Abstrak. Teater biasanya mempunyai bentuk yang menarik untuk menarik perhatian pengunjung dan
juga mempunyai pengendalian suara yang baik pada auditoriumnya agar tidak menimbulkan distorsi suara.
Pertunjukan di Medan masih belum memadai untuk menampung pertunjukan internasional.
Khusus di Medan, antusiasme masyarakat terhadap seni cenderung tinggi, namun fasilitas di tempat
tersebut kurang mampu menampung pertunjukan. Metode pengumpulan data dilakukan dengan
pengumpulan data primer melalui proses studi banding lapangan dan data sekunder melalui studi
literatur & studi banding. Pendekatan perancangan yang digunakan dalam kajian perancangan adalah
analisa fisik, kondisi sekitar tapak, potensi, batasan-batasan yang ada pada tapak, Pendekatan tapak
dan lingkungan adalah analisa kondisi tapak dan solusi terbaiknya, pendekatan pengguna adalah analisa
bangunan untuk memenuhi kebutuhan. kebutuhan akan fasilitas dan kualitas dalam mewadahi
pertunjukan, studi literatur terkait judul dan tema serta teori yang mendukung ide desain. Metafora dipilih
sebagai tema desain rangka
menyampaikan bentuk desain bangunan dengan menggabungkan bentuk metafora bangunan dan
penonjolan tema metafora yang sama pada bangunan tersebut kepada siapa pun yang berkunjung dan
melihat bangunan untuk mencegah distorsi suara dengan menggunakan bahan berpori. Medan
merupakan kota besar di Indonesia yang dijadikan kawasan perancangan dengan pertimbangan lokasi
yang strategis. Diharapkan dengan hadirnya pusat pertunjukan ini, wisatawan dalam dan luar negeri
khususnya masyarakat Medan sendiri dapat menikmati kenyamanan dan mengenal musik dan tarian
tradisional yang ada di Indonesia.
1. Perkenalan
Concert Hall adalah bangunan besar yang didedikasikan untuk tempat konser. Yang dimaksud dengan Gedung Konser dapat berupa a
ruang tempat diadakannya konser musik atau bisa juga secara keseluruhan, bukan sebuah gedung. Ruangan tempat a
Konser berlangsung memiliki panggung tempat para pemain berada dan auditorium tempat
penonton menyaksikan konser tersebut. Concert Hall pada umumnya berfungsi untuk menampung kegiatan
baik dari seniman individu maupun kelompok dan menyajikannya kepada penonton dalam bentuk seni musik
media. Gedung konser musik umumnya terletak di lokasi yang mudah dijangkau
pengunjung dan mempunyai tempat parkir yang luas [1]. Gedung konser musik yang belum ada di kota
Medan diharapkan dapat menjadi ikon bagi Sumatera Utara pada umumnya dan Medan pada khususnya.
*Penulis koresponden di: di Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Sumatera Utara,
Jalan Perpustakaan, Gedung J7, USU, Medan 20155, Indonesia
Hak Cipta © 2020 Diterbitkan oleh Talenta Publisher, ISSN cetak : 2622-0008, ISSN online : 2622-1640
Beranda Jurnal: https://talenta.usu.ac.id/ijau
Machine Translated by Google
Di Sumatera Utara, khususnya di Medan, dari pertunjukan seni tersebut kita bisa melihat penampilan yang beragam
jenis musik dan tari. Pertunjukan seni di Sumatera Utara sering kali menampilkan seni modern atau tradisional
musik dan tari modern atau tradisional. Musik dan tarian tradisional patut dipertahankan
karena Indonesia merupakan negara yang terdiri dari banyak pulau dan suku-suku yang mempunyai adat istiadat
musik dan tari yang keunikannya terlihat dari berbagai hal yang ada disekitarnya. Ini
sebuah agenda provinsi yang patut dipertahankan sepanjang periode karena melalui acara ini,
Pada masa ini, apresiasi masyarakat Indonesia terhadap seni pertunjukan mulai meningkat
meningkat seperti yang terjadi di Medan. Apresiasi yang obyektif terhadap seni pertunjukan adalah
meningkat pesat. Hal ini terlihat dari semakin banyaknya masyarakat yang datang untuk menonton drama
pertunjukan, konser musik, tari, pemutaran film, kompetisi seni, dan acara seni lainnya.
