Anda di halaman 1dari 35

TUGAS

SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS


TOPOLOGI ARCGIS

Diajukan untuk memenuhi persyaratan dalam menyelesaikan Mata Kuliah


Sistem Informasi Geografis Yang dibina oleh :
Bagus Subekti, ST., M.Eng

Oleh:
Erfan Dwi Sulistyanto

(12.25.014)

JURUSAN TEKNIK GEODESI


FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
INSTITUT TEKNOLOGI NASIONAL
MALANG
2015

MEMBUAT GEODATABASE
1. Buka aplikasi ArcCatalog 10.1 melalui menu Start-ArcGIS-ArcCatalog 10.1

Gambar 1 : Tampilan ArcCatalog 10.1

2. Melakukan koneksi ke folder tempat kita menyimpan data shape yang memiliki
koordinat UTM menggunakan ikon Connect To Folder

Gambar 2 : Tampilan kotak dialog connect to folder

3. Memilih folder yang tempat kita menyimpan saat kotak dialog connect to folder
ditampilkan.

Gambar 3 : Tampilan data yang ditampilkan dalam ArcCatalog setelah pemilihan folder dilakukan.

4. Membuat filedatabase baru pada folder tersebut dengan cara melakukan klik kanan
pada folder yang telah dimasukkan tadi kemudian memilij New-File Geodatabase

Gambar 4 : File Geodatabase yang telah dibuat ditampilkan pada folder.

5. Mengganti nama database yang baru saja dibuat dengan melakukan klik kanan pada
file tersebut kemudian memilih menu Rename

kemudian

mengetikkan nama yang akan diberikan.

MEMBUAT FEATURE DATASET


6. Membuat feature dataset dengan cara melakukan klik kanan pada file geodatabase
yang baru saja diganti namanya kemudian memilih menu New Feature Dataset

Gambar 5 : Kotak dialog New Feature Dataset

7. Mengisi kotak dialog new feature dataset dengan mengisikan nama feature dataset
yang akan dibuat kemudian memilih Next > pilih WGS 1994 pada Geographic
Coordinate System kemudian memilih sistem proyeksi dan sistem koordinat yang
sesuai dengan project yang telah dibuat yaitu UTM Zona 49S kemudian mengeklik
Next > tidak perlu mendefinisikan sistem koordinat vertikal karena peta yang telah
dibuat adalah peta 2D bukan 3D.

Gambar 6 : Pemilihan Sistem Koordinat dan Proyeksi

8. Mengeklik Finish pada kotak dialog terakhir, karena pengaturan yang dilakukan sesuai
default.

Gambar 7 : Kotak dialog terakhir.

Gambar 9 : Tampilan Feature Dataset yang dihasilkan.

MEMASUKKAN FEATURE CLASS PADA FETAURE DATASET DAN GEODATABASE

Gambar 10 : Menu import

9. Memasukkan feature clas yang akan dipakai dalam feature dataset dengan cara
melakukan klik kanan pada feature dataset kemudina memilih menu Import Feature
class (multiple) untuk memasukkan beberapa beberapa feature class secara langsung.
10. Mengklik Open melalui ikon

pada kotak dialog Feature Class to Geodatabase

untuk memasukkan feature class yang akan dipilih.

Gambar 11 : Pemilihan feature class.

Gambar 12 : Tampilan kotak dialog apabila data yang diperlukan telah dimasukkan.

11. Mengeklik OK pada kotak dialog apabila data yang dimaksud telah masuk dalam kotak
dialog. Maka hasilnya adalah seperti pada gambar di bawah ini :

Gambar 13 : Tampilan pada ArcCatalog apabila data telah masuk.

12. Memasukkan semua feature class ke dalam feature dataset dengan mengklik semuanya
kemudian drag ke dalam feature dataset.

Gambar 14 : Tampilan seluruh feature class yang telah masuk dalam feature dataset.

MEMBUAT TOPOLOGI DAN ATURAN TOPOLOGI


13. Membuat topologi pada feature dataset dengan cara melakukan klik kanan pada feature
dataset kemudian memilih menu New Topology

Gambar 15 : Kotak dialog yang muncul

14. Mengeklik Next > pada kotak dialog yang muncul, mengisikan nama dan memasukkan
tolerasi kemudian mengeklik Next kemudian memasukkan seluruh feature class yang
ada.

15. Menentukan skala prioritas tiap feature class-nya :

Gambar 16 : Peentuan skala prioritas.

16. Menentukan aturan dari setiap feature class yang ada. Pada Tugas ini, menjelaskan
aturan-aturan topologi yang dapat dilakukan di ARCGIS 10.1 :

Poligon
Rules

Point Rules

Lines Rules

POLIGON RULES

Rule

: Must Not Overlap

Hasil topologi :

Hasil dari rule Must Not Overlap yaitu mengoreksi digitasi dengan aturan bahwa feature class
yang telah di beri nama Poligon tidak ada yang boleh bertampalan satu dengan yang
lainnya. Hanya boleh berhimpitan.

