Anda di halaman 1dari 44

LAPORAN PRAKTIKUM SISTEM INFORMASI KESEHATAN

“LANGKAH-LANGKAH PENGGUNAAN ARCGIS 9.3”

Dosen Pembimbing: 1. Marlik, S.Si, M.Si

2. Demes Nurmayanti, ST., M.Kes

3. Aries Prasetyo, S.KM., M.PH

Disusun oleh :

Cycy Meistria Lurista

NIM : P27833316015

PROGRAM STUDI D-IV KESEHATAN LINGKUNGAN

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTRIAN KESEHATAN SURABAYA

Jl. Menur No. 118A Surabaya

TAHUN AKADEMIK 2017/2018


KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan hidayah-Nya,
sehingga laporan mengenai “Pengoperasian Aplikasi Arcgis (GeographicInformation System)
9.3 Dan Aplikasi Crimestart 3.2”ini dapat terselesaikan. Ucapan terimakasih kami sampaikan
kepada Ibu Marlik, S.Si, M.Sidan Ibu Demes Nurmayanti, ST., M.Kesselaku dosen mata kuliah
Praktikum Sistem Informasi Kesehatan yang telah membimbing penulis dalam penyusunan
laporan ini. Tidak lupa penulis juga berterimakasih kepada semua pihak yang membantu dalam
penyusunan laporan ini.
Laporan ini penulis susun untuk memenuhi tugas praktikum Sistem Informasi Kesehatan
yang dimana laporan ini berisi tentang bagaimana cara menginstall aplikasi ArcGis 9.3, cara
pengoperasian aplikasi ArcGis 9.3, prosedur pengoperasian aplkasi CrimeStat 3.3, cara
pengoperasian hasil compute dari CrimeStat 3.3 ke dalam ArcGis 9.3, dan analisis data peta.

Akhir kata, penulis menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari kata sempurna, namun
tetap besar harapan penulis materi yang akan diberikan dapat bermanfaat, dan memberi wawasan
serta pengetahuan baru bagi pembacakhususnya para mahasiswa Jurusan Kesehatan Lingkungan
Poltekkes Kemenkes Surabaya.Atas perhatiannya kami ucapkan terimakasih.

Surabaya, 8 Januari 2018

Penulis
A. LangkahMenginstall Aplikasi ArcGis 9.3
1. Meng-copy folder yang berisi file untuk meng-install aplikasi ArcGis 9.3 pada PC
2. Membuka folder ArcGis 9.3lalu klik folder Crackkemudian pilih folder
license_server_setup pilih dan buka pilih LMSetup.exe.

3. Lalu akan muncul kotak dialog ArcGIS 9 License Manager Setupklik Browseuntuk
mencari folder yang menyimpan file lisensi  kemudian pilihfile 37102011.efl9 klik
OpenklikNext. Menunggu proses installing hingga selesai.
4. Setelah proses menginstall selesai,maka akanmuncul kotak dialog “ArcGIS 9 License
Manager Setup : Installation Complete”  lalu pilih “No, i will restart my computer
later”  dan klik “Finish”

5. Kemudian membuka folder “ArcGis 9.3” pilih folder “Crack” kemudian pilih folder
“license_server_crack” meng-copy semua file darifolder license_server_crack
membuka “Local Disk C”pada computer klik folder “Program Files” kemudian
cari dan klik folder “ESRI” klik folder “License” klik folder “arcgis9x” lalu paste
file yang sudah dicopy ke dalam folder tersebut tersebut.

6. Selanjutnya merestart komputer yang digunakan, dengan cara klik “Start” pilih “Power
Options” klik “Restart”. Menunggu proses restart computer sampai selesai.
7. Setelah selesai, melihat nama komputer dengan cara yaitu membuka“Computer” 
kemudian pilih menu “System Properties” maka otomatis akan muncul Control paneh yang
berisi data dari computer kita. Pada “Computer Name” mencatat nama computer kita
untuk dimasukkan ke dalam langkah instalasi berikutnya. Nama komputer = Cycy-PC.

8. Membuka folderberisi aplikasi install ArcGis 9.3pilih folder “Crack”pilih dan klik
folder “license_server_setup” lalu membuka file “license.lic”.

9. File lisense akan terbuka pada notepad, pada tulisan “user-496a0b86” ganti nama menjadi
nama komputer “Cycy-PC” klik Save atau dengan menekan “Ctrl+S” atau dengan klik
“File” Kemudian tutup notepad.

10. Meng-copy file “license.lic” yang telah dirubah nama sesuai dengan nama komputerkita.
Membuka “Local Disk C”pilih dan klik folder “Program Files” memilih folder
”ESRI” klik folder “License” klik folder ”Arcgis9x” kemudian paste file
“license.lic” di dalam folder tersebut.
11. Selanjutnya mencari dan membuka file “lmtools.exe” pada folder ”Arcgis9x”
kemudian akan muncul kotak dialog “LMTOOLS by Acresso Software Inc.”,
memilih“Config Services”, selanjutnya klik: “Browse” pada pilihan “Path to the
lmgrd exe file pilih file “lmgrd.exe” klik “Open”.

