Anda di halaman 1dari 4

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.

id

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Salah satu aktivitas penduduk atau masyarakat dalam hubungannya
dengan pemanfaatan lingkungan atau pemanfaatan ruang adalah aktivitas
pariwisata. Pariwisata adalah suatu perjalanan yang dilakukan seseorang atau
sekelompok orang untuk sementara waktu, yang diselenggarakan dari satu tempat
ke tempat lain dengan maksud bukan untuk berusaha atau mencari nafkah di
tempat yang dikunjungi tetapi semata-mata untuk menikmati perjalanan hidup
guna bertamasya dan rekreasi atau memenuhi keinginan yang beraneka ragam
(Yoeti, 1996: 118). Obyek wisata merupakan segala sesuatu yang mempunyai
daya tarik, keunikan dan nilai yang tinggi, yang menjadi tujuan wisatawan datang
ke suatu daerah tertentu.
Perbedaan kondisi geografis suatu daerah, menyebabkan berbeda pula
potensi yang dimiliki. Begitu pula dalam hal pariwisata, Negara Indonesia yang
terdiri dari banyak pulau dan kondisi masyarakat serta budayanya yang heterogen
menjadikan setiap daerahnya memiliki potensi wisata yang berbeda. Bukan hanya
keindahan alam saja yang dapat dijadikan sebagai modal utama dalam kegiatan
pariwisata, akan tetapi benda-benda serta tradisi kuno yang ditinggalkan oleh para
leluhur, bisa pula dilestarikan sebagai daya tarik wisata yang mampu menarik
minat wisatawan.
Salah satu kota yang menonjolkan aset budaya, tradisi dan peninggalan
sejarah baik berupa fisik bangunan ataupun atraksi seni sebagai daya tarik wisata
adalah Kota Surakarta. Di tengah era yang serba modern, Surakarta berusaha tetap
konsisten memperbaiki dan melestarikan eksistensi cagar budaya yang telah ada.
Hal tersebut dilakukan agar tujuan menjadikan Surakarta sebagai tempat tujuan
wisata budaya bisa tercapai.
Berdasarkan data yang diperoleh dari BPS Kota Surakarta, terdapat 70
bangunan kuno bersejarah yang telah dilindungi Undang-Undang Nomor 5 Tahun
commit
1992 tentang Benda Cagar Budaya. to userkuno dengan ragam arsitekturnya
Bangunan

1
perpustakaan.uns.ac.id 2
digilib.uns.ac.id

yang khas merupakan modal yang sangat berharga yang bisa dimanfaatkan dalam
berbagai macam hal, salah satunya untuk kegiatan pariwisata.
Keraton Kasunanan Surakarta dan Pura Mangkunegaran merupakan
bangunan bersejarah yang memiliki pengaruh besar terhadap perkembangan Kota
Surakarta. Keduanya pernah menjadi pusat pemerintahan yang menyebabkan
Surakarta memiliki dua pusat pemerintahan dan pusat perkembangan. Saat
berkuasa, keduanya berhasil memunculkan berbagai macam aset budaya seperti
bangunan-bangunan kuno bersejarah, serta memelihara lestarinya berbagai
upacara tradisional.
Sebagai pusat kebudayaan, Kasunanan dan Mangkunegaran telah
memunculkan beberapa cagar budaya yang sangat bernilai tinggi dalam
perkembangan pariwisata Surakarta. Misalnya Kasunanan yang memiliki Taman
Sriwedari, sementara Mangkunegaran dengan Taman Balekambang dan masih
banyak lagi yang sampai saat ini masih eksis dalam berbagai kondisi. Selain itu,
singgahnya bangsa asing di Surakarta, termasuk Belanda pada masa penjajahan,
juga menghadirkan warna tersendiri bagi perkembangan kota. Beberapa cagar
budaya memiliki gaya arsitektur yang terakulturasi oleh gaya arsitektur luar
negeri, bahkan diantaranya semula didirikan oleh warga asing yang tinggal di
Surakarta.
Pemanfaatan benda cagar budaya salah satunya sebagai obyek wisata
budaya memberikan dampak yang cukup berarti, baik bagi bangunan itu sendiri
maupun bagi perkembangan daerah, antara lain tetap lestarinya bangunan kuno,
dapat menunjukkan kepada masyarakat keberadaan bangunan kuno. Keberadaan
bangunan kuno yang masih utuh dapat memperkaya wajah lingkungan,
menciptakan identitas yang berkarakter, mencerminkan sejarah, tata cara hidup,
budaya, serta peradaban masyarakat.
Pada umumnya bangunan kuno memiliki filosofi tersendiri, misal dari
segi tata letaknya, namun hal ini sering tidak diketahui dan diabaikan oleh
masyarakat. Perlu pula masyarakat sekitar mengetahui tentang sejarah
perkembangan bangunan kuno agar mereka mampu menghargai serta ikut
commitSuatu
menjaga kelestarian bangunan tersebut. to user
kota kerajaan, bisanya menjadikan
perpustakaan.uns.ac.id 3
digilib.uns.ac.id

istana/kerajaan tidak hanya sebagai pusat pemerintahan saja, melainkan sebagai


pusat orientasi dalam penentuan pembangunan dan peletakan beberapa bangunan.
Hal ini dimaksudkan agar berbagai pembangunan tetap menjaga dan mendukung
keberlangsungan istana.
Berdasarkan permasalahan tersebut, maka penulis ingin melakukan
penelitian dengan judul ”Obyek Wisata Budaya di Kota Surakarta”.

B. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang permasalahan maka dapat dirumuskan
masalah sebagai berikut:
1. Bagaimanakah persebaran dan pola persebaran obyek wisata budaya di
Kota Surakarta?
2. Bagaimanakah tata letak obyek wisata budaya di Kota Surakarta?

C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan perumusan masalah di atas maka dapat dijelaskan tujuan
penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui persebaran dan pola persebaran obyek wisata budaya di
Kota Surakarta.
2. Untuk mengetahui tata letak obyek wisata budaya di Kota Surakarta.

D. Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian dapat dibedakan menjadi 2 macam meliputi manfaat
teoritis yang merupakan pengembangan ilmu pengetahuan dan manfaat praktis
yang menyangkut pembahasan khusus dalam pemecahan masalah-masalah sosial
yang kompleks.
1. Manfaat Teoritis
a. Penelitian ini diharapkan dapat menambah dan mengembangkan wawasan
dan ilmu pengetahuan serta lebih mendukung teori-teori yang ada
sehubungan dengan ilmu geografi khususnya geografi budaya dan geografi
pariwisata. commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 4
digilib.uns.ac.id

b. Kajian tentang geografi budaya diharapkan dapat mendukung penelitian-


penelitian sebelumnya dan memberikan sumbangan pemikiran kepada
peneliti yang akan datang dalam melakukan penelitian yang serupa

2. Manfaat Praktis
a. Memberikan informasi dan gambaran tentang wisata budaya di Kota
Surakarta.
b. Sebagai bahan pustaka bagi Program Studi Pendidikan Geografi Jurusan P.
IPS Fakutas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret.
c. Hasil penelitian dapat digunakan dalam materi pembelajaran Geografi
kelas XII IPS pada kompetensi dasar “Kemampuan Menerapkan Sistem
Informasi Geografi”.

commit to user

Anda mungkin juga menyukai