Anda di halaman 1dari 31

LAPORAN TUTORIAL

PENGGUNAAN ANALISIS TOOLS PADA ARCGIS


DI KELURAHAN KRUCIL

Tugas Mata Kuliah :


Sistem Informasi Perencanaan
Dosen Pengampu :
Achmad Ghozali, S.T, M.T

Disusun Oleh :
Annisa Nur Aisyah B. 08161011
Raynaldi Sumbung 08161065
Siti Dewi Barokatul F. 08161077
Vitanola Delisia R. 08161087

PROGRAM STUDI PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA

JURUSAN TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN

INSTITUR TEKNOLOGI KALIMANTAN

BALIKPAPAN

2017
1

DAFTAR ISI
DAFTAR ISI.............................................................................................................................. 1
A. Extract ............................................................................................................................... 2
1. Clip ................................................................................................................................. 3
2. Split................................................................................................................................. 9
B. Overlay ............................................................................................................................ 12
1. Erase ............................................................................................................................. 13
2. Union ............................................................................................................................ 17
3. Dissolve dan Update ..................................................................................................... 21
DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................................. 30
2

TUTORIAL ANALISIS TOOLS PADA ARCGIS


Arcgis merupakan salah satu bentuk PSS (Planning Support System) yang sangat
membantu para planner dalam memvisualisasikan suatu wilayah atau kawasan dalam bentuk
dua dimensi. Dengan Arcgis para planner juga dapat melakukan proses analisis dengan cara
menggabungkan beberapa informasi dari beberapa layer data spatial yang berbeda dengan
menggunakan tools yang disebut Analysis Tools. Analysis Tools dapat dijumpai di dalam Arc
Tool Box yang dapat dilihat pada gambar di bawah ini.

Gambar 2.1 Arc Tool Box pada Arcgis


Sumber : Arcgis, 2017

Pada Arc Tool Box terdapat beberapa tools meliputi : extract, overlay, proximity, dan
Statistic. Pada kesempatan ini, akan dibahas sejumlah perangkat yang terdapat di dalam
Extract dan Overlay, diantaranya yaitu : clip, split, erase, union, dissolve dan update. Untuk
penjelasannya adalah sebagai berikut.

A. Extract
Dalam perangkat ini terdapat beberapa tools, yang dapat dilihat pada gambar di bawah
ini.
3

Gambar 2.2 Extract Tools pada Arcgis


Sumber : Arcgis, 2017

Dalam extract tools terdapat beberapa perangkat pendukung meliputi : clip, select,
split, dan table select. Adapun penjelasan mengenai clip dan split adalah sebagai berikut.

1. Clip
Clip merupakan salah satu tools dasar dalam proses analisis pada Arcgis, yang memiliki
fungsi untuk memotong suatu dataset dengan dataset lainnya untuk mendapatkan dataset baru
yang luasannya sama dengan dataset pemotongnya. Adapun contoh prosesnya adalah sebagai
berikut.
Terdapat kajian ulang untuk jaringan jalan di Kecamatan X, sehingga diperlukan data
jaringan jalan yang hanya ada di Kecamatan X. Maka lakukanlah Extract data Untuk
memperoleh data jaringan jalan di kecamatan X.
1. Pertama-tama siapkan layer jaringan jalan yang sudah di digitasi seperti di gambar ini.

Gambar 2.3 Tampilan Tahap Awal pada Arcgis


Sumber : Arcgis, 2017
4

2. Lalu buka “catalog” dan “drag“ batas admin ke layer “jalan”. Untuk lebih jelasnya dapat
dilihat pada gambar di bawah ini.

Gambar 2.4 Tampilan Tahap Awal pada Arcgis


Sumber : Arcgis, 2017

3. Kemudian, pilih menu “Select” pada Arctoolbox Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada
gambar di bawah ini.

Gambar 2.5 Proses Identifikasi Batas Kecamatan dengan Tools Select pada Arcgis
Sumber : Arcgis, 2017

4. Pada tools “Select ”, nanti akan muncul tampilan seperti gambar di bawah ini. Lalu
lengkapi menu “input Feature” dengan memasukan data “batas_admin”. Lalu pada menu
“output feature class”, pilih lokasi tempat penyimpanan dan beri nama shp sesuai yang
diinginkan.
5

Gambar 2.6 Tampilan Menu Select pada Arcgis


Sumber : Arcgis, 2017

5. Kemudian pada menu “Expression” akan muncul tampilan seperti di bawah ini. Untuk
menentukan batas kecamatan wilayah studi maka klik “NAMA_KEC”, lalu klik “=”,
setelah itu klik “Get Uniqe Values” maka akan muncul deretan nama kecamatan yang ada
di kota tersebut. Lalu pilih salalu nama kecamatan sesuai wilayah studi masing-masing,
misalnya “Krucil”, lalu tekan “OK”.