12. Lalu untuk mencari file lisensi pilih dan klik “Browse” pada pilihan “Path to the license
lic” pilih file “license.lic” klik “Open”. Selanjutnya pada pilihan “Path to the
debug log file”  klik Browse untuk mencari file“ARCGIS_LM.LOG”pilih dan
klik file “ARCGIS_LM.LOG” klik “Open”.

13. Selanjutnya klik “Save Service”  akan muncul kotak dialog berisi pertanyaan “Would
you like to save the settings for the service: ArcGIS License Manager?”klik
“Yes”.
14. Memilih menu “Start/Stop Reread”pilih dan klik “Start Server” klik “ReRead
License File” lalu menunggu proses hingga complete yang akan ditunjukkan dengan
keterangan tulisan pada kotak sebelah bawah “Reread Server License File Completed”.

15. Memilih dan klik menu “Server Diags” klik “Perform Diagnostics” menunggu
sampai keluar checkout dan bagian kotak sebelah bawah terdapat keterangan tertulis
“Using License File: C:\Program Files(x86)\ESRI\License\arcgis9x\license.lic”
menutup kotak dialog dengan klik tanda “Close (X)”.

16. Membuka folder yang berisi file untuk menginsstal aplikasi “ArcGIS 9.3” klik folder
“Dekstop” lalu membuka file “setup.msi” akan muncul kotak dialog “ArcGIS
Setup”, perlu diingat jangan meng-klik “Cancel”, menunggu hingga muncul perintah
selanjutnyamuncul tulisandengan keterangan “Welcome to the ArcGIS Dekstop
Setup Program” lalu klik “Next”.
17. Setelah itu,pilih “I accept the license agreement” klik “Next” selanjutnya akan
muncul pilihan “Select the desiredinstallation type”pilih “Complete” klik
“Next” danklik “Next” terus hingga muncul proses installing, maka proses installing
akan berjalan. Menunggu proses install hingga selesai.
18. Setelah selesai, membuka folder yang berisifile install aplikasi “ArcGIS 9.3” pilih
folder “Crack” pilih folder “data_interop” meng-copy file
“fme_license.dat”.Membuka “Local Disk C” pilih folder “ArcGIS” pilih folder
“Data Interoperability Extension” lalu pastefile “fme_license.dat”di dalam folder
tersebut.

19. Klik “Start” pilih “Search” atau “All Program” pada Windows 7 untuk mencari
aplikasi ArcGis kemudian ketik “ArcGis” pilih dan klik “Dekstop Administrator”
akan muncul kotak dialog “ArcGIS Dekstop Administrator”.Klik “Software
Product” pilihdan klik “ArcInfo (Floating)” klik “OK”
20. Selanjutnya klik “License Manager” akan muncul kotak dialog “Change License
Manager”, ketik dengan tulisan “localhost” klik “OK”. “Availability”, pastikan
pada bagian “Software Product” sudah tertulis “ArcInfo (Floating)” klik “Apply”
klik “OK”.

21. Maka proses install aplikasi ArcGs 9.3 telah selesai.


22. Karena aplikasi ArcGis 9.3 ini baru terinstal di komputer Anda, maka kita harus
mengatur terlebih dahulu file extension apa saja yang akan digunakan pada aplikasi ini.
Caranya dengan mencari program “ArcGis” pada “All Programs” untuk Windows 7
atau di “Search” pada Windows 8 kemudian ketik “ArcMap”klik 2xmuncul
lembar kerja baru di aplikasi ArcGisklik “Tools” klik “Extension” lalumemberi
tanda centang semua pada “Select the extensions you want to use”  klik “Close”
23. Sekarang kita sudah bisa mengerjakan file dengan semua jenis extension yang tersedia di
aplikasi ArcGis 9.3 ini. Selamat mencoba!
B. ProsedurCaraMengaplikasikan ArcGIS 9.3

1. Membuka program ArcGIS 9.3 melaluiWindows kemudian klik Startmencari dan meng-
klik ikon ArcMap yang ada pada desktop.

2. Selanjutnya tunggu beberapa menit aplikasi ArcMap akan terbuka dan muncul kotak
dialog Start using ArcMap with, lalu klik A new empty map untuk membuat projek
baru. Selanjutnya klik OK.

3. Untuk memasukkan peta Klik icon Add Data lalu buka folder dimana peta di simpan
contohnya peta project Kecamatan Bendo dalam bentuk .shplalu klik Add.

