Anda di halaman 1dari 15

NOTULEN

Sidang/Rapat
Hari/Tanggal
Waktu Rapat

:
:
:

Rapat Kajian Pembelajaran PPSP


Kamis, 3 Juli 2014
09.00 Wita

Agenda Rapat
Pimpinan Rapat
Notulen
Peserta

:
:
:
:

Wawancara atau Diskusi Pihak USDP Terhadap Pokja Sanitasi


Ir. Emlizar Muchtar,MM (Asisten II)
Nurul Subhani Andini,ST
Terlampir

A. Pembukaan

: Pembukaan rapat dilakukan oleh Asisten II

B. Pembahasan
1) Marina Bustami (USDP)
Perkenalkan nama saya Marina Bustami bertindak untuk Urban Sanitation
Development Program.
Kami adalah mitra Bappenas dalam kegiatan pelaksanaan PPSP.
Bappenas melakukan kajian pembelajaran tentang pelaksanaan program PPSP sejak
tahun 2010-2014 sehinngga untuk kegiatan ini Bappenas bekerjasama dengan kami
(USDP) untuk memelakukan wawancara kepada POKJA Sanitasi.
Saya bekerja di 4 (empat) provinsi di Sulawesi Utara, Gorontalo, Maluku Utara dan
Kalimantan Timur.
Hari ini saya akan melakukan wawancara terhadap POKJA Balikpapan dan POKJA
Bontang.
Jadi bapak ibu sejak dari perjalanan PPSP dari tahun 2010-2014 saat ini sudah ada
223 kabupaten/kota yang telah melaksanakan implementasi artinya sedang melakukan
sanitasinya yang termasuk Kota Bontang dan Kota Balikpapan.
Saya sesuai dengan KAK akan mendokumentasikan pelaksaan kegiatan terkait
keberhasilasan dalam meningkatkan akses layanan sejak tahap pelaksanaan hingga
tahap implementasi, kemuDian Nur Afianto, ST (Bappeda) Nur Afianto, ST
(Bappeda)mengidentifikasikan faktor pendukung dan penghambat dalam MPSS
maupun proses pelaksanaan perencanaan.
KemuDian Nur Afianto, ST (Bappeda) Nur Afianto, ST (Bappeda)ini hasilnya nanti
merupakan sumber data untuk mekanisme pendampingan
pelaksanaan PPSP ke-2.
Kementrian PU sudah mempersiapkan mekanisme pelaksanaan PPSP 2 dengan
belajar dari PPSP 1.
Rabu, 2 Juli 2014 saya sudah kelapangan didampingi oleh POKJA berkunjung ke IPAL
Bontang Kuala, Berbas Pantai, kemuDian Nur Afianto, ST (Bappeda) Nur Afianto, ST
(Bappeda)ke Bank Sampah Tanjung Laut dan TPST 3R di Pisangan.
Secara kasat mata sudah memperlihatkan keberhasilan kota ini dalam pengembangan
sanitasi.
Terkait dengan data saya akan mem follow up pelaksanaan kegiatan.
Secara keseluruhan saya akan menanyakan 6 pokok pertanyaan mulai dari advokasi,
pembentukan dan operasional pokja, peningkatan kapasitas, tentang proses
perencanaan dan penyusunan dokumen perencanaan, mengenai implementasi,
tentang monitoring, evaluasi dan penilaian kualitas

Pertanyaan 1 : Tentang Advokasi

Tanya
1) Marina Bustami (USDP)
Darimana PPSP dikenal oleh Kota Bontang, apakah PPSP ini di laksanakan tepat
waktu, sesuai kebutuhan dan dana?
Jawab:
1) Sabran (DKPP)
Satuan kerja PPSP
Tiap ahun dinas kebersihan membentuk forum kota sehat yang dikordinasi oleh dinas
kebersihan dan dinas kesehatan.
Tanya:
1) Marina Bustami (USDP)
Apakah ada pokja dalam hal ini juga bekerja sama dengan Kominfo atau Humas Daerah
untuk advokasi masyarakat lewat media? Apakah juga ditempuh? Misalnya media
komunikasi khususnya untuk pemberitaan, spanduk-spandk dan sebagainya.
Jawab:
1) Dian Nur Afianto, ST (Bappeda)
Tahun 2011 Kami sudah melaksanakan, dengan membuat film terkait dengan sanitasi,
masuk surat kabar, radio dan film yang diambil di pulau-pulau kecil. Film di putar di TV
lokal (PKTV).
2) Marina Bustami (USDP)
Menarik juga kalau nanti diakhir MPS filmnya dibuat lagi untuk melihat sebelum
program dan sesudah program.
3) Zuhdi
Kami juga melakukan informasi saat expo, dan dari hasil kunjungan pameran saat
pengenalan PPSP, lebih banyak masyarakat yang ingin tahu.
4) Asisten II
Biar lengkap dengan koran longkal kami juga bekerjasama dengan Bontang Pos.
Radio Praja dari pemerintah daerah tahun 2012 yang digemari juga oleh anak muda.
Bekerjasama dengan TV Lokal yaitu PKTV dan LNGTV. PKTV yang paling sering
meliputi kegiatan-kegiatan kami.
5) Marina Bustami (USDP)
Jadi semua media komunikasi sudah digunakan dari surat kabar, radio, televisi,
pameran, sosialisasi pelatihan sudah dilakuakan.
Tanya:
1) Marina Bustami (USDP)
Kalau kepihak DPRD bagaimana? Apakah ada masalah atau pihak DPRD memiliki
pemahaman yang sama dengan program ini?
Jawab:
1) Asisten II
Tidak ada masalah, pihak DPRD juga menunjang kegiatan dalam penyusunan
anggaran
2) Zulkilfi
Sedikit ditambahkan dalam RPJM pihak DPRD yang menyepakati anggaran dan
beberapa program terkait RPJM yang tiap tahun direview, pihak DPRD yang
menyepakati seperti ajuan anggaran.
3) Marina Bustami (USDP)
Karena DPRD memiliki pemahaman yang sama sehingga semua usulan itu lancar saja.
Tanya:
1) Marina Bustami (USDP)
Apakah ada pertemuan khusus dengan DPRD untuk pemahaman program ini atau
disampaikan saat rapat saja atau saat kegiatan saja?
Jawab:

