Anda di halaman 1dari 8

Masyarakat Modern Di Indonesia

ESSAI

Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas Mata Kuliah Study Masyarakat Indonesaia yang
diampu oleh :
Bagja Waluya , S.Pd.,M.Pd
Riko Arrasyid, S.Pd.,M.Pd

Oleh:
Dita Mutia A
2002602

JURUSAN SURVEY PEMETAAN DAN INFORMASI GEOGRAFIS


FAKULTAS PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
BANDUNG
2021
“Masyarakat Modern Di Indonesia”

Masyarakat senantiasa berubah, dan perubahan yang terjadi dalam masyarakat


merupakan hal yang wajar dan tidak dapat dihindari, walaupun perubahan pada masyarakat
yang satu akan berbeda dengan perubahan pada masyarakat yang lain. Demikian halnya dengan
proses modernisasi. Modernisasi pada masyarakat tertentu akan berbeda dengan masyarakat
yang lain baik dari prosesnya maupun pada penerimaannya, tergantung dari kebutuhan dan
keinginan dari masyarakatnya. Perubahan yang terjadi karena proses modernisasi akan
membelenggu masyarakat pada budaya konsumtif, hedonisme, dan lain sebagainya.
Modernisasi merupakan salah satu bentuk perubahan sosial masyarakat dari masyarakat
tradisional menuju masyarakat yang maju mengikuti perkembangan masyarakat lainnya yang
dianggap lebih dahulu maju. Masyarakat pun harus cerdas dalam memilih mana dari proses
modernisasi tersebut yang akan dapat merubah masyarakat ke arah yang lebih baik, sehingga
manfaat dari modernisasi tersebut dapat dirasakan.

Modernisasi adalah proses perkembangan masyarakat yang masih bersifat tradisional menuju
ke masyarakat yang bersifat lebih modern. Indonesia yang merupakan negara berkembang
masih jauh rasanya untuk menjadi negara yang memiliki masyarakat modern. Walaupun di
wilayah ibu-ibu kota di Indonesia sudah banyak hal-hal yang bersifat modern yang sudah bisa
dirasakan oleh masyarakat yang ada namun sayangnya hal-hal tersebut belum bisa dirasakan
sepenuhnya oleh masyarakat yang ada di Indonesia, wilayah-wilayah terpencil masih sulit
rasanya untuk dapat merasakan modernisasi yang sudah terjadi di Indonesia karena mungkin
salah satu faktor yang menghalangi hal itu adalah sulitnya Transportasi untuk dapat sampai di
wilayah tujuan.

Tujuan adanya modernisasi adalah agar menciptakan perubahan ke arah yang lebih baik,
contohnya dalam bidang komunikasi. Bidang komunikasi di era modernisasi ini rasanya sangat
cepat berkembang, semua hal dapat dilakukan dalam genggaman tangan dan ketukan jari. Bila
Indonesia tidak bisa mengikuti perkembangan dalam bidang komunikasi tentunya akan
menciptakan kesenjangan sosial dengan negara-negara tetangga. Untuk itu kita sebagai
masyarakat harus dapat dengan sigap menanggapi hal-hal seperti itu.

Dalam bidang informasi pun pada era ini kita dapat dengan cepat mendapatkan info-info terkini
baik dalam ranah nasional maupun internasional. Namun, sayangnya karena semua info dapat
di akses dengan cepat memungkinkan adanya berita palsu atau yang biasa disebut hoax. Seperti
salah satu contohnya adalah saat terjadi bencana alam Gunung Soputan meletus di Sulawesi
Utara, gunung tersebut mengeluarkan lahar namun dari video yang beredar dari via grup yang
ada di platform WhatsApp merupakan video erupsi gunung di Amerika Selatan yang
menggemparkan sehingga pemilik akun twitter Sutopo Purwo Nugroho (@Sutopo_PN) yang
berasal dari Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB berkicau “Video ini bukan erupsi
Gunung Soputan. Ini erupsi gunung di Amerika Selatan. Jika dikatakan erupsi Gunung Soputan,
itu HOQX. Abaikan dan jangan ikut menyebarkan di sosial media” sambil melampirkan video
yang di klaim hoax tersebut.

