Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH

ANALISIS KERUANGAN PADA SISTEM INFORMASI


GEPGRAFI (SIG) TERKAIT POTENSI WILAYAH DAN
KESEHATAN LINGKUNGAN

DI SUSUN OLEH :
KELOMPOK III (TIGA)

1.DION ALTAJIB
2.HENI PITRIA
3.ARIL MILTAN

GURU PEMBIMBING : SILAWATI, SP.D

DINAS PENDIDIKAN PROV. SUMSEL


SMA NEGERI 2 LAIS
TAHUN AJARAN 2022/2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT karena atas rahmat dan karunia-Nya, sehingga

kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “ Analisis keruangan pada SIG terkait

potensi wilayah dan Kesehatan lingkungan ”. Dan kami ingin mengucapkan terima kasih

kepada guru pembimbing atas bimbingan dan pengarahannya selama penyusunan makalah

ini serta pihak-pihak yang telah membantu dan tidak dapat disebutkan satu per satu.

Kami juga menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu

kami sangat membutuhkan kritik dan saran yang sifatnya membangun dan pada intinya

untuk memperbaiki kekurangan-kekurangan agar dimasa yang akan datang lebih baik lagi.

Lais, 12 Februari 2023


Penulis

Kelompok III (Tiga)

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .........................................................................................................i


KATA PENGANTAR ......................................................................................................ii
DAFTAR ISI ................................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ............................................................................................................1

B. Rumusan Masalah .......................................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN

A. Analisis Keruangan Pada Sistem Informasi SIG ........................................................2

B. Analisis Keruangan Pada Sistem Informasi SIG Terkait Potensi Wilayah.................3

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan .................................................................................................................5

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
SIG berperan untuk membantu dalam membaca/memperjelas kenampakan
alam pada citra. Seluruh teknik SIG berperan dalam analisis keruangan, karena
dengan teknik tersebut kita dapat membaca data yang diterima dan kemudian dapat
dianalisis. Seorang interpreter data Sistem Informasi Geografi (SIG) harus mampu
menganalisa dan menerjemahkan data SIG dengan baik. Kemampuan daya analisa ini
berkaitan dengan unsur-unsur spasial, spektral dan temporal yang nampak pada data
citra.
Pengetahuan mengenai bagaimana mengumpulkan data, memasukan dan
mengeluarkan data serta bagaimana menggunakannya merupakan kunci analisis dalam
Sistem Informasi Geografi. Dalam era pembangunan yang pesat saat ini dibutuhkan
kecakapan dalam menganalisa karakteristik setiap wilayah agar pembangunan tepat
sesuai dengan kondisi daerah. SIG saat ini menjadi salah satu disiplin ilmu yang
strategis dan menjadi kebutuhan dalam pembangunan. Tidak mungkin pola
pembangunan kota Bandung dan Jakarta disamakan karena kedua daerah tersebut
memiliki karakter yang berbeda baik dari sisi fisik maupun sosial.

B. RUMUSAN MASALAH
Dari latar belakang di atas maka terdapat beberapa rumusan masalah diataranya
yaitu sebagai berikut :
1. Bagaimana Analisis Keruangan pada Sistem Informasi SIG?
2. Bagaimana Analisis keruangan pada Sistem Informasi geografi terkait potensi
wilayah dan Kesehatan lingkungan?

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. ANALISIS KERUANGAN PADA SISTEM INFORMASI GEOGRAFI (SIG)


1. Subsistem Masukan Data
Pada system ini, ada proses pengambilan, pengumpulan, dan pengubahan data spasial
dan tematik kedalam bentuk digital. Data diataranya berasal dari kombinasi peta yang
tercetak, foto udara, citra, laporan, dan survey.
a. Data Spasial adalah sebuah data yang berorientasi geografi dan memiliki system
koordinat tertentu sebagai dasar referensinya. Data spasial menggambarkan lokasi
absolut dan relative dari kenampakan geografis dengan koordinat geografis. SIG
dapat mewakili data spasial, yang mempunyai dimensi fisik di bumi kenampakan
spasial dapat bersifat data diskret atau data kontinu.
b. Data Atribut menggambarkan karakteristik kenampakan spasial dan informasi
deskriptif tentang kenampakan geografis. Karakteristik ini dapat bersifat kuantitatif
dan kaulitatif. Data atribut dapat diambil dari basis data digital yang berbeda dari
data spasial. Data atribut ditunjukkan dengan warna, tekstur, dan symbol garis atau
grafis. Contohnya lokasi rumah sakit ditetapkan oleh symbol dan garis kontur
khusus dengan warna tertentu.