Namun, yang bertambah bukan hanya sekedar apresiasi untuk mengagumi, melainkan juga apresiasi
untuk pendalaman menjadi kreatif. Banyak masyarakat khususnya masyarakat Medan dari berbagai kalangan usia
kelompok dan perekonomian yang sebenarnya mempunyai bakat seni dan daya kreatif namun tidak sampai
dikembangkan dan disalurkan dengan baik. Hal ini disebabkan terbatasnya sarana pendidikan seni informal
yang mampu menampung dan melayani masyarakat pencinta seni. Dengan semakin meningkatnya apresiasi terhadap
komunitas dalam bidang seni tentunya wadah yang memadai dengan fasilitas yang lengkap
Namun tempat pertunjukan seni tersebut dinilai kurang memadai dari segi jumlah
fasilitas yang tersedia, sehingga hasil pementasannya kurang memuaskan dibandingkan para senimannya
karena kurangnya fasilitas yang menunjang pementasan pertunjukan baik itu sound
sistem, pencahayaan, hingga suasana backstage yang kurang nyaman. Alternatif yang ditawarkan adalah tempat
untuk seni pertunjukan yang mempunyai fasilitas ideal dan dapat memenuhi kebutuhan para seniman dan pecinta seni di dalamnya
kota Medan. Sehingga pada akhirnya Balai Pertunjukan Kesenian Medan dapat meningkatkan mutunya
seni di Indonesia khususnya di kota Medan. Diharapkan dengan adanya Pasal ini
Gedung Konser, wisatawan dalam dan luar negeri khususnya masyarakat sekitar menikmati dengan nyaman dan lebih
2. Studi Sastra
Gedung Pertunjukan Seni: 1 gedung besar dan sebagainya sebagai tempat kegiatan, seperti perkantoran, pertemuan,
perdagangan, pertunjukan, olah raga, dan lain-lain; 2 rumah berdinding besar; (Kamus Besar Bahasa Indonesia).
Pertunjukan: 1 hal ditampilkan; tontonan (bioskop, wayang, dan sebagainya); 2 pameran (item);
Seni: tentang seni; keindahan : sejarah - sejarah perkembangan seni rupa - kesenian rakyat banyak di a
bentuk yang dapat menimbulkan perasaan indah yang diciptakan oleh anggota masyarakat yang hasilnya
Ruang Persiapan Hasil (ruang ganti): Ruangan ini berfungsi sebagai ruang ganti penari
dan pendamping. Sarana yang dibutuhkan adalah meja dan kursi rias beserta cermin. Dibutuhkan juga
pencahayaan khusus untuk memudahkan aktivitas. Kawasan semi privat yang mempunyai permasalahan, yang memerlukan
sirkulasi yang mudah dijangkau oleh para pelaku seni di tengah masyarakat
daerah.
Ruang Pelatihan: Ruangan ini berfungsi sebagai tempat pelatihan bagi penari dan penari
iringan. Fasilitas yang dibutuhkan adalah cermin di dinding. Ruang latihan dibagi menjadi 2,
yaitu: large workout room (ruang latihan besar dengan kapasitas 7-15 orang termasuk a
trainer) dan ruang pelatihan kecil (ruang pelatihan kecil dengan kapasitas 1-7 orang termasuk
pelatih); Ruangan ini merupakan salah satu ruangan yang sangat penting, karena ruangan ini digunakan sebagai a
tempat latihan para pelaku seni untuk melakukan latihan sebelum mengadakan pertunjukan.
Galeri: Galeri merupakan tempat umum untuk memamerkan berbagai pakaian tari dan beberapa pakaian tradisional
seni. Lobby : Area publik yang menjadi akses utama pengunjung sehingga penting untuk dimanfaatkan sebagai a
rencana khusus. Area ini juga berfungsi sebagai tempat pertunjukan transaksi penjualan dan pembelian tiket.
Fasilitas yang dibutuhkan adalah meja dan kursi pegawai yang bertugas [2].
Lokasi Proyek di Medan, Jalan Gagak Hitam, Sei Sikambing B, Kecamatan Medan
Sunggal, Sumatera Utara. Ringroad Street dirancang dengan pertimbangan lokasi yang strategis.
Lokasi tapak mempunyai aksesibilitas yang mudah bagi pengunjung, pengelola, dan pelayanan, mempunyai jalan utama yang cukup
cukup lebar dan mempunyai persimpangan pada jalan utama untuk memudahkan arah yang dituju.
