Anda di halaman 1dari 17

LAPORAN PRATIKUM

DIGITASI PETA TEMATIK


Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Sistem Informasi Geografis Terapan
yang diampu oleh:
Dr. Iwan Setiawan, S.Pd., M.Si
Shafira Himayah, S.Pd., M.Sc

Dibuat oleh:
Syahrul Rivaldi (2009785)
SPIG-B

PROGRAM STUDI SURVEI PEMETAAN DAN INFORMASI GEOGRAFIS


FAKULTAS PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
BANDUNG
2022
BAB I
PENDAHULUAN

A. Tujuan
1) Mahasiswa dapat melakukan digitasi onscreen data spasial titik
2) Mahasiswa dapat menyimpan data spasial dalam format shapefile (*.shp)

B. Alat dan Bahan


1) Laptop/Komputer + Software ArcMAP
2) Peta Analog/Digital format raster : Peta Curah Hujan, Peta Jenis Tanah, Peta
Kemiringan Lereng (sudah terkoreksi geometrik).

C. Dasar Teori
Digitasi secara umum dapat didefinisikan sebagai proses konversi data analog ke
dalam format digital.
Topologi adalah pendefinisian secara matematis yang menerangkan hubungan
relative antara objek yang satu dengan objek yang lain. Dalam GIS topology didefinisikan
oleh user sesuai dengan karakteristik data seperti line, polygon maupun point/titik. Setiap
karakteristik data tertentu mempunyai rule/aturan tertentu. Rule atau aturan tersebut secara
default telah disediakan oleh software GIS.
Sebagai contoh untuk objek type polygon aturan yang umum di berlakukan
adalah:
1. Antar Polygon tidak boleh saling bertampalan.
2. Antar Polygon tidak boleh ada celah (gap).
Informasi dapat disimpan dalam tabel di dalam folder atau basisdata, file teks, atau
query dalam basisdata. Biasanya data spasial memiliki data atribut yang menerangkan
mengenai kenampakan geografis yang ada pada data spasial tersebut. Data atribut
membantu menampilkan query spasial dan analisis. Seperti misalnya, pengguna dapat
memeriksa distribusi kenampakan dengan atribut tertentu dengan memilih dari atributnya.
Pengisian atribut merupakan salah satu tahapan pada proses analisi data terutama
untuk data spasial yang baru dibuat. Atribut menegaskan informasi apa yang ada pada data
spasial.
BAB II
TAHAPAN KEGIATAN

A. Digitasi
1. Peta Curah Hujan
1) Tampilkan Peta Curah Hujan pada ArcMap, pastikan sudah terkoreksi Geometrik.

2) Kemudian tampilkan feature class peta_hujan.shp yang sebelumnya telah dibuat pada
personal geodatabase.

3) Pilih menu Editor > Start Editing > Create New Feature
4) Mulai digitasi batas terluar terlebih dahulu dengan menggunakan ikon

5) Selanjutnya digitasi dengan menggunakan menu cut polygon feature untuk memotong
poligon yang telah dibuat sebelumnya menjadi bagian-bagian sesuai batas curah hujan

6) Kemudian lakukan digitasi untuk setiap feature class yang terdapat pada feature
dataset Peta Tematik, antara lain : Peta_lereng, peta_sungai.
2. Peta Kemiringan Lereng
1) Tampilkan Peta Kemiringan Lereng pada ArcMap, pastikan sudah terkoreksi
Geometrik.

2) Kemudian tampilkan feature class peta_hujan.shp yang sebelumnya telah dibuat pada
personal geodatabase.

3) Pilih menu Editor > Start Editing > Create New Feature
4) Mulai digitasi batas terluar terlebih dahulu dengan menggunakan ikon

5) Selanjutnya digitasi dengan menggunakan menu cut polygon feature untuk memotong
poligon yang telah dibuat sebelumnya menjadi bagian-bagian sesuai batas kemiringan
lereng.
3. Peta Jenis Tanah
1) Tampilkan Peta Jenis Tanah pada ArcMap, pastikan sudah terkoreksi Geometrik.