Rule : Must Not Have Gaps

Hasil topologi :

Dari hasil dari rule Must Not Have Gaps yaitu mengoreksi digitasi dengan aturan dimana
feature class Poligon yang bertampalan satu dengan yang lainnya, digabung menjadi satu
bentuk.

Rule : Must Not Overlap With

Hasil topologi :

Dari hasil dari rule Must Not Overlap With yaitu mengoreksi digitasi dengan aturan dimana
feature class Poligon dan feature class Poligon 2 tidak diperbolehkan bertampalan satu
dengan yang lainnya.

Rule

: Must Be Covered By Feature Class Of

Hasil topologi :

hasil dari rule Must Be Covered By Feature Class Of yaitu mengoreksi digitasi dengan aturan
dimana feature class Poligon harus berada diatas/ harus bertampalan dengan feature class
Poligon 2

Rule

: Must Cover Each Other

Hasil topologi :

Must Cover Each Other merupakan aturan yang dibuat untuk polygon shp_1 harus bertampalan
dengan shp _2/shp_1.

Rule

: Must Be Covered By

Hasil topologi :

Mengharuskan poligon dari satu kelas feature (atau subtipe) harus terkandung
dalam poligon kelas fitur lain. Poligon dapat berbagi tepi atau simpul. Setiap
daerah didefinisikan dalam kelas fitur yang terkandung harus ditutupi oleh suatu
daerah di kelas fitur penutup.

Rule : Boundary Must Be Covered By

Hasil topologi :

Mensyaratkan bahwa batas fitur poligon harus ditutupi oleh garis di kelas fitur
lain. Aturan ini digunakan ketika fitur daerah harus memiliki fitur garis yang
menandai batas-batas wilayah. . Hal ini biasanya ketika daerah memiliki satu set
atribut dan batas-batas mereka memiliki atribut lainnya.

Rule

: Area Boundary Must Be Covered By Boundary

Hasil Topologi :

Mensyaratkan bahwa batas fitur poligon dalam satu kelas feature (atau subtipe) ditanggung
oleh batas-batas fitur poligon di kelas fitur lain (atau subtipe). Hal ini berguna ketika fitur
poligon dalam satu kelas fitur, seperti subdivisi, terdiri dari beberapa poligon di kelas lain,
seperti paket, dan batas-batas bersama harus selaras.

Rule : Contains Point

Hasil Topologi :

Mensyaratkan bahwa poligon dalam satu kelas fitur mengandung setidaknya


satu poin dari kelas fitur lain. Tempat harus berada dalam poligon, tidak pada
batas. Hal ini berguna ketika setiap poligon harus memiliki setidaknya satu titik
terkait, seperti ketika paket harus memiliki titik alamat.

Rule : Contains One Point

Hasil Topologi :

Mengharuskan setiap poligon berisi satu fitur titik dan bahwa setiap fitur titik
jatuh dalam poligon tunggal. satu poligon dan setiap poligon benar harus berisi
tepat satu titik. Tempat harus berada dalam poligon, tidak pada batas.

LINES RULES

Rules : Must Not Overlap

Hasil topologi :

Mensyaratkan bahwa garis Line tidak tumpang tindih dengan garis di kelas fitur yang sama.

Rules

: Must Not Intersect

Hasil Topologi :

Mensyaratkan bahwa garis fitur dari kelas fitur yang sama (atau subtipe) tidak
melewati atau saling tumpang tindih. Garis dapat berbagi titik akhir. Aturan ini
digunakan untuk garis kontur yang seharusnya tidak saling silang atau dalam
kasus di mana persimpangan garis hanya harus terjadi pada titik akhir, seperti
segmen jalan dan persimpangan.

Rule

: Must Be Covered By Feature Class Of

Hasil Topologi :

Mensyaratkan bahwa garis dari satu kelas feature (atau subtipe) harus ditutupi
oleh garis di kelas fitur lain (atau subtipe).

Rules

: Must Not Overlap With

Hasil Topologi :

Mensyaratkan bahwa garis dari satu kelas feature (atau subtipe) tidak tumpang
tindih dengan fitur garis di kelas fitur lain (atau subtipe). Aturan ini digunakan
ketika fitur garis tidak bisa berbagi ruang yang sama. Misalnya, jalan tidak boleh
tumpang tindih dengan kereta api atau subtipe depresi garis kontur tidak bisa
tumpang tindih dengan garis kontur lainnya.

Rules

: Must Be Covered By Boundary Of

Hasil Topologi :

Mensyaratkan bahwa garis ditanggung oleh batas-batas fitur daerah. Hal ini
berguna untuk jalur modeling, seperti garis banyak, yang harus bertepatan
dengan tepi fitur poligon, seperti banyak.

