Anda di halaman 1dari 37

LAPORAN KERJA PRAKTIK PROFESI

BIDANG PERENCANAAN
PERENCANAAN POLIKLINIK RSUD TRIKORA KABUPATEN BANGGAI
KEPULAUAN
PT. EMILINDO PERSADA ARSITEKTUR
Dosen : 1. Nursyam, S.T, M.T
2. Isdiyanto, S.T.,M.T

OLEH :

SATRIA TORO WIRANATA/ 60100116017


A. ADINDA MAHARANI/ 60100116018
A. MUHAMMAD ARIAL SYARIEF/ 60100116019

JURUSAN TEKNIK ARSITEKTUR


FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ALAUDDIN MAKASSAR
2020

PERENCANAAN POLIKLINIK RSUD TRIKORA


KABUPATEN BANGGAI KEPULAUAN 1
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT. Tuhan pencipta alam semesta beserta isinya.
Yang telah mengaruniakan kita bermacam-macam anugrah yang besar dengan ilmu
pengetahuan yang telah diberikan kepada kita serta atas segala kemudahan dan
pertolongan-Nya sehingga kami mampu menyelesaikan laporan ini. Shalawat dan
salam semoga terlimpah curahkan kepada baginda tercinta yakni Nabi Muhammad
SAW, beserta para sahabat, keluarga dan pengikut-pengikutnya yang setia hingga
akhir zaman. yang selalu menjadi panutan bagi pengikutnya menuju Cahaya Islam
dan Kebenaran.

Alhamdulillah penyusunan laporan kerja praktek profesi ini akhirnya dapat


terselesaikan juga. Laporan ini disajikan sebagi syarat utama dalam menyelesaikan
mata kuliah Kerja Praktek Profesi Jurusan Teknik Arsitektur Fakultas Sains dan
Teknologi Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar. Laporan kerja praktek
profesi ini disusun berdasarkan apa yang kami peroleh selama melakukan kerja
praktek pada konsultan perencana dengan proyek “Perencanaan Poliklinik RSUD
Trikora Banggai Kepualauan” dan berdasarkan data-data dari konsultan yang
bersangkutan dalam hal ini “PT. EMILINDO PERSADA ARSITEKTUR”.

Dalam penyusunan laporan ini, kami menyadari terdapat banyak kekurangan,


namun kami telah berusaha semaksimal mungkin untuk menyajikan yang terbaik.
Oleh karena itu, kami senantiasa mengharapkan saran dan kritik agar laporan ini
dapat menjadi lebih baik lagi. Dengan ini pula kami menyampaikan ucapan terima
kasih sebesar-besarnya kepada :

1. Bapak Nursyam, S.T., M.T, dan Bapak Isdiyanto, S.T.,M.T, selaku dosen
mata kuliah Kerja Praktek Profesi Jurusan Teknik Arsitektur Fakultas Sains
dan Teknologi Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar.
2. Pimpinan dan seluruh staff PT. EMILINDO PERSADA ARSITEKTUR yang
telah membantu kami selama pelaksanaan kerja praktek profesi ini.
3. Semua pihak yang turut mendukung terselesaikannya laporan ini.

PERENCANAAN POLIKLINIK RSUD TRIKORA


KABUPATEN BANGGAI KEPULAUAN 2
Akhir kata, dengan teriring doa yang tulus, ungkapan terima kasih yang tak
terhingga dan permohonan maaf apabila terjadi kesalahan baik yang disengaja
maupun yang tidak disengaja. Semoga Allah SWT senantiasa melindungi dan
mengampuni kita semua. Besar harapan kami semoga laporan ini dapat bermanfaat
dan memperluas wawasan kita semua. Amin

Gowa, 13 Juli 2020

Penyusun

PERENCANAAN POLIKLINIK RSUD TRIKORA


KABUPATEN BANGGAI KEPULAUAN 3
DAFTAR ISI

SAMPUL
KATA PENGANTAR ................................................................................................. 2
DAFTAR ISI ................................................................................................................ 3
DAFTAR GAMBAR ................................................................................................... 6

BAB I. PENDAHULUAN ........................................................................................... 7

A. Latar Belakang..................................................................................................... 7

B. Tujuan Kerja Praktek Profesi .............................................................................. 7

C. Metode Penyusunan Laporan .............................................................................. 8

D. Sistematika Penyusunan Laporan ........................................................................ 9

BAB II. TINJAUAN UMUM TERHADAP KONSULTAN PERENCANA


SECARA UMUM ...................................................................................................... 10

A. Pengertian Konsultan Perencana ...................................................................... 10


B. Tingkatan Konsultan Perencana ....................................................................... 10
C. Persyaratan Konsultan Perencana ..................................................................... 11
D. Jenis dan Kriteria Konsultan Perencana ........................................................... 12
E. Lingkup Pekerjaan Konsultan Perencana ......................................................... 12
F. Hubungan Kerja Konsultan Perencana dan Pemberi Tugas ............................. 13
G. Kegiatan Konsultan Perencana ......................................................................... 15
H. Struktur Organisasi Konsultan Perencana ........................................................ 15
I. Cara Mendapatkan Proyek................................................................................ 16
J. Proses Pengadaan Proyek dan Badan-Badan yang Terlibat ................................ 18
K. Tanggung Jawab Konsultan Perencana ............................................................ 19
L. Hak dan Kewajiban Konsultan Perencana........................................................ 20
M. Sistem Pembayaran................................................................................................... 20

BAB III. PROFIL PERUSAHAAN PT. DANA CONSULTANT ........................ 21

PERENCANAAN POLIKLINIK RSUD TRIKORA


KABUPATEN BANGGAI KEPULAUAN 4
A. Latar Belakang PT.Emilindo Persada Arsitektur ............................................. 22
BAB IV. PELAKSANAAN KERJA PRAKTIK PERENCANA .......................... 23

A. Tinjauan Kerja Praktek .................................................................................... 23


B. Pembahasan Kritis Praktikan .......................................................................... 24
BAB V. KESIMPULAN ........................................................................................... 35

A. Kesimpulan ..................................................................................................... 35
B. Saran ................................................................................................................ 35

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................ 36

PERENCANAAN POLIKLINIK RSUD TRIKORA


KABUPATEN BANGGAI KEPULAUAN 5
DAFTAR GAMBAR

Gambar 4.1 Denah Perencanaan ................................................................................. 30


Gambar 4.2 Potongan .................................................................................................. 30
Gambar 4.3 Tampak Depan dan Tampak Belakang ................................................... 31
Gambar 4.4 Rencana Perletakan Kusen ...................................................................... 31
Gambar 4.5 Rencana Lantai dan Rabat ...................................................................... 32
Gambar 4.6 Detail Pondasi Poer ................................................................................. 32

PERENCANAAN POLIKLINIK RSUD TRIKORA


KABUPATEN BANGGAI KEPULAUAN 6
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Kerja Praktek Profesi


