Anda di halaman 1dari 17

SEJARAH HUKUM LAUT

Alvin Fakhrinaldy Kusuma - 03311740000056

1
Sejarah Lahirnya Hukum Laut Internasional
• Sejak dahulu kala telah terdapat dua konsepsi mengenai laut, yaitu:
res nullius dan rescommanis.

1. Res nullius, berpendapat bahwa laut sebagai ranah tak bertuan,


atau kawasa yang tidak adapemiliknya. Karena tidak ada pemiliknya,
maka laut dapat diambil atau dimiliki oleh masing-masing Negara.

2. Res communis, berpendapat bahwa laut adalah milik masyarakat


dunia, karena itu tidak dapatdiambil dan dimiliki secara individual
oleh Negara-negara. Sebagai milik bersama, maka lautharus
dipergunakan untuk kepentingan semua Negara, dan
pemanfaatannya terbuka bagi semua
Negara. Ini sesuai dengan pendapat Ulpian yang menyatakan bahw
a “the sea is open toeverybody by nature”, dan Celcius yang
menyatakan “ the sea like the air, is common to all mankind”

2
Zaman sebelum Romawi
• Punisia kuno, sebuah kerajaan sebelum zaman Romawi
menganggap laut yang merekakuasai sebagai milik Negara
mereka. Paham ini juga dianut oleh bangsa Persia, Yunani
danRhodia. Di zaman Rhodia, hokum laut telah mulai berkembang,
yang kemudian menjadi dasarbagi Hukum Romawi tentang laut.

3
Zaman Romawi
Setelah perang Punis III Romawi telah menjadi penguasa tunggal di
Laut Tengah. LautTengah kemudian dianggap oleh orang-orang
Romawi sebagai “danau” mereka. Dalam melaksanakan
kekuasaannya di laut tersebut banyak tanda yang menunjukkan
bahwa dalam
pandangan orang Romawi laut bias dimiliki. Orang Romawi memand
ang laut sebagai “public property” yakni sebagai milik Kerajaan
Romawi.

4
Setelah Zaman Romawi
• Setelah zaman Romawi terdapat banyak Negara di sekitar Laut
Tengah yang merupakanpecahan dari Kerajaan Romawi. Negara-
negara ini menuntut laut yang berdekatan dengan pantaimereka
sebagai wilayah mereka. Karena itu masa ini dipandang sebagai
awal dariberkembangnya konsep laut wilayah.

5
Zaman Portugal dan Spanyol
• Jatuhnya Constantinopel ke tangan Turki pada tahun 1443,
menyebabkan bangsa Portugismencari jalan laut lain ke timur
menuju Indonesia melalui Samudera Hindia. Selain itu, Portugal juga
menuntut Laut Atlantik sebelah selatan Maroko sebagai wilayah
mereka. Bersamaan denganini, Spanyol sudah samapi di Maluku
melalui Samudera Pasifik, dan menuntut Samudera inibersama
dengan bagian Barat Samudera Atlantik dan Teluk Mexico sebagai
kepunyaan mereka

• Pembagian ini kemudian diperkuat denganperjanjian Tordissilias


antara Spanyol dan Portugis (1494) dengan memindahkan
garisperbatasannya menjadi 370 leagues sebelah Barat
Pulau0pulau Cape Verde di pantai BaratAfrika.

6
Belanda
• Tuntutan kedaulatan atas Samudera Pasifik, Atlantik, dan Hindia
oleh Portugal danSpanyol serta kedaulatan atas Mare Anglicanum
oleh Inggris dirasa sangat merugikan Belanda dibidang pelayaran
dan perikanan. Di bidang pelayaran Belanda sudah sampai di
Indonesia melaluiSamudera Hindia pada tahun 1596, dan
mendirikan Verenigde Oost Indische Compgnie (VOC)pada tahun
1602. Penerobosan melalui Samudera Hindia ini langsung
berbenturan dengankepentingan dan tuntutan Portugal. Di bidang
perikanan orang-orang Belanda selama berabad-abad telah
menangkap ikan di sekitar perairan Mare Anglicanum, dan
kegiatan ini telah dijaminoleh berbagai perjanjian antara kedua
Negara.

7
Inggris
• Pada mulanya, sebelum tahun 604 Inggris menganut faham
kebebasan lautan. Faham inidianut terutama untuk menghadapi
tuntutan Denmark atas kebebasan di laut Utara. Namundalam
tahun 1604 Charles I memproklamirkan “King Chamber Area” yang
meliputi 26 wilyayah di sepanjang dan sekitar lautan Inggris (Mare
Anglicanum) sebagai wilayah kedaulatan Inggris.Di daerah-daerah
ini, diantaranya ada yang melebihi 100 mil, Charles I melarang
kapal-kapalnelayan asing menangkap ikan di kawasan tersebut.
Tuntutan ini ditentang oleh Belanda.

8
Tahapan-tahapan Pelaksanaan
Konferensi Hukum Laut
Subtitle

9
Konferensi Kodifikasi Den Haag Tahun 1930
• Konferensi Internasional utama yang membahas masalah laut
teritorial ialah “codificationconference” (13 Maret – 12 April 1930) di
Den Haag, di bawah naungan Liga Bangsa Bangsa, dan dihadiri
delegasi dari 47 negara.

• Konferensi ini menetapkan :

1. wilayah negara yang meliputi jalur laut disebut Laut Teritorial.


