Anda di halaman 1dari 8

Machine Translated by Google

Jurnal Internasional Arsitektur dan Urbanisme Vol. 04, No.01, 2020 | 54 – 61

Desain Gedung Konser Medan dengan Metafora


Pendekatan Arsitektur
Vinky Rahman1*, Muhammad Khairy Humaizy1
1 Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Sumatera Utara, Medan, Indonesia

Abstrak. Teater biasanya mempunyai bentuk yang menarik untuk menarik perhatian pengunjung dan
juga mempunyai pengendalian suara yang baik pada auditoriumnya agar tidak menimbulkan distorsi suara.
Pertunjukan di Medan masih belum memadai untuk menampung pertunjukan internasional.
Khusus di Medan, antusiasme masyarakat terhadap seni cenderung tinggi, namun fasilitas di tempat
tersebut kurang mampu menampung pertunjukan. Metode pengumpulan data dilakukan dengan
pengumpulan data primer melalui proses studi banding lapangan dan data sekunder melalui studi
literatur & studi banding. Pendekatan perancangan yang digunakan dalam kajian perancangan adalah
analisa fisik, kondisi sekitar tapak, potensi, batasan-batasan yang ada pada tapak, Pendekatan tapak
dan lingkungan adalah analisa kondisi tapak dan solusi terbaiknya, pendekatan pengguna adalah analisa
bangunan untuk memenuhi kebutuhan. kebutuhan akan fasilitas dan kualitas dalam mewadahi
pertunjukan, studi literatur terkait judul dan tema serta teori yang mendukung ide desain. Metafora dipilih
sebagai tema desain rangka
menyampaikan bentuk desain bangunan dengan menggabungkan bentuk metafora bangunan dan
penonjolan tema metafora yang sama pada bangunan tersebut kepada siapa pun yang berkunjung dan
melihat bangunan untuk mencegah distorsi suara dengan menggunakan bahan berpori. Medan
merupakan kota besar di Indonesia yang dijadikan kawasan perancangan dengan pertimbangan lokasi
yang strategis. Diharapkan dengan hadirnya pusat pertunjukan ini, wisatawan dalam dan luar negeri
khususnya masyarakat Medan sendiri dapat menikmati kenyamanan dan mengenal musik dan tarian
tradisional yang ada di Indonesia.

Kata Kunci: arsitektur, gedung konser, metafora, pariwisata

1. Perkenalan

Concert Hall adalah bangunan besar yang didedikasikan untuk tempat konser. Yang dimaksud dengan Gedung Konser dapat berupa a

ruang tempat diadakannya konser musik atau bisa juga secara keseluruhan, bukan sebuah gedung. Ruangan tempat a

Konser berlangsung memiliki panggung tempat para pemain berada dan auditorium tempat

penonton menyaksikan konser tersebut. Concert Hall pada umumnya berfungsi untuk menampung kegiatan

baik dari seniman individu maupun kelompok dan menyajikannya kepada penonton dalam bentuk seni musik

media. Gedung konser musik umumnya terletak di lokasi yang mudah dijangkau

pengunjung dan mempunyai tempat parkir yang luas [1]. Gedung konser musik yang belum ada di kota

Medan diharapkan dapat menjadi ikon bagi Sumatera Utara pada umumnya dan Medan pada khususnya.

*Penulis koresponden di: di Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Sumatera Utara,
Jalan Perpustakaan, Gedung J7, USU, Medan 20155, Indonesia

Alamat email: vinkyrahman@gmail.com

Hak Cipta © 2020 Diterbitkan oleh Talenta Publisher, ISSN cetak : 2622-0008, ISSN online : 2622-1640
Beranda Jurnal: https://talenta.usu.ac.id/ijau
Machine Translated by Google

Jurnal Internasional Arsitektur dan Urbanisme Vol. 04 No.01, 2020 55

Di Sumatera Utara, khususnya di Medan, dari pertunjukan seni tersebut kita bisa melihat penampilan yang beragam

jenis musik dan tari. Pertunjukan seni di Sumatera Utara sering kali menampilkan seni modern atau tradisional

musik dan tari modern atau tradisional. Musik dan tarian tradisional patut dipertahankan

karena Indonesia merupakan negara yang terdiri dari banyak pulau dan suku-suku yang mempunyai adat istiadat

musik dan tari yang keunikannya terlihat dari berbagai hal yang ada disekitarnya. Ini

sebuah agenda provinsi yang patut dipertahankan sepanjang periode karena melalui acara ini,

berbagai tradisi lokal dapat diperkenalkan kepada generasi muda.