Arsitek diartikan sebagai ahli atau seorang yang menghasilkan karya
seni nyata yang memberikan keindahan. Pada saat sekarang ini arsitek telah
memiliki pengalaman analisa ilmiah atau perencanaan serta memiliki
pengetahuan diberbagai bidang khusus dalam bidang arsitektur. Secara
singkat arsitek adalah ahli perencanaan, ahli perencangan dan ahli mendesin
bangunan.
Arsitektur adalah seni dan ilmu merancang serta membuat konstruksi
bangunan. Sementara perilaku menunjukkan manusia dalam aksinya,
berkaitan dengan segala aktivitas manusia secara fisik berupa interaksi dengan
sesamanya ataupun dengan lingkungan fisiknya. Perkembangan zaman
memicu perubahan yang sangat signifikan dari berbagai aspek. perkembangan
ilmu pengetahuan menjadi barometer pemicu moderinisasi dalam kehidupan.
Di zaman teknologi canggih seperti sekarang ini dalam memperoleh
ilmu pengetahuan baru tentang perkembangan Dunia arsitektur sangat mudah
dan cepat diantaranya dengan mengakses informasi atau data secara online
atau via internet. Proses belajar mengajar yang berlangsung dibangku
perkuliahan tidak cukup untuk memberi gambaran atau pengetahuan secara
gambaran langsung tentang Dunia Arsitektur. pengetahuan yang kita peroleh
perlu di imbangi dengan kegiatan lapangan yang sifatnya kuliah kerja
lapangan profesi perencanaan.
Sehingga memudahkan seorang arsitek membuat asumsi-asumsi
tentang kebutuhan manusia, memperkirakan bagaimana manusia berprilaku,
bergerak dalam lingkunganya, lalu memutuskan bagaimana bangunan tersebut
dapat menjadi lingkungan yang sehat bagi manusia pemakainya.
Dalam menyongsong Era Globalisasi pasar bebas, pemerintah
indonesia semakin meningkatkan teknologinya dalam sektor industri bahan
bangunan, hal ini dimaksudkan agar industri nasional mampu bersaing dengan
produk-produk manca negara. Pada sektor industri bahan bangunan
pemberdayaan produk lokal sudah jauh lebih baik keadaannya, hal ini dapat
dilihat dengan semakin banyaknya industri bahan bangunan nasional yang
sudah mampu menguasai pasar domestik, seperti industri keramik, cat, semen,
bahan atap, besi beton, dan kabel sebagian besar menggunakan produk lokal.
Hanya saja, untuk produk tertentu khususnya bangunan kelas atas, bahannya
masih harus diimpor karena ketersediaan bahan di pasar domestik.
Pembangunan di Indonesia ini semakin pesat kususnya dalam bidang
konstruksi, dimana dalam era otonomi daerah dan perccepatan pertumbuhan
ekonomi nasional mengarah pada pembangunan Indonesia bagian timur.

PERENCANAAN POLIKLINIK RSUD TRIKORA


KABUPATEN BANGGAI KEPULAUAN 7
Seiring dengan perkembangan tersebut kebutuhan akan tenaga kerja yang
berkualitas dan professional sangat diperlukan sebagai pelaksana
pembangunan, sedangkan tenaga kerja yang berkualitas dan profesional yang
ada khususnya di Indonesia bagian timur dianggap belum seimbang dengan
perkembangan tersebut.
Untuk mengatasi permasalahan tenaga kerja di atas maka di dirikan
Pendidikan Tinggi Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar khususnya
pada Jurusan Teknik Arsitektur yang di harapkan mampu menghsilkan tenaga
kerja yang siap pakai yang professional.
Sebagai mahasiswa Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar
khusus pada bidang Teknik Arsitektur pada era sekarang ini di tuntut untuk
memiliki pengetahuan dan keterampilan yang bersifat praktis untuk
menganalisis atau memecahkan suatu permasalahan yang timbul diapangan
ataupun di kantor.
Melihat hal tersebut diatas maka salah satu mata kuliah pada semester
VII Jurusan Teknik Arsitektur yaitu Kerja Praktek Profesi (KPP) merupakan
wadah yang tepat untuk menambah pengalaman serta meningkatkan potensi
dan keterampilan yang akan digunakan kelak dalam menghadapi masalah
lapangan/kantor.

B. Tujuan Kerja Praktek Profesi


Tujuan kerja praktek profesi ini adalah, agar mahasiswa dapat:
1. Mengetahui sistim teknik perencanan dan manajemen tempat mahasiswa
praktek.
2. Mengetahui dan mempelajari kendala-kendala yang terjadi di lapangan
serta pemecahannya.
3. Mengetahui dan mampu memahami gambar serta detail pekerjaan
perencanaan.

C. Metode Penyusunan Laporan


Metode yang dilaksanakan pada pelaksanaan kerja praktek ini meliputi :
1. Metode interview yaitu dengan melakukan tanya jawab dan interaksi
langsung dengan pihak yang terkait dalam pengelolaan proyek untuk
mendapatkan data-data yang bersifat non teknis.
2. Metode literatur, yaitu dengan melihat bahan kuliah dan petunjuk dari tim
dosen mata kuliah Kerja Praktek Profesi berdasarkan referensi laporan dari
senior kami.
Berdasarkan data-data yang kami peroleh dari metode-metode yang
tersebut di atas, maka kami dapat menyusun laporan yang berisi penjelasan
menurut kegiatan yang ada dilapangan.

PERENCANAAN POLIKLINIK RSUD TRIKORA


KABUPATEN BANGGAI KEPULAUAN 8
D. Sistematika Pembahasan
BAB I PEMBAHASAN
Merupakan bab pendahuluan yang akan memberi
penjelasan tentang latar belakang kerja praktek, tujuan
kerja praktek, metode penyusunan laporan dan
sistematika penyusunan laporan yang akan dibuat
tersebut.
BAB II TINJAUAN TEORI TENTANG BIRO
KONSULTAN
Merupakan bab yang akan memberi penjelasan teori
tentang biro konsultan yang berisi pengertian istilah,
struktur organisasi, lingkup pelayanan perusahaan,
kualifikasi perusahaan.
BAB III TINJAUAN TERHADAP PT. EMILINDO
PERSADA ARSITEKTUR, SEBAGAI
PERUSAHAAN TEMPAT KERJA PRAKTEK
PROFESI BIDANG PERENCANAAN
Merupakan tinjauan perusahaan tempat kerja praktek
profesi yaitu PT. Emilindo Persada Arsitektur sebagai
tempat kerja praktek profesi perencanaan yang berisi
latar belakang perusahaan, struktur organisasi, jenis
layanan konsultansi, daftar relasi, registrasi, tenaga
penunjang dan fasilitas, pengalaman perusahaan, serta
sistem dan metode kerja.
BAB IV TEKNIS PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK
PROFESI
Merupakan tinjauan terhadap teknis pelaksanaan kerja
praktek profesi yang memberikan penjelasan tentang
data proyek, pihak-pihak yang terlibat dalam proyek,
kondisi lapangan sebelum praktikan praktek,
pengalaman kerja praktek pengawasan dan pelaksanaan
serta evaluasi waktu pelaksanaan proyek.
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
Merupakan kesimpulan dan saran-saran dalam kerja
praktek profesi dan ditambah lampiran-lampiran.

