Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN SIG

PENGGUNAAN TOPOLOGI PADA APLIKASI ARCGIS DAN


QGIS

Disusun oleh:
SIG B

ALVIN FAKHRINALDY K. 03311740000056

DEPARTEMEN TEKNIK GEOMATIKA


FAKULTAS TEKNIK SIPIL, LINGKUNGAN DAN KEBUMIAN
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA
2019
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Salah satu pertimbangan dalam pembuatan geodatabase atau database spasial dalam ArcGIS
adalah untuk meningkatkan integritas dari data. Dengan demikian dengan menggunakan geodatabase
kualitas data secara spasial dan non spasial menjadi lebih terjaga dibandingkan dengan menggunakan
format standar shapefile (shp). Salah satu fitur yang terdapat dalam geodatabase berbasis ArcGIS adalah
Topology. Topology inilah yang digunakan dalam geodatabase sehingga dapat meningkatkan integritas
dari data yang dimiliki atau disimpan dalam geodatabase.
Topology merupakan fitur yang digunakan untuk memodelkan hubungan spasial antara feature
class dalam sebuah dataset. Dengan menggunakan topology diharapkan data spasial dalam sebuah
dataset menjadi terjaga karena sudah dimodelkan atau didefinisikan hubungan atau aturan dalam
geodatabase tersebut terhadap data spasial yang berada dalam satu dataset.
1.2 Tujuan
Adapun tujuan dari praktikum ini adalah:
1. Mahasiswa mampu mengerti Topology dalam GIS
2. Mahasiswa dapat membangun Topology dalam ArcGIS dan QGIS
3. User dapat menerima informasi dengan jelas
BAB II
DASAR TEORI
2.1 Pengertian Topology
Topology adalah pendefinisian secara matematis yang menerangkan hubungan relative antara objek
yang satu dengan objek yang lain. Dalam GIS, topology didefinisikan oleh user sesuai dengan
karakteristik data seperti line, polygon maupun point/titik. Setiap karakteristik data tertentu mempunyai
rule/aturan tertentu. Rule atau aturan tersebut secara default telah disediakan oleh software GIS.
Sebagai contoh untuk objek type polygon aturan yang umum di berlakukan adalah :
1. Antar Polygon tidak boleh saling bertampalan.
2. Antar Polygon tidak boleh ada celah (gap).
2.2 Aturan Topology (Rule of Topology)
Untuk menghasilkan data yang benar sesuai dengan konsep GIS, ArcGIS menyediakan fasilitas filtering
untuk melakukan checking(query) kesalahan secara otomatis dan melakukan editing (validasi) spasial
dan attribute. Dapat dibayangkan berapa lama waktu yang dibutuhkan jika kita melakukan checking
kesalahan secara manual. Editing topology bisa dilakukan secara serentak atau satu persatu sesuai
dengan jenis rule yang kita terapkan dan sesuai dengan jenis koreksi yang dilakukan.
Beberapa Aturan Topology yang paling umum dipakai antara lain adalah sbb:
2.3 Koreksi Topology

• Polygon
1. Must Not Overlap
Subtract: Menghapus bagian yang overlap dari masing2 feature dan akan meninggalkan area yang
kosong pada daerah error. Perbaikan ini bisa diterapkan ke satu atau lebih kesalahan yang terjadi
(terselesi) pada aplikasi rule Must Not Overlap errors.
Merge: Menambah/menggabung feature dari feature overlap yang melangar aturan yg dipakai.
Pemilihan feature tergantung justifikasi kita mana yg akan dipilih sebagai feature yang dianggap salah.
Koreksi ini bisa diterapkan pada satu kesalahan Must Not Overlap saja.
Create Feature: Membuat polygon baru diluar kesalahan yang terjadi dan menghapus kesalahan yang
ada. Koreksi ini bisa diterapkan ke satu atau lebih kesalahan yang terselect oleh penerapan aturan Must
Not Overlap errors.
2. Must Not Have Gap
Create Feature: Membuat polygon baru dari garis batas yang saling membentuk polygon kosong (gap).
Koreksi ini bisa diterapkan pada satu atau lebih kesalahan pada penerapan aturan Must Not Have Gaps
errors.