Pada masa ini, apresiasi masyarakat Indonesia terhadap seni pertunjukan mulai meningkat

meningkat seperti yang terjadi di Medan. Apresiasi yang obyektif terhadap seni pertunjukan adalah

meningkat pesat. Hal ini terlihat dari semakin banyaknya masyarakat yang datang untuk menonton drama

pertunjukan, konser musik, tari, pemutaran film, kompetisi seni, dan acara seni lainnya.

Namun, yang bertambah bukan hanya sekedar apresiasi untuk mengagumi, melainkan juga apresiasi

untuk pendalaman menjadi kreatif. Banyak masyarakat khususnya masyarakat Medan dari berbagai kalangan usia

kelompok dan perekonomian yang sebenarnya mempunyai bakat seni dan daya kreatif namun tidak sampai

dikembangkan dan disalurkan dengan baik. Hal ini disebabkan terbatasnya sarana pendidikan seni informal

yang mampu menampung dan melayani masyarakat pencinta seni. Dengan semakin meningkatnya apresiasi terhadap

komunitas dalam bidang seni tentunya wadah yang memadai dengan fasilitas yang lengkap

diperlukan untuk meningkatkan minat masyarakat terhadap seni.

Namun tempat pertunjukan seni tersebut dinilai kurang memadai dari segi jumlah

fasilitas yang tersedia, sehingga hasil pementasannya kurang memuaskan dibandingkan para senimannya

karena kurangnya fasilitas yang menunjang pementasan pertunjukan baik itu sound

sistem, pencahayaan, hingga suasana backstage yang kurang nyaman. Alternatif yang ditawarkan adalah tempat

untuk seni pertunjukan yang mempunyai fasilitas ideal dan dapat memenuhi kebutuhan para seniman dan pecinta seni di dalamnya

kota Medan. Sehingga pada akhirnya Balai Pertunjukan Kesenian Medan dapat meningkatkan mutunya

seni di Indonesia khususnya di kota Medan. Diharapkan dengan adanya Pasal ini

Gedung Konser, wisatawan dalam dan luar negeri khususnya masyarakat sekitar menikmati dengan nyaman dan lebih

mengenal musik dan tari tradisional dan modern.

2. Studi Sastra
Gedung Pertunjukan Seni: 1 gedung besar dan sebagainya sebagai tempat kegiatan, seperti perkantoran, pertemuan,

perdagangan, pertunjukan, olah raga, dan lain-lain; 2 rumah berdinding besar; (Kamus Besar Bahasa Indonesia).

Pertunjukan: 1 hal ditampilkan; tontonan (bioskop, wayang, dan sebagainya); 2 pameran (item);

perasaan demonstrasi; demonstrasi; (Kamus Besar Bahasa Indonesia).

Seni: tentang seni; keindahan : sejarah - sejarah perkembangan seni rupa - kesenian rakyat banyak di a

bentuk yang dapat menimbulkan perasaan indah yang diciptakan oleh anggota masyarakat yang hasilnya

milik bersama. (Kamus Besar Bahasa Indonesia)


Machine Translated by Google

Jurnal Internasional Arsitektur dan Urbanisme Vol. 04 No.01, 2020 56

Ruang Persiapan Hasil (ruang ganti): Ruangan ini berfungsi sebagai ruang ganti penari

dan pendamping. Sarana yang dibutuhkan adalah meja dan kursi rias beserta cermin. Dibutuhkan juga

pencahayaan khusus untuk memudahkan aktivitas. Kawasan semi privat yang mempunyai permasalahan, yang memerlukan

sirkulasi yang mudah dijangkau oleh para pelaku seni di tengah masyarakat

daerah.

