bakteri gram (+) penyakit yang ditimbulkan pengobatan
KOKUS PENGHASIL NANAH
Staphylococcus aureus menyebabkan penyakit pada semua jaringan tubuh (infeksinya: lokal infeksi lokal: antibiotik lokal 10 hari dan menyebar) infeksi menyebar: antiiotik parenteral 4-6 minggu paru-parupneumonia Streptococcus A,B,C,D Penisilin Streptococcus pneumonia (Pneumococcus) menyebabkan pneumonia penisilin Neisseria gonorhoeae (Gonococcus) pada pria: menyebabkan uretritis bernanah & sakit kencing sulfonamide, penicillin G Neisseria Meningitidis (Meningococcus) meningitis (radang selaput otak) penisilin atau kloramfenikol (i.v dosis tinggi) BASIL GRAM (+) Baccilus anthracis ANTHRAX PENISLIN dosis rendah Clostridium tetani tetanus vaksinasi DPT Clostridium botulinum mual, muntah, pusing, kelumpuhan pernapasan antitoksin penyebab: toksin pada makanan, paling sering terdapat pada makanan kalengan yang disimpan kedap udaa CORYNOBAKTERIUM Corynebacterium diphteriae difteri antitoksin MIKOBAKTERIA Mycobacterium tuberculosis TBC anti tuberkulosis: INH, etambutol, rifampin, streptomicin. Mycobacterium leprae lepra DAPNOSE, rifampin
bakteri gram (-) penyakit yang ditimbulkan pengobatan
Salmonella typhii typus kloramfenikol, ampisilin
Escheria coli penyakit pada saluran pencernaan, flora normal usus Pseudomonas aeruginosa flora normal usus, dapat menyebabkan infeksi luka anti jasad renik yang mengandung Ca2+ dan Mg2+ Klebsiella pneumonia kuman pathogen pada pernapasan juga infeksi saluran kemih sulfonamida, ampicillin, kloramfenikol, tetrasiklin, polimiksin, Shigella Sp. disentri kloramfenikol, ampicillin, tetrasiklin, sulfametoksazol Vibrio colera kolera Tetrasiklin, eritromisin, sefalosporin BATANG KECIL GRAM (-) Brucella (pes) pes Tetrasiklin, ampicillin, streptomicin brucella merupakan parasit obligat pada binatang dan manusia Bordetella pertussis batuk rejan imunisasi DTP
Unsur unsur anti jasa renik
Bakteriostatik: kemampuan untuk menghambat multiplikasi kuman dan multiplikasi akan berlangsung lagi bila unsur tesebut sudah tidak ada Bakterisidal: mematikan kuman Steril: bebas dari kehidupan Desinfektan: suatu unsur kimia yang digunakan untuk mematikan jasad renik pada permukaan (pada benda mati) Septik: ditandai dengan adanya kuman patogen dalam jaringan hidup Antiseptik: ditandai dengan tidak adanya kuman patogen Kemoterapika antimikroba antimetabolit meliputi obat-obat bakteriostatik sulfonamidum, trimetoprim, asam para amino salisilat, isoniazid strukturnya analog dengan metabolit normal menghambat daya kerja enzim Penghambat sintesis dinding sel Penisilin menghambat enzim transpeptidase yang berperan pada biosintesa dinding sel lebih aktif terhadap kuman gram (+) daripada gram (-) bereaksi dengan protein pengikat penisilin dirusak oleh laktamase yang secara genetik dikodekan pada beberapa DNA kuman atau beberapa plasmid sefalosporin kerjanya mirip dengan penisilin mempunyai aktivitas pada gram (+) atau gram (-) dirusak oleh beberapa laktamase sering digunakan untuk mengobati penderita yang alergi terhadap penisilin penghambat selaput sitoplasma mempengaruhi sifat-sifat osmotic selaput sitoplasma (polimiksin, dan polien) atau menghambat sintesis lipid selaput sitoplasma (mikonazol, ketokonazol) bakterisida berguna terhadap infeksi gram (-) (polimiksin), mikoplasma yang mengandung sterol (nistatin, amfoterisin) dapat bereaksi dengan selaput sitoplasma sel mamalia dan karenanya bersifat toksik, terutama dipakai secara topikal atau pada infeksi yang sangat berat penghambat sintesis protein meliputi : aminoglikosida (streptomisin, neomisin), tetrasiklin, kloramfenikol, makrolida (eritromisin, linkomisin, dan klindamisin) bakteriosida (aminoglikosida terhadap gram (-) bakteriostatis (tetrasiklin, kloramfenikol, makrrolida dan linkomisin) sering disebut antibiotik berspektrum luas aminoglikosida (strptomisin, neomisin, kanamisin, gentamisin) bakterisida, mengikat ribosom 30s dan menghambat translasi m-RNA rentang konsentrasi efektifnya sempit sebelum menimbulkan toksisitas, menimbulkan kerusakan ginjal, saraf, otak dan pendengaran dapat diubah (asetilasi) dan menjadi inaktif oleh enzim yang terkandung dalam plasmid pemindah kekebalan tetrasiklin (tetrasiklin, oksitetrasiklin, klortetrasiklin) bakteriostatik, mengikat ribosom 30s dan menghalangi pengikatan aminoasil-t-RNA pada tempat penerimanya dapat ditimbun pada gigi dan tulang serta menyebabkan warna atau struktur pada anak-anak tidak dapat masuk dalam sel-sel yang mengandung plasma faktor pemindah kekebalan Kloramphenikol bakteriostatik gram (+) dan (-), riketsia dan chlamydia mengikat ribosom 50s dan menghambat pembentukan ikatan peptida dapat diinaktifkan oleh enzim transferase asetil kloramfenikol yang ada di dalam plasmid faktor pemindah kekebalan makrolida dan linkomisin (eritromisin, linkomisin, klindamisin) bakteriostatik mengikat RNA 23s pada ribosom 50s dan menghambat translokasi diubah menjadi anefektif pada kuman yang bermutasi pada protein ribosom 50s (sehingga menghambat pengikatan obat ini) penghambat sintesa asam nukleat menghambat sintesis DNA (aktinomisin, mitomisin, dan asam nalidiksat) atau RNA (rifampin) bakterisida dan agak toksik pada mammalia terikat pada DNA (aktinomisn dan mitomisin) atau menghambat enzim-enzim replikasi (rifampin) lain-laingriseofulvin obat fungistatik yang aktif terhadap jamur yang mengandung kitin pada dinding selnya menghambat pemuatan protein yg kemudian mengganggu pembelahan sel dengan cara menghambat pembuatan mikrotubula Jamur Bersifat eukariotik Termasuk didalamnya ragi, jamur, kapang Metabolisme secara heterotrofik dan absoertif Terdiri dari Zygomicotina (fikomicetes) Ascomycotina (Askomicetes) Basidiomycotina (basidiomicetes) Deutromycotinajamur tidak sempurna tidak bersekat seksualaskospora seksualbasidiospora basidium menyerupai askomycetes spora aseksual (sporogonium) aseksualkonidia aseksual konidia seksual dan aseksual spora seksual (angiospora) contoh: Trycophyton, Microsporum contoh: Cryptococcus neoformans contoh: Sprothrix, Epydermophyton, Candida Jamur jamur permukaan menyerang jaringan keratin (kulit, rambut, kuku) Obat anti jamur contoh: Epidermophyton, Microsporum, Trycinophyton Untuk infeksi KULIT, VAGINA, MATA jamur subkutan hidup dalam tanah, tanaman yang membusuk Nistatinobat topikal mikosis Griseofulvinuntuk dermatofita masuk subkutan, melalui kelenjar getah bening Ketokonazol infeksi ragi, dermatofita (terutama yang kebal terhadap contoh: Sporothrix (jamur yang hidup pada tumbuhan)infeksi menahun, jamur hitam (Fonselaea pedrosol) griseofulvin) jamur oportunis tidak menimbulkan penyakit Klotrimazol & Ekonazol untuk infeksi ragi dan dermatofita menginfeksi semua organ tubuh Mikonazol infeksi ragi dan dermatofita contoh: Candida albicans, Criptococcus neoformans, Aspergilosis Haloprogin infeksi jamur Piramicin keratitis akibat jamur Penyakit yang ditimbulkan: Untuk infeksi SISTEMIK Alergi Amfoterisinintravena Keracunan jamur Ketokonazol (oral)untuk jamur sistemik yang tidak ganas terutama Mikotoksis biasanya pada binatang, kecuali alfatoksin yang merupakan karsinogenik kandidiasis mukokutan kronis Gangguan ringan pada pencernaan, neurologis ringan juga berat yang mungkin berakibat fatal Mikonazol intravena lebih toksik dari ketokonazol Infeksi Penyakit kulit (DERMATOFITA) Tinea Corporis (kurap) gatal-gatal, bulat merah pinggirnya (Microspora canis), bulat, licin, tidak berambut, tangan bersisik, gatal. Tinea PedisATHLETES FOOT (KUTU AIR) diantara jari kaki, gatal merah bersisik (Trycophyton rubrum, T. menta, T. floecosum) Tinea Cruris di daerah lipat paha, bersisik (Trychophyton rubrum) Tinea Cupitis daerah rambut kepala/kepala botak (Microsporus cannis, T. consuranx), jamur dalam rambut (enolotrix), jamur pada permukaan rambut (entotrix), daerah botak bulat dengan rambut pendek-pendek. Tinea Unguin kuku menebal atau meremah-remah, kehilangan warna, tidak berwarna, mengkilat. disebabkan oleh: Trycophyton rubrum, T. menta, T. floecosum Dermatofitid daerah fleksis jari, telapak, mirip Tinea Pedis, tidak ada jamur, hanya infeksi sekunder Protista prokariotik bakteri uniseluler bentukbola, batang, spiral diameter 0,5-1 m, panjangnya 1,5-2,5m reproduksi secara pembelahan (aseksual) cyanobakteri prokariot fotosintetik > daripada bakteri uniseluler tunggal, rantai reproduksi: -pembelahan sederhana -pembelahan ganda -spora Protista eukariot fungi dinding sel kaku tidak berklorofil satu selmultiseluler mikroskopisjamur (multisel) reproduksiaseksual, seksual protozoa protista eukariot bersel satu tanpa klorofil dan dinding sel ukuran mulai dari satu m sampai ratusan m dapat terlihat oleh mata bentuk: macam-macam alga eukariot berklorofil dari 5-10 m sampai 30 m reproduksi aseksual sederhana tumbuh di air, tanah, laut virus struktur dan komposisi lebih sederhana dari bakteri parasit obligat, terdiri dari rantai DNA/RNA yang terbungkus dalam protein ukuran 20-25 m
Morfologi: ukuran dan bentuk
Struktur halus: bagian dari struktur sel bakteri Mikrobiologi farmasi metode tetes gantung: (aerob) (anaerob) Mikroba: 5. tes seroserum untuk meyakinkan hasil identifikasi Non patogen pemilihan antimikroba harus mempertimbangkan: Patogenpenyebab penyakit infeksi 1. toksisitas selektif Penyakit dapat digolongkan 2. resistensi mikroba terhadap suatu zat antimikroba 1. penyakit infeksi 3. spektrum antibiotik yang tepat 2. penyakit non infeksi disebabkan keracunan, defisiensi bitamin, kelainan metabolik, pola hidup a. broad spektrum: dapat membunuh flora normal Berat ringannya penyakit ditentukan dapat digunakan pada berbagai bakteri (patogen & non patogen) 1. daya tahan