LINGKUNGAN
SEARPHIN NUGROHO S.T., M.T.
RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER
(RPS)
Metode Audit
1. On-site Auditing
Untuk meminimalkan interferensi/gangguan antara aktivitas audit dan proses kerja
auditi serta untuk memastikan kesehatan dan keselamatan tim audit selama
kunjungan, hal-hal berikut harus dipertimbangkan:
a. Perencanaan kunjungan
b. Kegiatan audit di lapangan
Hal-Hal yang Perlu Diperhatikan Sebelum Melaksanakan Audit On-
site dan/atau Virtual (SNI ISO 19011: 2018)
a. Perencanaan kunjungan
memastikan bahwa izin dan akses ke bagian-bagian lokasi auditi dikunjungi sesuai
dengan ruang lingkup audit;
memberikan informasi yang memadai kepada auditor tentang keamanan, kesehatan
(misalnya karantina), kesehatan dan keselamatan kerja serta norma budaya dan jam
kerja untuk kunjungan termasuk vaksinasi dan izin yang diminta dan
direkomendasikan, jika berlaku;
konfirmasi dengan auditi bahwa alat pelindung diri (APD) yang diperlukan akan
tersedia untuk tim audit, jika ada;
mengkonfirmasi rencana dengan auditi mengenai penggunaan perangkat seluler dan
kamera termasuk merekam informasi seperti foto lokasi dan peralatan, salinan screen
shot atau fotokopi dokumen, video kegiatan dan wawancara, dengan
mempertimbangkan masalah keamanan dan kerahasiaan;
pengecualian untuk audit ad hoc yang tidak terjadwal, pastikan bahwa personel yang
dikunjungi (auditi) akan diberi tahu tentang tujuan dan ruang lingkup audit.
Hal-Hal yang Perlu Diperhatikan Sebelum Melaksanakan Audit On-
site dan/atau Virtual (SNI ISO 19011: 2018)
2. Remote/Virtual Auditing
Audit virtual dilakukan ketika sebuah organisasi melakukan pekerjaan atau
menyediakan layanan menggunakan lingkungan on-line yang memungkinkan orang
terlepas dari lokasi fisiknya untuk melaksanakan proses (misalnya intranet
perusahaan, "cloud komputasi"). Mengaudit lokasi virtual terkadang disebut sebagai
audit virtual. Audit jarak jauh mengacu pada penggunaan teknologi untuk
mengumpulkan informasi, mewawancarai auditi, dll. Ketika metode "tatap muka"
tidak memungkinkan atau diinginkan.
Hal-Hal yang Perlu Diperhatikan Sebelum Melaksanakan Audit On-
site dan/atau Virtual (SNI ISO 19011: 2018)
Audit virtual mengikuti proses audit standar sambil menggunakan teknologi untuk
memverifikasi bukti objektif. Auditi dan tim audit harus memastikan persyaratan
teknologi yang tepat untuk audit virtual yang dapat mencakup:
memastikan tim audit menggunakan protokol akses jarak jauh yang disetujui,
termasuk devices yang diminta, perangkat lunak, dll .;
melakukan pemeriksaan teknis sebelum audit untuk menyelesaikan masalah teknis;
memastikan rencana/opsi lainnya tersedia dan dikomunikasikan ke auditi untuk
mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan (misalnya gangguan akses, penggunaan
teknologi alternatif), termasuk ketentuan untuk waktu audit tambahan jika perlu.
Hal-Hal yang Perlu Diperhatikan Sebelum Melaksanakan Audit On-
site dan/atau Virtual (SNI ISO 19011: 2018)
Generalisasi dari sampel ke populasi mengandung risiko akan terdapatnya kekeliruan atau
ketidaktepatan, dikarenakan sampel tidak 100% mencerminkan secara tepat keadaan populasi. Oleh
karena itu, teknik penentuan sampel sangat penting peranannya dalam penelitian, terutama untuk
memperkecil kekeliruan generalisasi dari sampel ke populasi.
Uji Hipotesis
Diantara berbagai teknik penentuan sampel, yang paling umum digunakan ialah tenkik penentuan secara acak/random.