1) Zulkilfi
Sebenarnya saat sosialisasi DPRD terlibat juga, kalau di DPRD ada komisi yang terkait
pembangunan yang ikut terlibat. Sehingga keinginan kami dan perkembangan awal
sudah dilibatkan.
2) Marina Bustami (USDP)
Berarti sudah pernah diundang di konsultasi publik buku putih?
3) Zulkilfi
Sejak dari awal sosialisi
4) Asisten II
Masalah ini juga kami sampaikan kepada sekolah-sekolah, tahun 2013 ada 11 sekolah
yang ikut terlibat kegiatan urban sanitasi.
5) Hamzah
Sekolah yang mendapat penghargaan kegiatan nasional SD Vidatra, SMP 1 Negeri,
SMA 2 Negeri. Tiap tahun di Kementrian PU Samarinda mengadakan urban sanitasi
untuk SMP lomba karya tulis tentang sanitasi, lomba poster tentang sanitasi bekerja
sama dengan dinas untuk mengirimkan putra- putri terbaik kami untuk ikut lomba
tersebut.
6) Marina Bustami (USDP)
Saya diberi informasi ada sekolah yang setiap hari sabtu menggunakan prodeuk 3R, itu
SMP 1 Negeri Bontang.
7) Asisten II
Di dinas juga begitu, saat rapat SK Wawali menggunakan tas atau map dari bahan daur
ulang.
8) Marina Bustami (USDP)
Berarti itu arahan dari Pak Walikota.
9) Asisten II
Instruksi dari walikota dalam rangka mengembangkan industri kerajinan daur ulang
sampah, untuk 10 dinas terkait itu dalam melakukan kegiatan pelatihan, diklat dan
sebagainya, supaya dapat menggunakan produk daur ulang.
10) Hamzah (LSM)
Kami dari Yayasan BIKAL punya pekerjaan untuk mendampingi masyarakat. Kami
mendampingi di beberapa tempat di Kota Bontang, yang ada di daerah pesisir yang
rawan sanitasi.
Beberapa kegiatan yang kita kelola di bidang ini, langsung pendampingan ke lapangan
terkait dengan bank sampah, STBM bersama dengan dinas kesehatan, juga beberapa
kegiatan perusahaan di program di kelurahan guntung khususnya, kami sebagai
fasilitator pendamping.
Jadi pemikiran-pemikiran tentng sanitasi publik kita masukkan disitu, sehingga
kelihatan perubahannya dari sebelum adanya PPSP di tehun 2010 dengan kondisi
2014 sudah sangat jauh berbeda perubahannya.
Kami dari Yayasan BIKAL itu awal yang kita lakukan, dan juga bersama tim ini
melakukan penyusunan KH dari semua kelurahan langung bersama masyarakat yang
sifatnya partisipatory, jadi disitu mulai kita masukkan tentang sanitasi kita perlihatkan
tentang kondisi wilayahnya dari sebelum dan sesudah jauh berbeda.
Dilihat dari strategi sanitasi yang telah disusun bersama di tahun 2011 sudah mencapai
target semua di tahun 2014 khususnya masalah persampahan.
Bikal yang fokus pada pengelolaan lingkungan sudah ada sejak tahun 2006 di Kota
Bontang, jadi proses pendampingan masyarakat sudah kita ajak dan dengan adanya
dukungan kebijakan dari pemerintah melalui PPSP lebih cepat lagi perubahannya.
11) Marina Bustami (USDP)
Jadi implementasi untuk sanitasi di Kota Bontang sebenarnya baru masuk tahun ke-2
namun perbedaanya sudah terlihat, karena advokasi sudah dilakukan mulai tahun
pertama.

Pertanyaan 2 : Pembentukan dan Operasional POKJA

Tanya:
1) Marina Bustami (USDP)
Bagaimana organisasi kerja POKJA selama kegiatan persiapan dokumen PPSP, selama
penyusunan buku putih dan strategi sanitasi kota?
Bagaimana opersional kerja POKJA? Rapat rutin kah atau siapa yang lebih memimpin
dalam korrdinasi dan sebagainya?

1)

Jawab
Zulkilfi
Kita mengawali program PPSP sudah progresif dari tahun 2010, saat itu pemerintah
kota tahun 2010 membuat pernnyataan mandat ke beberapa kelompok di KALTIM dan
mulai saat itu sudah membentuk Kelompok Kerja sebelum POKJA PPSP.
Secara kelembagaan mulai saat sosialisasi tahun 2011 mulai membentuk
kelembagaan terkait PPSP yang ditetapkan oloeh SK Walikota No. 195 Tahun 2011.
Awalnya sekretaris daerah sebagai ketua tim dan sekretaris adalah kepala BAPPEDA.
Setelah itu membuat rapat rutin di POKJA dari Juli-Agustus, kemuDian Nur Afianto, ST
(Bappeda) Nur Afianto, ST (Bappeda)pelatihan untuk POKJA pada awal September
pelatihan imunerator dan pelaksanaan survey daerahnya. Selama tahun 2011 sudah
rapat rutin sebanyak 10 kali terkait lama penyusunan buku sanitasi.