2) Kemudian tampilkan feature class peta_hujan.shp yang sebelumnya telah dibuat pada
personal geodatabase.

3) Pilih menu Editor > Start Editing > Create New Feature
4) Mulai digitasi batas terluar terlebih dahulu dengan menggunakan ikon

5) Selanjutnya digitasi dengan menggunakan menu cut polygon feature untuk memotong
poligon yang telah dibuat sebelumnya menjadi bagian-bagian sesuai batas jenis tanah.
B. Pengisian Atribut
1) Menampilkan peta hasil digitasi pada praktikum sebelumnya, yaitu peta tanah, peta
lereng dan peta hujan.
2) Selanjutnya untuk pengisian atribut, klik kanan pada shp tersebut > open attribute table.

3) Lalu buat field baru dan mengisi field skor sesuai tabel-tabel dibawah ini :
4) Kela Kemiringan (%) Klasifikasi Skor Lereng
s
I 0,00 – 8,00 Datar 20
II 8,01 – 15,00 Landai 40
III 15,01 – 25,00 Agak Curam 60
IV 25,01 – 40,00 Curam 80
V 40,01 atau lebih Sangat Curam 100

Kelas Jenis Tanah Klasifikasi Skor


Tanah
I Aluvial, Gleisol, Planosol. Hidromorf, Tidak Peka 15
Laterik
II Latosol, Kambisol Kurang 30
Peka
III Brown forest soil, non calcic brown, Agak Peka 45
mediteran
IV Andosol, Laterit, Podsol, Grumusol, Peka 60
Podsolik
V Regosol, Litosol, Organosol, Renzina Sangat Peka 75

Kelas Intensitas Klasifikasi Skor Hujan


(mm/hr)
I <1750 Sangat Rendah 10
II 2000 Rendah 20
III 2250 Sedang 30
IV >2250 Tinggi 40
4) Selanjutnya ubah simbologi sesuai atribut.
 Peta Intensitas Hujan

 Peta Kemiringan Lereng


 Peta Jenis Tanah
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil
Hasil Praktikum yang terdiri dari :
1. Printscreen hasil Digitasi Peta Jenis Tanah

2. Printscreen hasil Digitasi Peta Curah Hujan


3. Printscreen hasil Digitasi Peta Kemiringan Lereng

4. Printscreen Tabel Atribut Peta Jenis Tanah

5. Printscreen Tabel Atribut Peta Curah Hujan


6. Printscreen Tabel Atribut Peta Kemiringan Lereng

7. Peta Jenis Tanah Provinsi DI Yogyakarta, layout ukuran A4.


8. Peta Curah Hujan Provinsi DI Yogyakarta, layout ukuran A4.

9. Peta Kemiringan Lereng Provinsi DI Yogyakarta, layout ukuran A4.


B. Pembahasan
Pada praktikum kali ini yaitu mengenai digitasi peta tematik yang sudah terkoreksi
geometri. Peta tematik tersebut diantaranya peta intensitas hujan, peta jenis tanah, dan peta
kemiringan lereng. Hasil yang didapatkan dalam praktikum ini adalah berupa layout peta
intensitas hujan, peta kemiringan lereng, dan peta jenis tanah Daerah Istimewa Yogyakarta
dengan skala 1 : 500.000. Terdapat juga legenda untuk menunjukkan keterangan pada peta.
Adapun hasil lainnya adalah penambahan data untuk mengklasifikasikan pada tabel
atribut di setiap peta tematik, sesuai dengan data pada domain yang telah dibuat pada
praktikum sebelumnya.
C. Kesimpulan
Berdasarkan dari praktikum ini, dapat disimpulkan bahwa mahasiswa dapat melakukan
digitasi onscreen data spasial titik dan juga mahasiswa dapat menyimpan data spasial dalam
format shapefile (*.shp).

Anda mungkin juga menyukai