Anda di halaman 1dari 34

LAPORAN PRAKTIKUM APLIKASI GIS

Modul 4
“Penyiapan Layout Peta”

Disusun Oleh:
Indriani Meilanda Manik 1909046004

PROGRAM STUDI TEKNIK LINGKUNGAN


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MULAWARMAN
SAMARINDA
2022
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Sistem Informasi Geografis (SIG) atau Geographic Information System (GIS) adalah
sistem informasi pemetaan berbasis komputer yang digunakan untuk memasukkan,
menyimpan, memanggil kembali, mengolah, menganalisis dan menghasilkan data
bereferensi geografis atau data geospatial. ArcGIS merupakan produk software dari ESRI
(Environment Science & Research Institute) yang dapat digunakan dalam pekerjaan terkait
GIS. Salah satu pekerjaan yang dapat dilakukan dengan ArcGIS ialah pembuatan layout
peta. Layout peta adalah cara penempatan isi peta beserta unsur-unsur kartografis lainnya.
Unsur-unsur kartografis lain yang dimaksud adalah judul peta, skala peta, legenda atau
keterangan tentang isi peta, petunjuk lokasi peta, dan unsur penting lainnya. Penempatan
unsur-unsur tersebut beserta dengan isi peta, selain memperhatikan faktor estetika juga
harus memperhatikan faktor kemudahan bagi pembaca untuk memahami isi dari peta.
Dalam kerangka Sistem Informasi Geografis (SIG), proses layout peta merupakan satu
tahap terakhir. Data spasial yang sudah diinput, dianalisis, dan divisualisasikan kemudian
disusun dan diatur untuk menjadi keluaran (output) proses SIG. Layout peta berfungsi
untuk mempermudah pembacaan peta dengan membuat tampilan peta yang mudah dibaca
dan menambah informasi dengan menambahkan kelengkapan komponen-komponen peta.

Pembuatan layout peta dapat dilakukan dengan menggunakan software ArcGIS. Pada
praktikum ini akan dibuat layout peta Kota Baikpapan dengan hasil akhir berupa peta
administrasi Kota Balikpapan dengan format PDF. Peta tersebut dibuat dari beberapa jenis
layer. Adapun peta yang digunakan didapat dari website resmi pemerintah Indonesia yaitu
“Geospasial untuk Negeri”. Oleh karena itu, praktikum ini dilakukan untuk mengetahui
tahapan-tahapan dalam penyiapan layout peta Kota Balikpapan.
1.2 Tujuan

Tujuan dari praktikum ini adalah mengetahui tahapan-tahapan yang dilakukan dalam proses
penyiapan layout peta Kota Balikpapan..
BAB 2
METODOLOGI PENYIAPAN LAYOUT PETA

2.1 Memulai ArcGIS dengan ArcMap

ArcMap merupakan modul utama di dalam ArcGis yang digunakan untuk membuat
(create), menampilkan (viewing), memilih (query), editing, composing dan publishing peta.
ArcMap adalah aplikasi utama untuk kebanyakan proses GIS dan pemetaan dengan
komputer.

2.2 Penjelasan mengenai Penggunaan Arcgis dalam Penyiapan Layout Peta

Adapun langkah-langkahnya yaitu:


1) Unduh peta yang akan digunakan dari website https://tanahair.indonesia.go.id/portal-
web dan simpan pada satu folder. Pada praktikum ini digunakan peta Kota Balikpapan.
2) Buka folder penyimpanan file peta pada Catalog dan drag layer
ADMINISTRASIcLN_50K.shp, JALAN_LN_50K.shp, SUNGAI_LN_50K.shp,
SUNGAI_AR_50K.shp, PEMUKIMAN_AR_50K, dan TOPONIMI_PT_50K.shp
ke worksheet.
3) Double klik pada layer sungai LN hingga terbuka window Layer Properties lalu pilih
tab Symbology. Pada kolom Value Field ubah menjadi REMARK dan klik Add All
Values.
4) Urutkan Value menjadi Sungai, Sungai Satu Garis, dan Alur Sungai. Setelah itu atur
warna symbol dengan double klik pada value sehingga terbuka Symbol Selector. Atur
warna symbol menjadi Cretan Blue dengan width 0,8 untuk Sungai, 0,4 untuk Sungai
Satu Garis, dan 0,2 untuk Alur Sungai.