4. Setelah itu peta project Kecamatan Bendo akan muncul.


5. Kemudian memberi Label kelurahan pada peta. Klik kanan pada layer Kecamatan
Bendo Pilih Label Features. Maka akan muncul nama kelurahan/desa pada
Kecamatan Bendo.

6. Untuk menganalisa data banyaknya penderita atau menampilkan data banyaknya yang
terdapat pada wilayah tersebut.Klik icon Add Data lalu buka folder dimana peta di
simpan contohnya peta project Kecamatan Bendo dalam bentuk .shp lalu klik
Add.pada jendela Unknown Spatial Reference klik OK.

7. Selanjutnya memberi label pada peta data penderita seperti langkah no.5.
8. Untuk memberi gradasi warna atau kategori pada peta Kecamatan Bendo yang diberi
Label Incident Rate (IR). Klik kanan pada layer data Kecamatan Bendo pilih dan
klik Propertieslalu akan muncul kotak dialog Layer Properties pilih menu
Symbologymemilih Quantitiespilih Graduated Volorsmengisikan
Valuedengan kategori Incident Rate (IR) pada Color Ramp bisa memilih warna sesuai
keinginan  dan isikan Classes/ klasifikasi“2”.

9. Mengubah classify dengan cara mengklik Classify, maka akan muncul kotak dialog
Calssification. Pada Break Value mengganti angka yang paling atas dengan angka
“20”. Selanjutnya klik OK.

10. Kemudian kembali ke kotak dialog Layer Properties, setelah itu klik OK.

11. Memunculkan jumlah angka penderita pada peta tiap daerah kelurahan. Klik kanan pada
layer Bendo_project yang belum di kategorikan, selanjutnya pilih Propertiesakan
muncul kotak dialog Layer Properties. Pilih menu Generalmember centang pada
“Label features in this layer” lalu pada Label Field pilih dan klik IR Selanjutnya
pada Text Symbol merubah font dengan Times New Roman, serta ukuran font “10”.
Klik OK.

12. Maka pada peta akan muncul jumlah angka penderita pada setiap kelurahan di
Kecamatan Bendo.

13. Memunculkan titik penyebaran penyakit DBD di Desa Bendo. Pada menu Tools pilih
Add XY Data, maka akan muncul kotak dialog AddXY Data. Lalu pada Specify the
fields from the X and Y coordinates lalu klik X Field mencari file data penderita
dalam bentuk Ms.Excel dan klik file tersebut klik Add pilih Sheet15 
selanjutnya klik Add.
14. Kemudian cek pada “Coordinate System of Input Coordinate” apakah sudah menjadi
format sistem koordinat UTM atau GCS_WGS. Jika belum terdapat keterangan
“Unknown Coordinate System”, artinya kita harus merubah sistem koordinat file data
penderita tersebut.
15. Merubah sistem koordinat dengan meng-klik Edit maka akan muncul kotak dialog
“Spatial Reference Properties” pilih Select muncul kotak dialog “Browse for
Coordinate Sytem” pilih folder Geographic Coordinate Systems klik Add
pilih folder World klik Add.

16. Selanjutnya pilih file “WGS1984.prj” klik Add. Jika sudah terdapat keterangan
sistem koordinat klik Apply  klik OK sampai muncul kotak dialog “Table Does Not
Have Object-ID Field” klik OKdan muncul gambar peta dengan titik lokasi
penderita penyakit di Kecamatan Bendo.
Sudah ada sistem koordinat

17. Gambar peta Kecamatan Bendo yang sudah berisi titik lokasi penderita penyakit DBD.

18. Mengubah bentuk, warna,dan ukuran simbol titik lokasi penderita penyakit agar terlihat
lebih jelas. Klik simbol titik pada layer Sheet15 Events maka akan keluar kotak dialog
Symbol Selector  memilih bentuk, warna, dan ukuran simbol yang diinginkan.
Kemudian klik OK.
C. Cara Membuat Layout Peta
1. Langkah pertama yaitu mengubah tampilan layar peta menjadi layout view dengan cara
meng-klik ikon Layout View yang ada pada pojok kiri bawah peta.

2. Selanjutnya merubah ukuran kertas A4 dan letak posisi peta menjadi Landscape.Pilih
dan klik menu File kemudian pilih dan klik Page and Print Setup maka akan
muncul kotak dialog Page and Print Setup. Pada field Size mengganti ukuran dengan
A4, selanjutnya pada Orientation pilih Landscape klik OK.

3. Memberi batasan garis tepi untuk mengatur letak judul, keterangan, dll. Pilih ikon New
Rectangle pada pojok kiri bawah peta untuk membuat kotak baru akan muncul kotak
berbentuk persegi panjang dan berwarna  membuat warna kotak menjadi transparan
melalui Paint pilih No Color. Selanjutnya membuat kotak baru lagi sampai di dalam
tampilan layout terdapat 3 kotak, bisa dengan cara meng-copy paste kotak yang telah
dibuat.
4. Tampilan layout peta yang sudah diatur sehingga terdapat beberapa kotak untuk judul,
keterangan, dan sumber data peta.