Rule

: Must Not Have Dangles

Hasil topologi :

Mensyaratkan bahwa fitur garis harus menyentuh garis dari kelas fitur yang
sama (atau subtipe) pada kedua titik akhir. Titik akhir yang tidak terhubung ke
jalur lain disebut menjuntai a. Aturan ini digunakan ketika fitur garis harus
membentuk loop tertutup, seperti ketika mereka mendefinisikan batas-batas fitur
poligon. Hal ini juga dapat digunakan dalam kasus-kasus di mana garis biasanya
terhubung ke jalur lain, seperti dengan jalan-jalan. Dalam hal ini, pengecualian
dapat digunakan di mana aturan tersebut kadang-kadang dilanggar, seperti culde-sac atau segmen jalan buntu.

Rule

: Must Not Have Pseudo Nodes

Hasil Topologi :

Mensyaratkan bahwa garis terhubung ke setidaknya dua baris lainnya pada


setiap titik akhir. Garis yang terhubung ke satu jalur lain (atau untuk diri mereka
sendiri) yang dikatakan memiliki node semu. Aturan ini digunakan di mana fitur
garis harus membentuk loop tertutup, seperti ketika mereka menentukan batasbatas poligon atau ketika garis fitur logis harus terhubung ke dua jalur lain fitur
di setiap akhir, seperti dengan segmen dalam jaringan sungai, dengan
pengecualian yang ditandai untuk berasal berakhir dari orde pertama aliran.

Rule

: Must Not Intersect with

Hasil Topologi :

Mensyaratkan bahwa garis fitur dari satu kelas feature (atau subtipe) tidak
melewati atau tumpang tindih garis dari kelas fitur lain (atau subtipe). Garis
dapat berbagi titik akhir. Aturan ini digunakan ketika ada garis dari dua lapisan
yang seharusnya tidak saling silang atau dalam kasus di mana persimpangan
garis hanya harus terjadi pada titik akhir, seperti jalan-jalan dan rel kereta api.

Rules

: Must Not Intersect Or Touch Interior

Hasil Topologi :

Mensyaratkan bahwa garis dalam satu kelas feature (atau subtipe) hanya harus
menyentuh garis lain dari kelas feature yang sama (atau subtipe) di titik akhir.
Setiap segmen garis yang memiliki tumpang tindih atau persimpangan apapun
tidak pada titik akhir adalah kesalahan. Aturan ini berguna di mana garis hanya
harus terhubung pada titik akhir, seperti dalam kasus garis banyak, yang harus
dibagi (hanya terhubung ke titik akhir dari) garis banyak kembali dan tidak dapat
saling tumpang tindih.

Rules

: Must Be Inside

Hasil Topologi :

Mensyaratkan bahwa garis yang terkandung dalam batas fitur daerah. Hal ini berguna untuk
kasus-kasus di mana garis mungkin sebagian atau seluruhnya bertepatan dengan batas-batas
daerah tetapi tidak dapat melampaui poligon, seperti jalan raya negara yang harus berada di
dalam batas-batas negara dan sungai-sungai yang harus berada dalam daerah aliran sungai.

Rules

: Must Not Self-Intersect

Hasil Topologi :

Mensyaratkan bahwa garis fitur tidak tumpang tindih sendiri. Mereka bisa
menyeberang atau menyentuh diri mereka sendiri tetapi tidak harus memiliki
segmen bertepatan.

Point Rule

Rule

: Must Be Covered By Bondary Of

Hasil Topologi

Mengharuskan poin jatuh pada batas-batas fitur daerah. Hal ini berguna ketika
fitur titik membantu mendukung sistem batas, seperti penanda batas, yang
harus ditemukan di tepi daerah-daerah tertentu.

Rule

: Must Be Covered By Endpoint Of

Hasil Topologi :

Aturan yang mengharuskan Point berada di akhir dari Line.

Rule

: Point Must Be Covered By Line

Hasil Topologi :

Mensyaratkan bahwa poin di kelas satu fitur ditutupi oleh garis di kelas fitur lain.
Tidak membatasi porsi meliputi garis menjadi titik akhir. Aturan ini berguna
untuk poin yang jatuh bersama satu set garis, seperti tanda-tanda jalan raya
sepanjang jalan raya.

Rule

: Must Be Properly Inside

Hasil Topologi

Mensyaratkan bahwa poin jatuh dalam fitur daerah. Hal ini berguna ketika fitur
titik terkait dengan poligon, seperti sumur dan bantalan baik atau titik alamat
dan parsel.

Rule

: Must Coincide With

Hasil Topologi :

Aturan yang mengharuskan point_ ber tampalan atau saling tumpang tindih dengan point lainnya.

Rule

: Must Be Disjoint

Hasil Topologi :

Mengharuskan poin dipisahkan spasial dari titik lain di kelas yang sama fitur ( atau subtipe ) . Setiap
poin yang tumpang tindih kesalahan .

Anda mungkin juga menyukai