Terdapat lima macam teknik penentuan dan pengambilan sampel secara acak, yaitu:
a. Simple random sampling: pemilihan sampel dari populasi dengan cara sedemikian rupa sehingga tiap anggota
populasi mempunyai peluang yang sama besar untuk menjadi sampel.
b. Systematic random sampling: pengambilan sampel secara sistematis dengan interval tertentu dari suatu kerangka
sampel yang telah diurutkan
c. Stratified random sampling: pengambilan sampel dengan cara membagi populasi ke dalam kelompok-kelompok
yang homogen, yang diesebut dengan strata.
d. Cluster sampling: pengambilan sampel yang berupa kluster/kelompok/gerombol dari beberapa kelompok dalam
populasi, di mana setiap kelompok terdiri atas unit atau elemen yang lebih kecil.
e. Multi-stage sampling: pengambilan sampel yang proses pengambilan sampelnya dilakukan dalam dua tahap atau
lebih
Pengumpulan Data/Sampel
Check list
Metode
pengambilan
Pengamatan
data/bukti audit
Interview
Kuesioner
CHECK LIST
Cara ini dipilih apabila kita telah memiliki
informasi atau data yang cukup banyak. Informasi
mengenai parameter lingkungan yang diaudit
diberikan dengan data-data deskripsi. Seluruh
anggota tim dimintai pendapatnya dan kemudian
dibuat list/daftar parameter lingkungan. List ini
kemudian diuji oleh tim auditor. Cara ini dipergunakan untuk mengambil kondisi
lingkungan tertentu. Caranya ialah dengan
mengambil sampel lingkungan kemudian
dianalisis di laboratorium. Cara ini pada
umumnya digunakan untuk parameter fisik dan
beberapa parameter biotik.
SAMPLING
PENGAMATAN
Cara pengamatan ini hampir dapat dilakukan
untuk seluruh parameter lingkungan. Kondisi
lingkungan diamati di lapangan. Cara pengamatan
masing-masing parameter tidak sama. Oleh
karenanya, setiap parameter menggunakan
metode penelitian yang sesuai dengan parameter
tertentu. Cara penelitian ini dipergunakan khusus untuk
parameter social budaya, ekonomi, dan Kesehatan
masyarakat. Cara wawancara/interview ini sangat
banyak macamnya.
INTERVIEW
KUESIONER
Cara ini dipergunakan untuk mengetahui persepsi
dan preferensi masyarakat terhadap persoalan
lingkungan yang ada di lingkungan kegiatan
usaha dan sekitarnya. Cara kuesioner ini
dimaksudkan untuk mencocokkan kondisi
lingkungan yang diteliti dengan metode lain
seperti sampling, pengamatan dan pengukuran.
Udara & Kebisingan
Hidrologi
Abiotik
Kualitas Air
Tanah
Objek/sampel Flora
yang Biotik
dikumpulkan
Fauna
Sosial Ekonomi
Sosekbudkesmas
Budaya
Kesehatan Masyarakat
Abiotik
1. Komponen iklim, udara ambien & kebisingan
Aspek ini merupakan aspek yang bervariasi dan tidak konsisten antara suatu daerah
dengan lain serta pada suatu waktu terhadap waktu yang lainnya. Bahkan antara suatu
kegiatan usaha terhadap kegiatan lainnya. Maka dari itu diperlukan metode yang tepat
menyesuaikan dengan kondisi lokasi yang diaudit dan lingkungan disekitarnya.