5. Membuat garis koordinat di dalam peta Kecamatan Bendo. Langkah pertama yaitu
mengaktifkan peta dengan cara meng-klik peta sampai terlihat garis biru di tepi peta.
Kemudian klik kanan pada peta pilih Properties. Maka akan muncul kotak dialog
“Data Frames Properties” pilih dan klik Grid Klik New Grid.

6. Maka muncul kotak dialog “Grid and Graticules Wizard” lalu pilih yang bagian
Graticule divides map by meridians and paralels klik Next. Selanjutnya muncul
kotak dialog “Create a graticule” pada Intervalsmengganti field Minutes atau Min
dengan angka “1” baik untuk yang diatas ataupun bawah. Klik Next sampai menjadi klik
Finish.
1 2 3 4

7. Selanjutnya klik Apply kemudian klik OK, maka tampilan garis koordinat akan terlihat.

8. Untuk mengganti posisi tulisan pada garis koordinat peta menjadi di kanan dan kiri, cara
pertama adalah mengaktifkan peta kemudian klik kanan pilih PropertiesMaka akan
muncul kotak dialog “Data Frames Properties” pilih dan klik Grid Klik New
GridMuncul kotak dialog Reference System Properties kemudian beri tanda
cetang pada Label Orientation klik“Left” dan “Right”. Kemudian klik Apply dan klik
OK.

9. Memberi judul peta. Klik ikon New Text yang terletak di bawah pojok kiri peta
kemudian drag ke dalam kotak pertama layout peta yang paling atas dan ketikkan judul
peta“PETA ANGKA INSIDENSI PENYAKIT DBD DI BENDO TAHUN 2012-
2016”
10. Kemudian untuk mengedit judul peta klik judul peta kemudian akan muncul kotak dialog
“Symbol Selector”pada Options atur bentuk font Times New Roman dan ukuran
menjadi 12 lalu  Klik OK.

11. Memberi legenda atau keterangan. Pilih dan klik menu Insert  pilih dan klik
LegendMuncul kotak dialog Legend Wizard Mengdrag semua yang ada di Map
Layers dan Legend Items kecuali layer bendo_Project. Kemudian klik Next.Mengganti
nama Legend menjadi “KETERANGAN” lalu atur bentuk font huruf menjadi Times
New Roman dan ukuran font menjadi “14”.

12. Selanjutnya klik Next  Klik Next  Klik Finish. Maka akan muncul legenda atau
keterangan yang sudah kita buat.
13. Kemudian mengganti nama IR dengan “IR DBD/ 100.000 penduduk”. Meng-klik layer
bendo_Project pada bagian IR kemudian mengganti nama dengan “IR DBD/ 100.000
penduduk”. Maka otomatis nama pada legenda akan berganti.

14. Mengubah format sheet event menjadi bentukshp karena jika sheet even bersifat
sementara. Klik kanan pada layer “Sheet15 Event” kemudian pilih dan klik Data
pilih Export Data muncul kotak dialog Export Data pilih tempat untuk menyimpan file
 mengganti nama file dan klik Save klik OK.
15. Kemudian meremove sheet events dengan cara klik kanan pada layer sheet events
kemudian pilih remove.

16. Menambahkan keterangan sumber peta berasal darimana, misalnya contoh dari Bapeda
Jatim, dengan mengulang langkah seperti “Memberi Judul pada Peta” yaitu langkah
No 9 – 10.Setelah itu meletakkan sumber data pada peta dibawah keterangan atau
legenda.
17. Selanjutnya memberi keterangan penanggung jawab pembuat peta. Mengaktikan text
box dengan cara mengklik kemudian pilih Insertpilih dan klikPicturePilih
Browseuntuk mencari gambar yang akan diimpor ke dalam peta Pilih dan klik gambar
kemudian klik Open. Mengatur dan meletakkan gambar di dalam kotak ketiga yang
paling bawah serta memberi keterangan “Politeknik Kesehatan Kementerian
Kesehatan Surabaya Jurusan Kesehatan Lingkungan Surabaya”

18. Memberi garis skala pada peta, dengan cara pilih dan klik menu Insert pilih Scale
Bar pilih jenis kala yang diinginkan kemudian pada Division Units mengganti
dengan satuan Meters  klik Apply lalu OK.
19. Memberi arah mata angin pada peta dengan cara pilih dan klik menu Insert kemudian
pilih dan klik North Arrow lalu pilih jenis arah mata angin yang ingin digunakan klik
OK.Kemudian mengatur letak posisi arah mata angin dibagian kiri atas peta Kecamatan
Bendo.