tubuh b. limited spektrum: hanya membunuh bakteri tertentu saja 2. virulensi: keganasan mikrobamasa inkubasinya Pengobatan pada kasus resistensi (waktu antara masuknya mikroba sampai timbulnya gejala penyakit) 1. Kombinasi antar zat mikroba 3. jumlah bakterimenentukan dosis obat Kombinasi dapat berupa: Penegakan diagnosis Sinergis: yag memberkuat daya anti mikroba 1. anamnese (tanya jawab) untuk menentukan gejala-gejala klinis&bagian tubuh yang harus Antagonis: menghilangkan daya diperiksa Indiferen: yang saling tidak mempengaruhi 2. pemeriksaan bagian tubuh yang menunjukkan perubahan yang khasi akibat penyakit 2. Autovaksin 3. penegakan diagnosis sementara: apa penyakitnya, apa obatnya Bakteri penyebab penyakti diisolasi, dimurnikan, diencerkan pengobatan untuk infeksi Bakteri dimatikan melalui pemanasan & diambil toksinnya 1. obat antipiretik/analgesik: panas, meredakan sakit Disuntik dengan antigen tersebut 2. obat antiinfeksi: antibiotik/kemoterapika 3. Pemuatan dengan fage (virus yang melisiskan bakteri) antibiotik: obat antiinfeksi yg diproduksi oleh mikroba lain melalui cara fermentasi/semi Setelah bakterinya mati, virusnya juga mati sintesis Cara menghitung bilangan kuman kemoterapika: obat antiinfeksi yg diproduksi secara sintesis murni 1. Mikroskopis menggunakan mikrometer/bilik hitung 3. vitamin 2. Berdasarkan kekeruhan (tabung Mc Farland) 4. obat tidur 3. Menggunakan spektrofotometri 4. Mengunakan counting melalui cawan tuang penanganan infeksi yang disebabkan oleh virus MIC (minimum inhibitory concentration)/konsentrasi hambat minimum 1. vaksinasi: untuk mencegah penyakit polio, influenza, hepatitis Adalah konsentrasi paling kecil yang bisa membunuh bakteri secara in vitro 2. antiviral: kebanyakan kurang poten/tidak memiliki toksisitas selektif Diperlukan untuk menentukan dosis minimun (MEC) suatu antimikroba secara in vitro 3. oksidator kuat seperti fenol&iodiumtidak memiliki toksisitas selektif MEC = 2-4 x MIC Penentuan MIC, dilakukan dengan cara: pengambilan sampel dilakukan dari 1. Pengenceran tabung, MIC terletak pada tabung terakhir yang bening (sebelum (+)) 1. saluran pencernaanmuntahan, feses 2. Pengenceran agar, 2. saluran kencingurin Keuntungan MIC padat: dapat digunakan untuk suspensi zat antibiotik yang keruh 3. mulutsaliva (kelenjar ludah), sputum Dapat digunakan untuk menentukkan MIC zat antibiotik terhadap beberapa bakteri uji 4. darah sekaligus 5. jaringan Membedakan bakteriostatik dan bakterisida Identifikasi mikroba Ambil zat yang negatif dari pengenceran 1. tampilan koloni Sentrifugasi( untuk memisahkan mikroba dan antibiotik & air) warna: merah, biru, hijau Dicuci berulang2X dengan air steril (untuk membersihkan bakteri) bentuk koloni: cembung, cekung, rata Endapan ditanam ke cawan petri 2. bentuk morfologis melalui: Bakterisidatidak ada pertumbuhan pewarnaan gram Bakteriostatikada pertumbuhan pewarnaan tahan asam pewarnaan kapsul pewarnaan spora cara membedakan mikroba patogen & non patogen patogen: menghemolisis darah/mencerna darah dan mengeluarkan toksin 3. reaksi fisiologis/biokimia reaksi gula-gula (laktosa, maltosa, sukrosa) 4. gerakdisebabkan bentuknya spiral Tujuan: membasmi mikroorganisme pada inang yang terinfeksi