Gambar 2.7 Tampilan Menu Expression pada Tools Select


Sumber : Arcgis, 2017

6. Setelah itu proses “Select” berhasil maka akan muncul batas kecamatan wilayah studi
hasil dari proses Select yang dapat dilihat pada gambar di bawah ini.
6

Gambar 2.8 Tampilan Peta Sesuai Batas Administrasi Kecamatan pada Arcgis
Sumber : Arcgis, 2017

7. Lalu offline kan “batas_admin” dan online kan “jalan”. Setelah itu untuk menentukan
jalan di kecamtan Krucil maka klik tools “Clip” untuk memotong jalan sesuai dengan
batas kecamatan Krucil. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar di bawah ini.

Gambar 2.9 Tampilan Proses Awal Clip pada Arcgis


Sumber : Arcgis, 2017

8. Maka akan ada menu yang ditampilkan pada layar yang dapat dilihat pada gambar di
bawah ini.
7

Gambar 2.10Tampilan Tools Clip pada Arcgis


Sumber : Arcgis, 2017

9. Kemudian isi kolom “input features” dengan “jalan”, dan “clip features” dengan “Batas
kecamatan Krucil” yang dapat dilihat pada gambar di bawah ini.

(a) (b)
Gambar 2.11 Tampilan Proses Clip (a) Input features dan (b) Clip features pada Arcgis
Sumber : Arcgis, 2017

10. Lalu buka “browser” di “output features” untuk mencari folder sebagai tempat
penyimpanan shp.
8

Gambar 2.12 Tampilan Proses Penyimpanan SHP Clip pada Arcgis


Sumber : Arcgis, 2017

11. Kemudian tekan OK, maka hasilnya akan menjadi seperti gambar dibawah ini

Gambar 2.13 Tampilan Hasil Proses Clip pada Arcgis


Sumber : Arcgis, 2017
9

12. Dan, hasil akhirnya adalah sebagai berikut.

Gambar 2.14 Tampilan Hasil Akhir Clip Kecamatan Krucil pada Arcgis
Sumber : Arcgis, 2017

2. Split
Menurut Amri (2015), Split merupakan salah satu tools yang berfungsi untuk membagi
data yang berada dalam satu features. Data tersebut akan dibagi sesuai dengan klasifikasi
jenis datanya masing-masing. adapun contoh penggunaan tools ini adalah sebagai berikut.
Tentukan data jenis tanah yang telah dikelompokan berdasarkan klasifikasinya dengan
menggunakan tools split.
1. Langkah pertama, masukan data shp jenis tanah dan batas adminitrasi pada layer.

Gambar 2.15 Tampilan Awal Proses Split pada Arcgis


Sumber : Arcgis, 2017

2. Lalu klik tools ”Split” maka akan muncul tampilan seperti di bawah ini. Setelah itu isi
menu “Input Feature” dengan “jenis_tanah”, lalu isi “Split Feature” dengan batas
10

kecamatan wilayah studi hasil proses “Select” yang telah dilakukan di awal tadi. Lalu isi
“Split Field” dengan “NAMA_KEC”. Kemudian isi “Target Workspace” dengan folder
tempat penyimpanan data shp sesuai yang diinginkan. Setelah semua menu terisi, lalu
klik “Ok”. Maka hasilnya akan terlihat sesuai gambar di bawah ini.

Drag shp
Krucil pada
layer

Gambar 2.16 Tampilan Proses Split pada Arcgis


Sumber : Arcgis, 2017

3. Kemudian klik kanan pada layer “Krucil”, lalu klik menu “Properties”, seperti yang
dicontohkan pada gambar di bawah ini.
11

Gambar 2.17 Tampilan Awal Proses Editing Batas Kecamatan pada Arcgis
Sumber : Arcgis, 2017

4. Lalu pilih tab “Categories”, kemudian akan muncul menu seperti gambar di bawah ini.
Setelah itu isi “Value Field” dengan “JNS_TANAH”. Kemudian atur warna sesuai selera
pada “Color Ramp”. Lalu klik “Add All Values” maka akan tampil sejumlah warna
berdasarkan jenis tanah yang ada di kecamatan tersebut. Setelah itu klik “Ok” untuk
melihat hasilnya. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar di bawah ini.