Tanya
1) Marina Bustami (USDP)
Bagaimana organisasi kerja selama proses penganggaran hingga proses pelaksanaan.
Apakah setiap SKPD langsung memfollow-up hasil matriks MPS ini atau masih harus
diingatkan lagi oleh BAPPEDA? Atau dari PU langsung mengikuti matriks dan dinas
lain?
Jawab
1) Zulkilfi
Sebenarnya yang dituangkan dalam program buku putih sudah terkordinir dalam
Renstra SKPD. Jadi mandat sudah ada dalam Renstra SKPD sehingga setiap tahun tiap
SKPD sudah memprogramkan kegiatan tentang sanitasi. Jadi kami hanya mengecek
kembali apakah sudah terealisasi terkait kerja program sanitasi, karena sudah ada
dituangkan dalam kajian.
Tanya
1) Marina Bustami (USDP)
Saat implementainya peran apa yang dimainkan oleh POKJA? Kalau pelaksanaan
pembangunan dari PU , yang lainnya dari segi monitoring dan evaluasi bagaimana?

Jawab
1) Zulkilfi
Sesuai dengan bidang dalam POKJA tersebut dalam pelaksanaan perannya, seperti di
dinas kesehatan sudah melakukan PHBS, dari DKPP mengenai persampahan, dari PU
mengenai air limbah.
2) Feptri
Dari Kebijakan implementasi dari pusat, ini sudah tersinergi. Karena tujuan kegiatan ini
adalah untuk partisipasi masyarakat. Sejak 2011 sudah menyusun adanya peraturan
walikota tentang program fasilitasi dan partisipasi masyarakat kegiatanya peran serta
masyarakat per-RT, dengan memberikan bantuan 50 juta per-RT. Sehingga kebutuhan
masyarakat terhadap lingkungan sekitarnya dapat terlaksana.
Ketika pemerintah meningkatkan sanitasi rumah, kita juga bersinergi dalam program
50 juta per-RT. Karena maksud dan tujuan sanitasi adalah partisipasi masyarakat.

Kontribusi untuk masyarakat adalah perbaikan MCK, perbaikan rumah, perbaikan parit,
siskamling, adanya tandon dan pipanisasi, kegiatan itu sudah berjalan dari tahun 2012.
Merupakan kontribusi dari teman-teman di Kelurahan dan partisipasi masyarakat.
Serta bersinergi dengan PNPM untuk melakukan kegiatan-kegiatan seperti yang
disebutkan sebelumnya.
3) Marina Bustami (USDP)
Jadi sejak tahun 2011 sudah ada peraturan walikota sehingga semua lebih bersinergi.
Tanya
1) Marina Bustami
Bagaimana dengan rotasi staff, apakah POKJA ini pernah ada yang personil yang
diganti atau sejak awal sampai sekarang POKJA masih sama?
Jawab
1) Asisten II
Rotasi staff karena faktor usia, pensiun dan kenaikan jabatan.
2) Zuhdi
Memang organisasi selalu ada perubahan dari tahun 2011, 2012, 2013 melihat kondisi di
lapangan dan hasil evaluasi terhadap kerja POKJA.
3) Marina Bustami (USDP)
Jadi dengan adanya pergantian personal tidak berpengaruh terhadap kinerja POKJA.
4) Zuhdi
Tidak berpengaruh.
Menambahkan dari dinas kebersihan, Sanitasi sudah ada sejak tahun 2009
melaksanakan beberapa tatanan. Ada semacam forum kota sehat di Bontang hasil
rujukan dari peraturan kesehatan kementrian dalam negeri.
Dari tahun 2009-2014 kota sehat sudah banyak meraih penghargaan.
Saat sosialisasi forum-forum diikutsertakan. Forum itu organisasinya di tingkat
kelurahan ada POKJA Kota Sehat, ditingkat kecamatan dan tingkat kota. Forum ini
yang bekerja tokoh masyarakat.
5) Marina Bustami (USDP)
Jadi mengenai rotasi staff tidak ada dampak negatifnya.
Tanya
1) Marina Bustami (USDP)
Bagaimana pembangunan sanitasi sebelum ada POKJA sanitasi dan sesudah ada
POKJA sanitasi?

Jawab
1) Asisten II
Awalnya kami sangat yakin dan percaya bahwa kesehatan masyarakat yang paling
utama.
Ada juga program ALADIN (Atap Lantai Dinding Bangunan) untuk masyarakat miskin.
Tanya
1) Marina Bustami (USDP)
Jadi sebelum ada PPSP, mungkin sebagian besar pembangunan sanitasi dimotori oleh
PU, kemuDian Nur Afianto, ST (Bappeda) Nur Afianto, ST (Bappeda)sesudah ada
POKJA semuanya langsung terlibat bekerjasama. Apakah itu yang terjadi disini atau
sejak sebelum ada PPSP memang semuanya sudah selau berkoordinasi untuk
pembangunan ini.
Jawab
1) Zulkilfi
Sebenarnya program ini bukan merupakan program yang baru di pemerintahan kota.

