DISUSUN OLEH:
NAFTALITA DESINTAMAYA
(18/428782/TK/47284)
Hari, Romb: Kamis, 14.00-15.40
ASISTEN ACARA
HUDA NUR MADANI
MUHAMMAD DWIKA FARHAN
NELLY ARISKA SEPTYANA
YOGYAKARTA
APRIL
2020
RESUME ACARA 5
1. Untuk membuat peta potensi longsor, pertama buka aplikasi Arc Map, kemudian tambah
data, klik Add Data lalu tambahkan data shapefile berupa Geologi.shp, Hutan.shp,
Jalan.shp, Kelerengan.shp, Kontur.shp, dan Sungai.shp. Klik Add, lalu akan muncul
tampilan peta
Klik tombol ArcToolbox di menu Standard, lalu pada jendela ArcToolbox pilih
Analysis Tools, pilih Extract, lalu Select hingga muncul jendela seperti berikut:
Pada input features pilih layer Kelerengan.shp sementara pada output feature class isi
dengan “Kelerengan_Sangat_Rendah”, dan klik bagian expression (optional) hingga
muncuk kotak dialog query builder.
• Klik REMARK pada list, lalu Get Unique Value. kemudian klik simbol (=),
Pada bagian Get Unique Value pilih 0-2%, lalu klik simbol (OR), REMARK,
klik simbol (=) dan pada bagian Get Unique Value pilih 2.01-8%, klik simbol
(OR), REMARK, klik simbol (=), lalu pada bagian Get Unique Value pilih
8.01-15%.
2. Daerah Berpotensi Rendah; memiliki kriteria kelerengan dengan remark 15% - >40%
dan litologi bukan batulanau.
• Untuk membuat layer dengan kelerengan 15% - >40%, Klik tombol ArcToolbox
, lalu pilih Analysis Tools, Extract, lalu Select. Pada Input Features pilih layer
Kelerengan.shp. Pada Output Feature Class, isi ‘Kelerengan_Rendah’,
sementara klik pada bagian Expression (optional), akan muncul kotak dialog
Query Builder. Masukkan formula dengan ketentuan sebagai berikut:
"REMARK" = '15.01 - 25 %' OR "REMARK" = '25.01 - 40 %' OR "REMARK"
= '> 40 %'
• Untuk membuat layer litologi bukan batulanau, pada Input Features pilih
Geologi.shp, klik Add, lalu pada Output Features Class, simpan dengan nama:
‘Litologi_Bukan_Batulanau’
Setelahnya, lakukan Intersect untuk menyatukan layer. Pilih Intersect, input features:
Kelerengan_Rendah dan Litologi_Bukan_Batulanau. Simpan ‘Daerah_Berpotensi_Rendah’.
3. Daerah Berpotensi Sedang; memiliki kriteria kelerengan dengan remark 25% - 40%
dan litologi batulanau
• Untuk membuat layer dengan kelerengan 25% - 40%, klikArcToolbox pada
menu Standard. Lalu pilih Analysis Tools, Extract, lalu Select. Pada Input
Features pilih layer Kelerengan.shp, sementara pada Output Feature Class, isi
dengan ‘Kelerengan_Sedang’ dan klik bagian Expression (optional), pada kotak
dialog Query Builder yang muncul, isi dengan"REMARK" = '25.01 - 40 %'
4. Daerah Berpotensi Tinggi; memiliki kriteria kelerengan dengan remark >40% dan
litologi batulanau
• Untuk membuat layer dengan kelerengan >40%, Klik tombol ArcToolbox
pada menu Standard. Lalu pilih Analysis Tools, Extract lalu select. Input
Features pilih layer Kelerengan.shp dan pada Output Feature Class, simpan
dengan nama ‘Kelerengan_Tinggi’ dan klik Expression (optional), masukkan
formula sebagai berikut: "REMARK" = '> 40 %'
2. Zona Pemukiman Berbahaya, yaitu pemukiman yang berada pada daerah dengan
potensi longsor tinggi
• Klik menu Geoprocessing kemudian pilih Clip, pada input features masukkan
layer pemukiman dan pada clip features masukkan layer
Daerah_Berpotensi_Tinggi, lalu isi Output Features Class dengan nama
Pemukiman_Berbahaya.
1. Hutan Ideal, yaitu hutan dengan area meliputi daerah potensi longsor tinggi
ditambah 100 m di sekelilingnya.
• Pada kotak dialog Buffer, bagian Input Features: layer
Daerah_Berpotensi_Tinggi. Dan bagian Output tentukan nama: Hutan_Ideal
lalu simpan. Pada bagian Distance di Linear Unit buat angka 100 dengan satuan
meter. Pada Dissolve area diganti dengan All.
2. Hutan Pengembangan, yaitu bagian yang direncanakan akan menjadi area hutan
yang terdiri dari hutan ideal dikurangi hutan yang telah ada.
• Klik Eraser Tool, lalu Analysis tool, Overlay, dan pilih Erase. Pada bagian Input
Features isi dengan layer hutan ideal dengan layer Hutan. Kemudian pada
Output Feature Class isi dengan nama dan lokasi penyimpanan. Klik OK.
Akan terbentuk peta sebagai berikut. Lakukan Layouting, lalu simpan sesuai
format yang diminta.
DAFTAR PUSTAKA
ESRI. 2006. Learning GIS Using ArcGIS Desktop. United States of America Contracts and
Legal Service Manager, ESRI.