada gram (+) atau gram (-)
dirusak oleh beberapa laktamase
sering digunakan untuk mengobati penderita yang alergi terhadap penisilin
penghambat selaput sitoplasma
mempengaruhi sifat-sifat osmotic selaput sitoplasma (polimiksin, dan polien) atau menghambat sintesis lipid selaput sitoplasma (mikonazol, ketokonazol)
bakterisida
berguna terhadap infeksi gram (-) (polimiksin), mikoplasma yang mengandung sterol (nistatin, amfoterisin)
dapat bereaksi dengan selaput sitoplasma sel mamalia dan karenanya bersifat toksik, terutama dipakai secara topikal atau pada infeksi yang sangat berat
penghambat sintesis protein
meliputi :
aminoglikosida (streptomisin, neomisin), tetrasiklin, kloramfenikol, makrolida (eritromisin, linkomisin, dan klindamisin)
bakteriosida (aminoglikosida terhadap gram (-)
bakteriostatis (tetrasiklin, kloramfenikol, makrrolida dan linkomisin)
sering disebut antibiotik berspektrum luas
aminoglikosida (strptomisin, neomisin, kanamisin, gentamisin)
bakterisida, mengikat ribosom 30s dan menghambat translasi m-RNA
rentang konsentrasi efektifnya sempit sebelum menimbulkan toksisitas, menimbulkan kerusakan ginjal, saraf, otak dan pendengaran
dapat diubah (asetilasi) dan menjadi inaktif oleh enzim yang terkandung dalam plasmid pemindah kekebalan
tetrasiklin (tetrasiklin, oksitetrasiklin, klortetrasiklin)
bakteriostatik, mengikat ribosom 30s dan menghalangi pengikatan aminoasil-t-RNA pada tempat penerimanya
dapat ditimbun pada gigi dan tulang serta menyebabkan warna atau struktur pada anak-anak
tidak dapat masuk dalam sel-sel yang mengandung plasma faktor pemindah kekebalan
Kloramphenikol
bakteriostatik gram (+) dan (-), riketsia dan chlamydia
mengikat ribosom 50s dan menghambat pembentukan ikatan peptida
dapat diinaktifkan oleh enzim transferase asetil kloramfenikol yang ada di dalam plasmid faktor pemindah kekebalan
makrolida dan linkomisin (eritromisin, linkomisin, klindamisin)
bakteriostatik
mengikat RNA 23s pada ribosom 50s dan menghambat translokasi
diubah menjadi anefektif pada kuman yang bermutasi pada protein ribosom 50s (sehingga menghambat pengikatan obat ini)
penghambat sintesa asam nukleat
menghambat sintesis DNA (aktinomisin, mitomisin, dan asam nalidiksat) atau RNA (rifampin)
bakterisida dan agak toksik pada mammalia
terikat pada DNA (aktinomisn dan mitomisin) atau menghambat enzim-enzim replikasi (rifampin)
lain-laingriseofulvin
obat fungistatik yang aktif terhadap jamur yang mengandung kitin pada dinding selnya
menghambat pemuatan protein yg kemudian mengganggu pembelahan sel dengan cara menghambat pembuatan mikrotubula
Jamur
Bersifat eukariotik
Termasuk didalamnya ragi, jamur, kapang
Metabolisme secara heterotrofik dan absoertif
Terdiri dari
Zygomicotina (fikomicetes) Ascomycotina (Askomicetes) Basidiomycotina (basidiomicetes) Deutromycotinajamur tidak sempurna
tidak bersekat seksualaskospora seksualbasidiospora basidium menyerupai askomycetes
spora aseksual (sporogonium) aseksualkonidia aseksual konidia seksual dan aseksual
spora seksual (angiospora) contoh: Trycophyton, Microsporum contoh: Cryptococcus neoformans contoh: Sprothrix, Epydermophyton, Candida
Jamur
jamur permukaan menyerang jaringan keratin (kulit, rambut, kuku) Obat anti jamur