Hanya belum terintegrasi, sehingga masing-masing berjalan. Dengan adanya PPSP


semuanya dapat disinergikan serta program-program tiap SKPD.
Tahun 2007 dan 2008 ada juga POKJA yang bertujuan untuk melakukan penyehatan
lingkungan. Jadi, kawasan tersebut ditata, dari drainase, jalan gang, rumahnya.
Kegiatan juga sudah terkordinir karena melibatkan masing-masing SKPD.

Tanya
1) Marina Bustami (USDP)
Menurut bapak/ibu di tahun ke-2 implementasi terhdap proses perencanaan ini selesai,
apakah POKJA masih aktif berkordinasi dalam tahapan implementasi?
Dari informasi Pak Dian Nur Afianto, ST (Bappeda) Nur Afianto, ST (Bappeda)bahwa
POKJA akan berkordinasi lagi bulan Agustus untuk klarifikasi .
Apakah POKJA akan berkordinasi lagi setiap tahun setelah proses selesai atau hanya
dinas yang otomatis melaksanakan?
Jawab
1) Fakhrie Wahyudin S.Si (Bappeda)
Setiap tahun ada kegiatan PPSP. Diawal tahun ada menyusunan SSK dan tiap tahun di
review MPSS. KemuDian Nur Afianto, ST (Bappeda) Nur Afianto, ST (Bappeda)kami ke
lapangan. Kami juga rapat rutin di POKJA sanitasi.
Sebelum ada PPSP, kami juga memiliki program sejenis meskipun bukan PPSP.
POKJA RTL fokus pada air minumnya dan lingkungannya.
Tanya
1) Marina Bustami
Bagaimana kinerja POKJA saat ini dengan saat dimulai, apakah lebih baik dan lebih aktif
atau lebih aktif yang dulu ketika menyusun perencanaan?
1)

Jawab
Fakhrie Wahyudin S.Si (Bappeda)
Setiap kondisi beda tiap tahapan, ketika diawal kami mengumpulkan data dan setiap
SKPD aktif.
Saat tahap implementasi hanya pada tahapan monitoring dan evaluasi dan sesuai
dengan masing-masing dinas.

2) Marina Bustami (USDP)


Jadi dari segi output semuanya sesuai, ketika menyusun dokumen dan saat
implementasi mengawali masing-masing SKPD. Pemegang kepemimpin POKJA tetap
Sekretaris daerah.
Tanya
1) Marina Bustami (USDP)
Apa pendorong utama dari kerja POKJA yang baik ini? Apakah karena ada honornya?
1)

2)
3)

Jawab
Asisten II
Ada visi Kota Bontang mewujudakn masyarakat yang adil, maju, sejahtera dan berbudi
luhur.
Ada lima kandungan dalam berbudi luhur yaitu; Jujur, kesabaran, antusias atau
seamangat, cinta, peduli.
Kami memiliki RPJMD yang merupakan target yang harus dikerjakan oleh masingmasing SKPD.
Zulkilfi
Motivasi POKJA sangat baik.
Sabran

4)

Berdasarkan komitmen, bahwa komitmen pemerintah kota, yang salah satunya adalah
peningkatan kordinasi lingkungan. Maka, dari POKJA sebagai kewajiban di SKPD
masing-masing, dengan komitmen hingga tahun 2016.
Sanitasi merupakan kebutuhan dasar masyarakat. Saat ini sambungan IPAL sudah
banyak masyarakat yang mengantri. Kami hanya ikut mengarahkan tentang
pembangunan sanitasi.
Koordinasi antara POKJA tetap dilakukan walaupun tidak secara resmi seperti rapat,
kami berkomunikasi dengan sekretariat di BAPPEDA tentang perkembangan dan
tindak lanjut program yang kita susun.
Marina Bustami (USDP)
Jadi pertemuan antar POKJA secara resmi maupun tidak resmi tidak sulit.

Pertanyaan 3 : Mengenai peningkatan kapasitas


Tanya
1) Marina Bustami (USDP)
Selama penyusunan buku putih, SSK dan MPSS, Kementrian PU sudah beberapa kali
memberikan pelatihan di Jakarta untuk anggota POKJA ataupun setingkat regional di
provinsi.
Menurut Bapak/Ibu POKJA yang telah mengikuti pelatihan. Bagaimana pengalaman
Bapak/Ibu apakah pelatihan-pelatihan tersebut sudah cukup baik, materi bisa diterima
atau ada yang kurang?
Jawab
1) Dian Nur Afianto, ST (Bappeda)
Mengenai pelatihan, pemerintah kota dan pemerintah provinsi sudah sering
megadakan pelatihan.
2) Marina Bustami (USDP)
Untuk pelatihan di Jakarta apakah sudah pernah ikut? Untuk di luar daerah.
3) Dian Nur Afianto, ST (Bappeda)
Ada pelatihan mengenai nawasis terkait dengan monitroring.
Tanya
1) Marina Bustami (USDP)
Bagaimana menurut bapak mengani pelatihan tersebut apakah bisa langsung diterapkan
ketika pulang?
Jawab
1) Dian Nur Afianto, ST (Bappeda)
Sudah Bisa
Tanya
1) Marina Bustami (USDP)
Biasanya yang ikut pelatihan ke pusat hanya beberapa orang saja dan saat kembali ke
Kota Bonang bagaimana untu berbagai ke lainnya? Apakah saat pertemuan rapat?
Jawab
1) Dian Nur Afianto, ST (Bappeda)
Terkait dengan siapa yang datang adalah tergantung POKJA yang posisinya sebagai
apa. Seperti saat itu yang datang dari pihak BAPPEDA dan dinas kesehatan. Dan
BAPPEDA hanya mendampingi dan dinas kesehatan yang melaksanakan.
Pelatihan nawasis saat itu yang hadir adalah BAPPEDA, jadi tergantung posisi masing
dan diinformasi dengan yang lain saat rapat.
Tanya
1) Marina Bustami (USDP)