PERENCANAAN POLIKLINIK RSUD TRIKORA


KABUPATEN BANGGAI KEPULAUAN 9
BAB II
TINJAUAN TEORI TENTANG BIRO KONSULTAN PERENCANA

A. Pengertian Konsultan Perencana


Pengertian konsultan perencana menurut Direktorat Jenderal Cipta
Karya pada tahun 1998 adalah suatu badan usaha yang bergerak dalam bidang
perencanaan proyek-proyek pembangunan. Konsultan perencana dapat berdiri
sendiri dan dapat pula bergabung dengan biro pelaksana. Sedangkan, menurut
Ikatan Arsitek Indonesia (IAI) konsultan perencana adalah perorangan atau
badan usaha dengan mempergunakan keahliannya berdasarkan suatu
pemberian tugas mengerjakan perencanaan, perancangan, dan pengawasan
bangunan.

B. Tingkatan Konsultan Perencana


Dalam konsultan perencana dibagi atas tiga tingkatan sebagai berikut:
1. Small office
Tingkatan ini merupakan kegiatan seorang arsitek secara individual tanpa
pembantu atau asisten tetap dan mungkin hanya tenaga kerja part timer
saja. Adapun macam pekerjaan administrasi dilakukan oleh draftman.
2. Medium size office
Biro ini membawahi 10-19 karyawan yang diklasifikasikan menjadi senior
draftman, junior draftman, dan arsitek intraining. Dalam biro ini
diperlukan pengorganisasian yang baik karena volume produksi akan lebih
baik dan kontinu.
3. Large office
Biro ini mempekerjakan lebih dari 20 karyawan dengan persyaratan
beberapa tenaga spesialis.

C. Persyaratan Konsultan Perencana


Sebuah konsultan perencana harus mempunyai beberapa persyaratan
agar dapat mengikuti dan melaksanakan proyek khususnya proyek
pemerintah, dalam hal ini konsultan perencana harus tercantum dalam daftar
rekanan mampu (DRM). Dalam DRM dimuat rekanan yang telah lulus dalam
prakualifikasi.
1. Penetapan lulusan prakualifikasi didasarkan pada hal-hal berikut:
a. Adanya akte pendirian.
b. Adanya surat ijin usaha yang masih berlaku.
c. Mempunyai nomor pokok wajib pajak (NPWP).
d. Mempunyai alamat yang sah, jelas, dan nyata.
PERENCANAAN POLIKLINIK RSUD TRIKORA
KABUPATEN BANGGAI KEPULAUAN 10
e. Mempunyai referensi bank.
f. Kemampuan modal usaha.
g. Berada dalam keadaan mampu dan tidak dinyatakan pailit.
h. Mempunyai referensi pengalaman kerja dalam bidang usaha yang
diprakualifikasikan. i. Pimpinan usaha tidak berstatus pegawai negeri.
j. Syarat-syarat golongan bagi pemborong/rekanan golongan ekonomi
lemah berupa pemberian bobot yang lebih tinggi dalam penilaian
kriteria kualifikasi.
2. DRM sekurang-kurangnya memuat keterangan mengenai data setiap
pemborong atau rekanan sebagai berikut:
a. Nama
b. Nomor pokok wajib pajak (NPWP)
c. Alamat
d. Ijin usaha, akte pendirian perusahaan, dan rekening bank
e. Besarnya kekayaan perusahaan
f. Susunan modal
g. Bidang usaha
h. Daerah/tempat usaha
i. Nama karyawan atau pengurus ahli dan bidang keahliannya
j. Pengalaman kerja

D. Jenis dan Kriteria Konsultan Perencana


Konsultan perencana ditinjau dari segi penyelenggaraannya terdapat dua
macam yaitu:
1. Konsultan perencana pemerintah atau PN (Perusahaan Negara)
Dalam melaksanakan pembangunan negara, pemerintah mendirikan biro
konsultan dimana arsitek mendapat honor atau premi dari pemerintah
sedangkan pemerintah sendiri mendapat keuntungan dari pembuatan
bangunan yang dibuat oleh arsitek.
2. Konsultan perencana swasta Dengan bermodalkan sendiri para
arsitek/sejumlah arsitek mendirikan sebuah biro konsultan perencana atau
dapat juga seorang yang mempunyai modal mendirikan sebuah biro
konsultan dan membayar arsitek atau karyawan-karyawan atas hasil yang
dicapai oleh biro konsultan tersebut. Dalam hal ini keuntungan adalah
milik pribadi konsultan tersebut kecuali pajak yang harus dibayar kepada
pemerintah, dan melalui pajak ini pemeritah mendapat keuntungan.

E. Kegiatan Konsultan Perencana


Kegiatan konsultan perencana meliputi:

PERENCANAAN POLIKLINIK RSUD TRIKORA


KABUPATEN BANGGAI KEPULAUAN 11
1. Kegiatan ke dalam, berupa kegiatan proses perencanaan dan administrasi.
2. Kegiatan ke luar, berupa uraian bidang operasional serta hubungan kerja.
Organ-organ ini antara lain badan-badan usaha atau perorangan,
jabatan dan instansi pemerintah lainnya seperti: kantor-kantor swasta yang
bergerak dalam bidang perencanaan, kantor departemen pendidikan, kantor
pekerjaan umum, kantor perencanaan kota, kantor perdagangan, kantor pajak,
bank swasta dan pemerintah, asuransi dan sebagainya.
Biro konsultan dalam operasinya harus berusaha memperbanyak
relasinya dengan menjaga nama baik sesuai dengan profesi masingmasing,
maksud dan tujuannya agar biro konsultan ini dapat melangsungkan usahanya
secara berkepanjangan.

F. Lingkup Pekerjaan Konsultan Perencana


Setelah pemberi tugas (klien) menentukan konsultan perencana yang
akan mengerjakan proyek perencanaan, maka hubungan kerja keduanya akan
disahkan melalui suatu perjanjian tertulis kontrak yang mempunyai kekuatan
hukum. Isi dari surat perjanjian ini umumnya meliputi:
1. Nama proyek, jenis pekerjaan yang diborongkan serta lokasi kegiatan
2. Harga/nilai pekerjaan termasuk pajak
3. Volume dan perincian pekerjaan
4. Sanksi-sanksi
5. Masalah tuntutan
6. Pembatalan kontrak
7. Pekerjaan tambahan
Selain surat perjanjian, dibuat pula lampiran kontrak kerja yang
mencakup:
1. Berita acara pemberian penjelasan
2. Berita acara pembukuan surat penawaran harga Term Of Reference (TOR)
3. Surat perintah kerja (SPK)
4. Uraian dan syarat pelaksanaan pekerjaan
5. SPH yang dilengkapi harga satuan penawaran

