Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN PRAKTIKUM : PENGUKURAN VOLUME DANAU “ITS

GRAHA 10 NOPEMBER “
Survei Hidrografi – B

Dosen Pengampu
Khomsin, ST, MT

Nama Kelompok :
Novi Anita 03311740000064
Brian Purnama Putra 03311740000080
Kartika Dwi Lestari 03311740000084
Citra Ayu Sekar K 03311740000085
Rifqi Achmad Pratama 03311740000092

DEPARTEMEN TEKNIK GEOMATIKA


FAKULTAS TEKNIK SIPIL LINGKUNGAN DAN KEBUMIAN
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
SURABAYA
2019
Kata Pengantar

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan
laporan praktikum dalam mata kuliah Survei Hidrografi ini dengan baik dan lancar, serta tepat waktu.
Laporan praktikum ini berisi hasil pengukuran volume Danau Geomatika. Dalam penyelesaian
laporan praktikum ini, penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Khomsin, S.T., M.T. selaku dosen pengampu mata kuliah Survei Hidrografi kelas B Teknik
Geomatika FTSLK ITS;
2. Hamsa Hasyim selaku laboran Geodesy & Surveying Teknik Geomatika FTSLK ITS; serta
3. Teman-teman kelas B pada mata kuliah Survei Hidrografi yang telah membantu dalam
pelaksanaan praktikum maupun penyelesaian tahap laporan.

Semoga dengan rahmat dan berkah-Nya, ilmu yang diberikan melalui laporan praktikum ini
bermanfaat hingga seterusnya. Namun dalam penulisan laporan praktikum ini, penulis menyadari
masih banyak kekurangan dalam penulisan laporan maupun pelaksanaan praktikum ini. Oleh karena
itu, penulis menerima kritik dan saran yang dapat disampaikan oleh pembaca, sehingga dapat
menjadi laporan yang lengkap dengan tata bahasa yang runtut dan baik.

Surabaya, 12 November 2019

Penulis
BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Hidrografi (atau geodesi kelautan menurut pandangan awam) adalah ilmu tentang
pemetaan laut dan pesisir. Hidrografi menurut International Hydrographic Organization (IHO)
adalah ilmu tentang pengukuran dan penggambaran parameter-parameter yang diperlukan
untuk menjelaskan sifat-sifat dan konfigurasi dasar laut secara tepat, hubungan geografisnya
dengan daratan, serta karakteristik-karakteristik dan dinamika-dinamika lautan. Secara
etimologi, Hidrografi berasal dari bahasa Yunani yang terdiri dari kata “hidro” yang berarti air
dan “grafi” yang berarti menulis, hidrografi artinya gambaran permukaan bumi yang digenangi
air.
Dalam ilmu hidrografi lebih banyak disinggung tentang pemetaan di daerah perairan secara
praktis yang disebut dengan survei hidrografi. Jenis survei hidrografi berdasarkan wilayahnya
adalah :
1. Survei Tepi Pantai
2. Survei Perairan Pantai
3. Survei Lepas Pantai

Dalam mengukur volume air danau sangat diperlukan data posisi horizontal serta kedalaman
dari danau tersebut. Volume air danau dapat dihitung saat air sedang pasang ataupun surut.
Untuk mengetahui volume danau dilakukan pengukuran detil sekeliling danau dengan
menggunakan alat Total Station yang kemudian akan didapatkan data horizontal. Sedangkan
untuk mendapatkan data kedalaman dilakukan dengan echosounder atau dengan cara manual
yaitu masuk kedalam danau yang kemudian akan didapat kedalaman dari danau.

Oleh karena itu, mahasiswa Departemen Teknik Geomatika FTSLK-ITS melakukan praktikum
mengukur volume air danau/waduk/perairan sebagai upaya dapat memahami ilmu yang sudah
diterima di perkuliahan yaitu materi mengukur kedalaman laut yang di simulasikan
menggunakan media perairan di sekitar lingkungan ITS.

1.2 Rumusan Masalah


Berikut adalah rumusan masalah pada kegiatan praktikum Survei Hidrografi :
1. Bagaimana cara menghitung volume danau/waduk/perairan dalam survei hidrografi ?
2. Bagaimana cara memodelkan hasil praktikum menghitung volume danau/waduk/perairan ?
3. Berapakah kedalaman danau/waduk/perairan dari hasil pengukuran ?

