Anda di halaman 1dari 6

NAMA : MUHAMMAD SAHLAN

NIM : 1804107010004
PRODI : TEKNIK GEOFISIKA
MATA KULIAH : GEOMATIKA

LAPORAN PEMBUATAN PETA COUNTOUR DAN PETA SLOPE DARI DATA


RASTER TOPOGRAFI

A. PETA CONTOUR DARI DATA TOPOGRAFI


I. Masukkan data shp kabupaten se-Indonesia yang telah dibagikan sebelumnya.
Untuk memilih hanya kabupaten asal kita (dalam hal ini saya mengambil Aceh
Utara) yang ditampilkan, dapat menggunakan tool editor, pilih start editing.
Pindai lokasi kabupaten asal. Setelah itu di layer bagian kabupaten Indonesia
tersebut:
 klik kanan -> data -> export data
 save sesuai dengan nama yang diinginkan.
 Setelah data di export, pilih tool editor -> stop editing.
 Remove data kabupaten Indonesia yang diinput pertama kali, sehingga yang
aktif adalah data kabupaten asal yang telah di edit tadi.
 Ganti “fill color” kabupaten tersebut dengan “no color”.

II. Selanjutnya, add data topografi yang di download dari web earthexplorer. Untuk
menggabungkan data raster topografi tersebut, aktifkan terlebih dahulu:
 Klik arc toolbox di menu Geoprcessing,
 lalu pilih arc toolbox.
 Pada pilihan arc toolbox tersebut, pilih Data Management Tools -> Raster ->
Raster Dataset -> Mosaic to New Raster
 Pada kolom input raster, input data raster yang ingin digabungkan. Pada
kolom Output Location, pilih folder tempat penyimpanan data raster yang
akan digabungkan.
 Isikan nama data raster hasil penggabungan pada kolom Raster Dataset
Name With Extension.
Setelah itu tekan OK. Tunggu proses penggabungan dan remove data raster yang
pertama kali diinput, sehingga menyisakan data raster yang digabungkan tadi.

III. Berikutnya ialah penggabungan data raster dengan shp kabupaten asal tadi. Pada
arc toolbox, lakukan langkah-langkah seperti berikut:
 pilih Data Management Tools
 kemudian klik Raster -> Raster Processing -> Clip.
 Input data raster pada kolom Input Raster.
 Lalu input data shp kabupaten pada kolom Output Extent.
 Centang “Use Input Features for Clipping Geometry”.
 Lalu klik OK dan tunggu prosesnya. Remove data raster yang sebelumnya,
sehingga menyisakan data raster yang sudah dilakukan clipping.

IV. Kita bisa merubah warna dari data raster tersebut, dengan langkah-langkah seperti
berikut:
 klik kanan pada data raster -> Properties -> Symbology -> Classified ->
Color Rump
 Ubah warna sesuai yang diinginkan.

V. Langkah berikutnya ialah menambahkan hillshade pada data raster tersebut. Dapat
dilakukan dengan:
 Terlebih dahulu aktifkan arc toolbox dari menu Geoprocessing.
 Selanjutnya, arc toolbox -> Spatial Analyst Tool -> Surface-> Hillshade
 Masukkan data raster pada kolom Input Raster, lalu klik OK.
 Bawa data hillshade ini ke bawah data raster, supaya data raster tidak
tertutupi oleh data hillshade

VI. Untuk menampilkan data hillshade, kita dapat mengatur tranparansi pada data
raster. Yakni dengan cara:
 klik kanan pada data raster -> Properties -> Display.
 Pada kolom Transparency ubah menjadi 45 %, klik OK.

VII. Kemudian tambahkan kontur pada data raster topografi dengan cara :
 Klik arc toolbox -> Spatial Analyst Tool -> Surface-> Contour.
 Input data raster topografi pada kolom Input Raster dan ganti nama data
tersebut pada kolom Output Polyline Features.
 Pada kolom Contour Interval, masukkan nilai interval kontur dengan cara
melihat nilai dari data raster topografi yang tertinggi, kemudian dibagi
dengan 10, lalu masukkan angka yang diperoleh ke kolom Contour Interval.
 setelah itu klik OK.

VIII. Setelah itu ikuti langkah berikut:


 klik kanan pada data kontur -> Properties -> Symbology.
 Pada kolom Value Field, pilih Contour. Hilangkan tanda ceklis pada kolom
symbol dan klik Add All Values.
 Selanjutnya pada Properties tersebut, klik Labels. Ceklis pada kotak Label
Features in This Layer.
 Pada kolom Label Field, pilih Contour. Serta pada kolom Text Symbol, ubah
jenis dan ukuran font.
 Setelah itu, klik Apply, klik OK.

IX. Kita juga bisa menambahkan berbagai data shp, seperti jalan dan sungai dengan
cara:
 Klik kanan “Layers”, klik add data, lalu pilih data shp jalan dan sungai.
 Setelah data shp tersebut di-input, kita akan menyesuaikan persebaran data
shp tersebut dengan peta kontur kita.

X. Langkah pertamanya ialah klik kanan pada data shp (baik itu data shp sungai
maupun data shp jalan) -> Open Attribute Table. Pada pilihan Table Option, klik
Select All

XI. Selanjutnya masuk ke menu Geoprocessing. Ikuti langkah-langkah berikut:


 Pilih Clip.
 Pada kotak dialog Clip, input data shp sungai/jalan yang ingin disesuaikan
pada kolom Input Features.
 Isikan data shp Kabupaten asal pada Clip Features.
 Lalu klik OK.