PERENCANAAN POLIKLINIK RSUD TRIKORA


KABUPATEN BANGGAI KEPULAUAN 12
6. Jadwal pelaksanaan dan lain-lain
Pemberi tugas (klien) dalam waktu maksimal tujuh hari sudah harus
mengeluarkan surat perintah kerja (SPK) yang telah ditandatangani oleh
pemberi tugas atau wakil pemberi tugas. Namun, sebelum penandatanganan
kontrak terdapat beberapa persyaratan yang harus dilakukan antara lain :
1. Selambat-lambatnya 10 (sepuluh) hari sejak tanggal SPK dikeluarkan,
kepala proyek bersama rekanan yang bersangkutan sudah harus
menyelesaikan konsep surat perjanjian kerja.
2. Selambat-lambatnya 3 (tiga) hari sejak tanggal pembayaran materai, kepala
proyek dan rekanan yang bersangkutan sudah harus menandatangani surat
perjanjian kerja dan selanjutnya diserahkan pada kordinator proyek untuk
ditandatangani.
3. Selambat-lambatnya 5 (lima) hari kerja setelah kontrak disetujui bersama,
rekanan yang bersangkutan sudah harus menyelesaikan biaya materai
Kedudukan konsultan perencana dalam suatu proyek adalah wakil dari
klien dan pekerjaan yang ditandatangani oleh sebuah konsultan perencana
pada umumnya sebagai berikut :
1. Pekerjaan perencanaan dan perancangan dari suatu proyek
bangunan
2. Membuat rencana anggaran biaya (RAB)
3. Membuat studi kelayakan
4. Pekerjaan pengawasan pada suatu proyek yang sedang berlangsung,
namun dalam hal ini konsultan tidak terlibat dalam pekerjaan
perencanaan
Pekerjaan perencanaan dan perancangan bangunan dapat dibedakan
menjadi beberapa lingkup pekerjaan yang masing-masing dapat berdiri sendiri
yaitu:
1. Lingkup pekerjaan pokok
Lingkup ini terdiri atas beberapa tahapan sebagai berikut:
a. Sketsa gagasan
Suatu sketsa dalam skala kecil berupa gagasan yang
memberikan gambaran yang jelas tentang pola pembagian
ruangan, bentuk bangunan dan kemungkinan pelaksanaan
rencana. Sketsa gagasan ini harus dilampirkan dengan suatu
tulisan mengenai tujuan perencanaan dan pemikiran-pemikiran

PERENCANAAN POLIKLINIK RSUD TRIKORA


KABUPATEN BANGGAI KEPULAUAN 13
mendasar tentang latar belakang yang mencakup semua segi
dari proyek yang akan direncanakan bersama semua data dan
informasi yang berhubungan dengan proyek tersebut. Gambar
atau sketsa gagasan ini yang akan kemudian diajukan kepada
pemberi tugas/pemilik untuk mendapatkan persetujuan. Skala
yang biasa digunakan adalah 1:300, 1 : 200 atau 1 : 100.
b. Prarancangan
Prarancangan terdiri dari gambar-gambar sketsa dalam skala
kecil dari denah-denah, tampak dan potongan yang terpenting,
yang memperlihatkan garis besar sistem struktural dengan
gambar situasi dan perspektif termasuk taksiran biaya.
Gambar-gambar ini harus dapat dijadikan sebagai dokumen
untuk mengajukan permohonan memperoleh ijin membangun
dari pemerintah setempat.
c. Rancangan pelaksanaan
Rancangan pelaksanaan adalah gambar-gambar uraian lanjutan
prarancangan dan beberapa detail pokok dalam skala besar,
diperinci sedemikian rupa sehingga atas dasar itu dapat dibuat
gambar detail lengkap, garis besar uraian dan syarat-syarat
pelaksanaannya. Untuk desain khusus, seperti penataan ruang
dalam, gambar-gambar harus dibuat dengan skala yang cukup
besar.
d. Gambar detail
Gambar detail merupakan gambar-gambar penjelas/detail dari
seluruh desain untuk memudahkan pelaksanaan di lapangan.
e. Uraian syarat-syarat pekerjaan Bagian ini mencakup uraian
umum yang meliputi beberapa keterangan menyangkut
perancangan, pelaksanaan, pengawasan, syarat-syarat
pelaksanaan, dan syarat-syarat teknis.
f. Rencana anggaran biaya (RAB) Rencana anggaran biaya
adalah taksiran biaya yang dibutuhkan untuk melaksanakan
pembangunan proyek yang telah direncanakan.
2. Lingkup pekerjaan pelengkap
Pekerjaan pelengkap adalah pekerjaan yang mungkin
dilakukan dalam keadaan tertentu untuk mendukung desain,
misalnya pembuatan maket, soil investigation dan lain-lain.
3. Lingkup pekerjaan khusus
Pekerjaan khusus adalah pekerjaan yang memerlukan
keahlian khusus selain arsitektur seperti: perhitungan
konstruksi, instalasi mekanikal dan elektrikal. Untuk pekerjaan

PERENCANAAN POLIKLINIK RSUD TRIKORA


KABUPATEN BANGGAI KEPULAUAN 14
khusus ini, konsultan perencana dapat menyerahkan kepada
konsultan khusus pula misalnya: konsultan mekanikal
elektrikal, tetapi konsultan yang cukup besar biasanya telah
terdapat divisi-divisi yang akan menangani pekerjaan khusus
tersebut.

G. Struktur Organisasi Konsultan Perencana


Struktur organisasi dari sebuah konsultan perencana umumnya
tergantung dari besarnya dan frekuensi yang dilakukan oleh konsultan
perencana tersebut. Namun, secara garis besar suatu konsultan perencana
dapat dibagi dalam dua bagian yaitu bagian teknis perencanaan dan bagian
administrasi dan keuangan.
Suatu organisasi yang baik, tugas dan tanggung jawab masingmasing
personil harus terlihat jelas. Staf perencana yang lengkap seharusnya terdiri
dari:
1. Senior partners
2. Junior partners
3. Designers
4. Project manager
5. Specification writer
6. Job captain
7. Draftman
8. Fid refresentatives
9. Estimator
10. Consultan engineers
11. Independents consultants

H. Cara Mendapatkan Proyek


Dalam menjalankan profesinya, sebagai konsultan mempunyai
berbagai cara untuk mendapatkan pekerjaan baik secara pendekatan langsung
ke pemilik proyek maupun dengan mengikuti tender atau kompetisi. Secara
umum hal ini dapat digolongkan menjadi :

PERENCANAAN POLIKLINIK RSUD TRIKORA


KABUPATEN BANGGAI KEPULAUAN 15
1. Penunjukan langsung : Umumnya terjadi pada konsultan yang telah
memiliki kredibilitas baik dalam menyelesaikan pekerjaan sebelumnya.
Konsultan tersebut dapat langsung ditunjuk oleh pemilik proyek untuk
menangani langsung proyeknya.
2. Tender/pelelangan : Klien mengundang beberapa konsultan yang dianggap
layak untuk menangani pekerjaan. Selanjutnya, klien mempresentasikan
permasalahan dan kebutuhan secara umum. Pihak konsultan mengajukan
rencana usulan kerja yang berupa penyelesaian/pemecahan masalah klien
tersebut. Berdasarkan pertimbangan dan pembobotan terhadap kesanggupan
konsultan menyelesaikan masalah/konsep, ide, gagasan penyelesaian,
kualifikasi perusahaan konsultan, dan persyaratan administrasi yang diminta
maka ditentukan rangking pemenang yang layak digunakan.
3. Sayembara : Pihak klien menginginkan penyajian karya yang lebih optimal
sehingga pihak konsultan harus sanggup menyajikan seefektif mungkin agar
dapat memberikan gambaran yang jelas dan lengkap. Cara ini biasanya
menekankan pada konsep pemecahan yang diajukan dan penyajian visual
yang mendukung konsep itu.
4. Pengajuan usulan : Pengajuan usulan biasanya merupakan inisiatif dari
konsultan. Proposal diajukan oleh konsultan perencana kepada pihak
pemerintah berdasarkan fisibilitas studi yang telah dilakukan.