Wilayah negara pantaimeliputi ruang udara di atas laut territorial,
dasar laut dan tanah dibawahnya yang dikenaldengan istilah tiga
demensi laut teritorial. Khusus batasan ruang udara, dikenal teori
grafitasi, yaitu benda yang masih jatuh ke bawah, masih masuk ke
dalam wilayah ruang udara/angkasa negara tersebut.

10
2. Hak Lintas Damai, pada prinsipnya kapal asing boleh masuk,
melintas wilayah laut asal tidakmembuang jangkar, mencemarkan
lingkungan, menyelundup, dan lain-lain yang dapatmenimbulkan
keadaan tidak damai (the right of innoucense)

3. Yurisdiksi criminal dan sipil atas kapal-kapal asing

4. Pengejaran seketika (hot porsuit) bila melanggar Sesudah Perang


Dunia Kedua (tahun 1945).

11
Deklarasi Djuanda 13 Desember 1957
tentang Hukum Laut
• Indonesia setelah Perang Dunia ke dua, yaitu tahun 1957 juga tidak
ketinggalan membuat Deklarasi yang dikenal dengan nama
Deklarasi Djuanda 13 Desember 1957 tentang Hukum Laut. Hal ini
dilakukan karena ketentuan peninggalanBelanda Kringen
Ordonansi 1939 mengenai perairan Indonesia, dianggap bisa
berbahaya sebagainegara kepulauan, karena masing-masing
pulau mempunyai laut sendiri yang disebut perairanNusantara,
sehingga perairan antara pulau adalah laut lepas

12
• Dengan demikian, pertimbangan deklarasi Djuanda adalah :

1. Bila diantara pulau-pulau terdapat laut bebas, maka Indonesia tidak dapat
melakukankedaulatannya secara penuh di perairan Indonesia.

2. Dapat membahayakan integritas negara kesatuan Republik Indonesia. Deklarasi


Djuanda,merupakan strategi Indonesia dan mengandung 4 (empat) hal, yaitu :

1. Seluruh kepulauan Indonesia merupakan satu kesatuan dan laut antara pulau-
pulauIndonesia dianggap perairan pedalaman.

2. Lalulintas damai bagi Kapal asing dimungkinkan diperairan pedalaman (hak lintas damai=
right of innocence passage),asal tidak berhenti, membuang jangkar, membuang
limbah,mondar-mandir

3. Lebar laut wilayah Indonesia adalah 12 mil laut

4. Penentuan lebar laut wilayah diukur dari garis yang menghubungkan titik pulau-
pulauterluar.

- Laut wilayah laut yang terletak sebelah luar pulau.

- laut perairan pedalaman adalah laut yang terletak sebelah dalam pulau-pulau. 13
Konferensi Perserikatan Bangsa-Bangsa tentang Hukum
Laut I tahun 1958(UNCLOS I)
• PBB yang sebelumnya bernama LigaBangsa-Bangsa mengadakan
konferensi hukum laut pertama pada tahun 1958 dan konfrensi
hukum laut yang kedua pada tahun 1960 yaitu yang lebih dikenal
dengan istilah UNCLOS 1 dan UNCLOS 2.

14
• Dalam konfrensi hukum laut pertama ini melahirkan 4 buah konvensi,
dan isi darikonvensi Unclos pertama ini adalah:

1. Konvensi tentang laut teritorial dan jalur tambahan (convention


on the territorial sea andcontiguous zone) belum ada
kesepakatan dan diusulkan dilanjutkan di UNCLOS II

2. Konvensi tentang laut lepas (convention on the high seas)

a. Kebebasan pelayaran,

b. Kebebasan menangkap ikan,

c. Kebebasan meletakkan kabel di bawah laut dan pipa-pipa,

d. Kebebasan terbang di atas laut lepas

15
3. Konvensi tentang perikanan dan perlindungan sumber-sumber
hayati di laut lepas(convention onfishing and conservation of the living
resources of the high sea)

4. Konvensi tentang landas kontinen (convention on continental shelf).


Konvensi ini telahdisetujui. Pada tanggal 17 Maret – 26 April 1960
kembali dilaksanakn konferensi hukum lautyang kedua atau UNCLOS
II, membicarakan tentang lebar laut teritorial dan
zonatambahan perikanan, namun masih mengalami kegagalan untuk
mencapai kesepakatan,sehingga perlu diadakan konferensi lagi.

16
Konferensi Hukum Laut UNCLOS II tahun 1960 dan
UNCLOS III tahun 1982
Pada pertemuan konfrensi hukum laut kedua, telah disapakati untuk
mengadakankembali pertemuan untuk mencari kesepakatan dalam
pengaturan kelautan maka diadakan kembali Konferensi Hukum Laut
PBB III atau Unclos III yang dihadiri 119 negara. Dalampertemuan ini,
disepakati 2 konvensi yaitu:·

• Konvensi hukum laut 1982 merupakan puncak karya dari PBB


tentang hukum laut,yangdisetujui di Montego Bay, Jamaica (10
Desember1982), ditandatangani oleh 119 negara.·

• Ada 15 negara yang memiliki ZEE besar: Amerika Serikat, Australia,


Indonesia, NewZealand,Kanada, Uni Soviet, Jepang, Brazil, Mexico,
Chili, Norwegia, India, Filipina,Portugal, danRepublik Malagasi.

17

Anda mungkin juga menyukai