Apakah didalam POKJA pemahamannya sudah sama menganai sanitasi ini atau masih
ada SKPD yang belum aktif karena masih belum terlalu paham? Atau semua sudah
sepaham?
Jawab
1) Asisten II
Saya kira semua sudah hampir sama, seluruh kepala SKPD diwajibkan memahami
tentang pembangunan sanitasi.
Tanya
1) Marina Bustami (USDP)
Terkait dengan dukungan, yang diharapan Pemerintah Provinsi dan Nasional untuk
upaya program pembangunan kapasitas POKJA, Apa harapan Bapak/Ibu POKJA terkait
peningkatan kapasitas dari pemerintah provinsi dan dari pemerintah nasional serta
pemerintah kota?
Jawab
1) Zulkilfi
Menurut saya hal yang penting untuk peningkatan kapasitas di pemerintah kota, karena
perkara yang dilalui harus dinformasikan kepada POKJA didaerah.
2) Marina Bustami (USDP)
Melalui program pendampingan?
3) Zulkilfi
Saat pelatihan
4) Zulkilfi
Setiap senin ada rapat BAPPEDA jadi yang mengikuti pelatihan akan menyampaikan
kepada POKJA yang lain saat rapat tersebut mengenai hal-hal apa saja yang didapat
saat pelatihan.
Tanya
1) Marina Bustami (USDP)
Selanjutnya mengenai ketrampilan khusus menurut POKJA kira-kira apakah masih ada
lagi hal-hal yang menurut POKJA masih kurang atau masih belum maksimal yang telah
dilakukan?atau perlu ditingkatkan?
Jawab
1) Fakhrie Wahyudin S.Si (Bappeda)
Sebagai usulan saja, untuk pendanaan.
2) Zulkilfi
Untuk peningkatan kapasitas POKJA, pelatihan apa yang harus diberikan mengenai
analaisis dan metode untuk perumusan perencanaan kedepannya.
3) Sabran
Mengenai peningkatan kapasitas dan pelatihan, memang Kementrian PU sering
mengadakan namun menurut kami masih kurang untuk peserta yang diharapkan hadir
untuk kabupaten/kota msih terbatas. Tidak mencakup seluruh POKJA. Harapan kami
adalah volume kapasitas peserta pelatihan untuk kabupaten/kota bisa ditambah.
Pelatihan yang dibutuhkan adalah pelatihan langsung kepada tindakan tentang
bagaimana pengelolaan sampah tidak hanya kerajinan tapi juga memanfaatkan energi
terbaharukan. Begitu juga dengan pengelolaan air limbah, air limbah yang sederhana
untuk skala rumah tangga, skala perorangan itu yang kami butuhkan. Tidak hanya
secara komunal namun dalam kelompok RT dapat menggunakan sarana air limbah.
4) Marina Bustami (USDP)
Jadi mengenai undangan lebih baik satu tim.
Pertanyaan 4 : Tentang Proses Perencanaan dan Penyusunan Dokumen Perencanaan
Tanya
1) Marina Bustami (USDP)

Bapak dan Ibu ketika menyusun buku putih, SSK dan MPS didampingi oleh fasilitator.
Bagaimana menurut Bapak dan Ibu peran dan masukkan bagui fasilitator saat itu.
Apakah sangat dibutuhkan ?
1)

2)
3)
4)

5)

Jawab
Dian Nur Afianto, ST (Bappeda) Nur Afianto, ST (Bappeda)Nur Afianto
Dalam penyusunan buku putih dan SSK, Fasilitator Provinsi ke kota Bontang memiliki
peran yang sangat penting karena dengan adanya fasilitator dapat terselesaikan.
Marina Bustami
Jadi masukkan dari fasilitator sangat dibutuhkan.
Dian Nur Afianto, ST (Bappeda)
Masukkan saat itu mereka yang mengarahkan seperti apa penyusunan dan outline.
Marina Bustami (USDP)
Jadi menurut bapak peran fasiltator saat itu sudah baik atau ada harapan untuk
fasilitator yang lebih baik.
Dian Nur Afianto, ST (Bappeda)
Sudah baik

Tanya
1) Marina Bustami (USDP)
Apabila kedepan POKJA ini melakukan review terhadap SSK. Saat tahun ke-5 tahun
2015 SSK disarankan untuk direview. Saat ini BAPPEDA memfasilitasi untuk review
SSK.
Menurut Bapak dan Ibu POKJA ketika nanti harus melakukan review SSK, apalgi kita
akan ditarget 2019 harus 100% untuk sanitasi. Apakah Bapak Ibu POKJA dapat
melakukan review tersebut tanpa fasilitator?
Karena sejak tahun kemarin Bappenas sudah memulai pemutakhiran SSK di 6 kota
dan untuk tahun ini 9 kota untuk SSK yang berusia 5 tahun.