20. Setelah semuanya selesai cara menyimpan projek yang telah dikerjakan, pilih dan klik
menu File pilih dan klik Save beri nama project selanjutnya pilih tempat folder
untuk menyimpan file  klik Save.

21. Kemudian langkah untuk mengexport peta menjadi bentuk format file JPEG. Pilih dan
klik menu File  pilih dan klik Export Map muncul kotak dialog Export Map lalu
memberi nama file yang akan disimpan dan memilih folder untuk menyimpannya. Pada
format file ganti dengan “JPEG” selanjutnya untuk pilihan Options pada field
Resolution mengganti angka “150” kemudian klik Save.

22. Gambar hasil dari layout “PETA ANGKA INSIDENSI PENYAKIT DBD DI BENDO
TAHUN 2012-2016”
D. CaraMengaplikasikan Aplikasi Crimestat 3.3

1. Membuka aplikasi crimestat. Untuk membuka file klik Select Files untuk mencari file yang
akan digunakan, perlu diingat format filenya yaitu .Shp Klik Open.

2. Kemudian akan muncul kotak dialog “CrimeStat III”, pilih menu “Data Setup”
selanjutnya pilih dan klik “Primary File” lalu pada field X mengganti field
Columndengan “Long” sedangkan pada field Y mengganti dengan field Column
“Lat”.

3.Memilih dan meng-klik menu Reference Files untuk mengganti angka koordinat X dan Y.
Pada field “Create Grid” mengganti field “Lower Left”coloum X dengan angka
“11.383” . Untuk column Y mengganti dengan angka “-7.678”. sedangkan pada field
Upper Right pada coloumn X mengganti angka dengan “111.492” pada coloumn Y
mengganti dengan angka “-7.595”klik Save.
4.Selanjutnya memilih dan klik pada menu “Measurement Features” pada field Coverage
mengganti angka pada field “Area” dengan angka “42.9” dengan satuan “Square
Kilometers”.

5. Untuk memunculkan KDE (Kernel density estimate)  pilih dan klik menu “Spatial
Modelling” pilih dan klik menu “Interpolation I”memberi centang pada field
“Single” kemudian pada field “Area units:point per” mengganti dengan satuan
“Square Kilometers” kemudian klik Save result to. Memilih folder untuk menyimpan
file dan memberi nama file “KDE” kemudian klik Save.
6. Selanjutnya akan muncul kotak dialog “Save output” kemudian klik OK maka akan
kembali ke kotak dialog CrimeStat III klik Compute maka hasil compute KDE akan
keluar. Hasil compute KDE dibutuhkan untuk menentukan area rawan penyebaran penyakit
pada suatu wilayah daerah pada peta.

HASIL COMPUTE
KDE

7. Langkah selanjutnya untuk memunculkan hasil compute NNA (Nearest neighbor analysis).
Pilih dan klik menu Spatial Description pilih dan klik Spatial Distribution memberi
centang pada field “Nearest neighbor analysis” pada field “Number of nearest
neighbors to the computed” ganti dengan angka “3” klik Save result to. Maka akan
muncul kotak dialog Save output  klik OK  Kemudian pilih dan klik Compute.

8. Gambar hasil dari compute NNA.


9. Selanjutnya langkah untuk memunculkan SDE (Standart devinational elipse) yang
berfungsi sebagai menunjukkan arah persebaran penyakit melalui bentuk elips pada peta.
Pilih dan klik menu Spatial Description kemudian pilih Spatial
Distributionmemberi centang pada field “Standart devinational elipse” klik Save
result to memilih folder untuk menyimpan file, beri nama file SDE klik Save klik
Compute.

10. Gambar hasil dari compute SDE (Standart devinational elipse)


E. Langkah Mengaplikasikan Aplikasi ArcGIS Map 9.3 setelah Compute dari
Aplikasi CrimeStat 3.3

1. Membuka program ArcGIS 9.3 melaluiWindows kemudian klik Startmencari dan meng-
klik ikon ArcMap yang ada pada desktop.

2. Selanjutnya tunggu beberapa menit aplikasi ArcMap akan terbuka dan muncul kotak
dialog Start using ArcMap with, lalu klik A new empty map untuk membuat projek
baru. Selanjutnya klik OK.

3. Untuk memasukkan peta Klik icon Add Data lalu buka folder dimana peta di simpan
contohnya peta project Kecamatan Bendo dalam bentuk .shplalu klik Add.
4. Selanjutnya masukkan file “KKDE.Shp” klik Add  maka akan muncul kotak
berbentuk persegi panjang dan berwarna merubah warna kotak menjadi transparan
melalui Paint pilih No Color.

5. Selanjutnya memberi klasifikasi warna pada peta layer “Kkde” klik kanan pilih
Properties maka akan muncul kotak dialog “Layer Properties” pilih dan klik
Graduated Colors pada field Value mengganti dengan keterangan “Z” pada coloumn
Classes mengganti dengan angka “5”klik OK.

