Anda di halaman 1dari 17

LAPORAN

TOPOLOGI PADA SOFTWARE ARCGIS


10.6.1.

Disusun oleh:

BRIAN PURNAMA PUTRA 03311740000080

Kelas :
Sistem Informasi Geografis B

Dosen:
Agung Budi Cahyono, ST, M.Sc, DEA.

DEPARTEMEN TEKNIK GEOMATIKA FAKULTAS TEKNIK


SIPIL, LINGKUNGAN DAN KEBUMIAN INSTITUT
TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA
2019
A. Latar Belakang
Salah satu pertimbangan dalam pembuatan geodatabase atau database spasial
dalam ArcGIS adalah untuk meningkatkan integritas dari data. Dengan demikian dengan
menggunakan geodatabase kualitas data secara spasial dan non spasial menjadi lebih
terjaga dibandingkan dengan menggunakan format standar shapefile (shp). Salah satu fitur
yang terdapat dalam geodatabase berbasis ArcGIS adalah Topology. Topology inilah yang
digunakan dalam geodatabase sehingga dapat meningkatkan integritas dari data yang
dimiliki atau disimpan dalam geodatabase.
Topology merupakan fitur yang digunakan untuk memodelkan hubungan spasial
antara feature class dalam sebuah dataset. Dengan menggunakan topology diharapkan data
spasial dalam sebuah dataset menjadi terjaga karena sudah dimodelkan atau didefinisikan
hubungan atau aturan dalam geodatabase tersebut terhadap data spasial yang berada dalam
satu dataset.
Topology bekerja dengan mendefinisikan rule-rule yang menjadi model yang
menjelaskan dan mengatur hubungan antar data spasial. Dalam geodatabase ArcGIS
terdapat rule-rule yang dapat didefinisikan terhadap data yang berada dalam satu dataset.
Rule-rule tersebut dapat dilihat dalam dokumen disini. Dalam pembahasan selanjutnya
akan diperlihatkan cara pembuatan dan penggunaan topology dengan menggunakan
ArcGIS
B. Tujuan Topologi
Proses topologi pada ArcGIS digunakan untuk memodelkan hubungan antara database
yang dilakukan dalam proses digitasi/memasukkan data dalam citra peta. Untuk
menghasilkan data yang benar sesuai dengan konsep GIS, ArcGIS menyediakan fasilitas
filtering untuk melakukan checking(query) kesalahan secara otomatis dan melakukan
editing (validasi) spasial dan attribute
C. Topologi
1. Pengertian Topologi
Topology adalah pendefinisian secara matematis yang menerangkan hubungan relative
antara objek yang satu dengan objek yang lain. Dalam GIS topology didefinisikan oleh
user sesuai dengan karakteristik data seperti line, polygon maupun point/titik. Setiap
karakteristik data tertentu mempunyai rule/aturan tertentu. Rule atau aturan tersebut
secara default telah disediakan oleh software GIS. (Sudomo Ostip, S.Si – PT. Duta
Informatika)
Sebagai contoh untuk objek type polygon aturan yang umum di berlakukan adalah :
1. Antar Polygon tidak boleh saling bertampalan.
2. Antar Polygon tidak boleh ada celah (gap).
2. Aturan Topologi
untuk menghasilkan data yang benar sesuai dengan konsep GIS, ArcGIS menyediakan
fasilitas filtering untuk melakukan checking (query) kesalahan secara otomatis dan
melakukan editing (validasi) spasial dan attribute. Dapat dibayangkan berapa lama
waktu yang dibutuhkan jika kita melakukan checking kesalahan secara manual.
Editing topology bisa dilakukan secara serentak atau satu persatu sesuai dengan jenis
rule yang kita terapkan dan sesuai dengan jenis koreksi yang dilakukan. (Sudomo Ostip,
S.Si – PT. Duta Informatika)
Beberapa aturan topologi antara lain:
a. Poligon
 Must Not Overlap
 Must Not Have Gaps
b. Line
 Must Not Overlap
 Must Not Intersect
 Must Not Have Dangles
c. Point
 Must Be Covered By Boundary of
 Must Be Properly Inside Polygons
 Must Be Covered By Endpoint Of
 Must Be Covered By Line
3. Koreksi Topologi
a. Polygon
 Must Not Overlap
Subtract: Menghapus bagian yang overlap dari masing2 feature dan akan
meninggalkan area yang kosong pada daerah error. Perbaikan ini bias
diterapkan ke satu atau lebih kesalahan yang terjadi (terselesi) pada aplikasi
rule Must Not Overlap errors
Merge: Menambah/menggabung feature dari feature overlap yang melangar
aturan yg dipakai. Pemilihan feature tergantung justifikasi kita mana yg akan
dipilih sebagai feature yang dianggap salah. Koreksi ini bisa diterapkan pada
satu kesalahan Must Not Overlap saja
Create Feature: Membuat polygon baru diluar kesalahan yang terjadi dan
menghapus kesalahan yang ada. Koreksi ini bisa diterapkan ke satu atau lebih
kesalahan yang terselect oleh penerapan aturan Must Not Overlap errors.
 Must Not Have Gaps
Create Feature: Membuat polygon baru dari garis batas yang saling
membentuk polygon kosong (gap). Koreksi ini bisa diterapkan pada satu atau
lebih kesalahan pada penerapan aturan Must Not Have Gaps errors.
b. Line
 Must Not Overlap
Substract: Menghapus segmen line yang overlapping dari feature2 yang
membentuk kesalahan. Anda harus melakukan seleksi lebih dulu sebelum
menghapus obyek dimaksud. Koreksi ini dapat diterapkan pada satu kesalahan
Must Not Overlap saja.
 Must Not Intersect
Subtract: Menghapus segmen line yang overlapping dari feature2 yang
membentuk kesalahan. Anda harus melakukan seleksi lebih dulu sebelum
menghapus obyek dimaksud. Koreksi ini dapat diterapkan pada satu kesalahan
Must Not Intersect saja.
Split: Memotong feature line yang saling berpotongan menjadi 4 segmen garis.
Koreksi ini bisa diterapkan pada satu atau lebih kesalahan Must Not Intersect
 Must Not Have Dangles
Extend: Menyambung dangle pada akhir segmen line ke feature di depannya
sepanjang toleransi jarak snapping terpenuhi. Jika tidak masuk dalam toleransi
jarak snapping, maka dangle akan tetap dipertahankan (tidak berubah), hanya
obyek yang terselek yg akan di validasi. Koreksi ini dapat diterapkan ke satu
atau lebih kesalahan Must Not Have Dangles.
Trim: Menghapus feature line jika dangle (point) pada akhir intersection line
masuk dalam toleransi jarak snapping yg diterapkan. Koreksi ini dapat
diterapkan ke satu atau lebih kesalahan Must Not Have Dangles.
Snap: Akan menyatukan dangle line ke line terdekat yang masuk dalam
toleransi jarak snapping, target line sendiri posisinya tetap. Akan dicari
endpoint terlebih dulu, vertex dan pada akhirnya garis. Koreksi ini dapat
diterapkan ke satu atau lebih kesalahan Must Not Have Dangles.
c. Point
Pada jenis kesalahan points hanya ada dua koreksi yang bisa dilakukan yaitu
membiarkannya atau menghapus feature yang dianggap salah.
D. Metode/Flowchart

