Anda di halaman 1dari 8

Nama: Andre Olihta Berutu(H)

Divisi: GH

PENGGUNAAN SOFTWARE ARCGIS

DALAM PEMBUATAN PETA JALUR PENDAKIAN

Penggunan arcGIS sangat beragam, salah satunya adalah pembuatan peta jalur pendakian.
Metode pengolahan data citra landsat dalam ArcGIS menggunakan metode klasifikasi
tersupervisi (Supervised Classification). Metode ini mengkelaskan citra berdasarkan pengenalan
spektral (nilai reflektan) yang didapatkan dari sample piksel (poligon yang merepresentasikan
sampel area untuk setiap jenis tutupan lahan yang berbeda). Sampel ini dikoleksi secara manual
dan analisa citra digunakan untuk menghitung klasifikasi citra. Metode ini membutuhkan
ekstensi Spatial Analyst dan tools (ArcToolbox) antara lain Composite, Clip, Pan-sharpened,
Maximum likelihood classification.

Ada beberapa tahap penting untuk menggunakan arcgis dalam pemetan jalur pendakian.

TAHAP AWAL

1. Membuka aplikasi arcmap


 Membuka aplikasi ArcMap 
 Mengaktifkan tambahan Toolbar dengan klik kanan pada bagian Toolbar. Klik Draw,
Editor, dan Labeling. Klik kanan pada data frame Layers (pada Table Of Contents)
,Properties, Coordinate  System  Klik Projected Coordinate Systems → UTM → WGS
1984 → Southern Hemisphere (Bumi  bagian selatan) → WGS 1984 UTM Zone 49S
(Gunung Merbabu)  Karena akan sering digunakan, poin 2 dapat dibuat menjadi favorit
dengan klik simbol  bintang.

Setelah

*Catalog 

1. Pada pojok sebelah kanan, klik Catalog 


2. Klik kanan pada Folder Connections → Connect To Folder 
3. Cari dan klik folder Tutorial Peta Jalur Pendakian → OK 

*Add Data 

4. Klik ikon Add Data (simbol tambah di bawah pilihan Selection)  5. Klik panah pada Look
in → Folder Connections → Tutorial Peta Jalur Pendakian → SHP  RBI 25K (diunduh dari
website Badan Geospasial Indonesia) 
6. Klik ADMINISTRASIDESA_AR_25K.shp, JALAN_LN_25K.shp, KONTUR_LN_25K.shp, dan 
SUNGAI_LN_25K.shp → Add 
7. Akan muncul tampilan seperti di bawah
8. Untuk mempermudah, pada Table Of Contents, layer-layer diurutkan (dengan cara
men drag tiap layer) menjadi JALAN_LN_25K – SUNGAI_LN_25K – KONTUR_LN_25K –
ADMINISTRASIDESA_AR_25K 

Membuat batas area (jika belum ada) 

1. Klik Catalog 
2. Klik kanan pada Shapefiles → New → Shapefile 
3. Simpan dengan nama Batas_Area 
4. Mengubah Feature Type menjadi Polygon 
5. Klik Edit → WGS 1984 UTM Zone 49S → OK → OK, akan muncul layer Batas_Area pada 
Table Of Contents 
6. Klik kanan pada layer Batas_Area → Edit Features → Start Editing → Continue, akan 
muncul tabel Create Features pada bagian kanan 
7. Klik Batas_Area → Rectangle (pada bagian bawah) → block area yang diinginkan, klik 
dua kali pada area yang telah di-block 
8. Mengubah warna layer Batas_Area dengan klik kotak dibawah layer Batas_Area dan 
diubah menjadi warna kuning (bebas, agar mudah dilihat) 
9. Untuk menyimpan hasil ubahan, klik Editor pada Toolbar → Stop Editing → Yes
Membuat batas area (jika sudah ada) 
1. Klik Catalog 
2. Klik Shapefiles → Area_Kerja → drag Area_Kerja.shp ke Table Of Contents (letakkan di 
antara layer KONTUR_LN_25K dan layer ADMINISTRASIDESA_AR_25K) 
3. Mengubah warna layer Area_Kerja dengan klik kotak dibawah layer Area_Kerja dan 
diubah menjadi warna kuning (bebas, agar mudah dilihat)
Memotong shapefiles agar ukurannya sesuai dengan batas area kerja 