2. Subsistem Penyimpanan dan Pengambilan Data


Subsistem ini mengelola data spasial dan dara atribut sehingga dapat dengan cepat
diambil oleh pengguna untuk melakukan analisi. Subsistem ini juga memungkinkan
adanya pembaharuan yang cepat dan akurat pada pangkalan data. Penyimpanan data
spasial bukanlah suatu pekerjaan yang mudah. Oleh karena itu perlu adanya
penyederhanaan realitas.
a. Model Data Untuk Data Spasial
Model data adalah model yang tersusun dari data-data dan bagaimana data
tersebut saling berkaitan dan berhubungan satu sama lain. Untuk data spasial ada dua
model data. Kedua model data Vector dan model data raster. Model data vector
entitas di dunia nyata dikelompokkan menjadi kenampakan geografis yang
didefinisikan dengan jelas berdasarkan geometri titik, garis, dan polygon.
Sedangkan model data raster menggambarkan lokasi geografis sebagai suatu

2
susunan sel yang saling berkaitan. Susunan sel itu biasanya berbentuk persegi
dengan ukuran yang sama di seluruh area di dalam model.
b. Model Data Untuk Data Atribut
Data atribut tidak memiliki informasi spasial. Data atribut merupakan
informasi yang melengkapi data spasial. Oleh karena itu data atribut sering di
simpan dan dimanipulasi dengan cara yang sepenuhnya terpisah dari data spasial.
Model data ini antara lain Model data tabular dan model data herarki, model data
jaringan model data relasion.

3. Subsistem Manipulasi dan Analisis Data


Subsistem ini memungkinkan pengguna untuk menentukan dan mengeksekusi
prosedur spasial dan atribut untuk menghasilkan informasi spasial.
a. Manipulasi data, manipulasi data dilakukan dengan cara memperbaharui
pengelompokkan, pengurutan data spasial, geocoding, melakukan pembaharuan data
atribur, dan menyesusuaikan dengan perubahan dalam konfigurasi peta.
b. Analisis Data. Kekuatan sebenarnya dari SIG adalah kemampuannya untuk
menganalisis data spasial. Analisis utama dalam SIG bertujuan untuk memperoleh
informasi spasial yang baru dari data yang sudah ada.

4. Subsistem Penyajian Data


Subsistem ini adalah prosedur di mana infoemai dari SIG disajikan dalam bentuk
yang susian dengan keperluan pengguna data. Subsistem penyajian data memungkinkan
pengguna untuk menghasilkan tampilan grafik, biasanya peta dan table yang
mengambarkan informasi-informasi yang diperoleh.

B. ANALISIS KERUANGAN PADA SISTEM INFORMASI GEOGRAFI (SIG)


TERKAIT POTENSI WILAYAH
Menurut UU RI Nomor 26 Tahun 2007 tentang penataan ruang, wilayah aalah
ruang yang merupakan kesatuan geografis beserta segenap unsur terkait yang batas dan
sistemnya ditentukan berdasarkan aspek administratif atau aspek fungsional. Dalam
konteks pariwisata, potensi wilayah dipengaruhi oleh tujuh jenis sumber daya yang
dapat menciptakan beragam pengalaman wisata yang berbeda. Ketujuh jenis sumber
daya itu adalah lokasi geografis, iklim dan cuaca, topografi, materi permukaan bumi, air
yang mencakup air laut dan air tawar, vegetasi, dan fauna.

3
Selain untuk penentuan tata guna lahan, dalam pengembangan potensi wilayah,
SIG dapat juga digunakan untuk mengetahui persebaran kondisi social, ekonomi, dan
budaya dari penduduk suatu wilayah.