6. Maka pada peta akan muncul gambar seperti dibawah ini :

7. Setelah itu, ubah tampilan peta dengan memberi warna IR dan memindah tampilan Kde
kedalam peta, namun sebelumnya ubah format Kde dengan cara munculkan Show/Hide

ArcToolbox Window .yang ada pada bagian atas layar  klik tanda + pada Data
Management Tools klik tanda + pada Projections and Transformations klik dua
kali pada Define Projection

8. Kemudian akan muncul menu berikut ini, pada Input Dataset of Feature Class  pilih
file Kkde.shp  klik Add.

9. Jika pada Coordinatesystem bertuliskan Unknown, ubah format kedalam WGS dengan

cara klik ikon  klik klik Select  Geographic Coordinate System  klik Add 
klik file World  klik Add  lalu pilih file EGS 1984.prj  klik Add
10. Jika tampilan sudah berubah seperti dibawah ini, klik Apply  klik OK (pada Spatial
Reference Properties)  lalu klik OK (pada Define Projection)

11. Jika muncul gambar berikut klik Close.

12. Setelah format Kde WGS, memasukkan file Kde kedalam gambar peta bendo_project.shp
yaitu dengan cara klik tanda + pada Analysis Tools pada menu Show/Hide ArcToolbox
Window klik tanda + pada Extract  klik dua kali pada Clip.
13. Akan muncul muncul gambar seperti di bawah ini :

14. Masukkan atau browse pada Input Feratures file KKde.shp yang tersimpan pada folder
penyimpanan  klik Add

15. Pada Clip Features masukkan file bendo_project.shp pada folder penyimpanan klik
Add.

16. Setelah itu, pada pilihan Output Features Class mencari folder penyimpanan 
memberi nama file yang akan disimpan dengan nama pada Input Feratures dengan nama
file Kde Clip  lalu klik Save.
17. Akan memproses dan muncul gambar seperti dibawah ini  jika sudah selesai klik Close.

18. Gambar akan berubah menjadi seperti di bawah ini :

19. Memberi label pada peta dengan cara, klik kanan bendo_project.shp pada daftar layers 
klik Label Features. Lalu akan muncul gambar seperti dibawah ini:

20. Setelah itu, mengubah tampilan peta dengan 5 warna gelap-terang yang menunjukkan
IR/tingkat kerentanan terhadap penyakit BDB di wilayah Bendo dengan cara :
Menghilangkan centang √ Kkde.shp yang terdapat pada daftar layers  klik kanan pada
Kde Clip.shp Properties Akan muncul Layers Properties Symbology pilih Z
pada Value  klik Classes 5  pilih warna pada Color Ramp  klik Apply klik OK

21. Akan muncul gambar seperti dibawah ini :

22. Untuk menambahkan titik lokasi  klik Add Data kemudian klik Browse mencari
folder tempat dimana file Titik Lokasi.shp disimpan  klik file Titik Lokasi.shp
kemudian klik Add Data. Kemudian pada layout peta akan terdapat titik lokasi secara
otomatis.

23. Langkah untuk menambahkan SDE klik Add Data kemudian klik Browse mencari
folder tempat dimana file SDE.shp disimpan  klik file SDESDE.shp kemudian klik
Add Data maka akan muncul kotak dialog Unknown Spatial Reference klik OK
24. Maka pada layout peta akan muncul bentuk elips berwarna seperti gambar dibawah ini :

25. Untuk mengubah elips agar tidak berwarna dengan cara klik kanan Sde yang adapada daftar layers
 klik Properties klik dua kali kotak berwarna pada Symbol  pilih Hollow  klik OK 
pada Layers Properties klik Apply  lalu klik OK. Maka akan muncul gambar seperti di bawah
ini.


Cara melayout

1. Langkah pertama yaitu mengubah tampilan layar peta menjadi layout view dengan
cara meng-klik ikon Layout View yang ada pada pojok kiri bawah peta.

2. Selanjutnya merubah ukuran kertas A4 dan letak posisi peta menjadi Landscape. Pilih
dan klik menu File kemudian pilih dan klik Page and Print Setup maka akan
muncul kotak dialog Page and Print Setup. Pada field Size mengganti ukuran dengan
A4, selanjutnya pada Orientation pilih Landscape klik OK.

3. Memberi batasan garis tepi untuk mengatur letak judul, keterangan, dll. Pilih ikon New
Rectangle pada pojok kiri bawah peta untuk membuat kotak baru akan muncul kotak
berbentuk persegi panjang dan berwarna  membuat warna kotak menjadi transparan
melalui Paint pilih No Color. Selanjutnya membuat kotak baru lagi sampai di dalam
tampilan layout terdapat 3 kotak, bisa dengan cara meng-copy paste kotak yang telah
dibuat.
4. Membuat garis koordinat di dalam peta Kecamatan Bendo. Langkah pertama yaitu
mengaktifkan peta dengan cara meng-klik peta sampai terlihat garis biru di tepi peta.
Kemudian klik kanan pada peta pilih Properties. Maka akan muncul kotak dialog
“Data Frames Properties” pilih dan klik Grid Klik New Grid.

