Abstrak
Kemerdekaan Indonesia tidak terlepas dari sejarah yang telah diukir oleh para pahlawan, beserta
kejadian yang memulai terjadinya kejadian itu semua. Rumah Penculikan Soekarno serta Monumen
Kebulatan Tekad menjadi saksi bisu dari kejadian sebelum hari-hari kemerdekaan Indonesia,
perdebatan antara kaum muda dan golongan tua sehingga terciptanya kemerdekaan Indonesia saat
itu. Kejadian tersebut perlu dilestarikan agar masyarakat Indonesia dapat mengenang semua jasa
pahlawan yang telah menyumbang jiwa dan raga mereka untuk bangsa ini, melalui strategi konservasi
atau pelestarian akan bangunan serta peninggalan berupa monumen, konservasi yang diberlakukan
adalah dengan metode preservasi yaitu mempertahankan bahan sebuah tempat dalam kondisi
eksisting dan memperlambat pelapukan atau pelestarian suatu tempat persis seperti keadaan aslinya
tanpa ada perubahan, termasuk usaha pencegahan kehancuran.
Kata-kunci : Rumah Penculikan Soekarno, Monumen Kebulatan Tekad, Sejarah Indonesia, Konservasi, Preservasi
Teori pertama mengatakan bahwa pemerintah 1.4. Lingkup Studi dan Sasaran
dari zaman ke zaman kurang peduli terhadap
warisan sejarah Indonesia. Ruang lingkup studi yang terdapat pada
penulisan ini, yaitu meliputi konservasi bangunan
Teori kedua, memiliki kecendrungan masyarakat dan tentang sejarah dari kemerdekaan Indonesia.
Indonesia yang mulai acuh terhadap sejarah
masa lalu, situs-situs sejarah dan hal Sasaran yang dituju adalah:
semacamnya, nampak kurang mendapat “hati”
dari masyarakat masa kini, beda dengan tempat- Masyarakat Indonesia masa kini.
tempat wisata yang menyuguhkan hiburan, Masyarakat lokal daerah setempat atau
seperti di mall, atau tempat yang dibuat untuk lingkup kabupaten/kota.
rekreasi yang pengunjungnya membludak, Masyarakat yang memiliki minat lebih pada
apalagi pada saat masa liburan tiba. budaya sejarah Indonesia terutama pada
bidang arsitektur.
1.2. Tujuan Penulisan Wisatawan mancanegara yang senang akan
budaya sejarah Indonesia.
Tujuan penulisan ini adalah sebagai bentuk
apresiasi terhadap bangunan yang memiliki nilai 2. Kajian Literatur
sejarah serta upaya dalam pelestarian bangunan
tersebut agar tidak termakan oleh zaman dan 2.1. Konservasi
alam, supaya generasi mendatang dapat
mengetahui saksi bisu sejarah kemerdekaan Konservasi secara harfiah berasal dari bahasa
Indonesia, sehingga nilai-nilai yang terdapat Inggris, yaitu Conservation yang berartikan
pada peristiwa tersebut dapat menumbuhkan pelestarian atau perlindungan. Ruang lingkup
rasa cinta dan bangga akan para pahlawan serta konservasi, diantaranya:
tanah air yaitu Indonesia.
Lingkungan Alami (Natural Area)
1.3. Permasalahan Kota dan Desa (City and Village)
Garis Cakrawala dan Korirdor Panjang.
Guna memberikan arah dan panduan mengenai Kawasan (Districts)
bahasan yang dikaji, perumusan masalah sebagai Wajah Jalan (Street-scapes)
sebuah konsepsi permasalahan yang akan dicari Bangunan (Buildings)
jawabannya perlu ditentukan terlebih dahulu. Benda dan Penggalan (Object and
Adapun permasalahan yang diangkat pada Fragments)
penulisan ini adalah:
2 | Konservasi Arsitektur UMS
Muhammad Alif Raihandika – D300180119 – Kelas B
Konservasi arsitektur merupakan upaya seperti kerapuhan, pelapukan, kusam atau
penyelamatan suatu objek/bangunan sebagai proses pemakaian, seperti goresan, dsb.
bentuk apresiasi pada perjalanan suatu bangsa,
pendidikan dan pembangunan wawasan Pemeliharaan rutin sangat penting untuk
intelektual bangsa antar generasi. menentukan siklus pemeliharaan dan hal ini bisa
ditentukan berdasarkan data yang cukup dalam
Menurut Danisworo (1995) “konservasi adalah dokumentasi.
upaya untuk melestarikan, melindungi serta
memanfaatkan sumber daya tempat, seperti Preservasi berkenan secara tidak langsung
gedung-gedung tua yang memiliki arti sejarah terhadap pemeliharaan artifak pada kondisi fisik
atau budaya, kawasan dengan kepadatan yang sama seperti awal bangunan. Penampilan
penduduk yang ideal, cagar budaya, hutan estetiknya tidak boleh ada yang ditambah atau
lindung dan sebagainya”. dikurangi. Intervensi apapun yang boleh pada
permukaan (kulit) saja dan tidak mencolok.
Konservasi dengan demikian sebenarnya
merupakan upaya pelestarian, namun dengan Sedangkan, menurut pendekatan yang
tetap memanfaatkan kegunaan dari suatu tempat dikemukakan oleh Charter (1981) dan Catanese
untuk menampung/memberi wadah bagi & Synder (1979):
kegiatan yang sama seperti kegiatan asalnya
atau bagi kegiatan yang sama sekali baru Preservasi adalah upaya melindungi
sehingga dapat membiayai sendiri kelangsungan bangunan-bangunan, monumen dan
eksistensinya. Dengan kata lain dalam konsep lingkungan dari kerusakan serta
konservasi terdapat alur memperbaharui kembali mencegah proses kerusakannya.
