Anda di halaman 1dari 7

Praktikum Model Terrain Digital

Minggu 8

MATERI:

Penyelesaian Kasus Analisis Berbasis Model Terrain Digital


Melakukan proyeksi ulang data raster dari sistem geographic menjadi UTM
Membuat hillshade, slope dan aspect
Melakukan reklasifikasi
Query data raster dengan Raster Calculator

TUGAS PRAKTIKUM:

Praktikum ini akan membahas mengenai contoh penerapan analisis spasial


menggunakan model terrain digital berbasis raster.

Langkah praktikum adalah sebagai berikut:

A. Proyeksi Data Raster dari Geographic Menjadi UTM

Proyeksi sistem koordinat data raster yang digunakan dalam analisis MTD
penting untuk memperoleh hasil yang sesuai dengan satuan yang diinginkan.
Berikut adalah langkah-langkahnya:

1. Buat sebuah File Geodatabase dengan menggunakan ArcGIS ArcCatalog.


Basisdata ini akan digunakan untuk meyimpan semua file yang akan
digunakan pada praktikum ini. Simpan dengan nama
Basisdata_Minggu_8.gdb
2. Unduh data SRTM dari http://dwtkns.com/srtm pada daerah yang dikehendaki
(bebas, asalkan daerah di Indonesia)
3. Lakukan ekstraksi dan tambahkan data SRTM yang sudah diperoleh ke dalam
ArcGIS

4. Lakukan transformasi koordinat dari sistem proyeksi Geographic data SRTM


menjadi sistem proyeksi UTM dengan zona yang sesuai dengan data SRTM
yang diunduh. Karena data yang digunakan berformat raster, maka
digunakan menu Data Management Tools > Projections and
Transformations > Raster > Project Raster

5. Untuk melihat zona UTM yang sesuai dengan daerah yang dipilih, dapat
digunakan website http://www.geoplaner.com, kemudian dimasukkan nama
kota/daerah yang ingin diketahui zona UTMnya pada bagian kiri atas halaman
web (misal: Jakarta, zona UTM 48 South)

6. Simpan hasil transformasi raster dataset tersebut dalam file geodatabase


yang sudah dibuat dengan nama srtm90UTM. Gunakan zona UTM yang
sesuai (misalnya: WGS 84 UTM Zone 48S untuk raster sekitar daerah
Jakarta)

7. Apabila dibandingkan antara properties layer sebelum ditransformasi dan


setelah ditransformasi, akan terlihat perbedaan pada extent dan ukuran sel
(cell size) yang ada pada layer tersebut. Setelah ditransformasi, satuan raster
akan berubah menjadi satuan meter, setelah sebelumnya memiliki satuan
derajat (decimal degree).
B. Membuat hillshade, slope dan aspect.

Hillshade merupakan analisis untuk melihat daerah yang berpotensi terkena


bayangan pada posisi matahari tertentu; Slope merupakan analisis kemiringan
lereng dalam satuan derajat atau persentase; sedangkan Aspect merupakan
analisis arah dari kemiringan lereng. Ketiga analisis ini merupakan contoh
analisis yang dapat digunakan untuk mendeskripsikan suatu topografi
berdasarkan data Model Terrain Digital dalam format raster.

Slope

Aspect

1. Menu hillshade, slope dan aspect dapat ditemui pada menu 3D Analyst
Tools > Raster surface pada ArcToolbox
2. Buat hillshade dari data srtm90UTM dengan menggunakan menu hillshade
pada Raster Surface. Gunakan pengaturan default pada menu hillshade
Simpan hasilnya pada geodatabase dengan nama hillshadeUTM.
3. Buat aspect dan slope dari data srtm90, masing-masing dengan pengaturan
defaultnya. Untuk slope, gunakan pembagian dalam bentuk persentase
(Percentage). Simpan masing-masing dengan nama aspectUTM dan
slopeUTM.

Gambar menunjukkan hubungan antara slope dalam derajat dan dalam


persentase
4. Khusus untuk slope, buat juga analisis slope dari data srtm yang belum
ditransformasi koordinat (srtm awal sebelum project raster). Simpan pada
basisdata dengan nama slopeWGS84. Bandingkan kedua slope yang sudah
dibuat. Apakah perbedaan yang dapat anda amati?

C. Melakukan reklasifikasi raster

Reklasifikasi diperlukan untuk mengelompokkan raster pada suatu kelas-kelas


tertentu. Contoh aplikasi dari reclassify adalah untuk menentukan kelas
kemiringan lereng (curam, agak curam, landai, dst). Menu reklasifikasi terdapat
pada 3D Analyst > Raster Reclass > Reclassify pada ArcToolbox

1. Lakukan reklasifikasi pada data slopeUTM hasil dari langkah sebelumnya


dengan menggunakan acuan berdasarkan table berikut:

Tabel Klasifikasi dan Nilai Skor Faktor Kelerengan


(Sumber: SK Menteri Pertanian No. 837/KPTS/UM/11/1980)

Kelas Kelerengan (%) Klasifikasi


I 08 Datar
II 8 15 Landai
III 15 25 Agak Curam
IV 25 40 Curam
V > 40 Sangat Curam

2. Buat raster baru dengan menu reclassify sesuai dengan ketentuan di atas,
kemudian simpan pada basisdata dengan nama reclass_lereng

3. Berikan simbologi berupa warna yang berbeda untuk masing-masing kelas.

D. Melakukan query (seleksi) data raster


Query raster dapat dilakukan dengan menggunakan raster calculator. Banyak
analisis yang dapat dilakukan menggunakan raster calculator, akan tetapi untuk
praktikum ini hanya akan dibahas analisis sederhana saja

1. Menu raster calculator dapat dijumpai pada menu ArcToolbox > Spatial
Analyst > Map Algebra > Raster Calculator

2. Lakukan seleksi atas raster srtm90UTM dari hasil langkah sebelumnya.


Tuliskan perintah berikut pada kolom yang tersedia untuk memilih daerah
dengan ketinggian lebih dari 200 meter pada srtm90UTM:
srtm90UTM > 200
3. Simpan hasilnya sebagai srtm90UTM_200meter pada basisdata anda

Anda mungkin juga menyukai