1. Klik ikon ArcToolbox (di bawah pilihan Help) → Analysis Tools → Extract 2.
Klik dua kali pilihan Clip hingga muncul tampilan seperti di bawah 

3. Pada bagian Input Features, klik panah → ADMINISTRASIDESA_AR_25K


4. Pada bagian Clip Features, klik panah → Area_Kerja 
5. Untuk menentukan lokasi penyimpanan file, pada bagian Output Feature Class, klik  simbol
file → panah pada Look in → Folder Connections → Tutorial Peta Jalur Pendakian  →
Shapefiles 
6. Simpan dengan nama Administrasi → Save → OK, akan muncul layer Administrasi pada 
Table Of Contents 
7. Layer ADMINISTRASIDESA_AR_25K boleh dihapus dengan klik kanan pada layer
ADMINISTRASIDESA_AR_25K → Remove 
8. Lakukan langkah yang sama dengan poin 2 – 7 pada jalan, sungai, dan kontur dengan 
mengubah ADMINISTRASIDESA_AR_25K menjadi JALAN_LN_25K, SUNGAI_LN_25K, dan 
KONTUR_LN_25K pada bagian Input Features 
9. Untuk mempermudah, pada Table Of Contents, layer-layer diurutkan kembali (dengan 
men-drag tiap layer) menjadi Jalan – Sungai – Kontur – Administrasi – Area_Kerja 
Mengubah simbol tiap layer 

1. Klik dua kali pada simbol di bawah layer Jalan → Highway Ramp →
OK 2. Klik dua kali pada simbol di bawah layer Sungai → River → OK 
3. Klik dua kali pada simbol di bawah layer Kontur → ini dulu saja → OK 4. Klik
dua kali pada simbol di bawah layer Administrasi → Hollow (blank) → OK 5. Klik
dua kali pada simbol di bawah layer Area_Kerja → Hollow (blank) → OK 
Mengubah kontur menjadi kontur interval dan kontur indeks 

1. Klik kanan pada layer Kontur → Properties → Symbology → Categories 2. Pada bagian
Value Field, klik panah → Jenis Kontur (JNSKNT) → Add All Values 3. Klik dua kali pada
simbol di sebelah kiri value 1 (kontur indeks) → Contour, Topographic,  Index → OK
4. Klik dua kali pada simbol di sebelah kiri value 2 (kontur interval) → Contour, 
Topographic, Intermediate → OK 
5. Pada kolom Label, kode 1 diubah (dengan cara klik label 1) menjadi Kontur Indeks, 
sedangkan kode 2 diubah (dengan cara klik label 2) menjadi Kontur Interval 6.
Uncheck kotak di bawah tulisan Symbol 
7. Klik OK, akan muncul tampilan seperti di bawah 
Menambahkan label ketinggian kontur 
1. Mengaktifkan Use Maplex Label Engine dengan klik Labeling pada Toolbar → Use 
Maplex Label Engine 
2. Mengaktifkan Label Features dengan klik kanan pada layer Kontur → Label Features
3. Klik kanan pada layer Kontur → Properties → Labels 
4. “Label features in this layer” dipastikan telah di-check 
5. Pada bagian Method, klik panah → Define classes of features and label each class 
differently (untuk memberi label ketinggian pada kontur indeks) 
6. Klik SQL Query → “JNSKNT” → Get Unique Values 
7. Klik dua kali pada “JNSKNT” → simbol sama dengan (=) → klik dua kali pada kode 1 
(kontur indeks) → OK 
8. Pada bagian Label Field, klik panah → VALKNT (ketinggian kontur terletak pada kolom 
VALKNT, diperoleh dari tabel data geospasial, dapat dicek dengan klik kanan pada layer
Kontur → Open Attribute Table) → mengubah ukuran angka menjadi 10 dan warna 
menyerupai kontur (cokelat) → OK, akan muncul label pada kontur indeksnya saja 
seperti tampilan di bawah
Merapikan tata letak label ketinggian kontur 
1. Klik kanan pada layer Kontur → Properties → Labels → Placement Properties → Label 
Position 
2. Pada bagian General, klik panah → Contour Placement → Options → pilih sesuai 
keinginan (Label Alignment : Page alignment, Laddering : No Laddering) → OK → OK →
OK, akan muncul tampilan seperti di bawah 
Menambahkan label administrasi (nama desa) 
1. Klik kanan pada layer Administrasi → Properties → Labels 
2. “Label features in this layer” dipastikan telah di-check 
3. Pada bagian Method, dipastikan “Label all the features the same way” telah terpilih 4.
Pada bagian Label Field, klik panah → NAMOBJ (nama desa terletak pada kolom  NAMOBJ,
diperoleh dari tabel data geospasial, dapat dicek dengan klik kanan pada layer
Kontur → Open Attribute Table) → mengubah ukuran huruf menjadi 12 → OK,
akan  muncul label pada kontur indeksnya saja seperti tampilan di bawah 
Menambahkan data titik koordinat jalur pendakian (dari file excel dengan
format .xls) 
1. Klik File → Add Data → Add XY Data 
2. Pada bagian Choose a table from the map or browse for another table, klik simbol file →
Tutorial Peta Jalur Pendakian → Excel → Jalur_Point.xls → Add → Sheet1$ → Add 3. Pada
bagian X Field → klik panah → X, Y Field → klik panah → Y, dan Z Field → klik  panah → Z 
4. Klik OK, akan muncul tampilan seperti di bawah 
5. Data excel di-export menjadi shapefile dengan klik kanan pada layer Sheet1$
Events → Data → Export Data 
6. Untuk menentukan lokasi penyimpanan file, pada bagian Output Feature Class, klik  simbol
file → panah pada Look in → Folder Connections → Tutorial Peta Jalur Pendakian  →
Shapefiles
7. Simpan dengan nama Titik_Koordinat dan ubah tipe file menjadi Shapefile → Save → OK
8. Layer Sheet1$ Events boleh dihapus dengan klik kanan pada layer Sheet1$ Events →
Remove 
Menghubungkan titik-titik koordinat jalur pendakian 