(renew), memanfaatkan kembali (reuse),
Dalam Piagam Burra disebutkan bahwa
mengurangi (reduce), mendaur ulang kembali
preservasi adalah pemeliharaan suatu tempat
(recycle) dan menguangkan kembali (refund).
tetap sesuai aslinya serta mencegah kerusakan.
Jenis-jenis konservasi:
Lebih jelasnya preservasi adalah sebuah konsep
Preservasi dari konservasi yang mempertahankan bahan-
Restorasi bahan dari sebuah bangunan dalam kondisi
Rekontruksi eksisting dan memperlambat upaya pelapukan
Adaptasi yang terjadi oleh kondisi alam, dan tetap
Revitalisasi mempertahankan keaslian bangunan dari awal
berdiri.
2.2. Preservasi
2.3. Arsitektur Hasil Preservasi
Pemeliharaan bangungan secara konservasi
adalah upaya menjaga kelestarian dari karya seni Bangunan Stadthuys Malaka
bangunan, konservasi sebagai proses
memelihara dan untuk mempertahankan nilai-
nilai estetik, sejarah, ilmu pengetahuan dan
sosial yang berguna pada masa lampau,
sekarang hingga masa yang akan datang.
Gedung ini merupakan bangunan tua zaman 3. Kajian dan Gambaran Eksisting
kolonial Belanda di Asia Tenggara dan dibangun
antara tahun 1641 dan 1660. 3.1. Rumah Penculikan Soekarno
Sumber: www.pinterest.com
Monumen tersebut turut andil dalam peristiwa Potensi dari bangunan tersebut masih terlihat
Rengas Dengklok karena pada masa itu seperti pada rumah yang khas pada zamannya
monumen tersebut merupakan asrama dan yaitu dengan atap limasan dengan model jendela
markas dari PETA (Pembela Tanah Air), tempat berteralis jadul khas Indonesia. Bangunan rumah
tersebut berada jauh dari pusat perkotaan dan bagian ruang tamu masih dalam kondisi asli.
sehingga sangat aman dari pantauan tentara dan Pemilik rumah tersebut merupakan warga
pemerintahan Jepang. keturunan Tionghoa yang bernama Djiauw Kie
Siong oleh karena itu nuansa dari rumah tersebut
memiliki unsur Tionghoa, bisa dilihat dari ubinnya
yang berwarna terakota yang biasa digunakan
oleh masyarakat Tionghoa.
Profil Bangunan
Gambar 7. Pemetaan fungsi lingkungan di sekitar 5.1. Konservasi Bangunan Rumah Penculikan
Rumah Penculikan Soekarno dan Monumen Kebulatan Soekarno dan Monumen Kebulatan Tekad.
Tekad.
Kedua bangunan tersebut dikonservasi agar
Sumber: Analisa Penulis,2021 dapat mempertahankan nilai-nilai sejarah yang
ada di dalamnya dan agar masyarakat
Dua tempat tersebut masih agak susah untuk
mengetahui kondisi dari peristiwa masa itu.
diakses, pada zaman sekarang masih ada
beberapa pengunjung yang juga merasakan Adapun faktor-faktor yang membuat upaya
kesusahan untuk mencapai tempat tersebut pemeliharaan tersebut terhambat, diantaranya:
karena sedikitnya penanda hanya berupa tulisan
yang bertuliskan “bangunan ini merupakan cagar Kos pemeliharaan dan
budaya” dan aksesnya yang lumayan jauh dari penyelenggaraan yang tingi.
Kota Karawang itu sendiri. Sikap masyarakat yang mana kurang
menghargai bangunan sejarah, generasi
Tempat tersebut juga berdekatan dengan Sungai muda tidak memiliki minat.
Citarum yang terkadang ketika musim penghujan Kurang pemberitaan dari media, jarang
tiba maka daerah yang berada dekat dengan menonjolkan atau sekedar memberi
sungai tersebut biasanya akan mengalami informasi tentang bangunan sejarah
kebanjiran, maka perlu ada upaya untuk tersebut.
pencegahan hal tersebut agar sejarah yang telah
terukir pada kawasan tersebut tidak hilang oleh karena itu, pemerintah dan masyarakat
ditelan bumi. serta media harus bergotong-royong dalam
memberikan tempat atau waktu khusus untuk
3.6. Peraturan Pelestarian dari Pemerintah menyampaikan informasi maupun edukasi lebih
banyak agar para generasi muda paham akan
Pemerintah harus berusaha untuk melakukan
kosnervasi/pelestarian terhadap bangunan
bersejarah, yang mana telah tertulis pada
peraturan perundang-undangan No.11 tahun
2010 pasal 1 ayat 22 tentang pelestarian adalah
upaya dinamis untuk mempertahanlan
keberadaan cagar budaya dan nilainya dengan sejarah dan tetap memiliki minat akan sejarah
melindungi, mengembangkan dan serta timbul rasa cinta akan tanah air.
memanfaatkannya dan ayat 23 mengenai
perlindungan adalah upaya mencegah dan Gambar 8. Fasade bangunan asli/existing Monumen
menanggulangi dari kerusakan, kehancuran atau Kebulatan Tekad dan Rumah Penculikan Soekarno.
kemusnahan dengan cara penyelematan,
5.2. Preservasi & Pengembangan
6. Daftar Pustaka
7
Saksi Bisu Kemerdekaan Indonesia di Rengas Dengklok
Faila Saufa, A. (t.thn.). KONSERVASI
BANGUNAN TUA-BERSEJARAH .
Academia.Edu, 1-12.