5. Maka muncul kotak dialog “Grid and Graticules Wizard” lalu pilih yang bagian
Graticule divides map by meridians and paralels klik Next. Selanjutnya muncul
kotak dialog “Create a graticule” pada Intervalsmengganti field Minutes atau Min
dengan angka “1” baik untuk yang diatas ataupun bawah. Klik Next sampai menjadi klik
Finish.

1 2 3 4

6. Selanjutnya klik Apply kemudian klik OK, maka tampilan garis koordinat akan terlihat.

7. Untuk mengganti posisi tulisan pada garis koordinat peta menjadi di kanan dan kiri, cara
pertama adalah mengaktifkan peta kemudian klik kanan pilih PropertiesMaka akan
muncul kotak dialog “Data Frames Properties” pilih dan klik Grid Klik New
GridMuncul kotak dialog Reference System Properties kemudian beri tanda
cetang pada Label Orientation klik“Left” dan “Right”. Kemudian klik Apply dan klik
OK.

8. Memberi judul peta. Klik ikon New Text yang terletak di bawah pojok kiri peta
kemudian drag ke dalam kotak pertama layout peta yang paling atas dan ketikkan judul
peta “PETA INSIDENSI PENYAKIT DBD DI BENDO TAHUN 2012-2016”

9. Kemudian untuk mengedit judul peta klik judul peta kemudian akan muncul kotak dialog
“Symbol Selector” pada Options atur bentuk font Times New Roman dan ukuran
menjadi 12 lalu  Klik OK.

10. Memberi legenda atau keterangan. Pilih dan klik menu Insert  pilih dan klik
LegendMuncul kotak dialog Legend Wizard Mengdrag semua yang ada di Map
Layers dan Legend Items kecuali layer bendo_Project dan KKde. Kemudian klik
Next.Mengganti nama Legend menjadi “KETERANGAN” lalu atur bentuk font huruf
menjadi Times New Roman dan ukuran font menjadi “14”.
11. Selanjutnya klik Next  Klik Next  Klik Finish. Maka akan muncul legenda atau
keterangan yang sudah kita buat.

12. Kemudian mengganti nama IR dengan “Angka Insidensi”. Meng-klik layer


bendo_Project pada bagian IR kemudian mengganti nama dengan “Angka Insidensi”.
Maka otomatis nama pada legenda akan berganti.
13. Mengubah format sheet event menjadi bentuk shp karena jika sheet even bersifat
sementara. Klik kanan pada layer “Sheet15 Event” kemudian pilih dan klik Data
pilih Export Data muncul kotak dialog Export Data pilih tempat untuk menyimpan file
 mengganti nama file dan klik Save klik OK.

14. Menambahkan keterangan sumber peta berasal darimana, misalnya contoh dari Bapeda
Jatim, dengan mengulang langkah seperti “Memberi Judul pada Peta” yaitu langkah
No 9 – 10.Setelah itu meletakkan sumber data pada peta dibawah keterangan atau
legenda.
15. Selanjutnya memberi keterangan penanggung jawab pembuat peta. Mengaktikan text
box dengan cara mengklik kemudian pilih Insertpilih dan klik PicturePilih
Browse untuk mencari gambar yang akan diimpor ke dalam peta  Pilih dan klik
gambar kemudian klik Open. Mengatur dan meletakkan gambar di dalam kotak ketiga
yang paling bawah serta memberi keterangan “Politeknik Kesehatan Kementerian
Kesehatan Surabaya Jurusan Kesehatan Lingkungan Surabaya”

16. Memberi garis skala pada peta, dengan cara pilih dan klik menu Insert pilih Scale
Bar pilih jenis kala yang diinginkan kemudian pada Division Units mengganti
dengan satuan Meters  klik Apply lalu OK.

17. Memberi arah mata angin pada peta dengan cara pilih dan klik menu Insert kemudian
pilih dan klik North Arrow lalu pilih jenis arah mata angin yang ingin digunakan klik
OK.Kemudian mengatur letak posisi arah mata angin dibagian kiri atas peta Kecamatan
Bendo.
18. Setelah semuanya selesai cara menyimpan projek yang telah dikerjakan, pilih dan klik
menu File pilih dan klik Save beri nama project selanjutnya pilih tempat folder
untuk menyimpan file  klik Save.