XII. Dengan begitu, langkah pembuatan peta kontur dari data topografi selesai.
Selanjutnya kita bisa masuk pada pembuatan Layout Peta.

B. PETA SLOPE DARI PETA TOPOGRAFI


I. Masukkan data shp kabupaten se-Indonesia. Untuk memilih hanya kabupaten asal
kita yang ditampilkan, dapat menggunakan tool editor, kemudian lakukan langkah-
langkah berikut:
 pilih star editing.
 Pindai lokasi kabupaten asal.
 Setelah itu di layer bagian kabupaten Indonesia tersebut, klik kanan -> data
-> export data -> save sesuai dengan nama yang diinginkan.
 Setelah data di export, pilih tool editor -> stop editing.
 Remove data kabupaten Indonesia yang diinput pertama kali, sehingga yang
aktif adalah data kabupaten asal yang telah di edit tadi.
 Ganti “fill color” kabupaten tersebut dengan “no color”.
II. Selanjutnya, add data topografi yang di download dari web earthexplorer. Untuk
menggabungkan data raster topografi tersebut;
 aktifkan terlebih dahulu arc toolbox di menu Geoprcessing,
 lalu pilih arc toolbox.
 Pada pilihan arc toolbox tersebut, pilih Data Management Tools -> Raster ->
Raster Dataset -> Mosaic to New Raster.

III. Berikutnya ialah penggabungan data raster dengan shp kabupaten asal tadi.
Lakukan langkah-langkah berikut:
 Pada arc toolbox, pilih Data Management Tools -> Raster -> Raster
Processing -> Clip.
 Input data raster pada kolom Input Raster.
 Lalu input data shp kabupaten pada kolom Output Extent.
 Centang “Use Input Features for Clipping Geometry”.
 Lalu klik OK dan tunggu prosesnya.
 Remove data raster yang sebelumnya, sehingga menyisakan data raster yang
sudah dilakukan clipping

IV. Langkah selanjutnya ialah : arc toolbox -> Data Management Tools -> Projections
and Transformations -> Raster -> Project Raster. Langkah selanjutnya:
 Isi semua kolom dan jangan lupa memilih koordinat yang benar pada kolom
Output Coordinat System.
 Lalu klik OK.
 Remove data raster sebelumnya.

V. Langkah selanjutnya ialah memberikan slope (kemiringan) pada data topografi


tersebut. Caranya yaitu :
 Klik arc toolbox-> 3D Analyst Tool -> Raster Surface -> Slope.
 Isikan data raster pada kolom Input Raster dan pilih lokasi dan ubah nama
data rasternya pada kolom Output Raster.
 Lalu klik OK dan tunggu prosesnya.

VI. Kemudian, pada Table of Content di sebelah kiri layar, klik kanan pada data raster
slope -> Properties. Pilih Sumbology -> Classified. Pada kolom Classies pilih
menjadi 5, lalu tekan Classify. Jangan lupa juga untuk mengubah Color Ramp dengan
warna yang diinginkan.

VII. Untuk membuat tampilan peta kemiringan (slope) lebih menarik, kita dapat
menambahkan Hillshade. Selanjutnya:
 Buka arc toolbox -> 3D Analyst Tool -> Raster Surface -> Hillshade.
 Input data raster dan pilih lokasi penyimpanan, setelahnya klik OK.
 Bawa data hillshade ini ke bawah data slope pada bagian Table of Contents,
supaya data slope tidak tertutupi oleh data hillshade.

VIII. Untuk menampilkan data hillshade dengan jelas, atur transparansi pada data slope.
Yaitu dengan:
 klik kanan pada data slope -> Properties -> Display.
 Pada kolom transparansi, saya menggunakan transparansi sebesar 45%.
 Lalu klik Apply, klik OK.

IX. Kita juga bisa menambahkan berbagai data shp, seperti jalan dan sungai. Caranya :
 Klik kanan “Layers”, klik add data,
 lalu pilih data shp jalan dan sungai.
 Setelah data shp tersebut di-input, kita akan menyesuaikan persebaran data
shp tersebut dengan peta slope kita.

X. Langkah pertamanya ialah klik kanan pada data shp (baik itu data shp sungai
maupun data shp jalan) -> Open Attribute Table. Pada pilihan Table Option, klik
Select All.

XI. Selanjutnya masuk ke menu Geoprocessing.


 Pilih Clip.
 Pada kotak dialog Clip, input data shp sungai/jalan yang ingin disesuaikan
pada kolom Input Features.
 Isikan data shp Kabupaten asal pada Clip Features.
 Lalu klik OK
Setelah langkah tersebut dilakukan maka, data shp sungai/jalan tersebut akan
disesuaikan persebarannya mengikut data shp kabupaten.

XII. Dengan begitu, langkah pembuatan peta kemiringan (slope) dari data topografi
selesai. Selanjutnya kita bisa masuk pada pembuatan Layout Peta. Di layout peta,
kita bisa melakukan pengaturan kertas, caranya:
 masukkan text, skala, arah mata angin, keterangan peta, dan juga bisa
memasukkan inset peta.
Dengan melakukan langkah XII, tampilan peta kita akan menjadi lebih cantik dan
juga menarik!.

Anda mungkin juga menyukai