Modernisasi dalam bidang lain pun seperti dalam bidang Sosial-Budaya. Yang dimaksud
dengan perubahan sosial budaya menurut Selo Soemardjan dalam Soerjono Soekanto (2002)
Perubahan sosial budaya adalah perubahan-perubahan pada lembaga kemasyarakatan di dalam
suatu masyarakat yang mempengaruhi sistem sosalnya, termasuk nilai, sikap, dan pola perilaku.
Modernisasi dalam bidang Sosial-Budaya tentunya memiliki dampak positif dan negatif untuk
masyarakat Indonesia. Dampak positif dari modernisasi adalah seperti menciptakan alam
pikiran yang lebih terbuka, dapat lebih terbuka dalam menyampaikan opini, percaya terhadap
ilmu pengetahuan, menghargai orang lain karena prestasinya, mengejar fakta dan informasi.
Dampak negatif dari modernisasi adalah kurangnya penguasaan dibidang IPTEK, masyarakat
bersifat komsumtif, maraknya budaya barat dan akulturasi budaya, kurangnya kesadaran
masyarakat untuk memilih budaya yang baik, meniru gaya busana, rambut, serta gaya hidup
kebarat-baratan.

Apalagi dengan maraknya budaya-budaya ala ke barat-baratan dan asia timur seperti negara
Korea Selatan, Jepang atau China dapat membuat masyarakat seolah-olah tidak memiliki
identitas budaya padahal indonesia memiliki ratusan hingga ribuan budaya tiap daerahnya. Oleh
karena itu, pentingnya masyarakat dalam menyaring hal-hal yang baik dan membuang hal-hal
yang buruk untuk diterapkan di kehidupan sehari-hari. Menjadi masyarakat yang bijak itu
penting, di satu sisi kita tidak boleh ketinggalan dalam perkembangan-perkembangan yang ada
namun bukan berarti kita juga harus melupakan budaya-budaya yang di Indonesia. Jadilah
masyarakat yang bijak.

Masyarakat modern adalah masyarakat yang sebagian besar warganya mempunyai orientasi
nilai budaya yang terarah ke kehidupan dalam peradaban masa kini. Pada umumnya masyarakat
modern tinggal di daerah perkotaan, sehingga disebut masyarakat kota. Masyarakat modern
relatif bebas dari kekuasaan adat dan istiadat lama. Karena mengalami perubahan dalam
perkembangan zaman dewasa ini

Sebagai bentuk perubahan sosial, berikut ini terdapat syarat-syarat modernisasi, yaitu:

• Cara berpikir harus ilmiah (scientific thinking) di mana terdapat lembaga yang
mewadahinya dalam lingkup pemerintahan maupun masyarakat.
• Terbentuknya sistem administrasi negara dengan birokrasi yang bersih, inovatif,
responsif, akuntabel, dan profesional
• Terbangunnya metode dan sistem pengumpulan data yang baik dan teratur yang terpusat
pada suatu lembaga atau badan tertentu, misalnya telah berdiri Badan Pusat Statistik
(BPS).
• Tersedianya sarana komunikasi yang baik sehingga penyebaran informasi melalui media
massa dapat berjalan dengan baik.
• Terbentuknya struktur organisasi yang baik dan ideal baik organisasi di kalangan
masyarakat maupun pemerintahan.

