Anda di halaman 1dari 3

Nama: Tania oktaviana.

NPM : 2010012111119

Kelas : Hukum Laut 3C

Tugas 2 Hukum Laut

Sejarah Hukum Laut Internasional


Setelah Imperium Roma runtuh kerajaan imperium ini terbagi menjadi beberapa negara kosan. imperium
menguasai seluruh dataran tapi dekat lautan tengah atau disebut outmediterat.

Klaim kepemilikan atas lautan


sekitar tahun 1177 negara-negara bermunculan di tepi laut tengah. laut Tengah, kadangkala disebut laut
Mediterania ('berarti'daratan/negeri tengah) atau Mare Nostrum dalam bahasa Latin, adalah lautan
antarbenua yang terletak antara Eropa di utara,afrika di selatan dan Asia di Timur, mencakup wilayah
seluas 2,5 juta Km. Pada masa lalu, laut ini merupakan jalur lalu lintas laut dan perdagangan yang sibuk,
memungkinkan perdagangan dan pertukaran budaya antara orang mesir, Yunani Kuno,Romai Kuno dan
Timur tengah. Sejarah mediterania berperan penting dalam permulaan dan perkembangan Peradapan
Barat.

Negara-negara di tepian laut tengah itu, seperti halnya; Venesa Genoa dan Pisa masing-masing menuntur
sebagian dari laut berdasarkan alasan yang beragam.

Venetia Mengklaim sebagian besar dari Laut Adriatik, suatau tuntutanyang dilakukan oleh PausAlexander
ke-III tahun 1177. berdasarkan kekuasaannya atas laut Adriatik ini, Venetia memungut bea terhadap setiap
kapal yang berlayar di sana.

Genoa mengklaim kekuasaan atas lautan Liguria dan sekitardan melakukan tindakan-tindakan untuk
melaksanakannya

Pisa mengklaim dan melakukan tindakan-tindakan penguasaan atas lau Thyrrhenis.

Akibat dari pengklaiman ini menimbulkan suatu keadaan bahwa laut tidak lagi merupakan suatu daerah
milik bersama dan mencari kejelasan dalil tentang kedudukan hak-hak negara dalam memiliki laut serta
batas-batasnya dalam konteks hukum.

Kebutuhan akan Dalil status hukum yang di klaim


Post-Glassator(ahli-ahli/komentator) mencari penyelesaian hukum dan dalil-dalil hukum yang didasarkan
atas asas-asas dan konsepsi-konsepsi hukum Romai. dari beberapa teori para ahli yang terkenal yang paling
terkenal adalah teori oleh Bartolus dan Baldus para ahli terkemuka pada abad pertengahan.

Bartolus meletakkan dasar bagi dua pembagian laut. Teori ini kelak akan menjadi dasar bagi konsep dua
pembagian laut, yaitu Laut Territorial dan Laut Lepas.

"Jadi ada dua bagian laut...pertama, bagian laut yang berada di baah kekuasaan kedaulatan negara pantai.
Kedua, laut yang berada di laut luar kedaulatan itu adalah kaut yang bebas dari kekuasaan dan kedaulatan
negara manapun"

Baldus, konsep Baldus atau di kenal juga dengan nama Baldus de Ubaldis, memiliki konsep agak berlainan
dan sebenarnya lebih maju. ia membedaka tiga konsep bertalian dengan penguasaan atas laut yakni:

konsep hukum laut :


1. pemilikan dari laut

2. pemakaian daripada laut

3. yurisdiksi atas laut dan wewenang untuk melakukan perlindungan terhadap kepentingan - kepentingan
di laut.

Pembagian laut Oleh paus alexander VI


1493 terjadi pembagian laut dan samudra dunisa yg di bagi oleh Paus Alexander VI dengan piagam yang di
beri nama Inter Caetera. Paus Alexander VI membagi dua lautan samudera kepada Spanyol dan Potugal
yang pada hakikatnya merupakan pembagian dunia ke dalam dua lingkungan kekuasaan, yaitu barat dan
timur, yang masing-masing dinyatakan berada di bawah kedaulatan raja-raja Portugal dan spanyol. sebagai
Upaya penyelesaian konflik antara Spanyol dan Portugal yang mulai timbul sejak jatuhnya Constatinopel
ketangan Turki di tahun 1453.