Gambar 2.18 Tampilan Proses Editing Warna Jenis Tanah di Kecamatan Studi pada Arcgis
Sumber : Arcgis, 2017

5. Dan hasilnya adalah sebagai berikut.


12

Gambar 2.19 Tampilan Hasil Split pada Arcgis


Sumber : Arcgis, 2017

B. Overlay
Menurut Winda (2012), Overlay merupakan salah satu perangkat yang mendasar dalam
Arcgis. Dalam perangkat ini terdapat beberapa tools, yang dapat dilihat pada gambar di
bawah ini.

Gambar 2.20 OverlayTools pada Arcgis


Sumber : Arcgis, 2017

Dalam extract tools terdapat beberapa perangkat pendukung meliputi : erase,


identity,intersect, spatial join, symmetrical difference, union, dan update. Adapun penjelasan
mengenai erase, union, dan update adalah sebagai berikut.
13

1. Erase
Menurut Winda (2012), erase berfungsi untuk menghapus kelas features tertentu.
Adapun contoh cara penggunaannya adalah sebagai berikut.
Untuk menentukan kelerengan pada TGL eksisting hutan lindung yang tidak diperlukan
karena tidak akan diubah fungsinya, maka dilakukanlah langkah-langkah sebagai berikut.

1. Tarik file shp kelerengan ke dalam Layer. Langkah ini untuk memunculkan peta lokasi
satu kota dengan garis-garis kelerengan masing-masing.

Gambar 2.21 Masukan SHP Kelerengan pada Proses Erase pada Arcgis
Sumber : Arcgis, 2017

2. Tarik file shp TGL eksisting ke dalam Layer. Langkah ini untuk memunculkan peta lokasi
satu kota sekaligus dengan detail tata guna lahannya.

Gambar 2.22 Masukan SHP Tata Guna Lahan pada Proses Erase pada Arcgis
Sumber : Arcgis, 2017
14

3. Lalu pada pilih tools “Select” untuk menentukan lokasi Hutan Lindung.

Gambar 2.23 Tampilan Proses Awal Pemilihan Lokasi Hutan Lindung


Menggunakan Tools Select pada Arcgis
Sumber : Arcgis, 2017

4. Lalu akan muncul tampilan seperti pada gambar di bawah ini. Kemudian isi menu “Input
Feature” dengan “TGL_eksis”, setelah itu pilih lokasi dan beri nama data shp hasil proses
select pada menu “Output Feature Class”.

Gambar 2.24 Pengaturan Warna Peta pada Proses Erase


Sumber : Arcgis, 2017

5. Kemudian pada menu “Expression”, klik “LANDUSE”, lalu klik “=”, setelah itu klik “Get
Unique Values” lalu pilih “Hutan Lindung”. Setelah itu klik “Oke” untuk melihat
hasilnya.
15

Gambar 2.25 Tampilan Menu Expression pada Proses Select


Sumber : Arcgis, 2017

6. Dan berikut hasil Select berupa lokasi Hutan Lindung di suatu Kota.

Gambar 2.26 Pengaturan Warna sesuai Tata Guna Lahan Kota


Sumber : Arcgis, 2017

7. Selanjutnya, untuk menghapus lokasi hutan lindung pada shp kelerengan, dapat dengan
menggunakan tools “Erase”.
16

Gambar 2.27 Tampilan Peta Tata Guna Lahan


Sumber : Arcgis, 2017

8. Lalu pada proses “Erase” akan muncul tampilan seperti di bawah ini. Lengkapi beberapa
menu seperti, pada “input feature” masukan shp “kelerengan”. Pada menu “Erase
feature” masukan shp “Hutan Lindung” hasil proses Select tadi. Lalu pilih lokasi
penyimpanan shp dan beri nama shp pada menu “Outpu feature class”. Setelah itu klik
“Ok” untuk melihat hasilnya.

Gambar 2.28 Tampilan Tools Erase


Sumber : Arcgis, 2017

9. Dan hasilnya adalah sebagai berikut.


17

Gambar 2.29 Tampilan Hasil Erase pada Arcgis


Sumber : Arcgis, 2017

2. Union
Menurut Winda (2012), Union merupakan suatu perangkat yang berfungsi untuk
menggabungkan dua data atau feature menjadi satu yang mengahsilkan sebuah feature baru.
Dimana dalam feature ini semua atribut akan terikut ke dalam nya. Namun perlu diketahui
bahwa data yang dapat di union hanya data yang berbentuk polygon saja. Adapun langkah
kerja menggunakan union adalah sebagai berikut.
1. Pertama masukan batas administrasi kota yang akan digunakan. Untuk lebih lanjut dapat
dilihat pada gambar di bawah ini.