Ruang Pelatihan: Ruangan ini berfungsi sebagai tempat pelatihan bagi penari dan penari

iringan. Fasilitas yang dibutuhkan adalah cermin di dinding. Ruang latihan dibagi menjadi 2,

yaitu: large workout room (ruang latihan besar dengan kapasitas 7-15 orang termasuk a

trainer) dan ruang pelatihan kecil (ruang pelatihan kecil dengan kapasitas 1-7 orang termasuk

pelatih); Ruangan ini merupakan salah satu ruangan yang sangat penting, karena ruangan ini digunakan sebagai a

tempat latihan para pelaku seni untuk melakukan latihan sebelum mengadakan pertunjukan.

Galeri: Galeri merupakan tempat umum untuk memamerkan berbagai pakaian tari dan beberapa pakaian tradisional

seni. Lobby : Area publik yang menjadi akses utama pengunjung sehingga penting untuk dimanfaatkan sebagai a

rencana khusus. Area ini juga berfungsi sebagai tempat pertunjukan transaksi penjualan dan pembelian tiket.

Fasilitas yang dibutuhkan adalah meja dan kursi pegawai yang bertugas [2].

Lokasi Proyek di Medan, Jalan Gagak Hitam, Sei Sikambing B, Kecamatan Medan

Sunggal, Sumatera Utara. Ringroad Street dirancang dengan pertimbangan lokasi yang strategis.

Lokasi tapak mempunyai aksesibilitas yang mudah bagi pengunjung, pengelola, dan pelayanan, mempunyai jalan utama yang cukup

cukup lebar dan mempunyai persimpangan pada jalan utama untuk memudahkan arah yang dituju.

Esplanade Concert Hall - Theatres on the Bay adalah salah satu ikon Singapura. Terletak tepat

di sebelah Patung Merlion di Taman Merlion. Ini adalah salah satu pusat seni tersibuk di dunia,

resmi dibuka pada 12 Oktober 2002. Seperti aroma buah durian yang menyengat, setiap warga Singapura

mempunyai pendapat tersendiri mengenai desain Esplanade Singapura (Gambar 1).

Gambar 1. Gedung Konser Esplanade

(Sumber: https://www.esplanade.com/venue-hire/concert-hall)
Machine Translated by Google

Jurnal Internasional Arsitektur dan Urbanisme Vol. 04 No.01, 2020 57

Gedung Opera Tenerife, Gedung ini dibuka pada tahun 2003 dan menjadi salah satu bangunan simbolis

di Tenerife. Dibangun oleh arsitek Santiago Calatrava dan terletak di pantai Santa Cruz,

Pulau Canary, Spanyol. Santiago Calatrava terinspirasi oleh gelombang karang untuk bangunan tunggal ini

desain (Gambar 2).

Gambar 2. Gedung Opera Tenerife

(Sumber: https://en.wikipedia.org/wiki/Auditorio_de_Tenerife)

3. Metodologi

Dalam pengembangan seni pertunjukan ada tujuh tujuan yang ingin dicapai berdasarkan 3 (tiga) tujuan.

misi utama yang dilaksanakan untuk mencapai visi yang telah ditetapkan. Tujuannya adalah sebagai berikut:

Peningkatan kuantitas dan kualitas sumber daya manusia seni pertunjukan yang berdaya. Manusia

sumber daya untuk seni pertunjukan meliputi seniman, manajer, produser, desainer, teknisi,

kurator, dan pertunjukan, kritikus seni. Sumber daya seni pertunjukan manusia yang berdaya

berarti memiliki pengetahuan dan keahlian untuk menunjang terciptanya seni pertunjukan yang bermutu.