Cara pengendalian: Antibiotika 1. Melalui sarana/proses fisik (sterilisasi, pembakaran, pendinginan, filtrasi) Adalah senyawa yang diproduksi oleh suatu mikroorganisme yang menghambat pertumbuhan 2. Menggunankan bahan kimiapadat, cair, gas (komposisi diketahui), C:fenol, alkohol, iodium mikroorganisme lain Sterilisasi: proses menghancurkan semua bentuk mikroorganisme hidup Sumber antibiotika Bahan antimikrobial: bahan yang mengganggu pertumbuhan/metabolisme mikroba 1. Mikroorganisme, contoh: streptomisin, tetrasiklin Germisida (mikrobisida): bahan yang mematikan sel vegetatif tidak selalu mematikan spora 2. Semisintesis: sebagian molekul diproduksi melalui proses fermentasi menggunakan Desinfektan: pada benda mati, C: carbol, fenol mikroorganisme tertentu, selanjutnya produk tersebut dimodifikasi melalui proses kimia Antiseptik: di permukaan tubuh, C:iodium contoh: penisilin dan sefalosporin Antibiotik: di permukaan tubuh/bagian dalam tubuh, C:penisilin 3. Sintesis, contoh: kloramfenikol Faktor penentu pengendalian mikroorganisme 4. Bakteriofaga, yang dapat digunakan sebagai kemoterapi terhadap infeksi bakteri Konsentrasi/intensitas zat antimikrobial 5. Tumbuhan yang memproduksi suatu metabolit sekunder yang berfungsi sebagai zat antibiotik Jumlah mikroba semakin maka semakin lama Resistensi disebabkan oleh Suhu efektivitas Kromosom gen: mutasi pada nukleotida Spesies mikroba Microalesi (basa yang diubah satu):transisi, tranversion Adanya bahan organikmenurunkan keefektifan zat antimikroba dengan cara: Makroalesi (basa yang diubah banyak): deletion, duplikasi, inversi, translokasi 1. Penggabungan menjadi produk non mikrobisidal Plasmid 2. Mengendap Transposon: urutan dna yang bisa loncat antar kromosom: replikatif, konservatif (loncat ke 3. Akumulasi bahan organik (serum darah) tempat baru, tempat asal jadi rusak) pH: asam, suhu rendah Mekanisme biokimia Ciri-ciri desinfektan/antiseptik 1. Alterasi (modifikasi antibiotik oleh enzim bakteri), C: -laktamase 1. aktivitas mikrobial pada konsentrasi rendah;dalam suhu kamar 2. Situs target tidak sensitif 2. kelarutandapat larut dalam air Memodifikasi situs target 3. stabil Menghasilkan enzim yang memodifikasi situs target sehingga situs target tidak sensitif lagi 4. tidak beracun terhadap antibiotika 5. kesebasamaan/homogen 3. Akumulasi antibiotik menurun 6. tidak bergabung dengan bahan organik a. Impaired uptake (menghalangi pengambilan antibiotik): menurunnya permeabilitas sel 7. kemampuan menembus permukaan terhadap antibiotika 8. tidak menimbulkan karat/warna b. Meningkatnya pengeluaran antibiotik (effluks) 9. mampu menghilangkan bau tidak sedap 4. Duplikasi sel targetsel bakteri membawa gen target kedua yang dihasilkan dari duplikasi, gen 10. mampu sebagi detergen target kedua tidak sensitif terhadap antibiotik 11. ketersediaan & biaya 5. Overproduksi target, sehingga dibutuhkan konsentrasi antibiotik yang lebih besar 6. Dirubah alur metabolisme terbentuk jalur baru yang tidak dihambat oleh antibiotika rendah sedang tinggi tersebut. hampir semua vegetatif hampir semua vegetatif semua Pengendalian mikroorganisme Kegiatan menghambat, membasmi, menyingkirkan mikroorganisme beberapa virus/fungi