1. Klik Catalog 
2. Klik kanan pada Shapefiles → New → Shapefile 
3. Simpan dengan nama Jalur_Koordinat 
4. Mengubah Feature Type menjadi Polyline 
5. Klik Edit → WGS 1984 UTM Zone 49S → OK → OK, akan muncul layer Jalur_Koordinat
pada Table Of Contents 
6. Agar tidak mengganggu, layer Jalan, Sungai, Kontur, dan Administrasi di-uncheck 7. Klik
kanan pada layer Jalur_Koordinat → Edit Features → Start Editing → Continue, akan 
muncul tabel Create Features pada bagian kanan 
8. Klik Jalur_Koordinat → Line (pada bagian bawah) → trace jalur dengan menghubungkan 
setiap titik koordinat, klik dua kali pada titik koordinat terakhir 
9. Untuk menyimpan hasil ubahan, klik Editor pada Toolbar → Stop Editing → Yes
*Menbandingkan dengan hasil tracing menggunakan GPS 
10. Klik Catalog 
11. Klik kanan pada Shapefiles → Trace_Line → drag Jalur_Pendakian.shp ke Table Of 
Contents (letakkan di antara layer Titik_Koordinat dan layer Jalur_Koordinat) 12. Karena
layer Jalur_Pendakian lebih bagus dan lebih smooth, maka layer Jalur_Koordinat  boleh
dihapus dengan klik kanan pada layer Jalur_Koordinat → Remove 
13. Check kembali layer Jalan, Sungai, Kontur, dan Administrasi 
14. Mengubah warna layer Jalur_Pendakian dengan klik simbol dibawah layer Jalur_Pendakian
dan diubah menjadi warna kuning (agar tidak sama dengan warna jalan) 
Menambahkan simbol pada informasi titik koordinat 