Mereka meningkatkan kualitas perlindungan, pengembangan, dan pemanfaatan sumber daya budaya

kekuatan seni pertunjukan secara berkesinambungan. Sumber daya seni budaya pertunjukan yang dimaksud adalah

segala pengetahuan, tradisi, dan kearifan lokal (local kearifan) yang berkaitan dan menunjang

perkembangan seni pertunjukan di Indonesia. Perlindungan berarti mengajukan dengan benar. Pembangunan berarti

pemanfaatan sumber daya budaya sebagai sumber inspirasi bagi penciptaan

pentas seni. Pemanfaatan artinya sumber daya budaya harus dapat diakses untuk kepentingan umum

dengan cepat dan mudah.

Meningkatnya pertumbuhan dan kualitas industri seni pertunjukan, berarti terbentuknya suatu

sistem kelembagaan dan infrastruktur yang memungkinkan tumbuhnya dunia usaha baru yang berkualitas

wirausahawan, dalam menunjang konsistensi penciptaan karya seni yang berkualitas

pertunjukan.

Peningkatan ketersediaan dan akses pembiayaan untuk proses penciptaan dan produksi

seni pertunjukan yang transparan, akuntabel, dan mudah diakses. Transparan atau terbuka
Machine Translated by Google

Jurnal Internasional Arsitektur dan Urbanisme Vol. 04 No.01, 2020 58

Artinya segala informasi yang berkaitan dengan pembiayaan dapat diketahui oleh masyarakat. Berarti dapat dipertanggungjawabkan

bahwa terdapat sistem pengelolaan dan pelaporan pembiayaan yang dapat dipertanggungjawabkan.

Mudah diakses artinya ada sistem informasi dan manajemen yang membuatnya

kemudahan masyarakat dalam mengakses pembiayaan.

Perluasan pasar dalam dan luar negeri yang berkualitas dan berkelanjutan, artinya semakin meningkat

jumlah penonton seni pertunjukan dalam dan luar negeri melalui kualitas strategi dan

program dukungan dan promosi yang berkelanjutan (continuous).

Peningkatan ketersediaan sarana dan prasarana kinerja dan pelatihan profesional

tanah, artinya semakin banyak ruang pamer dan ruang-ruang kreatif publik yang bisa dihadirkan

digunakan sebagai panggung presentasi pertunjukan serta dilengkapi dengan ruang studio atau ruang pelatihan

infrastruktur teknis yang memadai atau mutakhir.

Peningkatan kualitas kelembagaanlah yang menciptakan iklim kondusif bagi seni pertunjukan

perkembangan. Dalam mengembangkan seni pertunjukan diperlukan lembaga-lembaga yang kondusif yang meliputi:

Peraturan yang mendukung rantai penciptaan seni pertunjukan kreatif; Keterlibatan aktif

pemangku kepentingan yang terdiri dari praktisi dan pemerintah, praktisi sektor swasta dan

akademisi; Membuka ruang publik untuk penyelenggaraan kegiatan seni pertunjukan; Meningkatkan posisi,

kontribusi, kemandirian, dan kepemimpinan Indonesia di kancah internasional; Dan

Apresiasi terhadap masyarakat dan karya kreatif seni pertunjukan (baik tradisi maupun kontemporer)

di Indonesia [3].

Metode pengumpulan data dilakukan dengan cara mengumpulkan data primer melalui proses lapangan

studi banding dan data sekunder melalui studi literatur & studi banding.

Pendekatan Desain

Pendekatan desain yang digunakan dalam desain Concert Hall: Studi lapangan menganalisis kondisi fisik,

kondisi sekitar tapak, potensi, batas-batas yang ada pada tapak, tapak dan lingkungan

Pendekatannya adalah analisis kondisi lokasi dan solusi terbaik, Pendekatan pengguna sedang dibangun

analisis untuk memenuhi kebutuhan fasilitas dan kualitas dalam mewadahi pertunjukan Sastra

kajian terkait judul dan tema, serta teori yang mendukung ide desain.