contoh: Epidermophyton, Microsporum, Trycinophyton Untuk infeksi KULIT, VAGINA, MATA
jamur subkutan hidup dalam tanah, tanaman yang membusuk Nistatinobat topikal
mikosis Griseofulvinuntuk dermatofita
masuk subkutan, melalui kelenjar getah bening Ketokonazol infeksi ragi, dermatofita (terutama yang kebal terhadap
contoh: Sporothrix (jamur yang hidup pada tumbuhan)infeksi menahun, jamur hitam (Fonselaea pedrosol) griseofulvin)
jamur oportunis tidak menimbulkan penyakit Klotrimazol & Ekonazol untuk infeksi ragi dan dermatofita
menginfeksi semua organ tubuh Mikonazol infeksi ragi dan dermatofita
contoh: Candida albicans, Criptococcus neoformans, Aspergilosis Haloprogin infeksi jamur
Piramicin keratitis akibat jamur
Penyakit yang ditimbulkan: Untuk infeksi SISTEMIK
Alergi Amfoterisinintravena
Keracunan jamur Ketokonazol (oral)untuk jamur sistemik yang tidak ganas terutama
Mikotoksis biasanya pada binatang, kecuali alfatoksin yang merupakan karsinogenik kandidiasis mukokutan kronis
Gangguan ringan pada pencernaan, neurologis ringan juga berat yang mungkin berakibat fatal Mikonazol intravena lebih toksik dari ketokonazol
Infeksi
Penyakit kulit (DERMATOFITA)
Tinea Corporis (kurap) gatal-gatal, bulat merah pinggirnya (Microspora canis), bulat, licin, tidak berambut, tangan bersisik, gatal.
Tinea PedisATHLETES FOOT (KUTU AIR) diantara jari kaki, gatal merah bersisik (Trycophyton rubrum, T. menta, T. floecosum)
Tinea Cruris di daerah lipat paha, bersisik (Trychophyton rubrum)
Tinea Cupitis daerah rambut kepala/kepala botak (Microsporus cannis, T. consuranx), jamur dalam rambut (enolotrix),
jamur pada permukaan rambut (entotrix), daerah botak bulat dengan rambut pendek-pendek.
Tinea Unguin kuku menebal atau meremah-remah, kehilangan warna, tidak berwarna, mengkilat.
disebabkan oleh: Trycophyton rubrum, T. menta, T. floecosum
Dermatofitid daerah fleksis jari, telapak, mirip Tinea Pedis, tidak ada jamur, hanya infeksi sekunder
Protista prokariotik
bakteri uniseluler
bentukbola, batang, spiral
diameter 0,5-1 m, panjangnya 1,5-2,5m
reproduksi secara pembelahan (aseksual)
cyanobakteri prokariot fotosintetik
> daripada bakteri
uniseluler tunggal, rantai
reproduksi:
-pembelahan sederhana
-pembelahan ganda
-spora
Protista eukariot
fungi dinding sel kaku
tidak berklorofil
satu selmultiseluler
mikroskopisjamur (multisel)
reproduksiaseksual, seksual
protozoa protista eukariot bersel satu
tanpa klorofil dan dinding sel
ukuran mulai dari satu m sampai ratusan m
dapat terlihat oleh mata
bentuk: macam-macam
alga eukariot berklorofil
dari 5-10 m sampai 30 m
reproduksi aseksual sederhana
tumbuh di air, tanah, laut
virus
struktur dan komposisi lebih sederhana dari bakteri
parasit obligat, terdiri dari rantai DNA/RNA
yang terbungkus dalam protein
ukuran 20-25 m

Morfologi: ukuran dan bentuk


Struktur halus: bagian dari struktur sel bakteri
Mikrobiologi farmasi metode tetes gantung: (aerob) (anaerob)
Mikroba: 5. tes seroserum untuk meyakinkan hasil identifikasi
Non patogen pemilihan antimikroba harus mempertimbangkan:
Patogenpenyebab penyakit infeksi 1. toksisitas selektif
Penyakit dapat digolongkan 2. resistensi mikroba terhadap suatu zat antimikroba
1. penyakit infeksi 3. spektrum antibiotik yang tepat