1.3 Tujuan
Berikut adalah tujuan dalam pelaksanaan praktikum Survei Hidrografi :
1. Mahasiswa dapat mengaplikasikan materi yang bersifat teoritis selama perkuliahan pada
mata kuliah Survei Hidrografi yaitu menghitung volume danau/waduk/perairan
2. Mahasiswa dapat menggambarkan model dari hasil praktikum menghitung volume
danau/waduk/perairan
3. Mahasiswa dapat mengetahui kedalaman serta kontur danau/waduk/perairan
1.4 Manfaat
Hadapan dari penulis dapat memberikan pengetahuan, wawasan, dan pengalaman aplikasi bagi
mahasiswa dalam melaksanakan suatu pekerjaan survei hidrografi. Selain itu, praktikum ini
dapat menjadi ajang mengaplikasikan teori yang diperoleh selama perkuliahan untuk
mengerjakan suatu pekerjaan sesungguhnya.
BAB II DASAR TEORI

2.1 Definisi Hidrografi

Kata hidrografi merupakan serapan dari bahasa Inggris „hydrography‟. Secara etimologis,
„hydrography‟ ditemukan dari kata sifat dalam bahasa Prancis abad pertengahan
“hydrographique‟ sebagai kata yang berhubungan dengan sifat dan pengukuran badan air,
misalnya kedalaman dan arus (Merriam-Webster Online, 2004). Hingga sekitar akhir 1980- an,
kegiatan hidrografi utamanya didominasi oleh survey dan pemetaan laut untuk pembuatan peta
navigasi laut (nautical chart) dan survey untuk eksplorasi minyak dan gas bumi (Ingham, 1975).
Peta navigasi laut memuat informasi penting yang diperlukan untuk menjamin keselamatan
pelayaran, seperti kedalaman perairan, rambu-rambu navigasi, garis pantai, alur pelayaran,
bahaya-bahaya pelayaran dan sebagainya. Selain itu, kegiatan hidrografi juga didominasi oleh
penentuan posisi dan kedalaman di laut lepas yang mendukung eksplorasi dan eksploitasi
minyak dan gas bumi.
Definisi akademik untuk terminologi hidrografi, dikemukakan pertama kali oleh International
Hydrographic Organization (IHO) pada Special Publication Number 32 (SP-32) tahun 1970 dan
Group of Experts on Hydrographic Surveying and Nautical Charting dalam laporannya pada
Second United Nations Regional Cartographic Conference for the Americas di Mexico City tahun
1979. IHO mengemukakan bahwa hidrografi adalah „that branch of applied science which deals
with measurement and description of physical features of the navigable portion of earth’s
surface and adjoining coastal areas, with special reference to their use for the purpose of
navigation‟. Group of Experts on Hydrographic Surveying and Nautical Charting mengemukakan
bahwa hidrografi adalah „the science of measuring, describing, and depicting nature and
configuration of the seabed, geographical relationship to landmass, and characteristics and
dynamics of the sea‟.
Perkembangan hidrografi juga mengakibatkan perubahan definisi hidrografi yang oleh IHO
didefinisikan sebagai „that branch of applied sciences which deals with the measurement and
description of the features of the seas and coastal areas for the primary purpose of navigation
and all other marine purposes and activitie including -inter alia- offshore activities, research,
protection of the environment and prediction services‟ (Gorziglia, 2004).
Survei adalah kegiatan terpenting dalam menghasilkan informasi hidrografi. Adapun aktivitas
utama survei hidrografi meliputi :
1. Penentuan posisi dan penggunaan sistem referensi
2. Pengukuran kedalaman (pemeruman)
3. Pengukuran arus
4. Pengukuran (pengambilan contoh dan analisis) sedimen
5. Pengamatan pasut
6. Pengukuran detil situasi dan garis pantai (untuk pemetaan pesisir)

Data yang diperoleh dari aktivitas-aktivitas tersebut di atas dapat disajikan sebagai informasi
dalam bentuk peta dan non-peta serta disusun dalam bentuk basis data kelautan.
2.2 Pengukuran Posisi Titik Menggunakan GPS

Pada dasarnya penentuan posisi dengan GPS adalah pengukuran jarak secara bersama-sama
ke beberapa satelit (yang koordinatnya telah diketahui) sekaligus. Untuk menentukan koordinat
suatu titik di bumi, receiver setidaknya membutuhkan 4 satelit yang dapat ditangkap sinyalnya
dengan baik. Secara default posisi atau koordinat yang diperoleh bereferensi ke global datum yaitu
World Geodetic System 1984 atau disingkat WGS‟84. (Kaplan, 1996).

Pada dasarnya konsep penentuan posisi dengan GPS adalah reseksi (pengikatan ke belakang)
dengan jarak, yaitu dengan pengukuran jarak secara simultan ke beberapa satelit GPS yang
berkoordinatnya telah diketahui. Posisi yang diberikan oleg GPS adalah posisi 3 dimensi (x, y, x atau
φ, λ, h) yang dinyatakan dalam datum WGS (World Geodetic System) 1984, sedangkan tinggi yang
diperoleh adalah tinggi ellipsoid.