Jawab
1) Fakhrie Wahyudin S.Si (Bappeda)
Tetap butuh fasilitator untuk mengikuti pedoman yang ada dan membantu
mengintegrasikan dengan RPJMD kami di tahun ke-3.
2) Zulkilfi
Dari awal pelaksanaan PPSP sudah didampingi oleh fasilitaor. Peran fasilitator sangat
penting dalam mengarahkan POKJA dalam penyusunan buku putih sanitasi.
Juga dapat menjembatani proses yang lama dengan yang review terbaru.
Tanya
1) Marina Bustami (USDP)
Tahun lalu saat pemutakhiran SSK di 6 Kota sebagai model, kegiatan itu dilakukan
tanpa fasilitator karena memang masih model, dan ketika mulai semua pihak sudah
keberatan karena merasa penting adanya fasilitator.
POKJA yang sudah ada fasilitaor belum tentu sudah pasti terkenal.
Seandainya tahun depan itu tapi fasilitator tidak disiapkan oleh Kementrian PU atau
BAPPENAS. Apakah kira-kira Kota Bontang bisa menyiapkan fasilitator? Apakah
peluang itu ada atau perlu dukungan dari kemntrian.

1)

2)
3)

Jawab
Zulkilfi
Kami tetap mengharapkan di bantu oleh pemerintah pusat.
Melalui mekanisme lain dengan konsultasi terhadap pemerintah provinsi.
Fakhrie Wahyudin S.Si (Bappeda)
Dengan adanya fasilitator merupakan jaminan mutu.
Marina Bustami (USDP)

Saya juga setuju, karena dipemutakhiran kami menggunakan tools baru.


Dipemutakhiran itu buku putih, SSK, MPS di selesaikan dalam 1 tahun. Jadi akan ada
1 dokumen saja.
Contoh di Kota Manado tidak ada fasilitator jadi tugas saya adalah untuk
memonitoring, mereka memulai pertengahan tahun lalu dan harapan BAPPENAS
bulan Desember selesai. Sampai saat ini belum selesai karena sempat terkena
bencana.
4) Maksi Dwiyanto (DPU)
Masalah fasilitator itu terkait dengan kebijakan. Artinya ini sudah menjadi program
nasional yang semua sektor dan semua bentuk dukungan yang bentuknya teknis harus
ada satu filosofi. Tidak mungkin untuk mengadakan sendiri-sendiri, artinnya,
merupakan tanggung jawab atau kewajiban untuk menyediakan fasilitator.
5) Zulkilfi
Fasilitator ini tetap penting. Kami berharap Ibu Marina Bustami (USDP)dapat
menyampaikannya.
6) Marina Bustami (USDP)
Saya juga salah satu yang ngotot untuk tetap diadakannya fasilitator. Karena terus
terang pekerjaan saya hanya sebatas level provinsi tidak turun ke kabupaten/kota.
Teteapi untuk pemutakhiran harus turun ke Kota Manado dan betapa sulitnay sedangkan
saya harus melakukan perjalanan ke empat provinsi tetpi saya harus menunggu. Ini
membuktikan bahwa pentingnya fasilitator.
Tanya
1) Marina Bustami (USDP)
Kemaren saat penyusunan dokumen perencanaan apakah sesuai jadwal tahun 2012
selesai?
Jawab
1) Zulkilfi
Tetap tepat waktu.
2) Marina Bustami (USDP)
Jadi semua sudah di sosialisasikan dengan baik juga.
Tanya
1) Marina Bustami (USDP)
Apa pertimbangan Bapak Ibu POKJA sebagai aspek positif dari produk perencanaan
PPSP, dari buku putih, SSK, MPS. Menurut Bapak Ibu aspek positifnya apa dan aspek
negatifnya apa? Mngkin sebagai mjasukkan untuk PPSP ke-2 nanti.
Jawab
1) Maksi
Aspek postif yang dirasakan adalah adanya ketegasan. Saat tahap memorandum
program itu sudah terlihat ketegasan untuk penanganan. Karena pelaksaannya itu
merupakan suatu program-program yang harus diimplementasikan. Disitu sudah
terlihat siapa yang bertangung jawab
Apek negatifnya adalah bahwa sebesar-besarnya kita melakukan program, kita masih
terhmbat dari kemampuan anggaran. Memang program itu adalah program ideal dan
sudah dilaksanakan y ang tidak bisa selalu didukung dengan anggaran yang masih
kurang.
Pencapaian untuk sumber anggaran lain, program ini juga belum begitu terpopuler.
Termasuk defisit anggaran saat ini beberapa kegiatan dikurangi, dari pendapatan
provinsi maupun kota.
2) Marina Bustami (USDP)
Jadi masukkan untuk pusat lebih membuka akses pendanaa
3) Maksi

4)

5)

6)

Menjalankan konsekuensi untuk membentuk suatu kebijakan nasional, jadi membuat


sesuatu fokus prosentasi APBN harus seberapa besarnya terlaksana. Jadi kalau
dibebankan ke daerah saja itu lebih berat.
Zulkilfi
Ketika buku putih Sanitasi, SSK dan memoradum program sudah menjadi komitmen
pemerintah provinsi dan pemerintah pusat sehingga kebijakanya harus memberikan
porsi yang cukup. Semestinya dari awal pembahasan buku putih, SSK, dan MPS dari
pusat yang semsetinya bisa memberikan anggaran.
Tahun 2013 saat rapat APOKSI sudah disepakati besar anggaran untuksanitas sekitar
10%.
Marina Bustami (USDP)
Jadi dalam artian pemerinah pusat tidak hanya memberikan target tetapi juga porsi
pendanaan.
Dian Nur Afianto, ST (Bappeda) Nur Afianto, ST (Bappeda)Nur Afianto
Terkait hal positif dan negatif, seperti yang disampaikan oleh Bapak Maksi bahwa ada
suatu komitmen. Sebenarnya dalam buku putih, PPSP sudah diarahkan mengenai
angggaran.
Hal negatif, dalam rapat sanitasi maupun di APOKSI bahwa anggaran untuk sanitasi
minimal 5%, namun secara auran belum ada yang melegalkan dasarnya seperti apa.
Untuk legalitas MPS di level provinsi meskipun sudah mengadakan lokal karya di
provinsi belum ada di legalkan oleh Gubernur.