TBC, virus kecuali yang resisten Mekanisme kerja desinfektan/antiseptik Kelompok utama fenol (asam karboksilat) lister (1860) teknik bedah aseptik, sebagai pembanding Koefisien fenol kresol, heksilresorsinol heksaklorofendesinfektan terbaik mendenaturasi protein & merusak membran Bilangan pecahan yang menunjukkan perbandingan kekuatan daya bunuh (kekuatan deesinfektan dan kelemahan: spora lebih resisen, aktivitas menurun pada pH basa, kekuatan daya bunuh fenol) mengakibatkan iritasi dan karat alkohol etil alkohol (etanol) 50-70% paling bagusantiseptik kulti Bakteri uji: Staphilococcus aureus, salmonella typhi metil alkohol/metanol/spiritus (beracun, tidak digunakan sebagai desinfektan) Penetapan potensi antibiotika propil dan isopropil alkohol antis semakin tinggi BM bbersifat germisidal tapi tidak larut air Potensi: kemampuan antibiotik membunuh mikroba cara kerja: mendenaturasi alkohol dan pelarut lipid, efektivitas menurun dengan adanya protein asing Penurunan ditentukan dengan metode mikrobiologi, penurunan dapat terjadikarena terjadi resistensi halogen terutama klor dan iodium iodium tinktur (2% iodium, 2% KI, 50% alkohol) Tujuan:membandingkan potensi antibiotik di pasaran dengan antibiotik standar yang akan iodofor: iodium + zat aktif permukaan polivinilprolidon (PVP)sediaan lepas lambat menghasilkan derajat hambat pertumbuhan (zona bening)perhitungan dua dosis dan tiga dosis efektif terhadap bakteri (vegetatif, spora), jamur & virus (antiseptik lokal) Baku pembanding: antibiotik yang potensinya diketahui cara kerja: halogenasi tirosin, meninaktivasi enzim klor: compressed gas dalam bentuk cair desinfektan cair Biakan jasa renik: strain murni (galur murni) PDAM K hipoklorit (5-7%) Media pembenihan: pertumbuhan optimum Na hipoklorit (1%): untuk ksehatan perorangan Na hipoklorit (5-12%): pemutih Metode: difusi agar/cara lempeng dengan melihat zona bening logam berat logam berat tertentu (paling efektif:merkuri, perak, tembaga) oligodinamik (kemampuan membunuh bakteri) Kekeruhan/turbidimetri melihat kekeruhan (bilangan Mc Farland), spektrofotometer merkurokrom dan metafenpaling obat merah perak nitrat: pencega gonococcus pada mata bayi persenyawaan tembaga: mendenaturasi protein Uji aktivitasuntuk mengetahui ada tidaknya zat antimikroba, tanpa dibandingkan detergen penurun tegangan permukaan anionik: sabun & Na lauril sulfat Uji potensiuntuk zat murni kationik: amonium kuarterner aldehid memecah ikatan hidrogen Uji banding aktivitas untuk zat tidak murni mendenaturasi protein sterilisasi peralatan urologis, peralatan lensa, fumigasi (ruangan) Faktor-faktor yang mempengaruhi ukuran daerah hambat formaldehid (gas pada suhu ruangan) paraformalmadehid (formaldehid + formaldehid) Pemilihan mikroba formalin (37-40% formaldehid) untuk ruangan/fumigasi Kondisi bakteri kelemahan: mengiritasi kulit Kepekatan inokulum daya tembus kurang Formula dan kondisi inokulum korosif Tebal lapisan agar kemosterilisator gas etilenoksida:mensterilkan benda yang tidak tahan panas Potensi larutanyang diuji cara kerja: alkilasikan, menginfeksikan enzim Volume larutan dalam pencadang etilenoksida dengan Co2/dikloro flourometin Luas permukaan pencadang Waktu inkubasi Suhu inkubasi