I. Proses Pengadaan Proyek dan Badan-Badan yang Terlibat


Pada proses sebuah proyek khususnya proyek pemerintah, terdapat
beberapa tahapan serta badan-badan yang terlibat. Untuk lebih jelasnya
diuraikan sebagai berikut:
1. Apabila sebuah instansi pemerintah membutuhkan adanya fasilitasfasilitas
tertentu, maka dibuat Daftar Usulan Rencana Proyek (DURP) yang dapat
merupakan pengadaan ataupun pengembangan dari proyek yang telah ada.
DURP ini dibuat oleh instansi daerah dan diusulkan ke instansi pusat, dan
harus diajukan selambat-lambatnya 1 (satu) tahun sebelum rencana
pembangunan.
2. Pada tingkat pusat, DURP diteliti urgensinya dan bila disetujui maka
DURP akan menjadi DUP (Daftar Usulan Proyek). Selanjutnya, DUP ini
diusulkan oleh instansi pusat ke BAPPENAS untuk dimasukkan ke RAPBN
menjadi APBN.
3. Jika usulan tersebut disetujui dalam sidang pleno DPR, maka RAPBN
berubah menjadi APBN dan selanjutnya BAPPENAS menurunkan DUP
PERENCANAAN POLIKLINIK RSUD TRIKORA
KABUPATEN BANGGAI KEPULAUAN 16
menjadi DIP (Daftar Isian Proyek) kepada instansi daerah melalui instansi
pusat untuk tahun anggaran yang diminta.
4. Setelah instansi daerah menerima DIP maka ditunjuklah pimpinan proyek
untuk menangani proyek tersebut.
5. Setelah itu, pimpinan proyek akan mencari konsultan perencana untuk
merencanakan proyek tersebut. Dalam hal ini pimpinan proyek dibantu oleh
Dinas Pekerjaan Umum Cipta Karya sebagai penasehat teknis untuk
memeriksa dan menyetujui gambar-gambar yang telah dibuat oleh konsultan
perencana.
6. Setelah semua pekerjaan penggambaran selesai, maka konsultan perencana
membuat dokumen pelelangan untuk aanwijzing (penjelasan tender) dan
proses pelelangan.
7. Pimpinan proyek lalu membentuk panitia lelang untuk melaksanakan
pelelangan dan pekerjaan pembangunan proyek.
8. Selanjutnya panitia lelang bersama konsultan perencana melaksanakan
aanwijzing dan pelelangan yang diawasi oleh Dinas Pekerjaan Umum Cipta
Karya.
9. Panitia lelang menentukan pemenang lelang.
10. Pimpinan proyek menunjuk konsultan pengawas.
11. Konsultan melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan pembangunan
yang dilakukan pemborong.

J. Tanggung Jawab Konsultan Perencana


1. Tanggung jawab untuk kesalahan biasa
Konsultan perencana bertanggung jawab untuk kerugian yang diderita oleh
pemberi tugas sebagai akibat langsung dari kesalahan yang dibuat olehnya
selama pelaksanaan tugas. Namun, konsultan perencana tidak bertanggung
jawab bila dalam pelaksanaan pihak pelaksana tidak mengikuti perencanaan
yang dapat dibuktikan.
2. Tanggung jawab untuk kesalahan dalam keadaan luar biasa
Konsultan perencana tidak bertanggung jawab atas kesalahan-kesalahan yang
dibuat oleh orang-orang yang bekerja padanya, kecuali jika dapat
membuktikan bahwa kesalahan-kesalahan tersebut tidak dapat dihindarkan
atau tidak dapat diketahui sebelumnya.

PERENCANAAN POLIKLINIK RSUD TRIKORA


KABUPATEN BANGGAI KEPULAUAN 17
3. Tanggung jawab serta koordinasi dengan ahli-ahli lain
Pada dasarnya konsultan perencana tidak bertanggung jawab atas hasil
pekerjaan atau pengawasan ahli-ahli pekerjaan perancangan atau pengawasan
ahli-ahli khusus lain yang ditunjuk oleh pemberi tugas, kecuali bila disebut
bahwa ahli-ahli tersebut bekerja di bawah koordinasi pengawas.
3. Pembatas tanggung jawab
Beberapa batasan tanggung jawab konsultan perencana pada pedoman
hubungan kerja antara arsitek dan pemberi tugas yaitu :
a. Tanggung jawab untuk kesalahan-kesalahan tidak dapat lebih besar
dari jumlah imbalan jasa yang harus diterima oleh ahli untuk
pelaksanaan tugasnya, kecuali bila terjadi hal-hal khusus.
b. Setiap tanggung jawab akan gugur dengan sendirinya, 5 (lima) tahun
setelah tanggal penyelesaian bagian akhir penugasan.

K. Hak dan Kewajiban Konsultan Perencana


Hak dan wewenang konsultan perencana adalah :
1. Wewenang untuk merubah rancangan bangunan
Suatu tugas untuk melakukan pengawasan berkala juga memberikan
wewenang kepada konsultan perencana untuk secara tertulis
memerintahkan pemborong melalui pengawas mengadakan perubahan
dalam uraian dan syarat-syarat serta gambar-gambar tanpa persetujuan
terlebih dahulu dari pemberi tugas asalkan perubahan tersebut
memperhatikan dan memenuhi ketentuan-ketentuan sebagai berikut:
a. Perubahan syarat-syarat konstruksi demi keamanan dan keperluan
estetika.
b. Perubahan tidak menambah biaya bangunan.
c. Tidak merugikan pemakaian praktis seperti yang diinginkan pemberi
tugas
d. Tidak memperlambat waktu penyelesaian bangunan.
2. Wewenang untuk menilai pembayaran angsuran kepada pelaksana.
3. Konsultan perencana berhak mengembalikan tugas yang telah diberikan
kepadanya karena adanya alasan-alasan:
a. Pertimbangan dalam dirinya.
b. Akibat hal yang di luar kekuasaan kedua belah puhak (force majure).