19. Kemudian langkah untuk mengexport peta menjadi bentuk format file JPEG. Pilih dan
klik menu File  pilih dan klik Export Map muncul kotak dialog Export Map lalu
memberi nama file yang akan disimpan dan memilih folder untuk menyimpannya. Pada
format file ganti dengan “JPEG” selanjutnya untuk pilihan Options pada field
Resolution mengganti angka “150” kemudian klik Save.
20. Gambar hasil dari layout “PETA INSIDENSI PENYEBARAN PENYAKIT DBD
DI BENDO TAHUN 2012-2016”
F. Hasil dan Analisis Layout Peta

1. Layout Peta Angka Insidensi Penyebaran Penyakit DBD di Kecamatan Bendo


Tahun 2012-2016

Berdasarkan gambar peta diatas, dapat diketahui bahwa Kecamatan Bendo pada
tahun 2012-2016 terdapat insidensi penyakit DBD, dari 100.000 terdapat kelurahan
tertinggi insidensi penyakit DBD yaitu: Kelurahan Bulak, Tanjung, Pingkuk, Belotan,
Dukuh, Lemahbang, Kleco, dan Kelurahan Setren. Karena 8 desa tersebut memiliki
angka insidensi rate diatas angka IR Nasional, yang ditandai dengan warna merah
gelap.

Sedangkan untuk Kelurahan Duwet, Bulugledek, Soco, Bendo, Kledokan, Carikan,


Tegalarum, dan Kinandang memiliki angka kejadian penyakit DBD dibawah angka IR
Nasional yang ditandai dengan warna merah muda terang. Melalui pemetaan tersebut
dapat diketahui bahwa desa dengan warna yang lebih gelap membutuhkan penanganan
atau pemeriksaan khusus terhadap angka persebaran DBD agar penyakit DBD tidak
semakin mewabah dan menjadi status KLB (Kejadian Luar Biasa).

Persebaran penderita penyakit DBD dapat diketahui melalui tanda titik-titik atau dot
yang terdapat di dalam peta pada setiap kelurahan atau desa. Titik –titik tersebut
merupakan data latitude dan longitude lokasi penderita penyakit DBD dicatat pada saat
pendataan penderita di setiap desa. Sehingga dapat diketahui bahwa angka insidensi
berbanding lurus dengan jumlah penderita penyakit DBD di setiap kelurahan di
Kecamatan Bendo Kabupaten Magetan.

2. Layout Peta Insidensi Penyebaran Penyakit DBD di Kecamatan Bendo Tahun 2012 -
2016

Berdasarkan gambar peta diatas, dapat diketahui bahwa Kecamatan Bendo pada
tahun 2012-2016 bahwa penduduk di Kelurahan Kledokan, Carikan, Bendo, Soco,
Lemahbang, Belotan, dan Setren yang berwarna gelap mempunyai kerentanan yang
tinggi atau berpotensi besar untuk menderita penyakit DBD. Semakin gelap warna
yang terdapat pada suatu peta, maka penduduk di daerah tersebut semakin rentan
terhadap penyakit DBD. Sedangkan semakin terang warna yang terdapat di suatu
daerah, maka daerah tersebut dapat kita sebut daerah yang endemis penyakit DBD dan
mempunyai kerentanan yang lebih rendah. Jadi daerah yang memiliki warna yang lebih
gelap lebih membutuhkan upaya pencegahan penyakit DBD karena untuk
meminimalisir angka kejadian DBD di kelurahan tersebut. Sedangkan untuk daerah
yang memiliki warna lebih terang membutuhkan upaya pencegahan secara berkala.

Persebaran penderita penyakit DBD dapat diketahui melalui tanda titik-titik atau dot
yang terdapat di dalam peta pada setiap kelurahan atau desa. Titik –titik tersebut
merupakan data latitude dan longitude lokasi penderita penyakit DBD dicatat pada saat
pendataan penderita di setiap desa. Sehingga dapat diketahui bahwa angka insidensi
berbanding lurus dengan jumlah penderita penyakit DBD di setiap kelurahan di
Kecamatan Bendo Kabupaten Magetan.

Arah persebaran kasus penderita penyakit DBD di Kecamatan Bendo dari tahun
2012 sampai tahun 2016 dapat kita lihat berdasarkan hasil peta tersebut ditunjukkan
dengan bentuk elips yang cenderung bergerak mengarah ke mata angin Barat Laut di
Kecamatan Bendo. Sehingga para masyarakat yang berada di Kelurahan Setren,
Kledokan, Lemahbang, Soco, Belotan, Bulugledek, Suwet, Bendo, dan Carikan harus
waspada terhadap penyebaran penyakit DBD. Dengan cara segera melakukan upaya
pencegahan penyakit DBD melalui kegiatan PSN (Pemberantasan Sarang Nyamuk )
serta langkah 3 M: Menutup, Menguras, dan Mengubur.

Anda mungkin juga menyukai