5) Double klik pada layer jalan hingga terbuka window Layer Properties. Seteah itu hapus
Value Pematang dan Jalan Lain.
6) Atur warna symbol setiap value dengan double klik pada value sehingga terbuka
Symbol Selector. Atur warna symbol menjadi Mars Red dengan width 1,2 untuk Jalan
Arteri, 0,6 untuk Jalan Kolektor, dan 0,3 untuk Jalan Lokal.

7) Double klik pada layer administrasi hingga terbuka window Layer Properties dan pilih
tab Labels. Setelah itu, klik Symbol, Edit Symbol, Mask, dan ubah Style dari None
menjadi Halo lalu klik OK.
8) Pada window Symbol Selector ubah font menjadi Book Antiqua dengan style Bold lalu
klik OK.

9) Pada window Layer Properties ubah Label Field menjadi NAMOBJ dengan centang
kolom Label features in this layer lalu klik OK.
10) Double klik pada layer toponimi hingga terbuka window Layer Properties dan buka
tab Definition Query lalu klik Query Builder.

11) Pada window Query Builder isi rumus sesuai jenis toponimi yang dipilih, pada
praktikum ini dipilih tempat pariwisata sehingga rumusnya ialah
“REMARK”IN(Pariwisata/RekreasiPantai’,Pariwisata/Seni/Budaya/OlahRagaL
ainnya’) lalu klik OK.
12) Double klik pada layer sungai AR hingga terbuka window Layer Properties lalu pilih
tab Labels dan klik Symbol. Setelah itu pada window Symbol Selector, ganti warna
menjadi Cretan Blue dan klik OK.

13) Pada window Layer Properties pilih tab Symbology. Setelah itu, klik kotak pada
Symbol dan ganti warnanya menjadi Cretan Blue lalu klik OK.
14) Double klik pada layer pemukiman hingga terbuka window Layer Properties lalu pilih
tab Symbology. Setelah itu, klik kotak pada Symbol dan ganti warnanya menjadi
Cantaloupe dan pilih No Outline pada kolom Outline Color lalu klik OK.
15) Double klik pada layer administrasi hingga terbuka window Layer Properties lalu pilih
tab Symbology. Setelah itu, klik kotak pada Symbol dan ganti warnanya menjadi Med
Green lalu klik OK.

16) Simpan masing-masing layer pada folder yang sama dengan klik kanan pada nama
layer lalu klik Save As Layer File.
17) Ubah skala peta menjadi 1 : 50.000 dan klik Layout View.
18) Buka tab File dan klik Page and Page Setup.

19) Hapus centang pada kolom Use Printer Paper Settings dan ganti Orientation menjadi
Landscape dengan Width 42 cm dan Height 29,7 cm lalu klik OK.
20) Atur ukuran peta dengan klik menu Select Element dan tarik peta sesuai ukuran yang
diinginkan.
21) Double klik ada tulisan Layers sehingga terbuka window Data Frame Properties.
Setelah itu buka tab Data Frame, ubah Extent menjadi Fixed Scale dan masukkan
skala 1 : 50.000.

22) Buka tab Coordinate System pada window Data Frame Properties dan gunakan
sistem koordinat WGS 1984 UTM Zone 50S.
23) Buka tab Coordinate System pada window Data Frame Properties dan klik New Grid.

24) Pada window Grids and Graticules Wizard pilih menu Graticule dan beri nama
koordGeo lalu klik Next.
25) Ubah latitude dan longitude menjadi 2 menit kemudian klik Next 2 kali lalu Finish.
26) Klik Kembali New Grid lalu pilih menu Measured Grid, beri nama KoordUTM, dan
klik Next.