PERENCANAAN POLIKLINIK RSUD TRIKORA


KABUPATEN BANGGAI KEPULAUAN 18
c. Akibat kelalaian tugas.
4. Wewenang untuk memerintahkan pekerjaan tambahan
Selain wewenang yang telah disebut di atas, konsultan yang bertindak
sebagai pengawas juga dapat secara tertulis memerintahkan pemborong
agar melakukan pekerjaan tambahan asalkan jumlah biaya untuk pekerjaan
tidak melebihi jumlah biaya yang tersedia yang biasanya berjumlah sekitar
2,5 % dari total biaya bangunan.

L. Hubungan Kerja Konsultan Perencana dan Pemberi Tugas


Hubungan kerja antara pemberi tugas dan konsultan perencana
umumnya sudah dapat diterbitkan oleh badan-badan yang berwenang. Seperti
telah dilaporkan pada pembahasan sebelumnya bahwa hubungan kerja antara
pemberi tugas dan konsultan perencana ditentukan melalui kesepakatan kedua
belah pihak dalam hal ini dalam suatu perjanjian (kontrak). Dalam hubungan
kerja demikian, harus dibentuk panitia arbitrage yang terdiri dari tiga orang
wakil, dua orang wakil masingmasing pihak dan satu orang yang ditunjuk
kedua belah pihak.

M. Sistem Pembayaran
1) Imbalan jasa
Besar imbalan jasa untuk perancangan bangunan dapat dilihat pada tabel
berikut:
No. Jenis Pekerjaan Persentase (%)
1. Konsepsi Perancangan 13
2. Prarancangan 15
3. Rancangan Pelaksanaan 26
4. Pembuatan dokumen pelaksanaan 34
5. Pelelangan 2
6. Pengawasan Berkala 10
Total 100

2) Sistem pembayaran
Sistem pembayaran imbalan jasa tergantung antara persetujuan kedua belah
pihak yang terdapat dalam surat perjanjian (kontrak). Pembayaran sesuai
dengan klausul (isi) surat perjanjian. Pada pekerjaan konsultasi, perhitungan

PERENCANAAN POLIKLINIK RSUD TRIKORA


KABUPATEN BANGGAI KEPULAUAN 19
jumlah tenaga kerja dapat dibayarkan secara bulanan. Untuk pekerjaan
perencanaan, besarnya imbalan jasa ditentukan oleh beberapa faktor:
a. Biaya pekerjaan fisik
b. Luas wilayah kerja
c. Skala tarif berlaku

PERENCANAAN POLIKLINIK RSUD TRIKORA


KABUPATEN BANGGAI KEPULAUAN 20
BAB III
PROFIL INSTITUSI DAN PROYEK KERJA PRAKTEK PROFESI

A. Sejarah berdirinya Perusahaan


PT. Emilindo Persada Arsitektur adalah sebuah perusahaan yang
bergerak dalam bidang jasa konsultan dan konsultasi yang didirikan di
Makassar Sulawesi Selatan pada tanggal 28 November 2018 dengan akte yang
telah mendapatkan pengesahan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia
Republik Indonesia sebagaimana dalam Surat Keputusannya tanggal 05
November 2018 Nomor AHU-0053447 AH. 01. 01. Tahun 2018 oleh notaris
ANDY IRA HERAWATY S.H., M.KN. tentang pendirian badan hukum PT.
EMILINDO PERSADA ARSITEKTUR
PT. Emilindo Persada Arsitektur terbentuk sebagai wujud ikut serta
dalam pembangunan dan pengembangan Indonesia dan khususnya Sulawesi
Selatan. Dalam era pembangunan saat ini yang dihadapkan pada proses
perubahan yang sangat cepat dan kompleks, sebenarnya tidak ada tempat bagi
kekeliruan dalam berpikir. Kita dituntut untuk berpandangan kedepan serta
mempunyai visi misi yang akurat dengan dasar landasan disiplin ilmu,
pengalaman, kreativitas, kecepatan, dan ketepatan bertindak yang didukung
oleh teknologi canggih, sehingga perubahan dan permasalahan yang dihadapi
dapat diselesaikan secara cepat.
PT. Emilindo Persada Arsitektur berkembang dengan didukung oleh
tenaga-tenaga ahli yang berkemuka dan berkualitas, yang telah melaksanakan
berbagai proyek baik yang terigrasi maupun yang terdiri dari berbagai disiplin
ilmu dengan penuh semangat yang selalu siap untuk menerima tawaran
kerjasama melaksanakan tugas dalam bidang profesinya, baik dari
pemeritahan maupun swasta lainnya.
Maksud dan tujuan perseroan ini ialah :
1. Melakukan usaha dalam bidang perencanaan.
2. Melakukan usaha dalam bidang survey.
3. Melakukan usaha dalam bidang pengukuran.

PERENCANAAN POLIKLINIK RSUD TRIKORA


KABUPATEN BANGGAI KEPULAUAN 21
4. Melakukan usaha dalam bidang pemetaan.
5. Melakukan usaha dalam bidang pengawasan (bertindak sebagai
Supervisor).

PERENCANAAN POLIKLINIK RSUD TRIKORA


KABUPATEN BANGGAI KEPULAUAN 22
BAB IV
TEKNIS PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK PROFESI BIDANG
PERENCANAAN

A. Tinjauan Terhadap Proyek Perencanaan


Kerja Praktik Perencanaan ini dilakukan selama 2 (dua) bulan secara umum
mengerjakan satu tugas besar, yaitu membuat gambar kerja serta menghitung
RAB dari Proyek Perencanaan Poliklinik RSUD Trikora Banggai Kepulauan.
1. Tinjauan Umum Proyek
Nama Proyek : Perencanaan Poliklinik RSUD Trikora Banggai
Kepulauan
Fungsi proyek : Bangunan Kesehatan (Poliklinik)
Lokasi Proyek : RSUD Trikora Banggai Kepulauan, Kabupaten
Banggai Kepulauan, Sulawesi Tengah
Biaya Konstruksi : Rp 5,628,000,000.00 -
Konsultan Perencana : PT. Emilindo Persada Arsitektur
2. Sasaran Proyek
Dengan penugasan ini diharapkan konsultan perencana dapat
melaksanakan tanggung jawabnya dengan baik untuk menghasilkan
keluaran yang memadai sesuai dengan KAK.
3. Jangka waktu Pelaksanaan Proyek
Pekerjaan Proyek Perencanaan Poliklinik RSUD Trikora Banggai
Kepulauan ini, perencanaannya dilaksanakan dalam jangka waktu kurang
lebih 3 bulan sejak dikeluarkannya surat perintah dinas/surat keputusan
dimulainya pelaksanaan kegiataan tersebut.