Piagam inter Caetera

menurut piagam ini segala laut dan samudera dibedakan Barat meridia (garis bujur) yang letaknya kurang
lebih 400mill laut dari kepulauan azores dinyatakan sebagai milik Spanyol, sedangkan sebelah timur
neridian dinyatakan milik protugis.

Perjanjian Tordesila

Berdasarkan piagam ini, maka dibuatlah sebuah perjanjian antara Spanyol dan portugal yang diberi nama
"Perjanjian Tordesila". Perjanjian ini adalah suatuperjanjian yaang ditanda tangani di tordesilla pada 7 juni
1494 yang membagi dunia di luar Eropa mejadi duapoli eksekutif antara Spanyol dan Portugal sepanjang
suatu meridian 1550km sebelah barat kepulauan Tanjung Verde. sekitar 39*53 BB.

Akibat dari penetapan perjanjian ini pembagian llaut dan samudera yg dilakukan Portugal secara tidak
langsung melarang negara2 lain berlayar ke laut dan sudera tersebut.

Perjanjian ini tidak pernah berlaku di dearah laut utara benua eropa di mana terdapat klain "domino maris"
daripada kerajaan Denmark, yang selain pengaturan pelayaran juga meliputi perikanan dan
pemberantasan bajak laut.

kerajaan inggris masa itu juga menganut domino maris yang dilandasi hasrat untuk melindungi perikanan
di perairan inggris terhadap nelayan asing yaitu dengan menyatakan laut sebagai King's Chamber di mana
batas-batas dari ujung-ujung kepulauan inggris.

Dominomaris adalah kontrol atas laut,terutama laut baltic. satu hal yang menarik , klaim Denmark ini
adalah kemampuan kerajaan Denmark untuk memaksakannya terhadap pihak-pihak lain. seperti
inggris,belanda dan prancis, mengakui kedaulatan ataslautnya, yaitu antara pantai-pantai Norwegia di satu
pihak dan Denmark serta Greenland di pihak lain.

Hugo Grotius Mengeluarkan dalil hukum Mere Liberium


Grotius sebagai ahli Belanda mengemukan dalilnya melalui buku Mare Liberium,1609.

asas kebebasan laut pertama kali dikemukakan oleh Hugo Grotius dalam buku Mare Liberium yang tebit di
tahun 1609 buku ini yang mempunyain sub judul "on East Indies" Belanda untuk berlayar ke hindia di tulis
oleh Grotius sebagai pembelaan hak orang belandan dan orang kain selain orang protugis dan spanyol
untuk mengarungi lautan. berdasarkan asas Freedom of the seas Belanda juga punya hak untuk berlayar.

Para penulis inggris, protugal dan spanyol yang mene tang pendapat grotius mengemukakan bahwa laut itu
dapat dimiliki oleh setiap negara. sarjana-sarjana tersebut seperti misalnya Jhon Shelden dari inggris
dengan bukunya Mare Clausum (laut tertutup).
"jadi begini ya,grotius, laut itu tidak selalu bebas, tapi juga bisa dimiliki oleh suatu negara. jadi, inggris
berhak atas laut utara...."

Mengukur Laut dengan Tembakan Meriam


Dalam awal masa sejarah hukum laut ada beberapa ukuran yang dipergunakan orang untuk menetapkan
lebar laut teritorial sebagai jalur yang berada di baah kedaulatan negara pantai, diantaranya yg terpenting
adalah:

1. Ukuran Tembakan Meriam

2. Ukuran Pandangan Mata

3. Ukuran "Marine League" (Tiga Mill )

di antara tiga ukuran tersebut yang paling banyak diperbincangkan adalah ukuran tembakan meriam dan
lama sekali orang mengira baha ukuran tembakan meriam ini lah yang merupaka asal mula kaedah laut
teritorial tiga mill, yakni terhitung dari garis pasang surut.

Anda mungkin juga menyukai