Pertanyaan 5 : Mengenai Implementasi


Tanya
1) Marina Bustami (USDP)
Apakah menurut bapak ibu dalam pengusulan dari MPS, misalnya ada proposal dan
sebagainya ke sistem penganggaran ada faktor-faktor yang mengakibatkan kegagalan
atau selama ini aman-aman saja? Apakah ada faktor yang menimbulkan kegagalan dari
proses MPS ke penganggaran.
Jawab
1) Fakhrie Wahyudin S.Si (Bappeda)
Masalah defisit saja.
2) Maksi
Sebenarnya anggaran tidak masalah cuma masalah terbatas saja. Karena adanya
komitmen di tingkat kita. Hanya keterbatasan anggaran yang tidak mencukupi proporsi
anggaran yang ditetapkan.
3) Marina Bustami (USDP)
Kalau dari Musrenbang tetap aman saja.
Tanya
1) Marina Bustami (USDP)
Peran apa yang Bapak Ibu harapkan dalam penganggaran dan pelaksanaan dari
POKJA provinsi?
Jawab
1) Zulkilfi
Perlu dimaksimalkan lagi dalam memfasilitasi POKJA di kota-kota.
2) Marina Bustami (USDP)
Apakah sudah ada monitoring ke Kota Bontang dari provinsi?
3) Zulkilfi
Belum ada.
4) Maksi
Monitoring hanya di tingkat satker saat workshop atau rapat. Maksudnya tidak di dalam
POKJA.
5) Dian Nur Afianto, ST (Bappeda)

Menambahkan saja untuk monitoring dilakukan di provinsi. Kabupaten/kota


mempresentasikan menganai tingkat capaiannya dari target MDGs, SSK, RPIJM
mengenai sanitasi serta menyampaikan anggaran yang dibutuhkan.
Terkait monitoring kegiatan belum ada. Hanya sebatas target capaian saja.

Tanya
1) Marina Bustami (USDP)
Saya ingin meminta pendapat mengenai CSR, implementasi pembangunan sanitasi
dalam CSR dan juga POKJA sehat.
Jawab
1) Zulkilfi
Peran perusahaan cukup signifikan, salah satunya terkait sanitasi melalui bedah rumah,
terkait persampahan, dan prasarana lainnya. Keterlibatan mereka dalam pemberdayaan
masyarakat dalam pengelolaan sampah plastik yang di bantu oleh CSR PT. LNG Badak
seperti di Bontang Lestari.
2) Sabran
Peran CSR cukup baik dalam bidang persampahan. Di Bontang Lestari murni CSR
dari PT. LNG Badak masyarakat hanya mengelola jadi murni dilakukan oleh PT. LNG
Badak hingga pelatihan. Serta workshop bank sampah dari PT. Badak.
Dari PT.PKT memberikan bantuan mengenai sarana angkutan untuk motor roda 3
kepada kelurahaan binaan.
Pembagian wilayah CSR oleh perusahaan, PT. Badak di wilayah Bontang Selatan, PT.
PKT fokus di Bontang Utara dan Bontang Barat oleh kedua perusahaan.
3) Zulkilfi
Sebenarnya tidak hanya di bantu oleh dua perusahaan saja, namun perusahaanperusahaan yang masuk kedalam wilayah PT.Pupuk Kaltim juga ikut membantu.
Wilayah Bontang Barat dibantu oleh PT. Indominco Mandiri serta sebagian wilayah
selatan. Perushaan lainnya seperti KNE, KNI, KPA, KPI, Blackbear.
PT.Badak juga memberikan pelatihan kepada masyarakat mengenai cara mengolah
limbah menjadi suatu produk yang bisa dimanfaatkan.
4) Feptri
Pada Tahun 2012 di CSR dibagi menjadi 3 bidang dari masing-masing perusahaan PT.
Badak dibidang Infrastruktur, PT.Indominco Mandiri dibidang sosial, PT.PKT dibidang
ekonomi. Output yang dihasilkan oleh perusahaan tersebut sangat bermanfaat.
Perbaikan sanitasi dan penyediaan prasarana, penyediaan air bersih serta pelatihan.
5) Hamzah
Untuk POKJA Sehat di Kota Bontang ada forum Kota Sehat untuk di tingkat kota, untuk
tingkat kecamatan ada forum komunikasi kelurahan sehat, untuk tingkat kelurahan ada
POKJA sehat kelurahan. Dari tingkat forum ke POKJA fungsi utamanya adalah
mendorong partisipasi masyarakat untuk mewujudkan kota sehat.
Beberapa kegiatan yang telah dilakukan berdasarkan tatanan-tatanan yang ada di
Kota Sehat, ada 9 tatanan yaitu; permukiman sehat, industri sehat, perkantoran sehat,
pariwisata sehat sampai hutan sehat dan kehidupan mandiri yang sehat, semua hal
tersebut telah dilakukan bersama. Distruktur Forum Kota Sehat maupun POKJA Kota
Sehat itu ketuanya tokoh masyarakat. Jadi tokoh masyarakat yang berperan dan dinas
instansi terkait fungsinya sebagai pembina. Pelaksanadan lingkup pengusursan adalah
masyarakat sehingga proses ini dapat mempercepat waktu sanitasi, karena kegiatankegiatan kami terkait dengan sanitasi baik itu permukiman sehat, air bersih,
pengelolaan sampah dan air limbah semua terkait sanitasi.
Sehingga semua ini membantu di POKJA AMPL karena ini langsung mendorong
partispasi masyarakat didalamya, baik tingkat kelurahan dan kecamatan. Seperti
kegiatan Jumat bersih komunikasi melalui media seluler.
Kesimpulannya semua kegiatan kami terkait dengan sanitasi.
Tanya