C. ANALISIS KERUANGAN PADA SISTEM INFORMASI GEOGRAFI TERKAIT


KESEHATAN LINGKUNGAN
Menurut UU RI Nomor 32 Tahun 2009 Tentang perlindungan dan pengelolaan
lingkungan hidup, lingkungan hidup adalah kesatuan ruang dengan semua benda, daya,
keadaan, dan makhluk hidup, termasuk manusia dan perilakunya yang mempengaruhi
alam itu sendiri, kelangsungan perikehidupan, dan kesejahteraan manusia serta mahluk
hidup lain.
Kesehatan lingkungan dalam pandangan WHO, merupakan suatu keseimbangan
ekologi yang harus ada antara manusia dan lingkungan sehingga keadaansehat manusia
dapat terjamin. Lingkungan sehat mencakup lingkungan pemukiman, tempat kerja,
tempat rekreasi, serta tempat dan fasilitas umum. Linkungan sehat bebas dari unsur-
unsur yang menimbulkan gangguan Kesehatan seperti limbah cair, limbah padat, limba
gas, sampah yang tidak diproses sesuai persyaratan yang ditetapkan pemerintah,
binatang pembawa penyakit, zat kimia yang berbahaya, kebisingan yang melebihi
ambang batas, radiasi sinar pengion dan nonpengion, dan air yang tercemar.
Bahaya lingkungan antara lain mencakup faktor-faktor berikut :
1. Faktor biologis, seperti bakteri dalam makanan atau air minum dan serangga yang
membawa penyakit.
2. Factor kimia, seperti timbal dalam tanah dan perumahan atau factor kimia yang di
olah di lokasi industry.
3. Factor fisik yang antara lain terkait dengan desain perumahan dan system
transpotasi.

Bahaya lingkungan terkait erat dengan konsep lingkungan sebagai ruang


kehidupan. Konsep ini mencakup unsur lingkungan dan unsur bautan. Unsur unsur ini
tentu saja menjadi bahan perhatian dalam pengawasan Kesehatan lingkungan. Dengan
penekanan pada ruang dan lokasi, SIG cocok untuk onvestigasi Kesehatan salah
satunya yaitu penerapan SIG adalah penggunaan prosedur buffering untuk melihat
daerah lokasi yang memiliki resiko tertular malaria.
4 III
BAB
PENUTUP

A. KESIMPULAN
SIG berperan untuk membantu dalam membaca/memperjelas kenampakan alam
pada citra. Seluruh teknik SIG berperan dalam analisis keruangan, karena dengan teknik
tersebut kita dapat membaca data yang diterima dan kemudian dapat dianalisis. Seorang
interpreter data Sistem Informasi Geografi (SIG) harus mampu menganalisa dan
menerjemahkan data SIG dengan baik. Kemampuan daya analisa ini berkaitan dengan
unsur-unsur spasial, spektral dan temporal yang nampak pada data citra.
Subsistem masukan data, Pada system ini ada proses pengambilan, pengumpulan,
dan pengubahan data spasial dan tematik kedalam bentuk digital. Subsistem penyimpanan
data ini mengelola data spasial dan dara atribut sehingga dapat dengan cepat diambil oleh
pengguna untuk melakukan analisi. Subsistem manipulasi ini memungkinkan pengguna
untuk menentukan dan mengeksekusi prosedur spasial dan atribut untuk menghasilkan
informasi spasial. Subsistem penyajian data ini adalah prosedur di mana infoemai dari SIG
disajikan dalam bentuk yang susian dengan keperluan pengguna data.
Menurut UU RI Nomor 26 Tahun 2007 tentang penataan ruang, wilayah aalah ruang
yang merupakan kesatuan geografis beserta segenap unsur terkait yang batas dan sistemnya
ditentukan berdasarkan aspek administratif atau aspek fungsional. WHO menyimpulkan
bahwa Lingkungan sehat mencakup lingkungan pemukiman, tempat kerja, tempat rekreasi,
serta tempat dan fasilitas umum. Linkungan sehat bebas dari unsur-unsur yang
menimbulkan gangguan Kesehatan seperti limbah cair, limbah padat, limba gas, sampah
yang tidak diproses sesuai persyaratan yang ditetapkan pemerintah, binatang pembawa
penyakit, zat kimia yang berbahaya, kebisingan yang melebihi ambang batas, radiasi sinar
pengion dan nonpengion, dan air yang tercemar.

Anda mungkin juga menyukai