27) Ubah X dan Y Axis menjadi 2000 meter kemudian klik Next 2 kali dan Finish.
28) Buka Properties pada grid KoordUTM yang telah dibuat dan buka tab Labels.
Setelah itu ubah size menjadi 8 dan klik Additional Properties.
29) Klik Number Format dan ubah jumlah desimal menjadi 0 lalu klik OK pada masing-
masing window hingga kembali ke window Reference System Properties

30) Buka tab Axes dan ubah Dislay ticks Major Division Ticks menjadi outside dan
Subdivision Ticks menjadi inside lalu klik OK.
31) Buka tab Lines dan ubah Dislay Properties menjadi Do not show lines or ticks lalu
klik OK.

32) Buka Properties pada grid KoordGEO yang telah dibuat dan buka tab Labels. Setelah
itu ubah size menjadi 8 dan klik OK. Setelah itu tutup window Data Frame Properties.
33) Klik kanan pada bidang kosong diluar worksheet dan pilih menu Draw.
34) Klik menu Rectangle dan buat kotak pada bagian kosong lembar peta sebagai tempat
menuliskan keterangan peta.
35) Buka tab Insert dan pilih menu Text. Setelah itu, tuliskan judul peta yaitu “PETA
ADMINISTRASI KOTA BALIKPAPAN” pada kolom yang tersedia, atur ukuran
dan letak judul peta yang telah dibuat.

36) Ubah warna rectangle menjadi transparan dengan klik kanan pada rectangle dan pilih
Properties. Setelah itu ubah Fill Color menjadi No Color dan Klik OK.
37) Masukkan arah mata angin dengan klik tab Insert dan pilih North Arrow. Setelah itu
pilih jenis arah mata angin dan klik OK lalu atur posisi dan ukurannya pada peta.
38) Masukkan scale bar dengan klik tab Insert dan pilih Scale Bar. Setelah itu pilih jenis
scale bar yang akan digunakan dan klik Properties.

39) Atur Division Units menjadi Kilometers, Label Position menjadi below center, dan
Label menjadi Kilometer. Setelah itu, klik OK dan atur posisi dan ukurannya pada
peta.
40) Masukkan skala peta dengan klik tab Insert dan pilih Scale Text. Setelah itu pilih jenis
scale text dan klik OK lalu atur posisi dan ukurannya pada peta.

41) Masukkan legenda dengan klik tab Insert dan pilih Legend.
42) Klik Next dan Finish pada window yang terbuka lalu atur posisinya pada peta. Setelah
itu hapus tulisan yang tidak perlu pada legenda dengan klik kanan pada legenda, pilih
Convert To Graphics, Ungroup, dan pilih tulisan yang ingin dihapus.
43) Tambahkan keterangan lain seperti sumber peta, nama mahasiswa, dan instansi.
Setelah itu rapikan seluruh keterangan pada peta.

44) Simpan peta dengan format PDF dengan klik tab File dan pilih Export Map. Setelah itu
pilih folder yang akan dijadikan tempat penyimpanan, beri nama File, dan pilih format
PDF lalu klik OK.
BAB 3
KESIMPULAN

Tahapan penyiapan layout peta dilakukan dengan menginput layer peta yang akan dignakan
kedalam worksheet kemudian diatur masing-masing symbol pada layer sehingga dapat
terlihat lebih jelas. Setelah itu peta diatur skalanya dan diubah menjadi layout view.
Langkah selanjutnya yaitu mengatur ukuran kertas yang akan digunakan serta ukuran peta
pada kertas tersebut. Jika ukuran peta sudah sesuai, ditambahkan keterangan pada peta
untuk memperjelas komponen-komponen yang yerdapat pada peta. Langkah terakhir ialah
merubah peta menjadi peta siap pakai dalam bentuk soft file seperti format PDF, JPG, dan
sebagainya atau dalam bentuk hard file berupa hasil cetak.

Anda mungkin juga menyukai