Anda di halaman 1dari 5

Query pada ArcGIS

Seperti yang telah dijelaskan pada praktikum pertama, Yang akan dipelajari:
attribute table adalah fitur kunci ArcMap. 1. Query berdasarkan teks
2. Query berdasarkan angka
Sekarang kita akan mempelajari fitur-fitur yang terkait
3. Query berdasarkan notasi AND OR
dengan attribute table lebih lanjut yaitu Query. NOT
4. Query berdasarkan spasial
Query
Query adalah istilah untuk menyatakan “permintaan” atau “pertanyaan” kepada suatu sistem
basis data (database) dengan kondisi atau kriteria tertentu.

Mudahnya adalah bayangkan ketika kalian ingin mencari tahu nama klub yang menerima
Cristiano Ronaldo pada bulan Agustus 2018 di mesin pencari Google. Google memiliki
database yang sangat besar sehingga kita dapat mendapatkan informasi hampir apa saja
darinya. Di search bar laman tersebut kita mungkin akan mengetikkan kata kunci “Cristiano
Ronaldo”, “transfer to”, dan “august 2018” kemudian menekan tombol pencarian.

Perhatikan bahwa kita menyatakan “permintaan” informasi atau “pernyataan” kepada sistem
basis data Google tentang “klub yang menerima Cristiano Ronaldo” yang “terjadi pada bulan
Agustus 2018” sebagai kondisi.

Begitu pula pada ArcMap. Kita dapat meminta sistem basis data yang kita miliki tentang
informasi apapun yang relevan dengan basis data kita tersebut.

Mudahnya, dalam konteks ArcMap, query dapat dipahami juga sebagai seleksi feature yang
memiliki kondisi tertentu.

Seperti join, query dapat dilakukan dengan dua metode: tabel atribut dan spasial.

Query berdasarkan tabel atribut


Seperti namanya, query ini dilakukan pada sistem basis data kita dengan kondisi-kondisi
sesuai dengan apa yang ada pada tabel atribut.

Query berdasarkan teks (string)


Query pada data berbasis string menggunakan tanda sama dengan (=) dan LIKE.

Tanda ‘=’ digunakan untuk memperoleh hasil string yang nilainya sama persis dengan yang
kita tentukan, sedangkan LIKE digunakan untuk memperoleh hasil string yang nilainya sama
secara sebagian saja. Untuk lebih jelasnya ikuti langkah-langkah berikut!

1. Masukkan feature class “Kota_Jawa” ke dalam data frame.


2. Buka tabel atribut feature class tersebut, klik Table Options > Select by
Attributes....
3. Muncul jendela Select by Attributes. Terdapat kotak di bawah SELECT * FROM
Kota_Jawa WHERE:, di situlah kita akan memasukkan sintaks perintah query kita.

1
4. Klik ganda pada list judul kolom “PROPINSI” > klik tanda = > klik Get Unique
Values > cari dan klik ganda ‘Ciamis’
5. Klik Apply.

Perhatikan pada data frame bahwa kita telah mendapatkan kecamatan-kecamatan yang ada
di Kabupaten Ciamis, dan perhatikan pada pane Table bahwa terdapat dua belas
kecamatan yang terseleksi.

6. Klik kanan pada layer “Kota_Jawa” > Data > Export Data...
7. Muncul jendela Export Data.
8. Pastikan Selected features terpilih pada drop-down menu Export.
9. Pada Use the same coordinate system as kita pilih saja sistem koordinat yang
sama dengan data awal kita, pilih this layer’s source data.
10. Pada Output feature class: klik ikon folder, arahkan pada folder pribadi kalian, beri
nama “kecamatan di Ciamis”.
Pastikan pada jendela Saving Data bagian yang terpilih pada Save as type: adalah
Shapefile.
11. Klik OK.

Sekarang bagaimana jika kita ingin menyeleksi kecamatan-kecamatan yang ada di


kabupaten-kabupaten berawalan “Ci-“ misalnya? Ikuti langkah-langkah berikut!

1. Masih pada jendela Select by Attributes, pastikan pada drop-down menu Method
terpilih Create a new selection.
2. Klik Clear untuk menghapus sintaks tadi.
3. Alih-alih menggunakan tanda ‘=’, kita akan menggunakan LIKE.
Klik ganda pada list judul kolom “PROPINSI” > klik LIKE > ketikkan ‘Ci%’

Tanda persen merupakan wildcard, artinya karakter apa saja yang ada setelah
karakter ‘Ci’ akan dipilih.
4. Klik Apply.

Perhatikan pada pane Table bahwa kita akhirnya mendapatkan kecamatan-kecamatan yang
ada di kabupaten-kabupaten berawalan ‘Ci’ di Jawa Barat, dan juga kita mengetahui bahwa
terdapat empat kabupaten di Jawa Barat yang diawali ‘Ci’: Ciamis, Cianjur, Cilacap, dan
Cirebon.

PERHATIAN: penulisan judul field menggunakan tanda petik ganda (contoh: “PROPINSI”),
sedangkan penulisan nilai (value) menggunakan tanda petik tunggal (contoh: ‘Ciamis’).

Query berdasarkan angka (integer, float, double)


Query berdasarkan angka menggunakan tanda perbandingan pada matematika seperti lebih
besar (>), lebih kecil (<), lebih besar sama dengan (>=), lebih kecil sama dengan (<=), atau
bisa juga sama dengan (=) jika kita mengetahui nilai angka yang akan kita cari secara pasti.

Kita akan mencari gunung-gunung di pulau Jawa yang tingginya lebih dari 2000 meter.