Gambar 2.30 Tampilan Awal Arcgis ketika Batas Admin Dimasukan


Sumber : Arcgis, 2017
18

2. Selanjutnya, masukan rencana pola ruang kota yang akan digunakan. Untuk lebih lanjut
dapat dilihat pada gambar di bawah ini.

Gambar 2.31 Tampilan Awal Arcgis ketika Rencana Pola Ruang Dimasukan
Sumber : Arcgis, 2017

3. Setelah itu, klik Arc Tools Box pada sebelah kanan bagian atas Arcgis atau juga dapat
ditemui di bagian menu tab Geoprocessing pada Arcgis. Lalu pilih perangkat union maka
akan muncul tampilan seperti di bawah ini.

Gambar 2.32 Tampilan Perangkat Union pada Arcgis


Sumber : Arcgis, 2017
19

4. Kemudian pada perangkat union, pilih insert features. Lalu pilih dua data yang nantinya
akan digabungkan. Setelah itu klik simbol browse pada menu output features class untuk
menentukan tempat penyimpanan shp hasil union. Setelah selesai menyimpan shp nya,
lalu klik ok untuk memulai proses penggabungan.
Pilih dua data

Klik

Gambar 2.33 Tampilan Kerja Perangkat Union pada Arcgis


Sumber : Arcgis, 2017
5. Setelah proses union selesai dilakukan, maka nanti akan muncul tampilan seperti berikut.

Proses
Berhasil
Gambar 2.34 Tampilan Proses Union Berhasil
Sumber : Arcgis, 2017

6. Untuk memberikan kesan estetika yang menarik, pewarnaan pada peta dapat diatur sesuai
dengan warna yang diinginkan. Pengaturan warna dilakukan dengan cara, kursor pada
layar diarahkan pada layer union yang berhasil diproses. Lalu klik kanan dan pilih menu
properties. Sebelum melakukan pemilihan warna, pada menu pilihan value field, pilihlah
aspek nama Kecamatan, lalu klik add all values maka nanti akan muncul rencana pola
ruang pada masing-masing kecamatan yang ada di kota tersbut Untuk lebih jelasnya dapat
dilihat pada gambar yang telah disajikan di bawah ini.
20

Pilih salah satu


Kategori yang
ingin di
identifikasi

Klik Kanan

Gambar 2.35 Tampilan Proses Editing Warna pada Proses Union


Sumber : Arcgis, 2017
21

3. Dissolve dan Update


Menurut Winda (2012), Dissolve merupakan salah satu tools dalam Arcgis yang
berfungsi untuk menggabungkan poligon berdasarkan kesamaan atributnya.
Sedangkan menurut Winda (2012), update adalah salah tools yang berfungsi untuk
memperbarui data dengan overlay dari data lain. Adapun cara penggunaan perangkat update
adalah sebagai berikut.
Diketahui terdapat perubahan rencana pola ruang. Rencana pola ruang di Kecamatan X
ternyata seharunsya sama dengan TGL eksisitingnya, sedangkan rencana pola ruang
kecamatan lainnya sudah benar. Dengan demikian diperlukan adanya pembaharuan peta
rencana pola ruang kabupaten. Lakukan update data! Untuk melakukan update data atau
pembaharuan data peta rencana pola ruang TGL maka lakukanlah seperti berikut.
1. Masukan data shp batas kecamatan yang sudah di digitasi (yang diberi nama sesuai
dengan nama kecamatan masing-masing).

Gambar 2.36 Tampilan Awal Proses Update Data Rencana Pola Ruang
Sumber : Arcgis, 2017
22

2. Kemudian pilih “CATALOG”, Lalu pilih dari menu tersebut “TGL eksis.shp” dan
“rencana_pola_ruang”, kemudian drag ke layer.

Drag File

Gambar 2.37 Tampilan Proses Updating Data Rencana Pola Ruang


Sumber : Arcgis, 2017

3. Ketiga data shp ditumpuk menjadi satu feature, sehingga akan tampilan pada layar Arcgis
adalah sebagai berikut.

Gambar 2.38 Tampilan Data SHP dalam Satu Features pada Arcgis
Sumber : Arcgis, 2017
23

4. Kemudian pilih “Arc Toolbox” yang berada di sebelah “catalog”, yang berisi beberapa
menu Tools yang tersedia. Lalu pilih tools “Clip” yang dapat dilihat pada gamabr di
bawah ini.

