1. Seperangkat Laptop
2. Perangkat Lunak Basis Data Ms Access
3. Data statistik
4. Lembar Kerja
C. Langkah Kerja
1
Untuk menampilkan data pada kolom dari sebuah tabel, maka lebih
dahulu memilih kolom dengan perintah SELECT dalam jendela SQL.
Misalkan untuk menampilkan semua kolom pada tabel Kemiskinan,
maka dapat menggunakan perintah:
SELECT *
FROM Nama_Tabel;
Contoh:
SELECT *
FROM Kemiskinan;
Contoh:
SELECT Nama_Kec, Kk_Miskin
FROM Kemiskinan;
2
Tugas!
- Buatlah script dan tunjukkan hasilnya dengan menggunakan
tabel yang lain!
2. Mengurutkan Data (order by)
Perintah pengurutan data digunakan untuk mengurutkan data
berdasarkan pada nilai sebuah kolom dengan menggunakan
perintah ORDER BY. Contohnya adalah sebagai berikut:
Urut berdasarkan
(sebagian kolom ditampilkan) nama Kecamatan
SELECT nama_kolom1,
nama_kolom2 FROM nama_tabel
ORDER BY nama_kolom;
Tugas!
- Buatlah script dan tunjukkan hasilnya dengan menggunakan
tabel yang lain!
3
SELECT SUM (nama_kolom) FROM nama_tabel; (jumlah nilai pada
kolom)
SELECT COUNT(*) FROM nama_tabel; (semua baris dihitung)
SELECT AVG (nama_kolom) FROM nama_tabel; (rata-rata nilai pada
kolom) dst.
SELECT SUM (Kk_Miskin) FROM
Kemiskinan;
(jumlah Kk_Miskin di Kab Sleman)
SELECT AVG (Kk_Miskin) FROM
Kemiskinan;
(rerata Kk_Miskin di Kab. Sleman)
SELECT MIN (Kk_Miskin) FROM
Kemiskinan;
(jumlah Kk_Miskin terendah
menurut kecamatan di Kab. Sleman)
Tugas!
- Buatlah script dan tunjukkan hasilnya dengan menggunakan
tabel yang lain dan fungsi agregat lainnya!
4
Perintah di atas berarti akan menampilkan Nama_Kec, RS,
Poliklinik, dan kolom baru (RS_Poliklinik) yang merupakan hasil
penjumlahan RS dan Poliklinik. Artinya, query ini terbatas pada data
yang ada pada satu tabel.
Keterangan:
1. Nama kolom yang ditampilkan pada hasil query
2. Nama kolom yang ditambahkan nilainya
3. Nama kolom baru hasil penjumlahan pada langkah 2
4. Nama kolom yang memiliki nilai sama (primary dan foreign key)
5
Query Jumlah Penduduk dan Kepadatan Penduduk
Tugas!
- Buatlah script dan tunjukkan hasilnya (Min.2), misalkan Sex
Rasio ((Pdd_LK/Pdd_Pr)*100), Jumlah Fasilitas Kesehatan,
Jumlah Fasilitas Pendidikan, dsb !
6
1. Integrasi database Non-spasial dan data spasial dengan
menggunakan QGIS
- Menyiapkan Database Ms Access
Pada jendela Get External Data tekan browse dan pilih database Ms
Access yang dibuat, yakni dalam modul ini Database_Sleman.
Pastikan juga pilihan secara default pada “import tables,
queries....” yang artinya dapat dilakukan pengambilan query dan
tabel dari database yang sudah disusun. Kemudian OK.
7
Pada saat muncul jendela Import Object,arahkan pada tab Queries
karena yang akan diimport adalah hasil Query pada tahap
sebelumnya. Pilih query yang akan diimport, atau pilih select all jika
semua akan diimport. Kemudian aktifkan tombol Options, pada
pilihan Import Queries, pilih As Tables. Ketika muncul jendela “Save
Inport Steps”, pilih close.
8
9
Untuk membedakan dengan data Query, maka dapat dilakukan
Rename dengan klik kanan pada file tabel hasil import dari query,
kemudian gati “Query..” menjadi “Tabel..”.
10
Pada jendela ODBC Data Source Administrator (64-bit), arahkan
pada menu User DSN, pilih Add untuk menambahkan User DSN.