Sosial, Ekonomi, Budaya, dan Kesehatan Masyarakat
1. Komponen Sosial, Ekonomi, dan Budaya
Sosial ekonomi • Demografi dan kependudukan • Pengumpulan data • Desa-desa/ • Tabulasi silang
• Fasilitas social dan fasilitas umum sekunder pemukiman • Analisa
• Sarana dan prasarana perhubungan darat • Observasi penduduk deskriptif dan
• Sumber mata pencaharian • Wawancara terdekat tabulasi silang
• Peluang bekerja dan berusaha • Wilayah • Penilaian ahli
• Rekreasi dan pariwisata administrasi
proyek
Budaya • Pola kepemilikan tanah masyarakat • Pengumpulan data • Desa-desa/ • Tabulasi silang
setempat (tanah milik, tanah adat) sekunder pemukiman • Analisa
• Perubahan gaya hidup dan tradisi • Observasi penduduk deskriptif dan
masyarakat local • Wawancara terdekat tabulasi silang
• Akulturasi dan asimilasi dengan tokoh • Wilayah • Penilaian ahli
• Pola konsumsi masyarakat dan administrasi
• Persepsi masyarakat terhadap proyek ketua suku atau proyek
adat
Sosial, Ekonomi, Budaya, dan Kesehatan Masyarakat
2. Komponen Kesehatan Lingkungan & Masyarakat
Komponen
Parameter Sub-Parameter Pengamatan Data Pengukuran Analisa Data
Lingkungan
Kesehatan • Keberadaan vector • Kepdatan populasi dan • Data sekunder Penangkapan larva Tabulasi dan
Lingkungan [enyakit keanekaan jenis dan pengamatan vector/landing trap matematis
lapangan
• Habitat vektor • Area beristirahat • Pengamatan Estimasi )professio Penilaian ahli
• Area berkembang biak lpaangan nal judgement)
• Sanitasi lingkungan • Jalan dan pemakaian • Data sekunder Tabulasi
MCK • Pengamatan
• Kebiasaan BAB lapangan
• Cara pembuangan limbah • Wawancara
• Saluran pembuangan
limbah
• Penyakit infeksi • Prev. penyakit • Data sekunder Tabulasi
berkaitan dengan air • Infeksi yang ditularkan
melalui air
Sosial, Ekonomi, Budaya, dan Kesehatan Masyarakat
2. Komponen Kesehatan Lingkungan & Masyarakat
Komponen
Parameter Sub-Parameter Pengamatan Data Pengukuran Analisa Data
Lingkungan
Kesehatan • Tingkat Kesehatan • Keadaan 10 jenis penyakit • Data sekunder • Tabulasi dan
Masyarakat masyarakat • Penderita dengan penyakit matematis
• Sirkulasi dan wabah • Metode lainnya
penyakit sesuai dengan
• KIA/imunisasi SNI/ISO/standar
• Posyandu resmi lainnya
• KB
• Tingkat pelayanan • Jumlah dan intensitas • Data sekunder • Tabulasi dan
Kesehatan masyarakat kehadiran tenaga medis matematis
dan paramedis • Metode lainnya
• Jumlah dan kondisi sarana sesuai dengan
Kesehatan SNI/ISO/standar
• Program dan gizi resmi lainnya
masyarakat
• Peran pengobatan non-
medis
Uji Hipotesis
Pengolahan dan Analisis Data
Data yang telah terkumpul kemudian diolah. Mula-mula, data diseleksi berdasarkan relaibilitas dan
validitasnya. Data yang relaibilitas dan validitasnya rendah, termasuk data yang kurang lengkap,
disisihkan atau dibuang atau dilengkapi dengan substitusi. Kemudian, data yang telah terseleksi
diatur dalam table atau matriks agar memudahkan pengolahan selanjutnya.
Analisis data merupakan suatu langkah yang sangat kritis dalam penelitian. Peneliti harus
memastikan pola analisis yang akan digunakan. Untuk penelitian kuantitatif, diperlukan data-data
dalam bentuk angka-angka untuk dapat dianalisis secara statistic. Pada penelitian kualitatif, data
yang diperlukan dapat berupa angka-angka maupun tingkat kondisi suatu objek penelitian, untuk
dapat ditarik kesimpulan secara deskriptif.
KESIMPULAN
Mengapa ruang lingkup audit dapat berubah walaupun pelaksanaan audit sedang
berlangsung?
Apa sajakah tugas dari Tim Evaluasi pada kegiatan audit lingkungan hidup?
Jelaskan 3 (tiga) jenis usaha dan/atau kegiatan yang termasuk ke dalam kategori
beresiko tinggi serta alasannya berdasarkan Lampiran 1 Peraturan Menteri No. 3
Tahun 2013!