Esplanade Concert Hall - Theatres on the Bay adalah salah satu ikon Singapura. Terletak tepat
di sebelah Patung Merlion di Taman Merlion. Ini adalah salah satu pusat seni tersibuk di dunia,
resmi dibuka pada 12 Oktober 2002. Seperti aroma buah durian yang menyengat, setiap warga Singapura
(Sumber: https://www.esplanade.com/venue-hire/concert-hall)
Machine Translated by Google
Gedung Opera Tenerife, Gedung ini dibuka pada tahun 2003 dan menjadi salah satu bangunan simbolis
di Tenerife. Dibangun oleh arsitek Santiago Calatrava dan terletak di pantai Santa Cruz,
Pulau Canary, Spanyol. Santiago Calatrava terinspirasi oleh gelombang karang untuk bangunan tunggal ini
(Sumber: https://en.wikipedia.org/wiki/Auditorio_de_Tenerife)
3. Metodologi
Dalam pengembangan seni pertunjukan ada tujuh tujuan yang ingin dicapai berdasarkan 3 (tiga) tujuan.
misi utama yang dilaksanakan untuk mencapai visi yang telah ditetapkan. Tujuannya adalah sebagai berikut:
Peningkatan kuantitas dan kualitas sumber daya manusia seni pertunjukan yang berdaya. Manusia
sumber daya untuk seni pertunjukan meliputi seniman, manajer, produser, desainer, teknisi,
kurator, dan pertunjukan, kritikus seni. Sumber daya seni pertunjukan manusia yang berdaya
berarti memiliki pengetahuan dan keahlian untuk menunjang terciptanya seni pertunjukan yang bermutu.
Mereka meningkatkan kualitas perlindungan, pengembangan, dan pemanfaatan sumber daya budaya
kekuatan seni pertunjukan secara berkesinambungan. Sumber daya seni budaya pertunjukan yang dimaksud adalah
segala pengetahuan, tradisi, dan kearifan lokal (local kearifan) yang berkaitan dan menunjang
perkembangan seni pertunjukan di Indonesia. Perlindungan berarti mengajukan dengan benar. Pembangunan berarti
pentas seni. Pemanfaatan artinya sumber daya budaya harus dapat diakses untuk kepentingan umum
Meningkatnya pertumbuhan dan kualitas industri seni pertunjukan, berarti terbentuknya suatu
sistem kelembagaan dan infrastruktur yang memungkinkan tumbuhnya dunia usaha baru yang berkualitas
pertunjukan.
Peningkatan ketersediaan dan akses pembiayaan untuk proses penciptaan dan produksi
seni pertunjukan yang transparan, akuntabel, dan mudah diakses. Transparan atau terbuka
Machine Translated by Google
Artinya segala informasi yang berkaitan dengan pembiayaan dapat diketahui oleh masyarakat. Berarti dapat dipertanggungjawabkan
bahwa terdapat sistem pengelolaan dan pelaporan pembiayaan yang dapat dipertanggungjawabkan.
Mudah diakses artinya ada sistem informasi dan manajemen yang membuatnya
Perluasan pasar dalam dan luar negeri yang berkualitas dan berkelanjutan, artinya semakin meningkat
jumlah penonton seni pertunjukan dalam dan luar negeri melalui kualitas strategi dan
tanah, artinya semakin banyak ruang pamer dan ruang-ruang kreatif publik yang bisa dihadirkan
digunakan sebagai panggung presentasi pertunjukan serta dilengkapi dengan ruang studio atau ruang pelatihan
Peningkatan kualitas kelembagaanlah yang menciptakan iklim kondusif bagi seni pertunjukan
perkembangan. Dalam mengembangkan seni pertunjukan diperlukan lembaga-lembaga yang kondusif yang meliputi:
Peraturan yang mendukung rantai penciptaan seni pertunjukan kreatif; Keterlibatan aktif
pemangku kepentingan yang terdiri dari praktisi dan pemerintah, praktisi sektor swasta dan
akademisi; Membuka ruang publik untuk penyelenggaraan kegiatan seni pertunjukan; Meningkatkan posisi,
Apresiasi terhadap masyarakat dan karya kreatif seni pertunjukan (baik tradisi maupun kontemporer)
di Indonesia [3].