11
Nama file database
Folder penyimpanan
database
Drive penyimpanan
database (C/D/E, dll
12
- Mengatur Koneksi Database pada QGIS
Pengaturan koneksi database pada QGIS dilakukan sebagai berikut:
Buka aplikasi QGIS, dan buat project baru. Kemudian pilih Layer →
Add Layer → Add Vector Layer
13
Pada jendela Create a New OGR
Database Connection isikan
informasi sebagai berikut:
o Type: ODBC
o Name: Database_Sleman
(nama koneksi)
o Host: localhost (data berada
di komputer yang sama)
o Database: Database_Sleman
(nama database Ms Access)
14
Pada jendela Data Source Manager, tekan Add ketika hendak
menambahkan data. Kemudian, jika muncul jendela pop-up yang
meminta password, maka isikan password yang sudah diisikan pada
tahapan sebelumnya. Setelah password terisi dengan benar, maka
akan muncul jendela yang menunjukkan daftar tabel dan query yang
ada pada database Ms Access. Pastikan pilih tabel hasil dari
konversi Query yang dilakukan pada tahap sebelumnya. Jika
sudah, tekan OK, dan tekan Close untuk menutup jendela Data
Source Manager.
15
Tugas!
- Pilih tabel yang akan diintegrasikan dengan data spasial
(minimal 3), misalkan dalam modul ini adalah Tabel_FasPen
(fasilitas pendidikan), Tabel_Faskes (fasilitas kesehatan),
Tabel_PDD (Penduduk)
16
Pilih data dengan ekstensi *.shp atau shapefile yang merupakan ciri
dari file Esri. Kemudian klik Open.
17
Tampilan data grafis dan atribut Area Administrasi Kecamatan di
Kabupaten Sleman.
18
Pada jendela Add Vector Join, dapat dilakukan pengaturan tentang
tabel yang akan diintegrasikan sebagai berikut:
- Join layer: pilih tabel yang akan
diintegrasikan, misal
Database_Sleman_Tabel_Faskes
- Join field: pilih field/kolom dari
TABEL FASKES yang menjadi kunci
dilakukannya integrasi (primary
key), misalkan Kode_Kec
- Target field: pilih field/kolom yang
nilainya sama dengan Join Field,
yakni Kode_Kec
- Joined Fields: kolom atau field apa
saja yang hendak diintegrasikan,
Misalkan Jumlah_Faskes
19
Apabila join table telah berhasil dilakukan, maka untuk melihat
hasilnya dapat dilakukan dengan klik kanan pada nama data
spasial (misalkan: Sleman_Admin_Kec) → Open Attribute Table.
Kolom
Hasil Join
Tugas!
- Lakukan Join tabel pada minimal 3 tabel, dan tampilkan hasilnya.
- Cobalah lakukan join pada tabel bencana, apakah berhasil? Jika
tidak apa solusinya?
- Lakukan simbolisasi data menurut data yang tersedia.
20
Hasil join database non-spasial dengan data spasial merupakan data
temporary yang dapat hilang, maka apabila diperlukan dapat
dilakukan export data menjadi data baru dengan cara klik kanan →
Export → save feature as.
21
2. Integrasi database Non-spasial dan data spasial dengan
menggunakan ArcGIS
Integrasi database non-spasial dengan data spasial juga dapat
dilakukan dengan ArcGIS. Berbeda dengan integrasi dengan QGIS
yang mengharuskan dilakukan koneksi basisdata terlebih dahulu,
pada ArcGIS yang harus dilakukan adalah menyimpan file database
ke dalam ekstensi .mdb (Ms Access versi 2003 atau sebelumnya),
karena database dibuat menggunakan Ms Acces 365 dengan
ekstensi .accdb. Konversi database ini dapat dilakukan dengan
tahapan berikut ini: File → Save As → Access 2000-2003
Database → Save As → simpan di lokasi yang ditentukan dan
berikan nama misalkan Database_Sleman kemudian klik save.
22
Setelah itu, buka aplikasi ArcMap, tambahkan data spasial sesuai
lokasi kajian dengan menggunakan menu Add Data, kemudian pilih
misalkan Sleman_Admin_Kec.shp.
23
Untuk melihat data atribut masing-masing data dapat dilakukan
dengan klik kanan → Open Attribute Table (data spasial) atau
Open untuk data tabel.
24
Pilih kolom/ field yang
akan dijadikan dasar
join, misal Kode_Kec
Memilih tabel yang
akan diintegrasikan,
misal Tabel_Faskes
Memilih kolom pada
Tabel_Faskes yang
isinya sesuai dengan
langkah No. 1.
Options: keep all
records (untuk
menampilkan semua
hasil join yang sesuai
Ketika sudah lengkap,
pilih Ok.
25
Tugas!
- Lakukan Join tabel pada minimal 3 tabel, dan tampilkan hasilnya.
- Cobalah lakukan join pada tabel bencana, apakah berhasil? Jika
tidak apa solusinya?
- Lakukan simbolisasi data menurut data yang tersedia.
26
D. Isi Lembar Kerja Berikut ini.
2. Apa fungsi dilakukan import data tabel dari data Query? Mengapa
tidak langsung menggunakan hasil query?.
27
3. Apa syarat dapat dilakukan integrasi antara data non spasial
dengan data spasial? Berikan contohnya berdasarkan hasil
praktikum!
28