E. Langkah-Langkah
Untuk membuat topology, format data yang digunakan bukanlah data shapefile melainkan
data dalam format geodatabase, jadi untuk memprosesnya Anda mesti meng-konversi data
shapefile ke format geodatabase.
Adapun beberapa langkah-langkah yang dilakukan untuk melakukan proses topologi
dengan menggunakan ArcGIS:
1. Buka data spasial yang anda miliki/telah didownload
2. Klik pada tab “Catalog”, pilih database connection milik anda. Pilih folder koneksi
layer, klik kanan, lalu pilih New, lalu pilih File Geodatabase. Dan beri nama untuk
Geodatabase sesuai pilihan.

3. Klik kanan pada File Geodatabase yang telah dibuat, pilih New, lalu pilih Feature
Datasets
4. Setelah muncul tampilan “New Feature Dataset”, Beri nama sesuai dengan pilihanmu.
Klik Next.

5. Pilih datum horizontal yang akan digunakan. Pada kali ini digunakan Datum WGS 84.
Kemudian klik Next
6. Pilih datum vertical yang digunakan, yaitu WGS 84. Lalu klik Next

7. Kemudian klik Finish


8. Setelah selesai, klik pada toolbar “Editor”, Klik Start Editing

9. Selanjutnya adalah mengkonversi shp ke Feature Class di Geodatabase. Klik


“ArcToolbox” pada toolbar.
10. Setelah muncul tampilan ArcToolbox, klik “Conversion Tools” – “To Geodatabase”
klik “Feature Class to Feature Class”

11. Pada interfacenya, Isi pilihannya dengan yang tersedia, dan menjadi pilihan anda.
Kemudian klik OK!
12. Buat topologi baru pada feature dataset. Klik kanan pada file dataset, klik “New”, klik
Topology..

13. Pada tampilan New Topology, klik Next.


14. Isi nama topologi, klik Next

15. Kemudian pilih Feature Class yang akan ditopologi, klik Next
16. Setelah itu, klik Next pada pemilhan angka ranks. Pada tampilan spesifikasi aturan
topologi, klik Add Rule..

17. Pada interface pemilihan set topologi, pilih beberapa aturan topologi yang diinginkan.
18. Setelah selesai milih set up pada topologi, klik Next. Dan Finish

19. Proses topologi.

20. Untuk melihat kesalahan dalam proses digitasi, pilih “Catalog”, klik kanan pada hasil
topologi yang sudah dibuat, klik “Properties”
21. Untuk melihat kesalahannya, klik tab “Erors”, klik Generate Summary. Akan muncul
tampilan dari beberapa kesalahan yang diketahui melalui proses topologi

22. Untuk melihat kesalahan digitasi langsung pada tampilan, tambahkan data topologi
melalui “Add Data”, pilih topologi yang sudah dibuat tadi. Kemudian klik Add
23. Akan muncul tampilan kesalahan pada layar digitasi

24. Lakukan perbaikan pada lokasi yang sudah diketahui kesalahannya.


25. Lakukan langkah proses topologi pada layer yang ingin diketahui kesalahan
digitasinya lagi.
Daftar Pustaka

http://www.wawanhn.com/2015/11/mengenal-topology-dala-arcgis.html

http://www.info-geospasial.com/2016/04/cek-error-topology-di-arcgis.html

Anda mungkin juga menyukai