1) Marina Bustami (USDP)


Tahun 2013 lalu ketika melakukan MPS apakah provinsi meminta dokumen draft MPS
untuk diverivikasi di provinsi?
Jawab
1) Seluruh peserta rapat
Pernah
Tanya
1) Marina Bustami (USDP)
Seberapa jauh ketua POKJA (Bapak Sekretaris Daerah) memanfaatkan motoritasnya
untuk menggukan MPS sebagai suatu perencanaan?
Jawab
1) Zulkilfi
Bapak Sekda sebagai ketua POKJA PPSP dan ketua PAPD artinya bagaiman beliau
memanfaatkan kewenangan sudah berjalan dengan baik. Karena tiap SKPD akan
melaporkan kepada beliau.
Tanya
1) Marina Bustami (USDP)
Pernakah POKJA mengukur kinerja pelaksanaan MPS karena ini baru implementasi
tahap ke-2, karena ini baru implementasi ke-2. Apakah pernah dilakukan evaluasi sejauh
mana penambahan akses dan sebagainya?
Jawab
1) Semua peserta rapat
Belum pernah.
2) Marina Bustami (USDP)
Tapi akan diukur?
3) Fakhrie Wahyudin S.Si (Bappeda)
Iya akan diukur, cara pengukurannya bagaimana?
4) Marina Bustami (USDP)
Diukurnya ketika mulai buku putih SSK aksesnya berapa persen kemuDian Nur
Afianto, ST (Bappeda) Nur Afianto, ST (Bappeda)setelah pembangunan infrastruktur
aksesnya meningkat berapa persen? KemuDian Nur Afianto, ST (Bappeda) Nur
Afianto, ST (Bappeda)untuk area berisiko juga ketika dimulai misalkan kelurahan mana
yang sangat berisiko dan saat ini apakah masih sama seperti itu jadi itu bisa dievaluasi
lagi.
Jadi ketika Kota Bontang melakukan pemutakhiran SSK disarankan untuk evaluasi.
5) Maksi
Untuk kegiatan yang sifatnya kebijakan nasional dibuatkan informasi online sehingga
kami bisa input data langsung serta program terhadap implementasi
6) Marina Bustami (USDP)
Jadi sebenarnya nawasis sebagai database sanitasi senasional, jadi ppsp.nawasis.info
itu kegunaannya sebagai database terhadap infrasuktur terbangun dan database
terhadap kegiatan implementasi. Namun saat ini database hanya untuk melihat
ranking.
Berdasarkan evaluasi 444 kabupaten/kota yang terlibat menjadi anggota PPSP hanya
48 kab/kota saja yang aktif mengganakan database nawasis.
Kami mau mendorong anggota POKJA Kota Bontang untuk memanfaatkan itu, karena
pemetaan kondisi infrastruktur Kota Bontang akan terlihat dan terpantau langsung oleh
Jakarta. Ketika mengisi data terkait implementasi baik rencana maupun capaian akan
menjadi evaluasi oleh pusat. Serta ada juga tentang akses akan terlihat.
Untuk POKJA Kota Bontang dapat menginput nawasis terkait dengan hasil MPS yang
sudah ditandatangani dan yang sudah diimplementasi.

Tanya
1) Marina Bustami (USDP)
Dalam pengurusan MPS ke Aus AID bagaimana prosesnya?
Jawab
1) Dian Nur Afianto, ST (Bappeda)
Dengan proposal
Pertanyaan 6 : Tentang Monitoring, Evaluasi dan Penilaian Kualitas
Tanya
1) Marina Bustami (USDP)
Jadi database nawasis dapat di akses kapanpun. Jadi sejauh ini belum aktif?
Jawab
1) Fakhrie Wahyudin S.Si (Bappeda)
Belum
Tanya
1) Marina Bustami (USDP)
Apakah ada penjaminan mutu ditingkat kota atau nunggu provinsi untuk melakukan
penjaminan mutu?
Jawab
1) Dian Nur Afianto, ST (Bappeda) Nur Afianto, ST (Bappeda)
Tahun lalu MPS apa yang sudah dilaksanakan. Kalau format tidak dikasih hanya apa
yang perlu disampaikan didalam presentasi.
Tanya
1) Marina Bustami (USDP)
Apakah tim panel provinsi selalu melakuakan penjaminan tepat waktu atau sampai
selesai tidak melakukan penjaminannya?
Jawab
1) Dian Nur Afianto, ST (Bappeda) Nur Afianto, ST (Bappeda)
Setiap diupload langsung dipantau.
Tanya
1) Marina Bustami (USDP)
Selama ini laporan POKJA menjadi tanggung jawab BAPPEDA atau di bagi rata.
Jawab
1) Dian Nur Afianto, ST (Bappeda)
Didalam POKJA ada tim sendiri ada tim pendataan.

C. Kesimpulan
1.

Demikian hasil notulensi rapat Rapat Kajian Pembelajaran PPSP Kota Bontang.

Bontang, 5 Juni 2014


Mengetahui,
Kabid. Fispra Bappeda

Notulen

Agung Santoso
NIP. 197208082001121004

Nurul Subhani Andini, ST

Anda mungkin juga menyukai