1. Klik kanan pada layer Titik_Koordinat → Properties → Symbology →


Categories 2. Pada bagian Value Field, klik panah → Keterangan → Add All
Values 
3. Klik dua kali pada simbol di sebelah kiri value Base Camp → Cross 2, ukuran simbol 20
(bebas) → OK 
4. Klik dua kali pada simbol di sebelah kiri value Pos 1 → Circle 1, ukuran simbol 18, warna 
biru (bebas) → OK 
5. Klik dua kali pada simbol di sebelah kiri value Pos 2 → Circle 1, ukuran simbol 18, warna 
biru-hijau (bebas) → OK 
6. Klik dua kali pada simbol di sebelah kiri value Pos 3 → Circle 1, ukuran simbol 18, warna 
hijau (bebas) → OK 
7. Klik dua kali pada simbol di sebelah kiri value Sabana 1 → Circle 1, ukuran simbol 18, 
warna kuning (bebas) → OK
8. Klik dua kali pada simbol di sebelah kiri value Sabana 2 → Circle 1, ukuran simbol 18, 
warna oranye (bebas) → OK 
9. Klik dua kali pada simbol di sebelah kiri value Puncak Kenteng Songo → Triangle 1, 
ukuran simbol 25, warna merah (bebas) → OK 
10. Baris yang kosong dapat dihapus dengan cara klik baris yang akan dihapus →
Remove 11. Uncheck kotak di bawah tulisan Symbol 
12. Klik OK, akan muncul tampilan seperti di bawah 
Menambahkan label informasi titik koordinat 
1. Klik kanan pada layer Titik_Koordinat → Properties → Labels 
2. “Label features in this layer” dipastikan telah di-check 
3. Pada bagian Method, dipastikan “Label all the features the same way” telah terpilih 4.
Pada bagian Label Field, klik panah → Keterangan → mengubah ukuran huruf menjadi  12
→ OK, akan muncul label informasi titik koordinat seperti tampilan di bawah
Layouting peta 

1. Mengubah tampilan dari Data View menjadi Layout View dengan klik ikon kedua dari kiri 
(berada di ujung kiri bawah lembar kerja) 
2. Klik pilihan File → Page and Print Setup → mengubah ukuran kertas menjadi A3 dan 
orientasi kertas menjadi Landscape→ OK 
3. Agar peta berada di tengah, klik ikon Full Extent (simbol bola dunia dibawah ikon Print)
4. Mengubah skala peta menjadi 1:25.000 (sesuai dengan skala peta RBI) dengan 
menuliskan langsung pada kolom skala di bawah pilihan Geoprocessing  
5. Peta disesuaikan (dibesarkan) hingga batas awalnya menjadi seperti tampilan di bawah
Menambahkan grid koordinat 
1. Klik kanan pada peta → Properties → Grids → New Grid 
2. Pada bagian Which do you want to create?, pilih Measured Grid: divides map into a grid  of
map units → Next > → Next > → Next > → Finish → OK, akan muncul grid koordinat 
seperti tampilan di bawah
3. Untuk memperbesar ukuran angka koordinat, klik kanan pada peta →
Properties → Grids → Properties → Labels → mengubah ukuran angka menjadi 14 
4. Selanjutnya untuk menghilangkan ,000000, klik Additional Properties → Number Format 
→ pada bagian Rounding, angka 6 diubah menjadi angka 3 → OK → OK → OK → OK 
Menambahkan unsur-unsur peta 

*Judul peta 

1. Membuat judul dengan klik ikon Text (simbol huruf A pada Toolbar Drawing) → klik
disembarang tempat → text diubah menjadi “PETA JALUR PENDAKIAN GUNUNG 
MERBABU” → OK (ukuran, font, dll dapat diatur pada Toolbar Drawing)  
*Arah mata angin 
2. Menambahkan arah panah mata angin dengan klik pilihan Insert → North Arrow →
bebas pilih yang mana → OK 
*Skala dan scale bar 

3. Menambahkan skala dengan klik pilihan Insert → Scale Text → Absolute Scale → OK 4.
Menambahkan scale bar dengan klik pilihan Insert → Scale Bar → bebas pilih yang mana 
→ OK 
5. Untuk mengubah satuan scale bar, klik dua kali pada scale bar yang telah jadi → Scale 
and Units → pada bagian Division Units diubah menjadi Kilometers (bebas) → OK 
*Legenda 

6. Menambahkan legenda dengan klik pilihan Insert → Legend 


7. Administrasi dan Area_Kerja tidak diperlukan dalam legenda, sehingga pada bagian 
Legend Items, pilihan Administrasi dan Area_Kerja dihapus dengan cara klik 