2. penyakit non infeksi disebabkan keracunan, defisiensi bitamin, kelainan metabolik, pola hidup a. broad spektrum: dapat membunuh flora normal
Berat ringannya penyakit ditentukan dapat digunakan pada berbagai bakteri (patogen & non patogen)
1. daya tahan tubuh b. limited spektrum: hanya membunuh bakteri tertentu saja
2. virulensi: keganasan mikrobamasa inkubasinya Pengobatan pada kasus resistensi
(waktu antara masuknya mikroba sampai timbulnya gejala penyakit) 1. Kombinasi antar zat mikroba
3. jumlah bakterimenentukan dosis obat Kombinasi dapat berupa:
Penegakan diagnosis Sinergis: yag memberkuat daya anti mikroba
1. anamnese (tanya jawab) untuk menentukan gejala-gejala klinis&bagian tubuh yang harus Antagonis: menghilangkan daya
diperiksa Indiferen: yang saling tidak mempengaruhi
2. pemeriksaan bagian tubuh yang menunjukkan perubahan yang khasi akibat penyakit 2. Autovaksin
3. penegakan diagnosis sementara: apa penyakitnya, apa obatnya Bakteri penyebab penyakti diisolasi, dimurnikan, diencerkan
pengobatan untuk infeksi Bakteri dimatikan melalui pemanasan & diambil toksinnya
1. obat antipiretik/analgesik: panas, meredakan sakit Disuntik dengan antigen tersebut
2. obat antiinfeksi: antibiotik/kemoterapika 3. Pemuatan dengan fage (virus yang melisiskan bakteri)
antibiotik: obat antiinfeksi yg diproduksi oleh mikroba lain melalui cara fermentasi/semi Setelah bakterinya mati, virusnya juga mati
sintesis Cara menghitung bilangan kuman
kemoterapika: obat antiinfeksi yg diproduksi secara sintesis murni 1. Mikroskopis menggunakan mikrometer/bilik hitung
3. vitamin 2. Berdasarkan kekeruhan (tabung Mc Farland)
4. obat tidur 3. Menggunakan spektrofotometri
4. Mengunakan counting melalui cawan tuang
penanganan infeksi yang disebabkan oleh virus MIC (minimum inhibitory concentration)/konsentrasi hambat minimum
1. vaksinasi: untuk mencegah penyakit polio, influenza, hepatitis Adalah konsentrasi paling kecil yang bisa membunuh bakteri secara in vitro
2. antiviral: kebanyakan kurang poten/tidak memiliki toksisitas selektif Diperlukan untuk menentukan dosis minimun (MEC) suatu antimikroba secara in vitro
3. oksidator kuat seperti fenol&iodiumtidak memiliki toksisitas selektif MEC = 2-4 x MIC
Penentuan MIC, dilakukan dengan cara:
pengambilan sampel dilakukan dari 1. Pengenceran tabung, MIC terletak pada tabung terakhir yang bening (sebelum (+))
1. saluran pencernaanmuntahan, feses 2. Pengenceran agar,
2. saluran kencingurin Keuntungan MIC padat: dapat digunakan untuk suspensi zat antibiotik yang keruh
3. mulutsaliva (kelenjar ludah), sputum Dapat digunakan untuk menentukkan MIC zat antibiotik terhadap beberapa bakteri uji
4. darah sekaligus
5. jaringan Membedakan bakteriostatik dan bakterisida
Identifikasi mikroba Ambil zat yang negatif dari pengenceran
1. tampilan koloni Sentrifugasi( untuk memisahkan mikroba dan antibiotik & air)
warna: merah, biru, hijau Dicuci berulang2X dengan air steril (untuk membersihkan bakteri)
bentuk koloni: cembung, cekung, rata Endapan ditanam ke cawan petri
2. bentuk morfologis melalui: Bakterisidatidak ada pertumbuhan
pewarnaan gram Bakteriostatikada pertumbuhan
pewarnaan tahan asam
pewarnaan kapsul
pewarnaan spora
cara membedakan mikroba patogen & non patogen
patogen: menghemolisis darah/mencerna darah dan mengeluarkan toksin