4. Konsep Desain

Bangunan massal utama di Art Concert Hall terinspirasi dari bentuk Turtles. Kura-kura

yang mempunyai umur panjang dengan fungsi bangunan menunjukkan banyak manfaat kesehatan dari mendengarkan

musik dan menikmati pertunjukan sehingga mempunyai umur panjang seperti penyu (Gambar 3).
Machine Translated by Google

Jurnal Internasional Arsitektur dan Urbanisme Vol. 04 No.01, 2020 59

Gambar 3. Bangunan Massal

Struktur yang digunakan pada Gedung Konser Seni adalah struktur rangka kaku yang dapat menahan beban

gaya horizontal dan vertikal secara stabil. Selain itu, struktur rangka yang kaku memungkinkan efisiensi dan

peletakan ruang yang dapat dikelola. Pada pondasi bangunan digunakan struktur borepile, karena dianggap mampu

menahan beban lebih baik dan juga proses konstruksinya tidak merusak kondisi tanah di lokasi perencanaan. Untuk

atap bangunan digunakan struktur rangka

digunakan dengan material baja ringan yang dapat memuat dengan bentangan lebar dan beban atap yang cukup ringan

(Gambar 4).

Gambar 4. Struktur Bangunan

Di dalam bangunan ini terdapat akuarium penyu, menyesuaikan dengan tema interior bangunan

bentuk bangunan (Gambar 5).


Machine Translated by Google

Jurnal Internasional Arsitektur dan Urbanisme Vol. 04 No.01, 2020 60

Gambar 5. Interior Bangunan

Di dalam auditorium terdapat dua pertunjukan, satu di bawah, dan satu lagi di balkon (Gambar 2).

6).

Gambar 6. Auditorium Interior

Terdapat tempat parkir yang luas di kanan dan kiri gedung serta terdapat amfiteater di belakangnya

bangunan (Gambar 7).

Gambar 7. Situs

5. Kesimpulan

Gedung Pertunjukan Seni/Konser ini berkapasitas hampir 1.200 kursi dan dua panggung

keselamatan, yang terletak di 1 auditorium dan ruang pendukung gedung ritel, restoran,

ruang pameran, dan ruang Back Stage untuk seniman. Penerapan tema Metafora pada
Machine Translated by Google

Jurnal Internasional Arsitektur dan Urbanisme Vol. 04 No.01, 2020 61

desain meliputi aspek fisik dan non fisik. Yang mana secara fisik mengambil dasar

bentuk penyu. Kura-kura yang berumur panjang dengan tujuan untuk fungsi konser

bangunan mendengarkan musik mempunyai banyak manfaat bagi kesehatan sehingga mempunyai umur yang panjang seperti penyu dan

secara non-fisik mengambil konsep fleksibilitas pada ruang yang terdapat akuarium penyu.

Struktur atap utama yang digunakan adalah rangka kaku sehingga bangunannya menyerupai cangkang penyu.

Menciptakan kualitas pertunjukan dimulai dengan menciptakan suara yang bagus dengan menggunakan bahan berpori dan

kenyamanan di dalamnya. Kepadatan tiket akan menjadi masalah ketika ingin melihat pertunjukan dengan arus

aplikasi teknologi yang dapat mempermudah pembelian tiket sehingga tidak terlalu banyak antrian.

Lokasi tapak berada di Medan atau lebih tepatnya di kawasan Ring Road yang mempunyai

potensi jalan utama yang lebar dan tempatnya yang strategis sehingga tepat untuk dijadikan area pertunjukan.

Pengakuan

Aplikasi Jurnal Post Arsitektur Modern pada Gedung Konser Medan dibuat untuk

memberikan solusi, konsep, tanggapan terhadap lokasi di Kota Medan. Gedung Konser Medan adalah

rencananya akan dibangun oleh Pemerintah oleh penyelenggara Pekan Raya Sumut.

REFERENSI

[1] Michael Karochi, “Tinjauan Gedung Pertunjukan”, Denpasar, 2016

[2] Muthia Ulfah Huriyah, “Perancangan Interior Gedung Pertunjukan Seni Tari Tradisional

Melayu Di Pekanbaru” Jurusan Desain Interior, Universitas Telkom, ISSN 2355 - 9349,

(2017).

[3] Helly Minarti, “Perencana Pengembangan Seni Pertunjukan Nasional 2015-2019” Indonesia

Kreatif, ISBN 978-602-72387-3-2, (2015).

Anda mungkin juga menyukai