1. Masukkan “Gunung_Jawa.shp” ke dalam data frame.

2
2. Buka attribute table feature class tersebut.
3. Buka kembali jendela Select by Attributes.
4. Pada jendela tersebut pastikan Create a new selection terpilih pada Method.
5. Pada kotak isian sintaks masukkan sintaks seperti berikut:
“TINGGI” > 2000
6. Klik Apply.

Query dengan operasi AND, OR, dan NOT


Query dengan operasi AND dan OR menggunakan dua kondisi query, sedangkan operasi
NOT hanya mensyaratkan kondisi yang kita nyatakan tidak terpenuhi.

Pada operasi OR, satu kondisi tidak berpengaruh pada kondisi lain untuk keberhasilan
query, sedangkan pada operasi AND, satu kondisi berpengaruh pada kondisi lain untuk
keberhasilan query.

Dengan kata lain, query akan berhasil (data akan terseleksi) pada operasi OR jika salah
satu saja kondisi yang tetapkan benar, sedangkan pada operasi AND jika, dan hanya jika,
kedua kondisi yang kita tetapkan benar.

Langkah-langkah berikut semoga memberi pemahaman lebih terkait penjelasan ketiga


operasi tersebut.

1. Pertama, kita akan memperoleh informasi kabupaten/kota di Propinsi Jawa Barat


yang berstatus Ibukota Kabupaten pada feature class atau layer “Kota_Jawa”.

Terdapat dua kondisi pada permintaan kita tersebut yang keduanya harus
dipenuhi agar query berhasil: (1) terletak di Propinsi Jawa Barat dan (2) berstatus
Ibukota Kabupaten.

Karena terdapat syarat bahwa keduanya harus dipenuhi, maka kita harus
menggunakan operasi AND.

Sintaks untuk query kita tersebut adalah sebagai berikut.

“PROPINSI” = ‘Jawa Barat’ AND “STATUS” = ‘Ibukota Kabupaten’

Sekarang praktikkan query ini pada ArcMap!

2. Kedua, kita akan menemukan kecamatan-kecamatan di Kabupaten Bandung dan


Kota Bandung.

Perhatikan bahwa terdapat kata “dan” pada kondisi kita tersebut, kita tidak serta-
merta menggunakan operasi AND.

Alasannya: maksud query kita tentu saja kita ingin menemukan kecamatan-
kecamatan baik di Kabupaten Bandung maupun di Kota Bandung, dan tidak
mungkin ada kecamatan yang berada di Kabupaten Bandung sekaligus di Kota
Bandung.

Dengan demikian kita harus menggunakan operasi OR.

3
Sintaks untuk query kita tersebut adalah sebagai berikut.

“KABUPATEN” = ‘Bandung’ OR “KABUPATEN” = ‘Ibukota Kabupaten’

Sekarang praktikkan query ini di ArcMap!

3. Terakhir, kita akan menyeleksi kecamatan-kecamatan di Provinsi Jawa Barat yang


bukan Ibukota Kabupaten.

Perhatikan kembali kondisi tersebut! Bagaimana sifat kedua kondisi tersebut?


Apakah dua-duanya harus terpenuhi kebenarannya?

Ya, dua kondisi tersebut harus sama-sama benar, dengan demikian kita akan
menggunakan operasi AND.

Namun kondisi kedua mengandung kata bukan, dengan demikian kita hanya perlu
menambahkan operasi NOT di depan sintaks kondisi kedua.

Dengan demikian, sintaks kondisi ketiga adalah sebagai berikut.

“PROVINSI” = ‘Jawa Barat’ AND NOT “STATUS” = ‘Ibukota Kabupaten’

Sekarang praktikkan query ini pada ArcMap!

Query berdasarkan lokasi spasial


Berbeda dengan query berdasarkan tabel atribut, kondisi-kondisi yang digunakan pada
query dengan dasar lokasi spasial adalah kondisi-kondisi spasial, seperti berada
berpotongan, berada pada jarak sekian meter dari sesuatu, dan sebagainya.

Seperti pada kondisinya, query ini membutuhkan dua data atau layer.

Satu layer adalah layer yang kita seleksi (atau yang kita jadikan target query), satu lagi
adalah layer yang menjadi acuan kondisi query kita.

Layer yang kita seleksi disebut target layer, sementara layer yang menjadi acuan kondisi
query kita disebut source layer.

Kita akan mencari kota-kota yang tepat dilewati oleh jaringan jalan di Jawa Barat.

1. Masukkan feature class “Jalan_Jawa.shp” ke dalam data frame.


2. Klik menu Selection > Select by Location...
3. Karena kita akan menyeleksi kota-kota, maka kita centang Kota_Jawa sebagai
target layer pada Target layer(s):
4. Untuk Source layer: kita pilih “Jalan_Jawa”.
5. Klik Apply.
6. Buka atribut tabel layer “Kota_Jawa”. Terlihat ada 89 dari 882 objek kecamatan yang
terseleksi.
7. Sekarang kita akan memberi toleransi jarak/radius (buffer). Kita akan mencari
kecamatan-kecamatan yang berada pada jarak 500 m dari jalan. Ulangi proses yang
sama seperti mulai dari langkah 2, namun jangan lupa mencentang ‘Apply Search
Distance’, masukkan angka 500 dan ubah satuannya menjadi meter.

4
Klik Apply.
8. Perhatikan drop-down menu Spatial selection method for target layer feature(s):,
banyak terdapat metode pemilihan (query) secara spasial. Silakan pelajari secara
mandiri fungsi masing-masing metodenya.

Selesai.

Anda mungkin juga menyukai