3. reaksi fisiologis/biokimia
reaksi gula-gula (laktosa, maltosa, sukrosa)
4. gerakdisebabkan bentuknya spiral
Tujuan: membasmi mikroorganisme pada inang yang terinfeksi
Cara pengendalian:
Antibiotika 1. Melalui sarana/proses fisik (sterilisasi, pembakaran, pendinginan, filtrasi)
Adalah senyawa yang diproduksi oleh suatu mikroorganisme yang menghambat pertumbuhan 2. Menggunankan bahan kimiapadat, cair, gas (komposisi diketahui), C:fenol, alkohol, iodium
mikroorganisme lain Sterilisasi: proses menghancurkan semua bentuk mikroorganisme hidup
Sumber antibiotika Bahan antimikrobial: bahan yang mengganggu pertumbuhan/metabolisme mikroba
1. Mikroorganisme, contoh: streptomisin, tetrasiklin Germisida (mikrobisida): bahan yang mematikan sel vegetatif tidak selalu mematikan spora
2. Semisintesis: sebagian molekul diproduksi melalui proses fermentasi menggunakan Desinfektan: pada benda mati, C: carbol, fenol
mikroorganisme tertentu, selanjutnya produk tersebut dimodifikasi melalui proses kimia Antiseptik: di permukaan tubuh, C:iodium
contoh: penisilin dan sefalosporin Antibiotik: di permukaan tubuh/bagian dalam tubuh, C:penisilin
3. Sintesis, contoh: kloramfenikol Faktor penentu pengendalian mikroorganisme
4. Bakteriofaga, yang dapat digunakan sebagai kemoterapi terhadap infeksi bakteri Konsentrasi/intensitas zat antimikrobial
5. Tumbuhan yang memproduksi suatu metabolit sekunder yang berfungsi sebagai zat antibiotik Jumlah mikroba semakin maka semakin lama
Resistensi disebabkan oleh Suhu efektivitas
Kromosom gen: mutasi pada nukleotida Spesies mikroba
Microalesi (basa yang diubah satu):transisi, tranversion Adanya bahan organikmenurunkan keefektifan zat antimikroba dengan cara:
Makroalesi (basa yang diubah banyak): deletion, duplikasi, inversi, translokasi
1. Penggabungan menjadi produk non mikrobisidal
Plasmid
2. Mengendap
Transposon: urutan dna yang bisa loncat antar kromosom: replikatif, konservatif (loncat ke
3. Akumulasi bahan organik (serum darah)
tempat baru, tempat asal jadi rusak)
pH: asam, suhu rendah
Mekanisme biokimia
Ciri-ciri desinfektan/antiseptik
1. Alterasi (modifikasi antibiotik oleh enzim bakteri), C: -laktamase
1. aktivitas mikrobial pada konsentrasi rendah;dalam suhu kamar
2. Situs target tidak sensitif
2. kelarutandapat larut dalam air
Memodifikasi situs target
3. stabil
Menghasilkan enzim yang memodifikasi situs target sehingga situs target tidak sensitif lagi
4. tidak beracun
terhadap antibiotika
5. kesebasamaan/homogen
3. Akumulasi antibiotik menurun
6. tidak bergabung dengan bahan organik
a. Impaired uptake (menghalangi pengambilan antibiotik): menurunnya permeabilitas sel
7. kemampuan menembus permukaan
terhadap antibiotika
8. tidak menimbulkan karat/warna
b. Meningkatnya pengeluaran antibiotik (effluks)
9. mampu menghilangkan bau tidak sedap
4. Duplikasi sel targetsel bakteri membawa gen target kedua yang dihasilkan dari duplikasi, gen
10. mampu sebagi detergen
target kedua tidak sensitif terhadap antibiotik
11. ketersediaan & biaya
5. Overproduksi target, sehingga dibutuhkan konsentrasi antibiotik yang lebih besar
6. Dirubah alur metabolisme terbentuk jalur baru yang tidak dihambat oleh antibiotika
rendah sedang tinggi
tersebut.
