2
Site Suitability
Biasa disebut juga site selection atau site sensitivity analysis. Site Suitability adalah
proses generik dalam menemukan lokasi atau unsur-unsur yang sesuai dengan kondisi
yang diinginkan atau kriteria tertentu. Umumnya lokasi yang dicari tersebut terbagi atas
tiga kriteria yaitu cocok, cukup cocok atau tidak cocok. Ilustrasi kegiatan Site Suitability
dapat digambarkan sebagai berikut :
LANGKAH KERJA
o Analisis Buffering
1. Buka data modul 5 sesuai dengan penyimpanan di masing-masing PC dan hubungkan
ke ArcMap melalui connect to folder.
3
2. Buka data di folder analisis buffering. Pada folder buffering terdapat data rumah sakit
(RS_A, RS_B, RS_C), data administrasi (Adm.Shp) dan unit rumah. Lalu masukkan
semua shp tersebut ke layer
3. Lakukan analisis buffering, tujuannya untuk mengetahui dari satu rumah sakit (contoh
RS_A) berapa banyak unit rumah yang tercover dengan jarak tertentu dari rumah sakit
tersebut. Yang dilakukan adalah buka tools geoprocessing, lalu pilih menu buffer
4. Lalu simpan di folder yang anda inginkan
4
5. Saya memberi buffer RS_A sebesar 7 km
5
o Analisis Overlay
Analisis overlay yaitu menumpangkan layer dengan layer lain. Pada kasus ini analisis
overlay yang digunakan adalah intersect. Intersect pada kasus ini digunakan untuk
mengetahui seberapa banyak jumlah unit rumah yang tercover oleh RS_A pada jarak 7
km.
Buka tools geoprocessing. Lalu pilih intersect
6
Masukkan atau input data unit rumah dan data RS_A yang telah diberi buffer dengan jarak
sebesar 7 km.
Lalu save pekerjaan yang anda buat di folder yang anda inginkan
7
Berikut adalah hasil dari intersect sesuai dengan ketentuan sebelumnya. Pada tabel terdapat
33 rumah yang tercakup rumah sakit A dengan jarak 7 km.
8
o Lalu lakukan skoring dengan memberikan skor pada setiap entitas sesuai pedoman
skoring yang telah diberikan.
o Misal pada entitas penggunaan lahan, kita memberikan nilai 3 untuk sungai mangrove
sawah dan tambak, nilai 2 pada semak, belukar, lahan kosong dan hutan. Nilai 1 pada
pemukiman dan kebun.
o Kita coba memberikan skoring pada parameter hutan
o Buka tabel penggunaan lahan, klik kanan pada layer penggunaan lahan, lalu open
atribut table
9
o Pilih atribut yang ingin dipilih pada entitas penggunaan lahan. Pada kasus ini kita pilih
atribut hutan.
o Caranya setelah membuka tabel, klik kanan pada table options. Lalu klik select
atributes
o Pilih atribut hutan, dengan cara klik dua kali pada entitas land_use. Lalu klik tanda
sama dengan (=), setelah itu klik get unique values dan pilih hutan. Sehingga
rumusnya menjadi "Land_Use" = 'Hutan', dan klik apply maka akan terpilih atribut
hutan. Bisa di cek di tabel di bagian bawah ada show selected records.
10
o Berikan nilai 2 untuk atribut hutan. Caranya adalah klik kanan pada kolom skoring
dan pilih field calculator. Setelah itu berikan nilai 2
o Maka akan terisi nilai 2 pada atribut hutan. Lakukan berikan skoring pada entitas dan
atribut yang lain seperti entitas curah hujan, suhu dll.
o Untuk kolom skoring jika belum ada, maka tambahkan field skoring dengan cara
klik kanan di table options lalu pilih add field
o Berikan nama field skoring, type short integer, precision 5. Klik ok maka kolom
yang telah dibuat akan muncul
11
o Lakukan analisis overlay (intersect) untuk mengetahui tingkat kerawanan malaria
di daerah tersebut.. Buka tools geoprocessing. Lalu pilih intersect. Masukkan shp
yang dibutuhkan untuk analisis. Simpan hasil file di folder yang diinginkan. Klik
ok, maka akan muncul hasil nya.
o Buat field baru untuk menghitung total skor. Field baru tersebut berikan nama total
skor. Cara untuk membuat field baru sama dengan yang telah dijelaskan sebelum
ini.
o Setelah field total skor jadi, lalu hitung total skor untuk masing-masing paramater
(terdapat 6 paramater). = (suhu + penggunaan lahan + ketinggian + jarak dari
sungai + curah hujan + Kemiringan)
o Klik kanan pada tabel total skor, lalu klik field calculator.
12
o Pada bagian field calculator tambahkan setiap skor pada setiap field.
o Setelah mendapat total skor, maka di reklasifikasi lagi menjadi 3 kelas sesuai kelas
awal. Kelasnya dibagi menjadi aman, sedang, rawan. Nilainya sesuai hasil nya saja
(default)
o Caranya klik kanan pada layer INTERSECT, lalu klik properties, dan pilih
symbology
o Setelah itu pilih quantities dan pilih graduated colors.
o Di graduated symbols pilih value. Di value pilih total skor
13
o Pilih kelas nya menjadi 3, dan atur label nya menjadi aman, sedang, rawan sesuai
dengan nilai yang didapat (default). Lalu klik apply
o Didapatlah hasil pemodelan kerawanan malaria di daerah semarang
14
Maka akan keluar hasil konturnya. Hasil kontur tersebut di edit di bagian symbology dengan
cara yang sama seperti sebelumnya
Pada bagian syombology klik quantities, lalu pilih graduated colors dan value pilih contour
Untuk kelas pilih 5 kelas dan nilainya default saja
Berikut adalah hasil kontur nya
15