Lalu akan muncul


tampilan menu clip

Gambar 2.39 Tampilan Menu Clip pada Arcgis


Sumber : Arcgis, 2017

5. Kemudian lengkapi data yang harus diisi pada menu clip tersebut, seperti yang
dicontohkan pada gambar di bawah ini.

Browse icon

Gambar 2.40 Tampilan Data Yang Harus Diisi pada Menu Clip
Sumber : Arcgis, 2017
24

6. Lalu tekan ikon Browse untuk menentukna tempat penyimpanan file shp dan beri nama
file tersebut sesuai dengan keinginan. Setelah itu klik “save” untuk menyimpan file.
Tampilan bar dapat adalah sebagai berikut.

Beri nama file


Gambar 2.41 Tampilan Proses Penyimpanan Data Clip
Sumber : Arcgis, 2017

7. Kemudian klik “Ok” untuk melanjutkan proses clip. Lalu akan muncul layer baru di
Folder Layer. Juga akan muncul pemberitahuan jika clip sudah berhasil diproses.
Tampilan layar dapat dilihat pada gambar di bawah ini.
Proses Berhasil

Gambar 2.42 Proses Clip Berhasil Dilakukan


Sumber : Arcgis, 2017
25

8. Kemudian, invisible-kan Layer “TGL eksis” dan “rencana_pola_ruang”, maka akan terjadi
seperti di gambar di bawah
ini.

Gambar 2.43 Hasil Clip antara Batas Kecamatan dengan Tata Guna Lahan
Sumber : Arcgis, 2017

9. Selanjutnya klik kanan pada layer “CLIP TGL KRUCIL 2” (hasil clip data), maka akan muncul
pilihan menu, lalu klik menu“properties”. Berikut tampilan layar pada Arcgis.

Gambar 2.44 Proses Editing Warna pada Hasil Clip Tata Guna Lahan Kecamatan Krucil
Sumber : Arcgis, 2017

10. Kemudian pilih “categories” lalu pilih “unique value” akan muncul menu seperti gambar
ini.
26

Ubah isi “value Field”


menjadi “LANDUSE”.
Lalu tekan “add all Value”

Ubah warna dengan


ketentuan :
- Warna Hijau untuk
daerah hijau
- Warna Kuning untuk
daerah terbangun
- Dan biru untuk air

Gambar 2.45 Proses Editing Hasil Clip Tata Guna Lahan Kecamatan Krucil
Sumber : Arcgis, 2017

11. Setelah itu tekan “Ok”, maka akan terjadi seperti gambar di bawah ini.
27

Gambar 2.45 Hasil Editing Hasil Clip Tata Guna Lahan Kecamatan Krucil
Sumber : Arcgis, 2017

12. Kembali ke “Arc Toolbox”, muncul menu tools lalu pilih “UPDATE” Kemudian akan
muncul menu sebagai berikut

Pada kolom “input Features” pilih


“rencana_Pola_ruang”, dan di
kolom “Update features” pilih
“CLIP TGL KRUCIL 2”.

Gambar 2.46 Proses Updating Hasil Clip Tata Guna Lahan Kecamatan Krucil
Pada Rencana Pola Ruang Kota
Sumber : Arcgis, 2017
28

13. Lalu save data hasil update di lokasi yang diinginkan dengan mengklik “Browse” pada
kolom ”Output feature class”

Beri nama file berbeda agar


mudah dicari

Gambar 2.47 Proses Penyimpanan Hasil Updating Data


Sumber : Arcgis, 2017

14. Setelah proses berhasil akan muncul pemberitahuan seperti gamabr di bawah ini.

Proses Updating Berhasil

Gambar 2.48 Proses Updating Data Berhasil


Sumber : Arcgis, 2017
29

15. Tahap selanjutnya, klik kanan pada layer “UPDATE POLA RUANG KRUCIL 2”, pilih
“properties”, lalu pilih “categories” dan ubah color Ramps seperti di gambar berikut ini.

Ubah warna dengan


ketentuan :
- Warna Hijau untuk
daerah hijau
- Warna Kuning untuk
daerah terbangun
- Dan biru untuk air

Gambar 2.49 Proses Editing Warna pada Hasil Updating Data


Sumber : Arcgis, 2017

16. Setelah selesai, Zoom ke bagian wilayah studi. Maka hasilnya akan terlihat, perbedaan
antara rencana pola ruang dengan TGL eksisting di kecamatan Krucil yang dapat dilihat
pada gambar di bawah ini.

Gambar 2.50 Hasil Akhir Updating Data


Sumber : Arcgis, 2017
30

DAFTAR PUSTAKA
Winda, Adju. 2012. “Bab 9 : Geoprocessing”

http://galerigayolues.blogspot.co.id/2015/07/tool-tool-analisis-di-dalam-arcgis.html

http://yoghaken.blogspot.co.id/2014/10/menggunakan-macam-macam-tool-overlay-di.html

Anda mungkin juga menyukai