hampir semua vegetatif hampir semua vegetatif semua
Pengendalian mikroorganisme
Kegiatan menghambat, membasmi, menyingkirkan mikroorganisme beberapa virus/fungi TBC, virus kecuali yang resisten
Mekanisme kerja desinfektan/antiseptik
Kelompok utama
fenol (asam karboksilat) lister (1860) teknik bedah aseptik, sebagai pembanding
Koefisien fenol
kresol, heksilresorsinol
heksaklorofendesinfektan terbaik
mendenaturasi protein & merusak membran Bilangan pecahan yang menunjukkan perbandingan kekuatan daya bunuh (kekuatan deesinfektan dan
kelemahan: spora lebih resisen, aktivitas menurun pada pH basa, kekuatan daya bunuh fenol)
mengakibatkan iritasi dan karat
alkohol etil alkohol (etanol) 50-70% paling bagusantiseptik kulti Bakteri uji: Staphilococcus aureus, salmonella typhi
metil alkohol/metanol/spiritus (beracun, tidak digunakan sebagai
desinfektan) Penetapan potensi antibiotika
propil dan isopropil alkohol antis
semakin tinggi BM bbersifat germisidal tapi tidak larut air Potensi: kemampuan antibiotik membunuh mikroba
cara kerja: mendenaturasi alkohol dan pelarut lipid, efektivitas
menurun dengan adanya protein asing Penurunan ditentukan dengan metode mikrobiologi, penurunan dapat terjadikarena terjadi resistensi
halogen terutama klor dan iodium
iodium tinktur (2% iodium, 2% KI, 50% alkohol)
Tujuan:membandingkan potensi antibiotik di pasaran dengan antibiotik standar yang akan
iodofor: iodium + zat aktif permukaan polivinilprolidon
(PVP)sediaan lepas lambat menghasilkan derajat hambat pertumbuhan (zona bening)perhitungan dua dosis dan tiga dosis
efektif terhadap bakteri (vegetatif, spora), jamur & virus (antiseptik
lokal) Baku pembanding: antibiotik yang potensinya diketahui
cara kerja: halogenasi tirosin, meninaktivasi enzim
klor: compressed gas dalam bentuk cair desinfektan cair Biakan jasa renik: strain murni (galur murni)
PDAM
K hipoklorit (5-7%) Media pembenihan: pertumbuhan optimum
Na hipoklorit (1%): untuk ksehatan perorangan
Na hipoklorit (5-12%): pemutih Metode: difusi agar/cara lempeng dengan melihat zona bening
logam berat logam berat tertentu (paling efektif:merkuri, perak, tembaga)
oligodinamik (kemampuan membunuh bakteri)
Kekeruhan/turbidimetri melihat kekeruhan (bilangan Mc Farland), spektrofotometer
merkurokrom dan metafenpaling obat merah
perak nitrat: pencega gonococcus pada mata bayi
persenyawaan tembaga: mendenaturasi protein Uji aktivitasuntuk mengetahui ada tidaknya zat antimikroba, tanpa dibandingkan
detergen penurun tegangan permukaan
anionik: sabun & Na lauril sulfat Uji potensiuntuk zat murni
kationik: amonium kuarterner
aldehid memecah ikatan hidrogen Uji banding aktivitas untuk zat tidak murni
mendenaturasi protein
sterilisasi peralatan urologis, peralatan lensa, fumigasi (ruangan) Faktor-faktor yang mempengaruhi ukuran daerah hambat
formaldehid (gas pada suhu ruangan)
paraformalmadehid (formaldehid + formaldehid) Pemilihan mikroba
formalin (37-40% formaldehid) untuk ruangan/fumigasi
Kondisi bakteri
kelemahan:
mengiritasi kulit Kepekatan inokulum
daya tembus kurang Formula dan kondisi inokulum
korosif Tebal lapisan agar
kemosterilisator gas etilenoksida:mensterilkan benda yang tidak tahan panas Potensi larutanyang diuji
cara kerja: alkilasikan, menginfeksikan enzim
Volume larutan dalam pencadang
etilenoksida dengan Co2/dikloro flourometin
Luas permukaan pencadang
Waktu inkubasi
Suhu inkubasi

Anda mungkin juga menyukai

  • Bab I-Iii
    Bab I-Iii
    Dokumen24 halaman
    Bab I-Iii
    Ghaida Putri Setiana
    Belum ada peringkat
  • Cek
    Cek
    Dokumen9 halaman
    Cek
    Ghaida Putri Setiana
    Belum ada peringkat
  • Possible Questions UP
    Possible Questions UP
    Dokumen1 halaman
    Possible Questions UP
    Ghaida Putri Setiana
    Belum ada peringkat
  • Kata Pengantar PDF
    Kata Pengantar PDF
    Dokumen1 halaman
    Kata Pengantar PDF
    Ghaida Putri Setiana
    Belum ada peringkat
  • Artikel Hasil Saduran
    Artikel Hasil Saduran
    Dokumen4 halaman
    Artikel Hasil Saduran
    Ghaida Putri Setiana
    Belum ada peringkat
  • Form Uji Hedonik
    Form Uji Hedonik
    Dokumen1 halaman
    Form Uji Hedonik
    Ghaida Putri Setiana
    Belum ada peringkat
  • Farmasetika !