A. Pihak-Pihak Yang Terlibat Dalam Proyek


1. Pemberi tugas

PERENCANAAN POLIKLINIK RSUD TRIKORA


KABUPATEN BANGGAI KEPULAUAN 23
Nama Instansi : Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan
Rakyat Direktorat Jendral Cipta Karya Balai Prasarana
Permukiman Wilayah Banggai Kepulauan
a. Pengertian pemberi tugas
Pemberi tugas atau pemilik proyek adalah orang/badan yang
memiliki proyek dan memberikan pekerjaan atau menyuruh
memberikan pekerjaan kepada pihak penyedia jasa dan yang
membayar biaya pekerjaan tersebut.
b. Hak dan kewajiban pemberi tugas
1) Menunjuk penyedia jasa (konsultan dan kontraktor).
2) Meminta laporan secara periodik mengenai pelaksanaan pekerjaan.
3) Memberikan fasilitas baik berupa sarana dan prasarana yang
dibutuhkan oleh pihak penyedia jasa untuk kelancaran pekerjaan.
4) Menyediakan lahan untuk tempat pelaksanaan pekerjaan.
5) Menyediakan dana dan kemudian membayar kepada pihak
penyedia jasa untuk mewujudkan sebuah bangunan.
6) Ikut mengawasi jalannya pelaksanaan pekerjaan yang
direncanakan.
7) Mengesahkan perubahan dalam pekerjaan bila terjadi.
8) Menerima dan mengesahkan pekerjaan yang telah selesai
dilaksanakan oleh penyedia jasa.
2. Konsultan perencana
Nama Perusahaan : PT. Emilindo Persada Arsitektur
a. Pengertian Konsultan Perencana
Konsultan perencana adalah orang/badan yang membuat
perencanaan bangunan secara lengkap baik bidang arsitektur, sipil dan
bidang lain yang melekat erat membentuk sebuah sistem bangunan.
Konsultan perencana dapat berubah perseorangan/ perseorangan
berbadan hukum/ badan hukum yang bergerak dalam bidang
perencanaan pekerjaan bangunan.

PERENCANAAN POLIKLINIK RSUD TRIKORA


KABUPATEN BANGGAI KEPULAUAN 24
b. Hak dan kewajiban konsultan perencana
1) Membuat perencanaan secara lengkap yang terdiri dari gambar
rencana, rencana kerja dan syarat-syarat, hitungan struktur,
rencana anggaran biaya.
2) Memberikan usulan serta pertimbangan kepada pengguna jasa dan
pihak kontraktor tentang pelaksanaan pekerjaan.
3) Memberikan jawaban dan penjelasan kepada kontraktor tentang
hal-hal yang kurang jelas dalam gambar rencana, rencana kerja dan
syarat-syarat.
4) Membuat gambar revisi bila terjadi perubahan perencanaan.
5) Menghadiri rapat koordinasi pengelolaan proyek.

B. Pengalaman Kerja Praktikan


1. Proses Kerja Praktik
Berikut adalah langkah-langkah yang dilakukan oleh praktikan pada
saat melakukan Kerja Praktik dalam bidang Perencanaan:
a. Pengenalan
Hal ini dilakukan agar praktikan tahu betul akan kondisi tempat
kerja praktik dan kondisi proyek yang sedang dikerjakan, termasuk
didalamnya pengenalan dengan staf kantor, karyawan dan karyawati
yang bekerja pada perusahaan tempat praktik dan pengenalan akan
proyek yang akan atau sedang dikerjakan.
b. Pengarahan
Sebelum melakukan suatu kegiatan yang berhubungan dengan
perencanaan pembangunan Proyek, praktikan diberikan pengarahan
terlebih dahulu dari koordinator divisi perencanaan yang disebut
pendamping lapangan.
c. Pembagian tugas
Pembagian tugas oleh koordinator dilakukan sesuai dengann
kemampuan praktikan. Namun dalam hal ini pihak konsultan tempat

PERENCANAAN POLIKLINIK RSUD TRIKORA


KABUPATEN BANGGAI KEPULAUAN 25
melaksanakan praktik banyak memberikan ilmu akan kenyataan dalam
suatu proyek di lapangan. Praktikan pun dibimbing dalam membuat
gambar-gambar proyek maupun dalam menghitung RAB.

2. Tahap Pelaksanaan Kerja Praktik


Adapun tahapan-tahapan pelaksanaan praktikan melakukan kerja
praktek perencanaan pada PT. Emilindo Persada Arsitektur dengan proyek
Perencanaan Poliklinik RSUD Trikora Banggai Kepulauan dalam hal ini
lokasi proyek pada Poliklinik RSUD Trikora, yaitu :

a. Minggu Pertama
Di minggu pertama masih dalam tahapan pengenalan. Mulai
masuk di kantor dan melakukan perkenalan dengan para pegawai dan
pemimpin yang ada di sana, lalu kemudian beberapa peraturan atau
tatatertib yang harus di patuhi selama melakukan kerja praktek di
kantor PT. Emilindo Persada Arsitektur.
Pada minggu-minggu pertama kerja praktik perencaan ini di
lakukan dengan hanya memperhatikan terlebih dahulu cara kerja para
pegawai disana, serta membiasakan diri dengan rutinitas yang ada,
kadang juga di berikan beberapa tugas seperti membantu gambar
perencanaan yang sementara di kerjakan di kantor.
Diawal pertemuan juga di lakukan beberapa kesepakatan seperti
pengaturan jadwal masuk dan pulang selama melakukan kerja profesi
di PT. Emilindo Persada Arsitektur, dan juga kesepakatan dalam
berbagai hal yang di butuhkan selama kurun waktu itu, kesepakatan ini
di lakukan antara para peserta kerja profesi dan pendamping yang akan
menuntun selama masa itu.

b. Minggu ke-2 sampai minggu ke-3

PERENCANAAN POLIKLINIK RSUD TRIKORA


KABUPATEN BANGGAI KEPULAUAN 26
Pada minggu kedua dan ketiga kami melakukan praktek di PT.
Emilindo Persada Arsitektur, para praktikan diberi tugas untuk
mengerjakan proyek perencanaan pembangunan Poliklinik RSUD
Trikora di Kabupaten Banggai Kepulauan. Dalam proyek ini sendiri
kami diberi masing-masing tugas dalam membuat gambar DED.
Praktikan di berikan beberapa tugas gambar-gambar proyek yang
umum dulu seperti denah, potongan, tampak, oleh pendamping
lapangan. Praktikan juga mendapatkan pengarahan langsung oleh
pendamping lapangan apabila ada yang tidak diketahui saat pengerjaan
gambar.
Pada kegiatan itu pendamping berharap dapat lebih menumbuhkan
sikap kerja sama dan tetap selalu berdikusi di antara peserta kerja
profesi, bukan hanya kerja cepat sehingga hasil yang di dapatkan juga
lebih baik.

PERENCANAAN POLIKLINIK RSUD TRIKORA


KABUPATEN BANGGAI KEPULAUAN 27
Gambar 4. 1 Denah Perencanaan
Sumber: DED Pribadi (2019)

PERENCANAAN POLIKLINIK RSUD TRIKORA


KABUPATEN BANGGAI KEPULAUAN 28
Gambar 4. 2 Potongan
Sumber: DED Pribadi (2019)

PERENCANAAN POLIKLINIK RSUD TRIKORA


KABUPATEN BANGGAI KEPULAUAN 29
Gambar 4. 3 Tampak Depan dan Tampak Kanan dan Kiri
Sumber: Dokumentasi Pribadi (2019)

c. Minggu ke-4 sampai minggu ke-5


Minggu keempat dilakukan evaluasi gambar oleh pendamping.
Disini praktikan banyak mendapat arahan tentang pengerjaan gambar

PERENCANAAN POLIKLINIK RSUD TRIKORA


KABUPATEN BANGGAI KEPULAUAN 30
proyek yang benar oleh pendamping. Untuk minggu kelima, praktikan
diberi tambahan tugas rencana dan detail-detail gambar proyek. Meski
terkadang praktikan mengalami kesulitan dalam mengerjakan gambar,
namun arahan yang diberi oleh pendamping sangat membantu kerja
praktikan.