• Line
1. Must Not Overlap
Substract: Menghapus segmen line yang overlapping dari feature2 yang membentuk kesalahan. Anda
harus melakukan seleksi lebih dulu sebelum menghapus obyek dimaksud. Koreksi ini dapat diterapkan
pada satu kesalahan Must Not Overlap saja.
2. Must Not Intersect
Subtract: Menghapus segmen line yang overlapping dari feature2 yang membentuk kesalahan. Anda
harus melakukan seleksi lebih dulu sebelum menghapus obyek dimaksud. Koreksi ini dapat diterapkan
pada satu kesalahan Must Not Intersect saja.
Split: Memotong feature line yang saling berpotongan menjadi 4 segmen garis. Koreksi ini bisa
diterapkan pada satu atau lebih kesalahan Must Not Intersect.
3. Must Not Have Dangles
Extend: Menyambung dangle pada akhir segmen line ke feature di depannya sepanjang toleransi jarak
snapping terpenuhi. Jika tidak masuk dalam toleransi jarak snapping, maka dangle akan tetap
dipertahankan (tidak berubah), hanya obyek yang terselek yg akan di validasi. Koreksi ini dapat
diterapkan ke satu atau lebih kesalahan Must Not Have Dangles.
Trim: Menghapus feature line jika dangle (point) pada akhir intersection line masuk dalam toleransi
jarak snapping yg diterapkan. Koreksi ini dapat diterapkan ke satu atau lebih kesalahan Must Not Have
Dangles.
Snap: Akan menyatukan dangle line ke line terdekat yang masuk dalam toleransi jarak snapping, target
line sendiri posisinya tetap. Akan dicari endpoint terlebih dulu, vertex dan pada akhirnya garis. Koreksi
ini dapat diterapkan ke satu atau lebih kesalahan Must Not Have Dangles.

• Points, Pada jenis kesalahan points hanya ada dua koreksi yang bisa dilakukan yaitu
membiarkannya atau menghapus feature yang dianggap.
BAB III
METODE PRAKTIKUM
BAB IV
PENGOLAHAN DATA DAN ANALISA
A. Software ArcGIS
• Buka terlebih dahulu aplikasi ArcMap ArcGis

• Add Data file .shp yang akan di proses Topology

• Pada catalog, klik kanan folder database yang akan dituju, pilih “New” > “File Geodatabase”
untuk membuat geodatabase

• Lalu pada File Geodatabase yang telah dibuat, klik kanan pilih “New”>”Feature class” untuk
membuat feature dataset.
• Setelah membuat feature dataset, pada file feature dataset klik kanan pilih “Import” > “Feature
class (single)”. Pilih input feature berupa file shp yang akan diproses topology.

• Lalu pada feature dataset lagi klik kanan, pilih “New” > “Topology”.

• Akan muncul window Topology, pada window pertama langsung klik “Next”. Setelah itu pilih
nama dan pilih feature class yang akan di proses topology.

• Pilih rule yang tersedia, disini kita pilih rule Must not overlap. Klik OK dan Finish.
• Setelah muncul file Topology dicatalog, langsung drag ke peta dan akan muncul garis-garis
merah yang berarti polygon overlap.

• Edit polygon yang beroverlap agar tidak salah lagi, lalu ulangi langkah-langkah untuk membuat
topology, maka tidak keluar overlap lagi di peta.

B. Software QGIS
• Buka software QGIS, lalu masukkan/buat shp yang berbentuk polygon.
• Untuk membuat topolgy, pilih “Vektor”>”Periksa Topology”, maka akan muncul panel di
sebelah kanan.

• Klik logo setting. Akan muncul pengaturan topologi, pilih layer dan rule yang ada. Lalu klik
“Tambah Aturan” dan klik OK.

• Klik logo centang, maka akan keluar garis merah yang berarti overlap.
• Edit polygon yang beroverlap, lalu ulangi langkah-langkah untuk topologi maka tidak terjadi
lagi error overlap.
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
➢ Topology adalah pendefinisian secara matematis yang menerangkan hubungan relative antara
objek yang satu dengan objek yang lain. Dalam GIS, topology didefinisikan oleh user sesuai
dengan karakteristik data seperti line, polygon maupun point/titik. Setiap karakteristik data
tertentu mempunyai rule/aturan tertentu.
➢ Untuk menghasilkan data yang benar sesuai dengan konsep GIS, ArcGIS menyediakan fasilitas
filtering untuk melakukan checking(query) kesalahan secara otomatis dan melakukan editing
(validasi) spasial dan attribute.

DAFTAR PUSTAKA
Editing_2Topology / Sudomo Ostip, S.Si – PT. Duta Informatika
http://desktop.arcgis.com/en/arcmap/10.3/manage-data/editing-topology/geodatabase-topology-rules-
and-topology-error-fixes.htm diakses pada 4 November 2019.

Anda mungkin juga menyukai