Anda di halaman 1dari 4

LAPORAN LABORATORIUM HIDROLOGI

PEMBUATAN MOSAIC TO NEW RASTER PADA DENGAN


MENGGUNAKAN ARCMAP

Dosen Pengampu :
Alfita Ilfiyaningrum, M.T.

ROMBEL 3

Disusun Oleh:
Nirima Ramadhani; 5111421006

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2023
Nama : Nirima Ramadhani
NIM : 5111421006
Mata Kuliah : Laboratorium Hidrologi
ROMBEL 1
Untuk mengolah data menjadi peta diperlukan software yang bernama ArcGis ArcMap.
ArcMap merupakan fungsi inti dari ArcGis, dimana program ini digunakan untuk membuat,
mengedit, dan mengelola data hingga menganalisa data untuk diubah menjadi output data berupa
peta.
Tahapan-tahapan penggunaan ArcMap :
1. Ambil data yang akan diolah, dalam kasus ini, data yang dipakai berasal dari Indonesia
Geospatial Portal, lalu pilih daerah Kalimantan >> Landak, dan download dalam ukuran
50K dalam rar.
2. Lalu cari Denmas lewat google, ketikkan ‘DENMAS’ masuk dengan menggunakan akun
Indonesia Geospatial Portal, lalu download kotak denmas sesuai yang dibutuhkan ( Kab.
Landak)

3. Buka ArcMap, lalu simpan file terlebih dahulu 5. Drag semua denmas
dalam satu folder dengan data yang akan diolah.

6. Klik ArcToolbox>>data management


4. Klik ‘catalog’ cari folder yang kita simpan, lalu
tools>>raster>>raster dataset>> mosaic to
buka ‘landak’, drag Adms Kecamatan AR,
new raster, lalu input denmas ke raster
Administrasi LN, Bangunan Pt

1. Untuk output location masukkan ke dalam folder 5. Klik kanan


yang digunakan tadi. Untuk raster dataset name ‘mosaicL.tif’>properties>general> lalu
namai bebas (mosaicL.tif) dengan extension ‘tif’. ganti namanya menjadi “Batas
Untuk spatial reference klik Geographic Ketinggian”
Coordinate Systems>World>WGS 1984, lalu
klik Projected Coordinate Systems>World>WGS
1984 World Mercator

6. Lalu setting ‘Batas Ketinggian’ dengan


cara klik ArcToolbox>Data Management
2. Lalu untuk pixel type dan number of bands pilih
Tools>Projections and Transformations>
data denmas yang tertinggi>klik
Define Projection. Lalu input ‘Batas
kanan>properties>source>lalu cek number of
Ketinggian’ dan gunakan Geographic
bands, pixel type dan pixel depthnya. Dan
Coordinate Systems>World>WGS 1984,
masukkan ke input raster. Lalu tunggu proses
lalu OK.
running

3. Setelah berhasil running, unchecklist Adms


Kecamatan AR, Administrasi LN, dan Bangunan
Pt, lalu klik kanan ‘mosaicL.tif’>zoom to layer
dan hasilnya akan menyatu.

7. Matikan semua denmas, checklist


Administrasi Kecamatan AR. Lalu klik
editor>start editing. Setelah itu klik kanan
Administrasi Kecamatan AR>open
attribute table>select by attributes>select
“WADMKK”=’LANDAK’ lalu apply.
4. Lalu klik kanan Setelah itu switch selection. Klik kanan
‘mosaicL.tif’>properties>simbology> lalu pilih sembarang tempat, jangan di object>>
classified, dan setting batas ketinggian dan delete. Dan klik editor>stop editing.
warnanya.

8. Lalu double klik kiri kotak warna dibawah Administrasi Kecamatan AR, ubah styles nya
menjadi Hollow dan pilih bebas warna outline(merah)
Dalam pengolahan data diatas data yang digunakan adalah data spasial. Data spasial dibagi
menjadi 2 jenis, yakni
1. Data Vektor
Data yang direpresentasikan sebagai suatu mosaik berupa garis(arc/line), polygon,
titik/point, dan nodes. Keuntungan utama dari format data vektor adalah ketepatan dalam
nerepresentasikan fitur titik, batasan dan garis lurus. Contohnya data Administrasi AR,
Administrasi LN
2. Data Raster
Data yang sering dihasilkan dari penginderaan jauh. Pada data raster, objek geografis
direpresentasikan sebagai struktur sel grid yang disebut dengan pixel (picture element).
Pada data raster, resolusi (definisi visual) tergantung pada ukuran pixel-nya. Batas data
raster blur, dan membutuhkan space yang besar.

Anda mungkin juga menyukai