Ciri masyarakat modern memiliki jiwa kemanusian dan nilai peradaban yang tinggi dalam
pergaulan hidup bermasyarakat. Berikut ini selengkapnya terkait dengan ciri-ciri masyarakat
modern yaitu:

• Masyarakatnya memiliki sikap untuk dapat menerima hal-hal baru dan terbuka untuk
perubahan
• Masyarakat yang demokratis sehingga memiliki keberanian untuk mengutarakan opini
terhadap suatu kasus yang sedang menjadi isu penting pemerintahan.
• Menghargai waktu lebih banyak berorientasi kemasa depan dari pada masa lalu.
• Memiliki perencanaan dan pengorganisasian.
• Menghargai harkat hidup manusia lain.
• Menjunjung tinggi ilmu pengetahuan dan teknologi.

Dalam sistem bernegara, modernisasi merupakan salah satu komponen yang tidak dapat
dipisahkan dari aktivitas teknologi yang tentunya memiliki dampak positif dan negatif, yaitu :

a. Dampak Positif
• Cara berpikir masyarakat yang dahulunya irasional menuju masyarakat yang rasional
sehingga tercipta perubahan tata nilai dan sikap yang berkemajuan.
• Semakin berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi sehingga memudahkan
masyarakat untuk menjalankan aktivitasnya.
• Tingkat taraf kehidupan masyarakat akan lebih baik dengan dibukanya sejumlah
industry berbantuan teknologi yang maju.
• Berkurangnya jumlah pengangguran dengan tersedianya alat produksi, alat komunikasi
dan transportasi yang canggih di mana memudahkan masyarakat untuk berinovasi dan
membuka peluang usaha baru.

b. Dampak Negatif

• Terciptanya pola hidup konsumtif akibat dari perkembangan teknologi industri modern
yang mampu menghasilkan lebih banyak produk barang atau jasa. Dengan begitu,
masyarakat mudah tertarik untuk mengkonsumsi barang dengan varian produk yang ada,
sesuai dengan kebutuhan masing-masing.
• Masyarakat cenderung bersikap individualistik karena sudah merasa dimudahkan
dengan teknologi, tanpa membutuhkan bantuan orang lain dalam aktivitasnya.
• Gaya hidup masyarakat yang cenderung kebarat-baratan. Nyatanya, tidak semua budaya
barat baik dan cocok diterapkan di Indonesia. Contoh budaya negatif yang mulai
menggeser budaya asli Indonesia adalah kehidupan bebas remaja, gaya hidup hedon,
dan lain sebagainya.
• Terjadinya kesenjangan sosial. Hal ini terjadi karena hanya sebagian masyarakat yang
mampu mengikuti arus modernisasi dan globalisasi sehingga akan memperdalam jurang
pemisah antara individu dengan individu lainnya.

Pada kehidupan masyarakat modern, bekerja merupakan bentuk eksploitasi kepada diri,
sehingga mempengaruhi pola ibadah, makan, dan pola hubungan pribadi dengan keluarga.
Sehingga dalam kebudayaan industri dan birokrasi modern pada umumnya, dipersonalisasi
menjadi pemandangan sehari-hari. Masyarakat modern mudah stres dan muncul penyakit-
penyakit baru yang berkaitan dengan perubahan pola makanan dan pola kerja.
Masyarakat modern cenderung memilih hal-hal yang serba instan dan serba cepat, dikarenakan
tuntutan pekerjaan yang di kejar waktu dan saking sibuknya dengan dunia pekerjaan.
Contohnya dalam hal makanan, masyarakat modern lebih sering mengkonsumsi makanan
instan untuk mempersingkat waktu penyediaannya, seperti makanan kaleng atau mie instan.
Sedangkan belum tentu makanan instan tadi bisa menjamin keehatannya. Alhasil, masyarakat
modern mudah jenuh, stres, dan menimbulkan penyakit-penyakit baru.

Pola hubungan sosial dalam masyarakat modern kurang terlaksana dengan baik dikarenakan
masyarakat modern ini sendiri lebih mementingkan kepentingan pribadi. Hal ini menimbulkan
kurangnya sifat kekeluargaan dan sifat gotong royong dalam masyarakat itu sendiri.