Administras/Area_Kerja → klik tanda < → Next > → pada bagian Legend Title ditulis 
“Legenda” → Next > → Next > → Next > → Finish, akan muncul tampilan seperti di  bawah 
8. Untuk menghilangkan tulisan Titik_Koordinat dan Kontur pada legenda, klik dua kali  pada
legenda → Items → Titik_Koordinat/Kontur → Style → Horizontal Single Symbol  Label Only →
OK → OK 
9. Untuk membuat legenda menjadi dua kolom, klik dua kali pada legenda → Items →
Jalur_Pendakian (yang ingin dipindah ke kolom kedua) → check “Place item(s) in a new 
column” → OK, akan mucul tampilan seperti di bawah
©CLARA HELENA PUTRI - 11 

Menambahkan peta indeks 

1. Menambahkan peta indeks dengan klik pilihan Insert → Data Frame → akan muncul 
kotak New Data Frame 
2. Mengubah nama New Data Frame dengan klik New Data Frame dan langsung diubah 
namanya menjadi Inset Peta, atau dengan klik kanan pada New Data Frame →
Properties → General → ubah nama menjadi Inset Peta → OK 
*Mengatur sistem koordinat 

3. Klik kanan pada New Data Frame → Properties → Coordinate System → WGS 1984 UTM 
Zone 49S → OK 
*Menambahkan peta Indonesia kabupaten 

4. Mengaktifkan Inset Peta dengan klik kanan pada Inset Peta → Activate (warna tulisan 
akan menjadi tebal) 
5. Klik Catalog → Shapefiles → SHP RBI 25K → drag INDONESIA_KAB.shp ke Inset Peta, 
akan muncul peta seperti tampilan di bawah 
*Menambahkan indikator wilayah 
6. Zoom Inset Peta (daerah Gunung Merbabu) menggunakan ikon Zoom In (simbol lup pada 
Toolbar sebelah kiri atas) hingga diperoleh tampilan seperti dibawah
7. Klik kanan pada data frame Inset Peta → Properties → Extent Indicators → pilihan 
Layers pada bagian Other data frames dipindahkan ke bagian Show extent indicator for 
these data frames dengan cara klik Layers → klik tanda > → OK, akan muncul kotak 
merah seperti tampilan di bawah 
*Menambahkan label kabupaten 
8. Klik kanan pada layer INDONESIA_KAB → Properties → Labels 
9. “Label features in this layer” dipastikan telah di-check 
10. Pada bagian Method, dipastikan “Label all the features the same way” telah terpilih
11. Pada bagian Label Field, klik panah → Kabupaten_ → OK, akan muncul label
kabupaten  seperti tampilan di bawah

*Menambahkan grid koordinat 


12. Klik kanan pada Inset Peta → Properties → Grids → New Grid 
13. Pada bagian Which do you want to create?, pilih Measured Grid: divides map into a grid  of
map units → Next > 
14. Pada bagian Intervals, X Axis dan Y Axis disamakan misalnya 3000 → Next > → Next > →
Finish → OK 
15. Selanjutnya untuk menghilangkan ,000000, klik Additional Properties → Number Format  →
pada bagian Rounding, angka 6 diubah menjadi angka 3 → OK → OK → OK → OK,  akan
muncul grid koordinat seperti tampilan di bawah

Finishing 

1. Peta, inset peta, dan unsur-unsur peta lainnya diatur sedemikian rupa agar terlihat rapih
2. Menambahkan keterangan sumber data, skala peta, proyeksi, sistem grid, datum, zona 
UTM, pembuat peta, dan tahun peta dibuat dengan menggunakan ikon Text 3.
Menambahkan border pada peta dengan klik peta → Insert → Neatline → pada bagian 
Gap diubah cukup menjadi 25 (bebas) → OK 
4. Menambahkan border pada legenda dengan membuat kotak secara manual 
menggunakan ikon Rectangle (simbol kotak pada Toolbar Drawing) 
5. Akan diperoleh tampilan yang sudah siap untuk dicetak seperti di bawah

*Video Course Mountaineering – Penggunaan Software ArcGIS dalam Pembuatan Peta


Jalur  dapat diakses pada link : 

Anda mungkin juga menyukai