    Farmasetika !
    Dokumen3 halaman
    Farmasetika !
    Ghaida Putri Setiana
    Belum ada peringkat
  • Ancek Kojil
    Ancek Kojil
    Dokumen12 halaman
    Ancek Kojil
    Ghaida Putri Setiana
    Belum ada peringkat
  • BAB 2 DBD (Etiologi-Faktor Risiko)
    BAB 2 DBD (Etiologi-Faktor Risiko)
    Dokumen6 halaman
    BAB 2 DBD (Etiologi-Faktor Risiko)
    Ghaida Putri Setiana
    Belum ada peringkat
  • Dasar 2
    Dasar 2
    Dokumen4 halaman
    Dasar 2
    Ghaida Putri Setiana
    Belum ada peringkat
  • Anfos Ghifari
    Anfos Ghifari
    Dokumen4 halaman
    Anfos Ghifari
    Ghaida Putri Setiana
    Belum ada peringkat
  • Formulir Perbaikan
    Formulir Perbaikan
    Dokumen3 halaman
    Formulir Perbaikan
    Ghaida Putri Setiana
    Belum ada peringkat
  • Teori Steril - Edit1 !
    Teori Steril - Edit1 !
    Dokumen5 halaman
    Teori Steril - Edit1 !
    Agusta Widihastuti
    Belum ada peringkat
  • Biokimia
    Biokimia
    Dokumen5 halaman
    Biokimia
    Ghaida Putri Setiana
    Belum ada peringkat
  • Proposal
    Proposal
    Dokumen28 halaman
    Proposal
    Ghaida Putri Setiana
    Belum ada peringkat
  • Non Steril
    Non Steril
    Dokumen17 halaman
    Non Steril
    Ghaida Putri Setiana
    Belum ada peringkat
  • Steril Dan Non !
    Steril Dan Non !
    Dokumen8 halaman
    Steril Dan Non !
    Ghaida Putri Setiana
    Belum ada peringkat
  • Document 1
    Document 1
    Dokumen15 halaman
    Document 1
    Ghaida Putri Setiana
    Belum ada peringkat
  • Discussion
    Discussion
    Dokumen3 halaman
    Discussion
    Ghaida Putri Setiana
    Belum ada peringkat
  • Mikrobiologi
    Mikrobiologi
    Dokumen4 halaman
    Mikrobiologi
    Ghaida Putri Setiana
    Belum ada peringkat
  • Registrasi Obat Jadi
    Registrasi Obat Jadi
    Dokumen40 halaman
    Registrasi Obat Jadi
    Oktia Charmila
    Belum ada peringkat
  • Kasus DM
    Kasus DM
    Dokumen3 halaman
    Kasus DM
    Ghaida Putri Setiana
    Belum ada peringkat
  • Formulir Laporan Akhir
    Formulir Laporan Akhir
    Dokumen1 halaman
    Formulir Laporan Akhir
    Ghaida Putri Setiana
    Belum ada peringkat
  • Formulir Etik
    Formulir Etik
    Dokumen21 halaman
    Formulir Etik
    Ghaida Putri Setiana
    Belum ada peringkat
  • Formulir Etik
    Formulir Etik
    Dokumen21 halaman
    Formulir Etik
    Ghaida Putri Setiana
    Belum ada peringkat
  • Biofar
    Biofar
    Dokumen14 halaman
    Biofar
    Ghaida Putri Setiana
    Belum ada peringkat