Gambar 4. 4 Rencana Perletakan Kusen


Sumber: DED Pribadi (2019)

PERENCANAAN POLIKLINIK RSUD TRIKORA


KABUPATEN BANGGAI KEPULAUAN 31
Gambar 4. 5 Rencana Lantai
Sumber: DED Pribadi (2019)

d. Minggu ke-6 sampai minggu ke-7


Di minggu keenam, praktikan juga diberi tugas untuk
menyelesaikan hitungan RAB. Praktikan banyak mendapat ilmu dari
pendamping tentang cara menyusun maupun menghitung RAB di

PERENCANAAN POLIKLINIK RSUD TRIKORA


KABUPATEN BANGGAI KEPULAUAN 32
lapangan. Pada minggu selanjutnya, praktikan di evaluasi terkait apa
saja yang telah dikerjakan melalui proses asistensi yang merupakan
proses penambahan pengetahuan dari pendamping ke mahasiswa yang
melakukan kerja praktik, khususnya pada penggambaran detail-detail
bangunan.

Gambar 4. 6 Detail Pondasi Poer


Sumber: DED Pribadi (2019)
e. Minggu ke-8
Pada minggu terakhir, praktikan diharuskan menyelesaikan
semua tugas yang diberikan. Serta memperbaiki tugas yang telah
dievaluasi oleh pendamping. Dan menjelang beberapa hari terakhir
kerja praktek, praktikan mulai mempersiapkan berkas-berkas untuk
melengkapi laporan kerja praktik seperti data perusahaan, dan lain-
lain.

Selama praktikan melaksanaan kerja praktik dengan waktu dua


bulan pada PT.Emilindo Persada Arsitektur, praktikan telah
dihadapkan pada beberapa macam tahapan pekerjaan serta
permasalahan-permasalahan dalam hal mendesain ataupun pengerjaan

PERENCANAAN POLIKLINIK RSUD TRIKORA


KABUPATEN BANGGAI KEPULAUAN 33
gambar proyek sehingga praktikan harus konsentrasi serta fokus pada
setiap item tugas maupun tanggung jawab yang diberikan oleh
perusahaan.

Gambar di atas merupakan beberapa contoh gambar yang kami


kerjakan selama kurun waktu dua bulan masa kerja praktik profesi.
Dalam menyelesaikannya praktikan selalu diberikan arahan seperti
koreksi di beberapa bagian yang cara penggambaranya kurang tepat
serta penjelasan mengenai ukuran dan bahan-bahan material yang di
gunakan.

Dalam kegiatan selama kerja praktek secara umum kami


memperoleh berbagai pengalaman, antara lain :

1. Pengalaman dalam bidang teknis :


a. Teknis dalam penampilan gambar yang lebih spesifik.
b. Teknis sistem peyajian gambar-gambar kerja.
c. Teknis ketepatan waktu dalam menyelesaikan gambar kerja.
2. Pengalaman dalam manajemen perusahaan
a. Pengetahuan tentang peranan dan tanggung jawab pimpinan dan
staf biro konsultan.
b. Prosedur kerja dan perancangan suatu proyek seperti
penggambaran/ desain.

PERENCANAAN POLIKLINIK RSUD TRIKORA


KABUPATEN BANGGAI KEPULAUAN 34
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil yang kami peroleh selama melaksanakan kerja praktek
profesi bidang perencanaan dalam hal ini proyek perencanaan Poliklinik
RSUD Trikora begitu banyak pengalaman dan pembelajaran yang diperoleh
menyangkut gambar perancangan arsitektur. Berikut beberapa kesimpulan
yang dapat kami ambil :
1. Arsitek sebagai ahli atau seorang yang menghasilkan karya seni nyata yang
memberikan keindahan. Secara singkat arsitek adalah ahli perencanaan,
ahli perencangan dan ahli mendesin bangunan.
2. Dalam melaksanakan suatu proyek, kami di tuntut bekerja sacara
professional, terampil, dan disiplin. Hal ini dapat memberikan pejalaran
bagi kami untuk melakukan hal yang lebih baik.
3. Peran sebuah team work sangat dituntut dalam pengambilan sikap yang
cepat dan tepat sehingga apa yang menjadi keinginan klien dapat terpenuhi.
Serta kepuasan pada dua belah pihak juga tercapai.
4. Dalam perencanaan suatu proyek, konsultan perencana perlu
memperhatikan/ memahami :
a. Memperhatikan prosedur yang telah di tetapkan oleh UU.
b. Memperhatikan atau memahami suatu proyek yang telah diberikan oleh
pihak owner.
c. Memperhatikan dan memahami proses perencanaan pembangunan
proyek.
d. Masalah-masalah teknis yang sering timbul karena pekerja kurang
memperhatikan ketentuan-ketentuan dan syarat-syarat yang berlaku
dalam melaksanakan proyek pembangunan gedung.

PERENCANAAN POLIKLINIK RSUD TRIKORA


KABUPATEN BANGGAI KEPULAUAN 35
B. Saran
Dari hasil visualisasi dan pengalaman yang kami dapat selama mengikuti
kerja praktek melalui laporan ini kami menyarankan :
1. Sebaiknya dalam sub pekerjaan, sebelum dilaksanakan terlebih dahulu
harus memperhatikan prosedur kerja yang ada.
2. Para pekerja praktek harus lebih di siplin dalam bekerja terutama mengenai
waktu kedatangan dan kepulangan, serta lebih memperhatikan tugas yang
diberikan oleh pendamping, sebaliknya pendamping dalam hal ini yang
berasal dari pihak kantor sebaiknya lebih respon terhadap para anggota
yang sedang kerja praktek agar tetap terjadi hubungan timbal balik.

PERENCANAAN POLIKLINIK RSUD TRIKORA


KABUPATEN BANGGAI KEPULAUAN 36
DAFTAR PUSTAKA

Nursyam, Isdiyanto, dkk. 2017. Panduan Kuliah Praktek Profesi Arsitektur. Gowa :
Teknik Arsitektur UINAM

Ikatan Arsitek Indonesia. 1989. Pedoman Hubungan Kerja Antara Pemberi Tugas dan
Arsitek

Laporan Mingguan Kerja praktek, dan Data-data proyek

Mukomaju, J. A. 1994. Daftar Penyusunan Anggaran Biaya Bangunan. Jakarta

http://www.academia.edu/11584082/LAPORAN_KERJA_PRAKTEK_PERENCAN
AAN

PERENCANAAN POLIKLINIK RSUD TRIKORA


KABUPATEN BANGGAI KEPULAUAN 37

Anda mungkin juga menyukai