Metode pengumpulan data dilakukan dengan cara mengumpulkan data primer melalui proses lapangan
studi banding dan data sekunder melalui studi literatur & studi banding.
Pendekatan Desain
Pendekatan desain yang digunakan dalam desain Concert Hall: Studi lapangan menganalisis kondisi fisik,
kondisi sekitar tapak, potensi, batas-batas yang ada pada tapak, tapak dan lingkungan
Pendekatannya adalah analisis kondisi lokasi dan solusi terbaik, Pendekatan pengguna sedang dibangun
analisis untuk memenuhi kebutuhan fasilitas dan kualitas dalam mewadahi pertunjukan Sastra
kajian terkait judul dan tema, serta teori yang mendukung ide desain.
4. Konsep Desain
Bangunan massal utama di Art Concert Hall terinspirasi dari bentuk Turtles. Kura-kura
yang mempunyai umur panjang dengan fungsi bangunan menunjukkan banyak manfaat kesehatan dari mendengarkan
musik dan menikmati pertunjukan sehingga mempunyai umur panjang seperti penyu (Gambar 3).
Machine Translated by Google
Struktur yang digunakan pada Gedung Konser Seni adalah struktur rangka kaku yang dapat menahan beban
gaya horizontal dan vertikal secara stabil. Selain itu, struktur rangka yang kaku memungkinkan efisiensi dan
peletakan ruang yang dapat dikelola. Pada pondasi bangunan digunakan struktur borepile, karena dianggap mampu
menahan beban lebih baik dan juga proses konstruksinya tidak merusak kondisi tanah di lokasi perencanaan. Untuk
digunakan dengan material baja ringan yang dapat memuat dengan bentangan lebar dan beban atap yang cukup ringan
(Gambar 4).
Di dalam bangunan ini terdapat akuarium penyu, menyesuaikan dengan tema interior bangunan
Di dalam auditorium terdapat dua pertunjukan, satu di bawah, dan satu lagi di balkon (Gambar 2).
6).
Terdapat tempat parkir yang luas di kanan dan kiri gedung serta terdapat amfiteater di belakangnya
Gambar 7. Situs
5. Kesimpulan
Gedung Pertunjukan Seni/Konser ini berkapasitas hampir 1.200 kursi dan dua panggung
keselamatan, yang terletak di 1 auditorium dan ruang pendukung gedung ritel, restoran,
ruang pameran, dan ruang Back Stage untuk seniman. Penerapan tema Metafora pada
Machine Translated by Google
desain meliputi aspek fisik dan non fisik. Yang mana secara fisik mengambil dasar
bentuk penyu. Kura-kura yang berumur panjang dengan tujuan untuk fungsi konser
bangunan mendengarkan musik mempunyai banyak manfaat bagi kesehatan sehingga mempunyai umur yang panjang seperti penyu dan
secara non-fisik mengambil konsep fleksibilitas pada ruang yang terdapat akuarium penyu.
Struktur atap utama yang digunakan adalah rangka kaku sehingga bangunannya menyerupai cangkang penyu.
Menciptakan kualitas pertunjukan dimulai dengan menciptakan suara yang bagus dengan menggunakan bahan berpori dan
kenyamanan di dalamnya. Kepadatan tiket akan menjadi masalah ketika ingin melihat pertunjukan dengan arus
aplikasi teknologi yang dapat mempermudah pembelian tiket sehingga tidak terlalu banyak antrian.
Lokasi tapak berada di Medan atau lebih tepatnya di kawasan Ring Road yang mempunyai
potensi jalan utama yang lebar dan tempatnya yang strategis sehingga tepat untuk dijadikan area pertunjukan.
Pengakuan
Aplikasi Jurnal Post Arsitektur Modern pada Gedung Konser Medan dibuat untuk
memberikan solusi, konsep, tanggapan terhadap lokasi di Kota Medan. Gedung Konser Medan adalah
rencananya akan dibangun oleh Pemerintah oleh penyelenggara Pekan Raya Sumut.
REFERENSI
[2] Muthia Ulfah Huriyah, “Perancangan Interior Gedung Pertunjukan Seni Tari Tradisional
Melayu Di Pekanbaru” Jurusan Desain Interior, Universitas Telkom, ISSN 2355 - 9349,
(2017).
[3] Helly Minarti, “Perencana Pengembangan Seni Pertunjukan Nasional 2015-2019” Indonesia