Berikut ini merupakan pengelompokkan metode penentuan posisi dengan GPS berdasarkan
mekanisme pengaplikasiannya, sebagai berikut :

Metode Absolute Differensial Titik Receiver


(1 receiver) (min. 2 receiver)
Static   Diam Diam
Kinematic   Bergerak Bergerak
Rapid Static  Diam Diam (singkat)
Pseudo  Diam Diam dan
Kinematic Bergerak
Stop and go  Diam Diam dan
Bergerak

2.3 Kontur

Garis kontur atau disebut dengan garis tranches, garis tinggi, atau garis tinggi horizontal,
adalah garis imajiner pada suatu wilayah atau area di atas peta yang menghubungkan dan
memperlihatkan beberapa titik pada peta yang memiliki ketinggian yang sama. Garis ini selanjutnya
menunjukkan pergerakan atau perkembangan naik turunnya suatu keadaan tanah.

Misalnya, suatu garis kontur ditunjukkan dengan angka + 25 meter, berarti garis kontur ini
menghubungkan titik-titik yang memiliki sudut elevasi atau ketinggian yang sama + 25 meter
terhadap sudut elevasi atau ketinggian tertentu. Garis kontur ini dapat dibuat dengan membuat
suatu proyeksi garis tegak berpotongan pada bidang datar dengan permukaan bumi ke bidang
mendatar pada suatu peta. Garis kontur yang dibuat pada peta akan terkait langsung dengan skala
yang mana garis kontur ini dibuat sesuai dengan skala peta yang diinginkan.

BAB III METODOLOGI PRAKTIKUM


3.1 Waktu dan Tempat
Praktikum ini dilaksanakan pada :
Tanggal : 10 November 2019
Waktu : 8.00 – Selesai
Tempat : Danau Graha 10 Nopember

3.2 Alat dan Bahan


Alat dan bahan yang diguanakan dalam pelaksanaan praktikum kali ini adalah sebagai berikut :
1. Total Station : Topcon GTS 102N
Total Station Topcon GTS 102N merupakan alat pengukuran terestris untuk memeroleh
sudut, jarak, dan ketingginan.

2. Jalon Ukur
Jalon digunakan sebagai alat bantu pengukuran.

3. Reflector
Reflector diguanakan untuk alat bantu pengukuran kedalaman

4. Statif
Statif digunakan sebagai penyangga alat Total Station.
5. Roll Meter

6. Laptop
Laptop digunakan untuk mengolah data yang diperoleh di lapangan.

7. Software Topcon tools


Topcon Tools adalah perangkat lunak untuk mengolah data secara post-processing, analisis
jaringan dan perataan yang dikeluarkan oleh salah satu perusahaan alat pengukuran
Topcon. Software ini pada keperluan praktikum ini lebih digunakan untuk memindah data
sudut dan jarak yang didapat dari pengukuran.

8. Microcad
Microcad adalah perangkat lunak yang digunakan untuk mengolah data sudut dan jarak
yang telah diperoleh dari pengukuran lapangan yang nantinya software ini menghasilkan
output berupa koordinat untuk masing masing titik yang telah diamati di lapangan.

9. AutodeSk AutoCAD Civil 3D


AutoCAD Civil 3D adalah sebuah lini produk yang dikembangkan oleh AutoDesk, Inc dimana
software ini lazim digunakan di bidang survei dan pemetaan. Software ini digunakan untuk
membuat bentuk tiga dimensi hasil pengukuran di lapangan. Pada praktikum ini,
penggunaan autocad civil 3D digunakan untuk menghitung volume danau, baik volume
danau penuh sesuai ukuran dilapangan, maupun volume yang kedalamanya telah
dimanipulasi dengan ukuran kedalaman ditambah 1 meter, dan kedalaman dikurangi 1
meter.
3.3 Langkah Praktikum
Berikut merupakan langkah-langkah penggunaan Total Station dalam pelaksanaan praktikum
ini :
1. Lakukan pengukuran lapangan menggunakan alat totalstation, Jalon, dan prisma
reflector. Pengukuran dilakukan dengan mengitari sisi terluar dari danau untuk
mengetahui titik batas danau tertinggi. Kemudian, ukur juga titik sampel kedalaman
dari danau yang sekiranya memiliki perbedaan kedalaman yang cukup signifikan dari
titik danau tertinggi untuk keperluan mengukur volume dan kedalaman danau.
2.

DAFTAR PUSTAKA

https://id.wikipedia.org/wiki/Hidrografi diakses pada tanggal 11 November 2019

Yuwono. 2005. Buku Ajar Hidrografi I. Surabaya: Program Studi Teknik Geodesi ITS.

Anda mungkin juga menyukai