Dalam hal IPTEK, masyarakat modern memang bisa dikatakan lebih unggul dikarenakan
mengikuti arah peradaban yang kian maju.akan tetapi, seringkali hal ini disalahgunakan
sebagai contoh internet. Internet yang semestinya digunakan untuk hal-hal yang positif, malah
lebih sering digunakan untuk hal-hal yang negatif. Hal ini menimbulkan budaya yang tidak
baik. Contohnya, seseorang yang dengan sengaja meng-upload video atau foto

Kebiasaan dari masyarakat modern adalah mencari hal-hal mudah, sehingga penggabungan
nilai-nilai lama dengan kebudayaan birokrasi modern diarahkan untuk kenikmatan pribadi.
Sehingga, munculah praktek-peraktek kotor seperti nepotisme, korupsi, yang menyebabkan
penampilan mutu yang amat rendah.

Masyarakat modern lama kelamaan akan menganut sistem ideologi modern yang biasanya
disebut dengan Liberalisme. Liberalisme muncul bersamaan dengan modereniasi dan segala
pertentangan ideologis dalam masyarakat modern tak lain daripada pertentangan dengan
liberalisme, sehingga cerita tentang modernitas tak kurang daripada cerita tentang liberalisme
dan para lawannya. Dalam arti ini, liberalisme sangat sensitif terhadap kolektivisme dan
absolutisme kekuasaan. Ekonomi tidak dapat tumbuh jika terus diintervensi Negara, maka
liberalisme sejak awal mendukung ekonomi pasar bebas. Di dalam pasar orang tidak
bertransaksi dengan membeda-bedakan latar-belakang agama dan kebudayaan. Yang penting
transaksi itu fair. Dengan kata lain, di dalam transaksi orang melihat agama partner
transaksinya sebagai urusan privatnya yang tidak relevan untuk proses pertukaran dalam pasar.
Pola transaksi yang melihat agama sebagai persoalan privat yang tidak relevan untuk proses
pertukaran itu oleh liberalisme diaplikasikan di dalam hubungan yang lebih luas, yaitu di dalam
Negara modern. Liberalisme ekonomi mengandung bahaya tertentu, yaitu intoleransi terhadap
mereka yang dimarginalisasikan secara ekonomis oleh mekanisme pasar bebas itu. Namun
liberalisme yang berkaitan dengan pendirian intelektual dan sikap-sikap politis justru
membantu sebuah masyarakat untuk toleran terhadap kemajemukan. Jika Negara
berkonsentrasi pada the problem of justice dan tidak mengintervensi the problem of good life
yang adalah kewenangan kelompok-kelompok dalam masyarakat itu, Negara akan menjadi
milik bersama kelompok-kelompok sosial itu dan tidak bersikap diskriminatif. Negara liberal
berupaya bersikap netral terhadap agama-agama di dalamnya, dan ini justru mendukung
kebebasan individu. Di sini liberalisme dapat juga dilihat sebagai hasil dari sekularisasi yang
tidak secara mutlak perlu bermuara pada sekularisme. Artinya, suatu Negara liberal tidak harus
sekularistis, yakni ingin menyingkirkan agama di dalamnya. Negara liberal juga bisa memiliki
respek terhadap agama, namun regulasi-regulasinya tetap sekular. Ia bersikap netral dari
agama, namun memberi infrastruktur yang adil bagi agama-agama untuk berkembang, sebab
para anggota agama-agama itu adalah juga warganegaranya.
Link reference :

https://www.pengadaan.web.id/2021/03/pengertian-modernisasi-dan-dampaknya.html

http://mediainstanbelajar.blogspot.com/2017/04/masyarakat-modern-sosiologi-
pengertian.html

https://media.neliti.com/media/publications/177402-ID-modernisasi-dalam-perspektif-
perubahan-s.pdf

http://mediainstanbelajar.blogspot.com/2017/04/masyarakat-modern-sosiologi-
pengertian.html

Anda mungkin juga menyukai